Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KEKURANGAN JAGUNG MELUMPUHKAN INDUSTRI UNGGAS NIGERIA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KEKURANGAN JAGUNG MELUMPUHKAN INDUSTRI UNGGAS NIGERIA

Industri unggas Nigeria berada di ambang kehancuran dan dapat kehilangan sekitar N1 triliun (US $ 2,6 miliar) setiap tahun, serta mengancam setidaknya 1 juta pekerjaan.

Bank Sentral Nigeria mengeluarkan arahan pada bulan Juni yang melarang impor jagung. Namun, direktur program Lagos Business School Agribusiness Programme, menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat semakin memperparah kesengsaraan para peternak unggas mengingat jagung sangat langka dan, jika tersedia, sangat mahal.

Dua bulan kemudian Gbemisoye Agboola, ketua Poultry Association of Nigeria (PAN), atas nama banyak pemangku kepentingan di industri, termasuk Day Old Chicks Merchants Association of Nigeria, Livestock Industry Foundation for Africa (LIFA), dan Feed Millers Association of Nigeria, mengimbau presiden Nigeria Muhammadu Buhari untuk membantu menyelamatkan industri unggas.

Peternak di ambang kehancuran karena mereka tidak bisa mendapatkan jagung untuk menghasilkan pakan atau mereka tidak mampu membeli pakan jadi untuk memberi makan ayam mereka. Harga jagung, yang sebelumnya N80 / kg (US $ 0,21) pada Maret 2020, telah naik ke N180 / kg (US $ 0,47) hari ini dan masih terus meningkat.

Jagung adalah pakan utama di Nigeria, menempati porsi antara 50% hingga 70%. Permintaan jagung juga tinggi untuk konsumsi manusia. Hal ini, kata Agboola, telah mengakibatkan persaingan yang tidak sehat untuk mendapatkan makanan dan pakan yang penting ini.

PAN cabang negara bagian Oyo, meminta presiden untuk melonggarkan larangan impor jagung untuk jangka waktu sebelum musim tanam berikutnya.


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer