Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini unsoed | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MULIH KANDANG 2023, BAKAL JADI REUNI TERBESAR FAPET UNSOED?

Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Pada Sabtu (2/9/2023), Nuroso selaku Ketua Panitia Mulih Kandang 2023 menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan reuni akbar yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Unsoed (Kafapet Unsoed) setiap lima tahun sekali.

"Kegiatan ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 9 September 2023 di Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman Unsoed Purwokerto. Nantinya kegiatan dikemas dalam dua sesi, yaitu sesi siang dan malam. Sesi siang merupakan gathering khusus alumni, akan ditampilkan penampilan (hiburan) dari masing-masing angkatan, kekompakan kostum, dan lain-lain. Kemudian untuk sesi malam akan diadakan gala dinner yang merupakan acara inti yakni pembagian hadiah, bincang dengan alumni, dan seremonial lainnya,” jelasnya.

Sementara menurut Ketua Umum Kafapet Unsoed, Bambang Rijanto Japutra, kegiatan tersebut akan dihadiri alumni lulusan D3 sampai S3 Fapet Unsoed dari seluruh penjuru Tanah Air. Berdasarkan prediksinya, sekitar 1.000-1.500 alumni dan tamu undangan akan memenuhi Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed Purwokerto.

"Mulih Kandang ini akan ditetapkan sebagai nama kegiatan reuni akbar kami. Jadi ke depannya kalau orang dengar nama Mulih Kandang akan langsung tahu bahwa kegiatan tersebut miliknya alumni peternakan Unsoed. Mulih Kandang ini akan diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan lokasinya di Purwokerto," kata pria yang akrab disapa BRJ itu.

Masih kata BRJ, acara Mulih Kandang 2023 juga merupakan kegiatan untuk mempertemukan kembali para alumni lintas angkatan dalam nuansa yang penuh keakraban dan kegembiraan, kegiatan tersebut juga akan berdampak pada perekonomian Kota Purwokerto. Hal itu lantaran alumni yang datang dari berbagai daerah akan menginap dan tentunya berwisata kuliner sembari mengenang masa-masa kuliah di Ibu Kota Kabupaten Banyumas tersebut.

"Dalam hitungan kami kalau separonya saja katakanlah 500 orang yang dari luar daerah menginap dengan rataan tarif hotel sebesar Rp 500 ribu/malam, maka akan ada dampak ekonomi dari kegiatan ini mencapai Rp 250 juta kepada Kota Purwokerto. Belum lagi jika ditambahkan dengan wisata kulinernya, maka dampak positif ekonominya tentu semakin besar. Semoga Mulih Kandang 2023 berjalan dengan lancar dan berkah," pungkasnya. (INF)

PELANTIKAN PENGURUS PUSAT KAFAPET UNSOED PERIODE 2021-2026

Pelantikan Pengurus Pusat Kafapet Unsoed melalui daring. (Foto: Istimewa)

Setelah sukses menyelanggarakan Musyawarah Nasional V Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Munas V Kafapet Unsoed) pada Juni lalu, Ketua Umum terpilih beserta calon Pengurus Pusat Kafapet Unsoed periode 2021-2026 dilantik pada Sabtu (21/8/2021). Acara terselenggara secara hybrid yakni di Purwokerto, Jawa Tengah dan secara daring.

Menurut Ketua Umum Kafapet Unsoed terpilih, Bambang Rijanto Japutra, pelantikan pengurus ini merupakan mandat Munas, sehingga harus segera terselenggara. Meskipun pelantikan masih dalam suasana pandemi, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat para panitia maupun calon pengurus.

“Karena masih ada kebijakan PPKM, acara luring dihadiri sangat terbatas dengan protokol ketat. Selebihnya para calon pengurus hadir secara daring dari rumah masing-masing,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan, kepengurusan yang baru dilantik merupakan representasi dari lintas angkatan dan wilayah dengan total pengurus berjumlah 34 orang dengan komposisi 10% dari angkatan 80-an, 40% angkatan 90-an dan 50% angkatan 2000-an, dengan calon pengurus termuda berasal dari angkatan 2015. Adapun latar belakang calon pengurus berasal dari beragam profesi, birokrat, praktisi, akademisi, industri, media dan lain-lain.

“Setelah dilantik, kami akan mengadakan Musyawarah Kerja (Musker) yang rencananya dilakukan pada September besok. Untuk mekanismenya masih dibahas karena kondisi juga masih pandemi,” ucap dia.

Dalam menjalankan roda organisasi ke depan, ada beberapa rencana prioritas program kerja yang akan dilakukan, seperti pembukaan wilayah/cabang baru di setiap kabupaten/provinsi, program beasiswa alumni, pelatihan dan kuliah umum. Sejauh ini sudah terbentuk 17 Kafapet wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara untuk target kepengurusan, akan membentuk 13 wilayah baru lagi sehingga nanti bisa mencapai 30 Kafapet wilayah.

“Saya berharap dalam lima tahun masa kepengurusan nanti rekan-rekan pengurus tetap semangat untuk mengabdi kepada almamater, bangsa dan negara. Melalui semangat gotong royong, saya yakin program kerja yang nanti diputuskan bisa terlaksana dengan baik dan sukses,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Kuat Puji Prayitno SH MHum, turut menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas soliditas alumni peternakan di tengah kesibukannya masing-masing.

“Alumni merupakan bagian keluarga besar Unsoed yang menjadi mitra pengembangan faksultas dan universitas untuk menjadi lebih baik lagi. Alumni mengambil peran dan sangat berkontribusi untuk kemajuan fakultas,” kata Kuat.

Sementara, Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Dr Ir Triana Setyawardani MP, mengharapkan dukungan dari alumni untuk bersinergi, harmonis dan kolabortaif dengan pihak kampus, sehingga rencana kerja organisasi diharapkan bisa selaras dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut.

“Pada program MBKM yang sudah dicanangkan Kemendikbud, ada program magang. Di sinilah peran alumni memberikan fasilitas kepada adik-adik mahasiswa untuk magang di industri alumni tersebut berkiprah. Kami berharap peran serta alumni lebih besar,” kata Triana. (INF)

DIES NATALIS KE-55 - LUSTRUM XI - DARI FAPET UNSOED: INOVASI UNTUK NEGERI

GELARAN Dies Natalis ke 55 - Lustrum XI Fapet Unsoed, Rabu 10 Pebuari 2021 ini berlangsung secara hybrid, yaitu kombinasi pertemuan langsung (non virtual) dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto – Jawa Tengah. Dan virtual melalui zoom meeting. Kegiatan di tengah Pandemi Covid-19 kali ini mengharuskan digelar dengan Protokol kesehatan (Prokes) ketat. Hal itu sebagaimana disampaikan Novie Andri Setianto, PhD dalam laporan sebagai Ketua Panitia.

Acara dibuka dengan sambutan Prof Dr Ismoyowati, MP Dekan Fapet Unsoed dan Rektor Unsoed, Prof Dr Suwarto, MS. Keduanya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang telah dicapai Fapet Unsoed dalam berbagai peran untuk pembangunan bangsa melalui pendidikan tinggi maupun atas kiprah dan prestasi alumni Fapet Unsoed di tengah masyarakat.

Sebagaimana tajuk Dies Natalis ke 55 - Lustrum XI tentang “Inovasi untuk Negeri” panitia juga menghadirkan Narasumber dalam Orasi Ilmiah tentang Kebijakan Pemerintah dalam Menjamin Ketersediaan Produk Ternak di Era Kenormalan Baru.

Dan Ir Fini Murfiani, M.Si Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (Dir PPHNak) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian menyampaikan presentasi mewakili Dirjen Peternakan. Dalam waktu yang terbatas, Fini memaparkan capaian-capaian program Ditjen PKH dalam upaya menjamin ketersedian produk ternak. Misal, untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin ketersediaan produk pangan strategis atau ketahanan pangan asal hewan/ternak, pada tahun 2021 Ditjen PKH melaksanakan Program Utama. Yaitu, Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan yang berkualitas dengan target produksi daging untuk 7 komoditas ternak sebesar 4,54 juta ton.

Sementara Dr Ir Rahayu Widiyanti, SE., MP, SH., S.Pd AUD sebagai narasumber internal Fapet Unsoed dengan tema Orasi Ilmiah yang sama, lebih menyoroti keterkaitan hubungan antar lembaga dalam pengembangan industri peternakan dalam menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi dari hasil kerjasama berbagai kalangan, baik dari pemerintah maupun lembaga lain yang saling men-support. Untuk itu sebagaimana pesan Fini dalam akhir orasinya berharap, agar Fapet Unsoed dengan usiannya yang dewasa kian mampu berperan bersama-sama pemerintah dalam upaya ketersediaan pangan dan kesejahteraan peternak.

Dan pesan dari helat acara ini, bahwa fapet Unsoed sebagai lembaga pendidikan tinggi selalu siap mengabdikan dirinya untuk negeri dengan berbagai inovasi yang dibutuhkan masyarakatnya.

Melalui undangan khusus Zoom meeting, tak kurang 90 peserta mengikuti acara Dies Natalis ke 55 - Lustrum XI Fapet Unsoed yang dihadiri oleh para alumni dari dalam dan luar negeri dari berbagai lembaga.

Dimeriahkan dengan pemberian Award oleh Dekan, kepada para Dosen dan Mahasiswa berprestasi, juga Award diberikan kepada Alumni dan Pihak Mitra kerja. Cindera mata diberikan pula kepada para purna tugas dan turut menghiasi keharuan acara.

Potong tumpeng nasi kuning oleh Prof Dr Ismoyowati, MP dan acara bergambar bersama dengan kaidah Prokes menjadi penutup acara.

Kesan-kesan Alumni

Sementara itu Kafapet-unsoed.com, website yang dikelola keluarga alumni Fapet Unsoed, ikut memeriahkan ulang tahun Fapet Unsoed dengan menyajikan sejumlah artikel, salah satunya artikel tentang kesan-kesan alumni dan tokoh nasional.

Hernani Felomeno Coelho Da Silva salah satu alumni fapet Unsoed asal Timor Leste yang pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan Menteri Petroleum Timor Leste ikut memberi kesan-kesan terhadap fapet Unsoed. Tokoh alumni yang pernah menjadi wartawan Infovet itu  mengatakan di belahan dunia manapun berkarya,  alumni Fapet Unsoed tetap dalam satu keluarga Fapet Unsoed.

Sejumlah tokoh nasional juga ikut memberi ucapan selamat antara lain Dirjen peternakan Dr. Nasrullah,  Wakil Gubernur terpilih Sumatera Barat Audy Joinaldy, Dekan Fapet IPB Dr Idat Galih Permana dan Guru Besar Fapet UGM Prof Ali Agus,  dan lain-lain***(DS/Bams)

SEMINAR INTERNASIONAL VIA DARING ALA UNSOED

AnSTC 2020 digelar melalui daring


Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) menggelar seminar internasional via daring selama dua hari pada 4-5 November 2020 yang lalu. Acara yang bernama Animal Science and Technology Conference 2020 (AnSTC 2020) tersebut dilaksanakan untuk kedua kalinya. Bedanya, dikarenakan wabah Covid-19, acara tersebut dilaksanakan via daring. Tema yang diusung pada seminar kali ini adalah Advancing Animal Production Systems for Rural Development and Environment Sustainability.

“Kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-54 Fapet Unsoed ini berlangsung secara daring dengan media Zoom Meeting dan ditayangkan secara live melalui streaming YouTube “Fapet Unsoed” pukul 08:30 - 15:30 setiap harinya," ujar Ir Alief Einstein M Hum, Humas Dies Natalis Fapet Unsoed.

Ketua panitia Moch Sugiarto SPt MM PhD menambahkan,  kegiatan ini akan diikuti 187 peserta berasal dari Indonesia, Afrika Selatan, India, Zimbabwe, Philippines dan Sudan. 

“Harapkan kami acara ini dapat menjadi wadah bertukar pengetahuan dan berbagi perspektif dalam memanfaakan peluang untuk memajukan industri masyarakat pedesaan secara berkelanjutan,” ujar Moch Sugiarto yang juga merupakan Sekjen PERSEPSI (Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia).

Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber yakni Prof Henny Akit Ph D (University Putra Malaysia Malaysia), Prof Dr Yanin Opatpatanakit (Maejo University Thailand), Prof Bibin Bintang Andriana Ph D  (Kwansei Gakuin University Jepang), sementara itu Prof Vu Dinh Ton Ph D. (Vietnam National University of Agriculture Vietnam) bertindak sebagai keynote speaker.

Selain itu hadir juga Prof Suyadi (Universitas Brawijaya), Prof Edy Kurnianto (Universitas Diponegoro), Prof Dr Triana Setyawardani (Universitas Jenderal Soedirman), Prof Budi Guntoro (Universitas Gadjah Mada), Prof Juni Sumarmono Ph D (Universitas Jenderal Soedirman) dan Prof Dr Racheal Bryant (Lincoln University, New Zealand) sebagai pembicara tamu. (CR)



ADVANCING ANIMAL PRODUCTION SYSTEM FOR RURAL DEVELOPMENT AND ENVIROMENTAL SUSTAINABILITY

The 2nd Animal Science and Food Technoloy Conference (AnSTC) 2020

Konferensi Ilmu Hewan dan Teknologi Pangan ke-2 (AnSTC) 2020

The 2nd Animal Science and Food Technology Conference (AnSTC) 2020 adalah Seminar Internasional tentang kenyataan bahwa hingga saat ini industri peternakan masih memainkan peran penting di banyak negara di kawasan tropis seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan lainnya.

Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apa saja tantangan dan peluang bagi industri peternakan di daerah tropis dengan datangnya revolusi industri keempat (Industri 4.0). Juga, penting untuk menemukan perspektif yang tepat tentang bagaimana industri peternakan agar dapat mendukung peningkatan produksi ternak untuk mengatasi kemiskinan dan ketahanan pangan dinegara tropis.

The 2nd AnSTC ini menawarkan forum yang menarik bagi para peneliti, akademisi, profesional, pegawai pemerintah, dan mahasiswa pascasarjana untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan mereka di berbagai bidang ilmu dan industri peternakan. Penelitian yang berkualitas dalam semua aspek ilmu peternakandan kerja sama internasional antara peneliti, pembuat kebijakan dan industri perlu diikat bersama untuk membangun perspektif yang tepat dalam peningkatan produksi ternak guna mengatasi kemiskinan dan ketahanan pangan di negara tropis.

Pelaksanaan The 2nd AnSTC disinergikan bersamaan dengan perhelatan Dies Nastalis Fakultas Peternakan Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman) Purwokerto yang ke 54 tahun 2020. Para peneliti, pembuat kebijakan, industri, dan mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam bidang peternakan diundang dalam konferensi internasional ini untuk membahas perkembangan terbaru dan inovasi di bidang Ilmu Peternakan serta untuk menciptakan peluang baru, termasuk membangun kolaborasi baru.

Output dari buah pemikiran peneliti dan ahli/pakar dalam Seminar Internasional ini diharapkan mampu menjadi refrensi bagi pengembangan industri dan bisnis peternakan di wilayah tropis.

The 2nd AnSTC akan dilaksanakan secara daring. Para akademisi, pengusaha, serta pemangku kebijakan terkait industri peternakan akan berbagi ilmu dan memperluas jejaring dalam sebuah forum daring. Meski demikian, panitia berpegang teguh untuk menyelenggarakan forum daring secara profesional sehingga tidak mengurangi kualitas The 2ndAnSTC.

Tujuan:
1. Menyediakan forum untuk sharing atau berbagi pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan isu-isu dalam ilmu dan industripeternakan, khususnya yang di daerah tropis.
2. Membahas dan menemukan perspektif tentang bagaimana industri peternakandapat mendukung peningkatan produksi ternak untuk mengatasi kemiskinan dan ketahanan pangan di negara tropis.
3. Mengembangkan jaringan di antara akademisi, profesional, dan pemerintah.

Manfaat:

1.Meningkatkan paradigma berpikir sesuai kepakaran.
2.Terjalinnya komunikasi antar pakar keilmuan.
3.Diperolehsolusi atas permasalahan pada pengembangan industri peternakanditinjau dari produksi, nutrisi, sosial-ekonomi,danteknologi.
4.Diperoleh solusi pada peningkatan produksi ternak untuk mengatasi kemiskinan dan ketahanan pangan di negara tropis.

BENTUK KEGIATAN

 Tema: Fakultas Peternakan sebagai lembaga pendidikan tinggi berkontribusi dalam pembangunan peternakandi daerah tropis. Oleh karena itu tema Seminar Internasional pada Dies Natalis ke 54 tahun 2020 ini adalah “Advancing Animal Production System for Rural Development and Environmental Sustainability”.

Kegiatan: Pelaksanaan The 2nd Animal Science and food Technology Conference (AnSTC) 2020 merupakan serangkaian kegiatan seminar yang akan dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, Tanggal 4-5 November 2020 secara daring.

Peserta: Target total peserta adalah 200 orang yang terdiri atas dosen, peneliti, mahasiswa S1, S2, S3, pakar/professional, pebisnis dan pemerintahan.

Narasumber pada Plenary Session adalah:
a. Prof. Todor Vasiljevic (Victoria University, Australia)
b. Prof. Dr. Vu Dinh Ton (Vietnam National University of Agriculture, Vietnam)
c. Assoc. Prof. Dr. Yanin Opatpatanakit (Maejo University,Thailand).
d. Assoc. Prof. Henny Akit, Ph.D (Universiti Putra Malaysia, Malaysia).
e. Prof. Dr. Budi Guntoro (Universitas Gadjah Mada, Indonesia).
f. Prof. Dr. Edy Kurnianto (Universitas Diponegoro, Indonesia).
g. Prof. Dr. Suyadi (Universitas Brawijaya, Indonesia).
h. Assoc. Prof. Juni Sumarmono, Ph.D (Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia).
i. Assoc. Prof. Dr. Triana Setyawardani (Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia)

Output Kegiatan
Output kegiatan berupa terbitnya prosiding IOP (terindeks SCOPUS).

Narahubung: Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.(08154881 8474)

****(DARMA)

WEBINAR UNSOED: PROSPEK PETERNAKAN DI ERA NORMAL BARU PASCA PANDEMI COVID 19


Sukses di pagelaran Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan Seri 6 (STAP-VI) tahun lalu, tahun ini, tepatnya Sabtu (27/06/2020), Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan Seri 7 (STAP-VII). Kali ini, Panitia Pelaksana melibatkan Universitas Papua, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Bogor, Jurnal Animal Production, JIPVET untuk E-Prosiding, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), dengan Majalah Infovet sebagai official Media Partner-nya serta didukung oleh kafapet-unsoed.com . Webinar ini dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Panitia Pelaksana (http://s.id/livestap7) diikuti oleh 250 orang peserta dari 76 institusi di seluruh Indonesia, mulai dari kalangan dosen, peneliti, praktisi dan mahasiswa.

Panitia Pelaksana Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P., dalam sambutannya menyebutkan bahwa webinar ini diselenggarakan sebagai media penyebaran berbagai hasil penelitian dari para peneliti bidang peternakan di seluruh Indonesia dan dapat dijadikan sebagai ajang pertukaran informasi antar peserta mengenai topik-topik penelitian yang ditekuninya. “Sama dengan penyelenggaraan tahun lalu, tahun ini meskipun dilaksanakan dalam jaringan (daring), Panitia Pelaksana tetap membuat kelompok diskusi secara acak dengan harapan terjadi pertukaran keilmuan, pemikiran dan wacana yang lebih luas di antara peserta diskusi,” kata Panitia Pelaksana.

Prof Dr Ir Ismoyowati, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman yang menyambut dan membuka webinar ini berharap agar musibah pandemi COVID-19 tidak dijadikan sebagai alasan untuk tidak berkarya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dosen, peneliti dan mahasiswa. “Kami memberikan ruang untuk berdiskusi terkait bagaimana prospek ke depan dunia peternakan kita, karena semua kita paham bahwa produk ternak adalah pangan yang sarat dengan zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia untuk proses tumbuh kembang,” kata Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.

Di webinar STAP-7 ini, Panitia Pelaksana menghadirkan pembicara utama, yaitu Prof Dr Ir Budi Santoso dari Universitas Papua yang berbicara tentang "Prospek Pengembangan Sapi Potong di Era Normal Baru Pascapandemi COVID-19". Kemudian, Prof. Dr. Ir. Ismoyowati Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman menghantarkan materi "Potensi Telur Sebagai Immunomodulatory Food di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19". Lalu, Dr Ir Bess Triesnamurti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor memaparkan materi terkait dengan "Pemuliaan Ternak di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19", sedangkan Ir Bambang Suharno Pimpinan Redaksi Majalah Infovet membahas tentang "Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19" dari sudut pandang media.

Terkait dengan prospek peternakan di era normal baru, para narasumber sepakat bahwa pandemi COVID-19 dan era baru sedikit banyak telah mengubah tatanan sosial dan dampaknya dapat dirasakan dari semua lini kehidupan, terutama yang berhubungan dengan ekonomi masyarakat, terjadi penurunan karena dampak pemutusan hubungan kerja dan lainnya. Hal ini secara tidak langsung berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat terhadap pangan pokok termasuk pangan dari produk peternakan, yakni daging, susu dan telur. Penurunan daya beli terhadap produk ternak juga berdampak terhadap usaha budidaya, sehingga banyak peternak yang mengeluhkan perihal pandemi COVID-19 dengan beragam aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yang sejatinya aturan tersebut untuk keselamatan manusia itu sendiri. Namun demikian, menurut Prof Dr Ir Ismoyowati, masyarakat harus tetap mengonsumsi pangan bergizi agar dapat meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya adalah mengonsumsi telur yang sering disebut sebagai immunomodulatory food.

Hal menarik lainnya dari webinar STAP-VII 2020 ini adalah pandemi COVID-19 disebut telah menumbuhkan gaya hidup baru dalam berbelanja, khususnya untuk produk peternakan melalui platform E-Commerce. “Penjualan daging beku melonjak tajam selama pandemi COVID-19 melalui penjualan online. Diharapkan pasca pandemi kebiasaan belanja daging beku akan berlanjut dan hal ini akan mendorong hilirisasi peternakan dan dapat mengurangi gejolak fluktuasi harga ,” kata Bambang Suharno, Pimpinan Redaksi Majalah Infovet.

Namun demikian Bambang memprediksi, masalah-masalah klasik peternakan seperti konlik tata ruang, konflik usaha skala kecil dan besar dan beberapa masalah lainnya masih akan berlanjut setalah pandemi berakhir. Ia menyarankan pemerintah melakukan perencanaan tata ruang untuk menjamin kepastian berusaha bagi peternak, meningkatkan infrastruktur rantai dingin untuk mengurangi gejolak harga, serta meningkatkan kampanye gizi khususnya ayam dan telur sebagai sumber protein yang berkualitas, produknya melimpah  dan terjangkau harganya.

Webinar STAP-VII ini ditutup setelah pelaksanaan seminar paralel melalui 10 channel yang mengelompok pada  empat bidang ilmu, yakni Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Pakan dan Nutrisi Ternak, Teknologi Preservasi dan Pengolahan Hasil Ternak serta Sosial Ekonomi dan Agribisnis Peternakan. (Sadarman).

Mahasiswa Fapet Unsoed Raih Prestasi di COAS 2018

Para peraih prestasi dalam COAS 2018 yang diselenggarakan di Fapet Unsoed.
Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), berhasil memenangkan beberapa perlombaan di Competition of Animal Science (COAS) yang berlangsung di Kampus Fapet Unsoed Purwokerto, 23-25 Maret 2018.

Beberapa lomba di kegiatan COAS berikut juaranya antara lain, untuk kategori Judging juara I (Unsoed), juara II (STPP Magelang) dan juara III (UNS). Kategori lomba debat, juara I (UGM), juara II (Unsoed) dan juara III (UNS). Kategori lomba business plan juara I (Unsoed) dan juara II (Undip). Kategori lomba Essay juara I (Undip), juara II (Unsoed) dan juara III (UGM). Kategori lomba poster juara I (Unsoed), juara II (STPP Magelang) dan juara III (SMK N 1 Wanayasa).

Wakil Dekan III Fapet Unsoed, Dr Yusuf Subagyo, memuji prestasi seluruh mahasiswanya. Ia berharap acara COAS berikutnya para mahasiswa dapat lebih berprestasi lagi.

Acara COAS sendiri diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) Wilayah III regional Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana BEM Fapet Unsoed bertindak sebagai tuan rumah. Seluruh rangkaian acara dikelola oleh mahasiswa Fapet Unsoed. Sebelumnya kegiatan keilmiahanan di organisasi diberi nama TIMPI WIL III (Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia Wilayah III). Menurut catatan Kafapet-Unsoed.com TIMPI pertama kali diadakan di Universitas Brawijaya Malang tahun 1988, pada saat itu berkumpul pengurus Senat Mahasiswa Peternakan seluruh Indonesia. Selanjutnya TIMPI diselenggarakan secara reguler di berbagai kampus.

Acara COAS 2018 dibuka langsung oleh Yusuf Subagyo. Kegiatan ini juga sekaligus untuk memeriahkan acara Dies Natalies Fapet Unsoed ke 52 bertajuk “Insan Peternakan Membangun Peradaban”. Acara COAS dihadiri oleh 10 universitas se-Jateng yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Boyolali, Universitas Sebelas Maret, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Tidar, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Akademi Peternakan Karanganyar, STPP Magelang. Selain lomba, COAS 2018 juga menyisipkan kegiatan Training Class yang bertemakan Jurnalistik dan mengenai Kepemimpinan. Kegiatan ini juga didukung oleh Charoen Pokphand Indonesia, serta Majalah Poultry Indonesia, Livestockreview.com dan Majalah Infovet sebagai media partner. 

Yusuf mewakili Fapet Unsoed mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, termasuk BBPTU HPT Baturraden yang turut menyediakan beberapa fasilitas. “Semoga dengan diadakannya acara ini dapat menjadikan kekuatan bersama kepada seluruh mahasiswa peternakan Indonesia, civitas akademika, instansi pemerintahan dan pengusaha yang terlibat untuk terus bertekad menjadi insan peternakan yang membangun peradaban Indonesia,“ kata Yusuf. (RBS/INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer