Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini TEKAD DITJEN PKH DALAM UPAYA SWASEMBADA PROTEIN HEWANI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TEKAD DITJEN PKH DALAM UPAYA SWASEMBADA PROTEIN HEWANI

Foto: Istimewa

Protein hewani merupakan pilar penting ketahanan pangan nasional. Konsumsi protein hewani saat ini jumlahnya sebesar 8,44 gram/kap/hari. "Angka ini masih di bawah batas konsumsi yang ideal sesuai target Pola Pangan Harapan (PPH)," kata Iqbal Alim dari Sub Direktorat Ruminansia Potong, Ditjen PKH, Kementan dalam sebuah seminar nasional yang diselenggarakan di Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Acara diselenggarakan oleh ISMAPETI bekerjasama dengan BEM Fapet UNDIP, dalam satu paket acara Temu Ilmiah Nasional ISMAPETI 2019.

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata & terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Amanat Undang-Undang tahun 18/2012 tentang pangan yakni perlunnya mengukur nilai pencapaian komposisi pola pangan dan gizi seimbang.

Untuk itu sangat diperlukan adanya langkah-langkah penting yang harus dilakukan. Ia memaparkan, pemerintah melalui Ditjen PKH telah mencanangkan target pencapaian demi mewujudkan peningkatan konsumsi protein hewani. Target-target pencapaian itu yakni upaya produksi dan penambahan populasi, penguatan kelembagaan dan pengembangan kawasan, penguatan infrastruktur, penguatan sistem logistik ternak dan produk, pengembangan investasi, regulasi dan deregulasi, serta penambahan indukan sapi, baik oleh pemerintah maupun swasta.

Iqbal juga menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan program terboosan, antara lain program upaya khusus sapi betina wajib bunting (upsus siwab), penambahan indukan sapi potong, peningkatan status kesehatan hewan, dan penjaminan keamanan pangan asal ternak. Adapun program pendukungnya adalah dengan adanya skim pembiayaan, investasi dan asuransi ternak, penjaminan suplai bibit unggas, serta peningkatan kualitas bibit ternak sapi, yakni melalui sapi belgian blue dan sapi wagyu. (AS)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer