Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini NGOROK PADA AYAM BROILER | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

NGOROK PADA AYAM BROILER


Seorang peternak bercerita kepada Infovet bahwa ayam broiler umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernafasan. Setelah vaksinasi IBD gejala makin parah. Ia pun bertanya mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya ?
Menurut pengalaman penulis yang aktif di sebuah peternakan kemitraan, ngorok pada ayam bukanlah nama suatu penyakit, namun merupakan salah satu gejala klinis dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan ayam. Ini bisa disebabkan oleh agen bakterial, viral, juga fisik seperti udara yang berdebu, perubahan cuaca, amonia, dll.
Beberapa penyakit infeksius yang mempunyai manifestasi klinis gangguan pernafasan diantaranya adalah CRD, ILT, Coryza, ND, IB, TRT/SHS, AI. Gangguan/ penyakit pernafasan ini sering sekali terjadi pada ayam broiler, terutama untuk ayam yang dipelihara di kandang postal. Kejadian dipicu oleh banyak hal, baik dari dalam tubuh ayam sendiri maupun faktor lingkungan. Adanya ketidakseimbangan antara kondisi ayam dan lingkungan tersebut merupakan penyebab utamanya. Dan faktor yang terlibat tidak berdiri sendiri, selalu bersama-sama.
Ayam broiler secara genetik mempunyai kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding ayam type lain. Pertumbuhan badan yang cepat tidak sebanding dengan perkembangan organ vital dalam ayam yaitu jantung dan paru-parunya. Sehingga kedua organ ini sangat rentan terhadap gangguan baik dari dalam maupun luar. Untuk menunjang pertumbuhan badan ayam, paru-paru dipaksa bekeja keras menyuplai oksigen untuk metabolisme tubuh, dan jantung juga dipacu untuk mengalirkan darah yang akan membawa okesigen tersebut ke seluruh tubuh.
Oksigen merupakan komponen penting dalam metabolisme tubuh ayam. Zat ini didapat dari udara bebas lewat saluran pernafasan ayam atas. Udara masuk tubuh ayam melalui hidung kemudian masuk ke trakea dan selanjutnya akan menuju ke bronki dan bronkioli di paru-paru. Dari sini oksigen akan dihembuskan ke dalam kantong udara yang ada di rongga tubuh ayam, dan di tubuh ayam terdapat 8 buah kantong udara. Kemudian udara akan dikeluarkan dengan jalan didorong dari kantong udara tersebut ke bronkioli, bronki dan trakea.
Saluran pernafasan ayam secara alami dilengkapi dengan pertahanan mekanik. Permukaannya dilapisi oleh mukosa dan terdapat silia (bulu-bulu getar) serta mukus yang berfungsi menyaring udara yang masuk. Di saluran pernafasan atas ini partikel yang besarnya lebih dari 4 mikron akan didorong keluar oleh silia dan mukus yang ada. Disaluran pernafasan atas selain mengalami penyaringan udara juga mengalami penghangatan. Dan berikutnya di saluran pernafasan bawah terjadi lagi penyortiran partikel yang lebih kecil.
Kandang ayam sistem postal yang memakai sekam atau serutan kayu sebagai litternya, tingkat kepadatan ayam, kelembaban dan temperatur kandang, ventilasi kandang akan mempengaruhi kualitas udara di dalam kandang. Banyaknya partikel debu di udara akan memberatkan kerja saluran pernafasan. Temperatur yang tinggi akan meningkatkan intake air minum ayam dan menyebabkan kotoran menjadi lebih encer (wet dropping). Dan di Indonesia ini kelembaban udara cukup tinggi sehingga litter menjadi basah dan kadar amonia di dalam kandang menjadi tinggi.
Amonia yang terhirup akan mengiritasi saluran pernafasan ayam, dan menyapu silia di mukosanya. Sel-sel yang ada di permukaan saluran pernafasan menjadi rusak, sehingga mekanisme awal pertahanan tubuh menjadi terganggu. Agen penyakit baik bakteri ataupun virus yang terbawa udara akan mudah sekali menempel di saluran pernafasan karena sistem pertahanan mekanik tidak berfungsi optimal. Di tempat ini agen tersebut akan berkembang biak, dan pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan lebih parah.
Demikian halnya dengan pemberian vaksin ND/IB live yang aplikasinya lewat tetes mata, hidung ataupun spray. Virus akan berada di sepanjang saluran pernafasan ayam dan akan merangsang kekebalan seluler di daerah tersebut. Pada kondisi normal reaksi post vaksinasi tidak akan berat, namun karena saluran pernafasan terluka maka reaksi yang terjadi akan berlebih. Dan kemudian timbulah keradangan sebagai reaksinya, ini merupakan mekanisme tubuh untuk menghancurkan material asing yang masuk ke dalam tubuh. Adanya perlukaan di saluran pernafasan menyebabkan ayam ngorok dan batuk.
Mycoplasma gallisepticum merupakan mikroorganisme yang sering terdapat di saluran pernafasan ayam. Agen ini menempel di mukosa saluran pernafasan dan merusak selnya. Adanya kuman ini akan memicu terjadinya reaksi radang dan aliran darah ke daerah tersebut menjadi meningkat. Kuman akan ikut aliran darah dan menuju ke kantong udara, di sini merupakan tempat yang cocok untuk hidup dan berkembang biak.
Jika ada mycoplasma kantong udara terlihat berkabut dan menebal. Jika mycoplasma berperan sendiri dan ayam dalam kondisi baik gejala klini tidak terlihat, dan jika adapun manifestasinya hanya ringan saja. Namun karena adanya faktor lain seperti debu yang berlebih, kadar amonia yang tinggi saluran pernafasan akan teriritasi.
Selain itu perubahan cuaca, perlakuan ayam yang berlebih, dan adanya agen pemicu virus ND, IB baik dari lapangan ataupun virus vaksin akan meningkatkan keparahan gangguan saluran pernafasan. Adanya faktor imunosupresi seperti mikotoksin dalam pakan, vaksinasi IBD yang tidak tepat akan memperburuk keadaan. Karena adanya luka, penebalan dan peradangan di mukosa saluran pernafasan tersebut ayam menjadi ngorok dan batuk
Gabungan beberapa agen tersebut di atas akan menyebabkan Chronic Respiratory Disease (CRD). Ayam tampak batuk, ngorok, bersin, keluar leleran dari mata, dan hidung. Pada pemeriksaan bedah bangkai trakea terlihat memerah, kantung udara keruh, menebal dan kadang juga terlihat berbusa. Jika bakteri oportunis E. coli ikut campur keadaan terlihat lebih parah, munculah Chronic Respiratory Disease Complex. Kantong udara menebal dan terdapat masa mengkeju di daerah itu, juga di dalam rongga perut. Jantung dan hati akan diselimuti oleh selaput berwarna putih kekuningan.
Penyakit ini akan ditularkan dari ayam sakit ke ayam lain yang peka, dan ayam muda biasanya memepunyai kepekaan yang lebih tinggi. Adanya gangguan pada sistem pernafasan ayam akan menyebabkan asupan oksigen berkurang, proses metabolisme tubuh akan terganggu, sehingga pertumbuhan ayam menjadi terganggu, efisiensi pakan menjadi jelek.
Selain itu kadar oksigen yang rendah akan memacu jantung bekerja lebih keras dan sebagai hasilnya akan timbul penumpukan cairan plasma di dalam rongga perut ayam, dan terjadilah ascites. Proses pengeluaran panas tubuh ayam juga menjadi terganggu karena salah satu caranya dengan evaporasi lewat mulut. Ayam yang bertahan sampai masa panen kualitas karkasnya menjadi menurun, dan beberapa organ tubuhnya banyak yang musti dibuang karena tidak layak dikonsumsi
Vaksinasi IBD yang menggunakan strain virus vaksin yang virulen (vaksin intermediet plus/hot) bisa mengganggu sistem kekebalan ayam. Strain virus vaksin ini akan menimbulkan kerusakan bursa fabricius. Di organ inilah sel-sel yang berfungsi untuk pertahanan tubuh (sel limfosit B) diproduksi. Jika pabriknya rusak maka jumlah sel limfosit yang ada di tubuh akan berkurang dan fungsinya menjadi tidak optimal dalam sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya respon vaksinasi menjadi tidak optimal dan ayam menjadi lebih peka terhadap virus ND dan IBV.

Penanganan

Untuk mengatasi gangguan pernafasan ayam perlu dicari akar permasalahnnya terlebih dahulu. Pemberian antibiotik tidak akan memberikan hasil jika penyebab utamanya tidak kita tangani. Jika kondisi lingkungan jelek perlu diperbaiki di samping pemberian obat. Kualitas udara yang jelek perlu koreksi di ventilasi udaranya, sehingga udara menjadi lebih bersih.
Kelembaban yang rendah (< 50 %) menyebabkan udara berdebu, perlu dilakukan spray air. Kelembaban yang ideal untuk hidup ayam 50-70 %. Pemasangan fan/kipas jika memungkinkan perlu dilakukan. Jika kualitas litter jelek harus kita perbaiki. Litter yang basah atau lembab perlu diganti dengan yang baru. Dan pembalikan litter secara rutin perlu dilakukan untuk mengurangi kadar amonia dalam kandang.
Pemberian antibiotik akan mengatasi infeksi bakteri yang ada, dan tentunya akan menekan populasi E.coli dan Streptococcus, dll di tubuh ayam. Pemberian multivitamin terutama yang mengandung vitamin C dan A, serta pemberian pakan yang berkualitas baik dengan nutrisi seimbang akan membantu mempercepat kesembuhan jaringan mukosa yang rusak.

Pencegahan

1. Penerapan manajemen pemeliharaan yang baik

- Pemilihan kandang yang baik (lebih bagus kandang panggung) dan berventilasi lancar.
- Pola pemeliharaan all in all out.
- Jika memakai kandang postal gunakan litter yang mudah menyerap air dan jaga agar selalu kering, perlu dilakukan pembalikan secara rutin, hindari pemilihan litter yang partikelnya kecil (serbuk gergaji).
- Pemasangan fan pada sistem kandang terbuka akan membantu pertukaran udara di kandang.
- Kepadatan ayam diatur tidak terlalu tinggi 8-10 ekor/m2 untuk kandang postal/panggung sistem terbuka, jika sistem closed house (tunnel atau cooling pad) kepadatan bisa 15 ekor/m2.
- Temperatur kandang yang optimal 21-27 0C, dan kelembaban 50-70 %.
- Pakan yang diberikan harus segar dan mengandung nutrisi seimbang dan hindari kontaminasi mikotoksin pada pakan karena toksin ini bersifat imunosupresif.
- Ketersediaan air minum bersih di kandang.

2. Penerapan manajemen kesehatan

- Dilakukan progarm biosecurity secara ketat diantaranya dengan penyemprotan desinfektan secara rutin untuk menekan populasi organisme patogen di kandang dan lingkungan.
- Kontrol terhadap vektor penyakit seperti rodensia dan serangga
- Program vaksinasi yang tepat untuk farm bersangkutan
- Pelaksanaan vaksinasi yang benar dan meminimalisir reaksi posvaksinasi yang dilakukan dengan jalan pemilihan strain virus vaksin yang cocok (gunakan strain virus vaksin yang ringan/sedang untuk mengendalikan virus lemah, dan strain yang keras/virulen hanya dipakai jika tantangan di daerah tersebut tinggi), aplikasi vaksin yang benar dan tepat (spray akan lebih keras reaksi postvaksinasinya dibanding tetes mata ataupun lewat air minum), dan vaksinasi dilakukan hanya pada saat ayam dalam kondisi sehat.
- Dilakukan monitoring vaksinasi dengan melihat titer antibodinya.
- Pencegahan masuknya penyakit imunosupresif terutama IBD, dengan jalan pemilihan strain vaksin yang tidak merusak kekebalan ayam dan waktu aplikasi vaksin yang tepat dengan mengetahui titer maternal antibodinya terlebih dahulu.
- Kontrol terhadap M. gallisepticum dan E. coli dengan pemberian antibiotik yang cocok dan dosis tepat terutama di awal-awal kehidupan ayam dan juga pada saat ayam mendapat stress berat.
- Treatment air misal dengan klorin akan menekan populasi E. coli dalam air minum.
- Pemberian multivitamin secara rutin terutama vitamin A dan C untuk menjaga mukosa saluran pernafasan ayam. (Ratriastuti)

Related Posts

12 Comments:

  1. kalo obat untuk ayam ngorok itu apa saja yah kalo boleh tau????

    BalasHapus
  2. hendrik assidikJuli 29, 2010

    setelah dilakukan pengobatan apapun, tetap saja penyakit ngorok susuah dihilangkan!!!
    bahkan-bahkan tambah parah.
    selain obat kimia,ada ga obat alami yang dapat mengatasi maslah penyakit ngorok ini???

    BalasHapus
  3. anomymous@amoxilin,,,septides,,,antibiotik,,,,,
    hendrik@ada,,,,,dngan cara,,,pergantian sekan secara mexeluruh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  4. yang dimaksud dengan klorin itu apa sih bos

    BalasHapus
  5. apa air sumur bor mempengaruhi terhadap penyakit ngorok,masalahnya ayam saya dari umur 17 - 27 penyakit ngoroknya tidak sembuh,bagaimana mengatasi air sumur bor yang warnanya agak kuning dan baunya tidak enak. tank's

    BalasHapus
  6. kalau boleh tau obat yg mudah didapat di toko untuk ayam ngorok itu apa saja ?

    BalasHapus
  7. produk yg ada pada anda apa saja,apa jg beredar dipasaran ?

    BalasHapus
  8. silahkan liat2 k blog kami pak...dari pada promosi di sini..hehehe...kami pnya solusinya

    BalasHapus
  9. waduh...jangan ngomong PASTI SEMBUH pak panji laras, kalo g sembuh bagaimana?

    BalasHapus
  10. Yang utama sebenarnya cari penyebab teknis dan medisnya dulu... baru dilakukan terapi/pengobatan...

    BalasHapus
  11. Kita saling tukar pikiran. Untuk ayam ngorok... silahkan atur ventilasi saluran udara dan potongan gergaji/alas atau sekam, itu diganti rutin, karena kotoran ayam yg semakin meningkat di U16,17- lanjut. Atau, yg pernah saya lakukan yaitu; memberikan obat alami, (daun sagatungteng) dengan cara di godog dan mencampurinya dgn Susu Beruang yg ada di toko/wrung terdekat. Alhamdulillah 80% Baik.
    Nah sekarang sya mau tanya, ayam batuk/nyegrek, apa penyebabnya dari pakan, di U21?
    Sya bingung...?

    BalasHapus

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer