Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PANDUAN PPSKI BAGI PETERNAK DALAM PENANGANAN WABAH PMK DI INDONESIA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PANDUAN PPSKI BAGI PETERNAK DALAM PENANGANAN WABAH PMK DI INDONESIA

Foto: ilustrasi/pixabay

Terkait dengan terkonfirmasinya beberapa wilayah di Indonesia terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku/PMK atau Foot and Mouth Disease/FMD yang merupakan penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah/Artiodactyla seperti: Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi.

Bersama ini PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) menghimbau agar seluruh Peternak Sapi/Kerbau untuk tidak panik dan melakukan langkah-langkah pencegahan serta pengendalian dengan meningkatkan biosecurity di peternakan sebagai berikut:

  1. Tidak memasukkan ternak baru terutama dari daerah wabah.
  2. Tidak mengunjungi peternakan lain terutama peternakan-peternakan di daerah wabah.
  3. Membatasi lalu lintas orang yang keluar masuk lokasi kandang.
  4. Tempat pakan dan minum tidak bercampur.
  5. Penyemprotan kandang, kendaraan, peralatan dan perlengkapan kerja dengan desinfektan yang efektif.
  6. Tidak melakukan panic selling karena tingkat kematian pada hewan dewasa relatif rendah (1–5%), tetapi pada sapi, domba, dan babi berusia muda cukup tinggi (hingga 20%).
  7. Tingkatkan imunitas ternak dengan memperbaiki pakan dan terapi suportif seperti vitamin dan mineral agar ternak mampu melawan virus PMK.
  8. PMK bukan merupakan penyakit zoonosis/menular dari hewan dan manusia namun sangat mudah menular ke sesama hewan. Partikel virus ditemukan pada udara yang dihembuskan hewan terinfeksi, air liur, air susu, urin, tinja, semen, cairan dari vesikel, hingga cairan amnion dari janin domba teraborsi. Virus PMK dapat masuk ke tubuh hewan peka melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi (terutama melalui aerosol) dan dengan benda-benda terkontaminasi (seperti pakaian, sepatu, dan kendaraan).
  9. Segera melaporkan jika ada ternak yang menunjukkan gejala klinis mengarah pada PMK pada petugas peternakan setempat. Ciri khas penyakit ini adalah munculnya lepuh (vesikel) dan/atau erosi kulit di bagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut (baik di gusi maupun pipi bagian dalam), di sela kuku, dan di puting. Tanda klinis lain yang sering ditemukan yakni demam (sekitar 40 °C), depresi, hipersalivasi (keluarnya air liur secara berlebihan), penurunan nafsu makan, berat badan, dan produksi susu, serta hambatan pertumbuhan.

(INF/Rilis)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer