Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini GANJAR PRANOWO LANTIK PENGURUS KAPGAMA PERIODE 2020-2025 | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

GANJAR PRANOWO LANTIK PENGURUS KAPGAMA PERIODE 2020-2025

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara simbolis melantik Ketua PP KAPGAMA, Achmad Dawami (Foto: Dok. UGM)

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) termasuk alumni Fakultas Peternakan (Fapet) UGM harus saling menyelaraskan peran untuk membangun sumberdaya manusia (SDM). Terlebih bagi mereka yang telah menduduki posisi sebagai pengambil kebijakan dan keputusan pada instansi dan institusi masing-masing.

Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Ganjar Pranowo SH MIP usai melantik Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (KAPGAMA – KAGAMA Peternakan) di Kompleks Kandang Fakultas Peternakan UGM, Selasa (18/2/2020).

Penyerahan pataka KAPGAMA dari Ketua Umum KAGAMA kepada Ketua KAPGAMA terlantik dilakukan di dalam kandang modern ayam broiler sistem closed house yang berisi ayam berumur 10 hari. Fapet UGM memiliki 2 kandang closed house sumbangan dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

“Banyak alumni kita yang menduduki posisi penting. Sekjen KAGAMA (sambil menunjuk AAGN Ari Dwipayana) ini adalah yang memberikan konsep apa yang akan diucapkan Presiden pada berbagai kesempatan penting. Beliau juga yang menyusun strategi hingga saat ini Jawa Tengah menjadi provinsi yang mendapat predikat terbersih (dari korupsi) oleh KPK. Selain itu ada menteri-menteri dan bahkan Presiden RI adalah anggota KAGAMA,” ungkap Gubernur Jawa Tengah 2 periode ini.

Begitu pula, Ganjar melanjutkan, pengembangan integrated farming di Jateng, yang dia paparkan peluangnya dan mendapatkan umpan balik konsepnya di kampus UGM juga. “Meski hasilnya belum begitu tampak, tapi titik terang ke arah itu sudah terlihat,” katanya.

Ganjar menyoroti kesempatan untuk mengatasi stunting (problem pertumbuhan lambat pada anak) melalui jalan peternakan sebagai produsen utama protein hewani. “KAPGAMA harus punya demplot, saya tawarkan Jawa Tengah,” ujarnya.  Dia menyebutkan, problem stunting harus dicegah sejak fase ibu hamil, dan harus diatasi sejak anak dibawah umur 3 tahun.

“Di Jateng, saya memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Beramai-ramai Mendata Ibu Hamil). Ternyata, ibu hamil bermasalah hanya 20%, ada yang anemia dan kurang gizi,  yang berpotensi pada kematian ibu melahirkan dan melahirkan anak stunting. Setelah berhasil didata, diperiksakan rutin, tinggal nanti setelah lahir, kita perhatikan asupan gizinya agar anak tidak stunting,” papar dia.

Maka Ganjar pun mengaskan siap menyediakan Jateng sebagai demplot bagi KAGAMA dan KAPGAMA untuk mengkonsep secara lebih komprehensif cara mengatasi stunting dengan pendekatan sistemik. “Bagaimana ayam dan telur turah-turah harganya murah. Bagaimana agar jagung tetap tersedia harganya tinggi bagi petani namun wajar bagi peternak. Nanti alumni KAGAMA kehutanan menyediakan lahan, pertanian menyediakan benih dengan genetik unggul yang aman,” tutur dia.

Ir Achmad Dawami Ketua PP KAPGAMA terlantik menyatakan kualitas SDM nasional berkorelasi oleh tingkat konsumsi protein hewan. “Fakta bahwa konsumsi protein hewani kita termasuk terendah diantara negara Asean. Dulu, guru-guru Malaysia belajar kepada kita. Sekarang terbalik, kita belajar ke Malaysia bahkan ke Filipina. Tenaga kerja Filipina jauh lebih baik daripada kita,” ungkap alumni UGM angkatan 1974 ini.

Padahal, urai Dawami, pendapatan perkapita Indonesia USD 4.000, masih lebih tinggi daripada Filipina dan Vietnam. stunting akibat kekurangan gizi - termasuk protein hewani, juga akan menghasilkan generasi yang kecerdasannya rendah, yang secara akumulatif akan berpotensi menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia.

“Jadi ini terkait kesadaran gizi. Bahkan konsumsi rokok lebih tinggi daripada protein hewani. Saya mendorong melalui KAPGAMA kepada KAGAMA sebagai organisasi induk, untuk menyusun konsep meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan konsumsi protein hewani ini, kita sampaikan kepada presiden sehingga lebih didengar,” dia menegaskan.

Selain terkait dengan output SDM nasional, protein hewani juga menyangkut industri peternakan yang telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 3,7 juta orang. “Belum dihitung multiplier efeknya, jika dimasukkan jumlah anggota keluarga tenaga kerja industri peternakan ini,” ujar Dawami.

Pada kesempatan itu Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU, Asean. Eng. mengucapkan selamat kepada pengurus KAPGAMA yang sudah dilantik. “Semoga memberikan kebaikan dan kemanfaatan kepada berbagai pihak dimana kita semua berinteraksi. Dan KAPGAMA mampu membantu peran UGM di kancah yang lebih luas,” ucapnya.

“Peternakan memiliki peranan yang signifikan sebagai penanggungjawab penyediaan gizi melalui produksi pangan hasil ternak seperti daging, telur, susu, dan madu. Semua produk itu untuk membantu kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ali Agus.

Adapun susunan pengurus PP KAPGAMA Periode 2020 – 2025 yang baru dilantik adalah sebagai berikut.

Dewan Penasihat :
1. Dekan Fakultas Peternakan UGM
2. Zaenal Bachrudin
3. Ferry Poernama
4. Krishna Agung Santosa
5. Priyastomo

Ketua            : Achmad Dawami
Ketua Pelaksana Harian            : Chandra Gunawan
Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi    : Bambang Suwignyo
Wakil Ketua 2 BidangPemberdayaan Alumni   : Ismatullah Salim
Wakil Ketua 3 BidangKemitraan    : Suryo Suryanta
Wakil Ketua 4 Bidang Hubungan Almamater   : AsihKurniawati
Sekretaris            : Dyah Maharani
Wakil Sekretaris            : Joko Susilo
Biro Pengelolaan Kartu Anggota    : Endah Wulandari
Bendahara            : Idha Susanti
Wakil Bendahara            : Sri Wahyuningsih
Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan    : Bambang Suwignyo
Kepala Bidang Pemberdayaan Alumni    : Ismatullah Salim
Kepala Biadang Hubungan Almamater    : Asih Kurniawati

*Sumber: Rilis UGM 

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer