Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini WEBINAR CBC: JELANG IDUL ADHA, HARGA SAPI DIPERKIRAKAN NAIK? | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

WEBINAR CBC: JELANG IDUL ADHA, HARGA SAPI DIPERKIRAKAN NAIK?

 

Manager Communication Yayasan CBC, Rizkan Primadia sebagai moderator webinar

Jelang Hari Raya Idul Adha 1442H, harga sapi diprediksi mengalami kenaikan karena ada kebutuhan untuk kurban. Ketua Umum Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Pusat Budiono mengatakan, tingginya kebutuhan tersebut menyebabkan populasi menurun.

Budiyono memperkirakan, harga berat hidup daging sapi lokal menjelang Idul Adha akan naik antara Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per kilogram timbang hidup atau sekitar 10% dari harga saat ini, yakni Rp 48.000 sampai Rp 50.000 per kilogram timbang hidup.

Kata Budiyono, kenaikan ini sebenarnya sudah terjadi saat Idul Fitri. Budiyono menambahkan populasi sapi semakin sedikit, karena pemotongan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lebaran sangat besar menjadi faktor.

“Populasi yang semakin berkurang ini, menurut saya disebabkan kurangnya peternak lokal yang melakukan pembiakan sapi,” ungkap Budiyono dalam Webinar Rantai Pasokan Sapi Menjelang Idul Adha 1442 H, Rabu (9/6). Webinar ini diselenggarakan oleh Yayasan Cattle Buffalo Club (CBC) dan Komunitas Sapi Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Penggiat Komite Pendayagunaan Pertanian, Khudori menguraikan mekanisme pasar daging lebaran.

“Pola pergerakan harga daging sapi yang hampir sama terjadi di tahun 2014 hingga 2017. Polanya 7 hari sebelum puasa Ramadan naik, 7 hari sebelum Lebaran naik, sebulan sebelum Idul Adha juga naik,” terang Khudori.

Sementara pada tahun 2018 sampai tahun 2020, Khudori mengatakan pergerakan harga menyimpang dan tidak bisa dilihat polanya.

“Saat Idul Adha biasanya naik, di tiga tahun terakhir ini nggak naik. Kalau tahun lalu, faktor daya beli turut memengaruhi dan sampai sekarang belum pulih,” ujarnya.   

Indonesia akan sulit mencapai swasembada daging sapi jika tidak punya industri breeding. "Kita harus mulai kembangkan industri pengembangbiakan sapi, karena akan sangat sulit dan mustahil kita swasembada tanpa itu," tambah Khudori.

Prof Dr Ir Tjeppy D Soedjana MSc, Peneliti Kebijakan Peternakan, Badan Litbang Pertanian Kementan dalam acara yang sama mengatakan sumber biomasa pakan menjadi penentu perkembangan ternak ruminansia termasuk sapi sebagai salah satu alternatif jalan keluar pasokan sapi potong. (NDV)

 

 

 


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer