Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KANDANG RAKYAT DIGITAL (MINI CLOSED HOUSE) | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KANDANG RAKYAT DIGITAL (MINI CLOSED HOUSE)

Protoype kandang rakyat digital menganut prinsip dasar kandang closed house. (Foto: Dok. Rama)

Industri perunggasan diketahui terus bertransformasi. Demikian pula dengan modernisasi perkandangan budidaya unggas.

Perkembangan peternak yang beralih ke sistem kandang full closed house maupun semi closed house semakin hari juga bertambah. Sistem kandang closed house dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam usaha perunggasan. 

Terlepas dari mereka yang lebih dulu meng-upgrade kandangnya menjadi closed house, kegalauan masih melanda sebagian peternak yang mempertimbangkan tingginya biaya investasi untuk beralih dari kandang yang semula open house menjadi closed house
Terobosan baru kandang mini closed house atau disebut juga dengan prototype “kandang rakyat digital” ini, barangkali dapat mengubah pikiran peternak. 

Kandang rakyat digital ini dikembangkan oleh peternak milenial, Ramadhana Dwi Putra Mandiri (Rama). Dalam sebuah seminar yang digelar Desember 2019 lalu, pria kelahiran 1992 ini menjabarkan konsep kandang rakyat digital yang menawarkan berbagai kemudahan.

Bukan saja soal biaya yang lebih terjangkau, model kandang mini closed house ini sangat efisien, ekonomis, ramah lingkungan, portabel dan berteknologi, serta berpeluang untuk bersaing dengan model kandang skala Industri.

Rama menjelaskan, modernisasi perkandangan budidaya unggas dengan mengadopsi sistem closed house, namun peralatan manual atau disebut kandang dengan tunnel house system (semi closed house).

Cost 
Berapa kira-kira biaya untuk mengubah kandang dari open house ke tunnel house system hingga ke full closed house

Adapun biaya upgrade kandang dari open house ke tunnel yaitu Rp 15.000-20.000/ekor. Sementara biaya peralihan dari kandang tunnel ke sistem closed house yakni Rp 30.000-40.000/ekor. Membangun kandang tunnel dari awal membutuhkan biaya Rp 40.000-50.000/ekor. Sementara biaya pembuatan closed house Rp 60.000-70.000/ekor. 

Modernisasi kandang sebagai salah satu syarat untuk keberlangsungan usaha yang semakin kompetitif di era milenial dengan tantangan pasar global. Hasil dari modernisasi perkandangan ini pun dirasakan banyak membawa manfaat positif bagi peternak.

Hasil modernisasi dari sisi cost/HPP mengalami penurunan, karena ada perbaikan perfoma yang didapatkan. Selain itu, kematian sedikit dan FCR (feed convertion ration) terkoreksi baik, bobot rata-rata dicapai meningkat, perfoma yang tercapai sesuai standar hingga pencapaian efisiensi. 

Menurut Rama, kandang rakyat digital ini merupakan kandang zaman now yang beradaptasi dengan tantangan ketika harus memindahkan lokasi peternakan dari area hijau luas yang padat penduduk untuk meminimalisir risiko.

“Kandang rakyat digital atau mini closed house ini bangunannya portabel. Bisa pindah kapan saja dan pemasangannya pun mudah, karena sudah ada skrup-skrup dan nomornya,” jelas Rama. 

Untuk memproduksi material bangunan kandang ini membutuhkan waktu 2-3 minggu. Sementara untuk waktu pemasangan maksimal tiga minggu untuk finishing atau running kandang tersebut. Ini merupakan terobosan baru mengingat waktu sempit serta sulitnya membangun kandang closed house yang besar.

Mini closed house mempunyai kapasitas populasi 7.500-15.000 ekor ayam. Prototype kandang rakyat digital ini menganut prinsip dasar kandang closed house

Selain sudah menerapkan tunnel system, kandang ini juga telah menerapkan sistem integrasi, dimana peternak bisa langsung melihat laporan produksi akunting, tata laksana, sistem operator di kandang dan kelengkapan SOP (standar operasional prosedur), serta dilengkapi juga dengan fasilitas early warning system.

“Kami telah mengembangkan kandang model mini closed house ini di daerah Tajur Halang. Periode tiga sudah jalan dan saat ini menuju periode keempat,” kata Rama.

Pengembangan prototype dengan prinsip perkandangan yang baik, manajemen sistem yang baik pula dan pemeliharaan SOP yan apik bisa menembus performance ideal ayam broiler modern. “Sistem sudah komputerisasi sekaligus tersambung pada aplikasi di handphone. Kita dapat melihat informasi perubahan ayam dari hari ke hari, bahkan jam berapa ada, sangat detail. Ditambah sistem sensor untuk menghitung bobot ayam,” urainya.

Guna Meningkatkan Performa
Merujuk pada pemaparan Rama dalam presentasinya, diuraikan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang guna meningkatkan performa ayam. 

Dijelaskan, dasar dalam pembuatan kandang ayam terdapat tiga hal utama yang menjadi pondasi keberhasilan produksi.

“Tiga hal utama dalam membangun kandang ayam yang penting diperhatikan. Pertama, topografi perkandangan. Topografi perkandangan maksudnya apakah dibangun di lokasi Utara atau Selatan, atau di pegunungan dan pantai. Kita mempertimbangkan tantangan cuaca maupun kelembapan yang berbeda, karena poin ini menjadi faktor utama keberhasilan produksi broiler,” terang Rama.

Kedua, adalah sisi bangunan kandang yang akan dibuat untuk dioperasikan. Ketiga yang tak kalah penting yaitu menyusun performa produksi ayam yakni manajemen. 

Rama menambahkan, sisi topografi dan bangunan kandang merupajan hal yang sudah berlaku dan untuk memodifikasi kandang memang memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. “Poin ketiga pada manajemen ini yang dapat kita maksimalkan dengan inovasi dan masih bisa kita tingkatkan lagi,” sambungnya.

Membuat kandang ayam juga penting memperhatikan apakah di kawasan tersebut ketersediaan airnya memadai, kemudian juga memperhatikan kondisi/karakter tanah. “Karakter tanah ini apakah termasuk kondisi tanah sawah atau tanah merah,” ujarnya.

Perkandangan ideal kuncinya terletak pada floor plan, daya topang, serta pembiayaan. Pada poin houses building meliputi instalasi atap, sirkulasi kipas, tunnel door design, evaporative pad design, fogging system dan peralatan.

Indikator standar dalam membuat perkandangan fasilitas broiler antara lain tahap manajemen yang meliputi fase sebelum ayam datang, pemasukan ayam, pembesaran, pengaturan ventilasi, ketersediaan air, manajemen nutrisi, biosekuriti dan sanitasi, serta dokumentasi data performa (record track performance). (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer