Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini WABAH DEMAM BABI AFRIKA SUDAH SAMPAI TIMOR LESTE | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

WABAH DEMAM BABI AFRIKA SUDAH SAMPAI TIMOR LESTE


Sejauh ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan virus demam babi Afrika (Foto: Pixabay)


Kematian ratusan babi akibat wabah demam babi Afrika, Kamis (3/10/2019) melanda Timor Leste. Sejak kasus pertama dilaporkan pekan lalu, penyakit tersebut kini sudah merenggut nyawa 405 ekor babi milik peternak rumahan di Dili.

Berdasarkan data sensus pada 2015, jumlah babi yang diternak di wilayah terjangkit wabah mencapai 44.000 ekor. Hingga saat ini, pihak kementerian belum menemukan bagaimana wabah tersebut bisa masuk Timor Leste.

Demam babi Afrika merupakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mematikan untuk babi. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan virus tersebut.

Untuk kasus Asia, virus itu pertama kali menjangkit Tiongkok lebih dari satu tahun yang lalu. Wabah kemudian meluas ke Kamboja dan Vietnam.

Tiongkok, produsen daging babi terbesar dunia, jadi salah satu negara yang cukup parah terdampak wabah. Virus itu tidak hanya mengganggu produksi babi di Negeri Tirai Bambu, tetapi juga komoditas lain yang menjadi pakan babi seperti jagung dan bungkil kedelai (soymeal)

Kementerian pertanian Timor Leste menyatakan telah bekerja sama dengan mitranya dari Australia untuk menyelidiki penyebaran penyakit ini.

“Sejak 19 September, kementerian telah mengumpulkan informasi tentang kematian 400 ekor babi,” katanya.

Virus ini tidak berbahaya bagi manusia tetapi menyebabkan demam berdarah pada babi yang hampir selalu berakibat fatal. Belum ada obat penawar atau vaksin dan satu-satunya cara yang diketahui untuk mencegah penyebaran penyakit adalah pemusnahan massal ternak yang terkena dampak.

Bulan lalu, Korea Selatan melaporkan kasus demam babi Afrika yang pertama, sementara ternak babi Tiongkok turun sekitar 40%. Kekurangan pasokan babi telah mendorong harga daging pokok negara itu naik setidaknya setengahnya.

Satu laporan Rabobank memperingatkan Tiongkok bisa kehilangan 200 juta ekor babi selama epidemi. Awal tahun ini, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan hampir lima juta babi di Asia telah mati atau dimusnahkan karena penyebaran penyakit tersebut. (Sumber: beritasatu.com) 




Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer