Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PETERNAK PESERTA BEASISWA FONTERRA SUKSES TINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PETERNAK PESERTA BEASISWA FONTERRA SUKSES TINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU

Tahun ini pemerintah kembali memberikan kesempatan kepada peternak sapi perah Indonesia untuk mengikuti program beasiswa Fonterra Dairy Scholarship. Program ini merupakan pelatihan kegiatan budidaya langsung di negara penghasil susu sapi dunia, Selandia Baru.  

Foto alumnus Program Dairy Scholarship bersama Dirjen PKH Muladno 
dan Pimpinan Fonterra Brands Indonesia.

Memasuki tahun keempat, program beasiswa ini merupakan hasil kerjasama antara Fonterra Brands Indonesia, perusahaan berbasis koperasi yang dimiliki para peternak Selandia Baru dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH). Program Fonterra Dairy Scholarship terbuka bagi peserta yang tidak hanya terbatas peternak namun juga bagi para petugas lapang di bidang sapi perah baik pemerintah maupun swadaya.
Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Achyut Kasireddy, mengatakan bahwa sejak didirikan pada tahun 2013, program beasiswa ini telah melatih 30 peternak sapi perah dan enam petugas lapangan serta 12 peserta lainnya juga telah dipastikan untuk bergabung dalam program beasiswa di tahun 2016 ini.
Berdasarkan evaluasi dan respon yang diberikan oleh peserta yang mengikuti pelatihan di tahun 2013 hingga 2015, diketahui bahwa pengaplikasian ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat berdampak pada peningkatan produksi susu, pengurangan biaya produksi dan peningkatan pendapatan. 
Hal ini dibuktikan Infovet saat melakukan kunjungan langsung ke dua lokasi peternakan sapi perah di Lembang milik peternak Adieb Iryanto dan Deni Mahakara yang telah berpartisipasi dalam program Fonterra Dairy Scholarship 2015. Terbukti mereka telah berhasil memproduksi lebih banyak dan lebih berkualitas sebagai hasil dari peningkatanpengetahuan tentang kebersihan susu, manajemen ternak dan pengelolaan peternakan yang mereka pelajari semasa pelatihan. 

Deni Mahakara, peternak sapi perah Lembang

Tak sampai disitu, hal serupa juga disampaikan oleh hampir seluruh peternak yang hadir pada acara Reuni Alumni program Fonterra Dairy Scholarship di Lembang, Jawa Barat pada Selasa, 12 Januari 2016. Acara ini secara khusus dihadiri oleh Dr Trevor Matheson Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Prof Dr Ir Muladno MSA Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Rl, Ir Ali Rachman MSi Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ir Dody Firman Nugraha Kadisnak Jawa Barat.
Hampir 90 persen dari peserta peternak tahun 2015 telah meningkatkan kualitas susu setelah mengikuti program pada bulan September 2015 dan hampir sebagiannya telah memproduksi susu lebih banyak lagi, meskipun keadaan cuaca saat itu sangat kering dan dapat memberikan dampak terhadap produksi susu. Perubahan ini telah meningkatkan keuntungan peternakan dan semua peserta pun aktif berbagi keahlian baru yang diperolehnya kepada masyarakat yang berada di komunitasnya. 
"Acara reuni ini menghadirkan seluruh peserta program dari 3 tahun terakhir untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pelajari dan perkembangan apa saja yang telah mereka lakukan sejak mereka memulai pelatihan. Banyak peternak yang menyampaikan bahwa mereka telah mempelajari keahlian baru dalam hal pememberian pakan, melakukan catatan perkembangan, pengelolaan peternakan, serta bidang lainnya yang telah membantu mereka untuk memproduksi lebih banyak susu, mengurangi biaya operasional serta meningkatkan keuntungan dari bisnis peternakannya," ujar Achyut.
Prof. Muladno mengatakan, "Kami senang program Fonterra Dairy Scholarship telah berjalan dengan baik selama tiga tahun terakhir, program ini membantu pemerintah untuk mengembangkan kapabilitas dan pertumbuhan industri susu lokal di Indonesia."
"Manfaat dari pelatihan dan pendidikan yang diperoleh peserta program pun sangat luar biasa. Para peternak dan petugas lapangan yang berpartisipasi, secara aktif telah berbagi pengetahuannya kepada masyarakat di komunitasnya. Ini berarti bahwa manfaat pelatihan juga dapat diperoleh orang lain, tidak hanya untuk peserta yang mengikuti program saja, sehingga membantu meningkatkan produktifitas, profitabilitas dan skala kepemilikan yang berujung pada peningkatan produksi susu segar dalam negeri," sebutnya.
"Kami akan terus mendukung pengembangan program ini agar dapat berjalan secara berkesinambungan, sehingga dapat membantu mendorong konsumsi susu dalam negeri yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia," tambahnya.

Adieb Iryanto, peternak sapi perah Lembang

Peserta beasiswa tahun lalu Adieb Iryanto mengatakan ia telah memperkenalkan beberapa teknik peternakan baru sebagai hasil yang didapatkan dari program Fonterra Dairy Scholarship.
"Kini saya mulai menyimpan catatan dari sapi ternak dan juga keuangan saya agar dapat lebih mudah dalam memantau kinerja dan kesehatan dari setiap sapi serta keuntungan yang diperoleh secara menyeluruh dan juga biaya operasional perternakan saya. Hal ini membuat saya lebih memperhatikan bisnis peternakan dan mengetahui perubahan yang diperlukan untuk menjadi lebih efisien dan produktif," ungkapnya.
"Saya juga telah menerapkan teknik baru dalam hal pemberian pakan, pemeliharaan kualitas dan perawatan sapi. Saya telah menanam tanaman pakan yang baru dan meningkatkan jumlah protein dalam pakan sapi untuk memberikan nutrisi yang lebih baik. Saya juga mulai menggunakan air panas untuk membersihkan sapi dan mulai fokus dalam menjaga kehigienisan sapi sebelum susunya diperah dan melakukan penyemprotan disinfektan setelah pemerahan. Hal ini telah membantu saya untuk meningkatkan kesehatan sapi berikut kualitas susunya," jelasnya.
Peserta beasiswa tahun 2015 yang juga petugas lapangan, Aril Tri Setyo Perdata, mengatakan bahwa program Fonterra Dairy Scholarship telah mengajarkannya keahlian baru. 
"Saya mempelajari beberapa keahlian praktis yang baru melalui program ini, yang membantu meningkatkan kepercayaan diri saya. Saya juga memberikan sesi pelatihan kepada peternak lainnya di komunitas lokal saya, Nongkojajar-Pasuruan Jawa Timur, hal ini saya lakukan agar mereka juga dapat memperoleh pengetahuan baru," pungkasnya. (wan)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer