Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MENCEGAH IMUNOSUPRESI DENGAN MANIPULASI PAKAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENCEGAH IMUNOSUPRESI DENGAN MANIPULASI PAKAN


Untuk tumbuh kembang, ayam membutuhkan pakan yang sempurna, cukup kandungan nutrisinya. Pemberian pakan untuk ayam harus memenuhi syarat minimal, setidaknya cukup dalam hal zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh ayam untuk proses pertumbuhan.

Pertumbuhan tersebut mencakup proses untuk melengkapi sel-sel dalam tubuh ayam dengan bagian yang berasal dari luar yang telah merupakan persenyawaan-persenyawaan kimia yang diperlukan tubuh untuk fungsi optimum dari banyak reaksi-reaksi kimia dalam proses metabolisme, termasuk proses-proses pertumbuhan, untuk hidup pokok, untuk kerja, untuk produksi dan reproduksi. Namun pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah yang pas untuk kebutuhan di awal pemeliharaan merupakan kunci keberhasilan untuk mendapatkan berat badan optimal yang seragam.
Pemeliharaan ayam ras komersial baik broiler maupun layer dibedakan atas beberapa fase, yakni fase starter dan finisher untuk broiler sedang untuk layer meliputi fase starter, grower dan finisher. Pemeliharaan pada fase starter di awali pada umur 0-4 minggu dimana terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel yang tinggi. Fase ini merupakan kunci awal untuk mencapai keberhasilan pencapaian berat badan yang optimal, sehingga pakan yang diberikan harus mempunyai nilai nutrisi yang baik buat pertumbuhan otot.
Namun keberhasilan pada fase ini dipengaruhi oleh kualitas DOC, pakan serta lingkungan, artinya untuk mencapai pertumbuhan yang standar maka harus didukung dengan kualitas DOC yang baik, kondisi lingkungan yang kondusif serta kualitas pakan yang baik dengan ketersediaan pakan yang cukup.
Di fase awal pemeliharaan peternak juga harus memperhatikan hal-hal mengenai manajemen pemberian pakannya, pemrograman vaksinasi serta perlakuan pemberian feed additives yang ditujukan untuk mendukung pembentukkan immunity ayam seperti penambahan vitamin C ataupun larutan elektrolit lainnya.
Peternak harus segera mengkondisikan DOC supaya cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti memberikan pakan dan air minum pada DOC yang baru ditebar. Cara ini terbukti dapat mengoptimalkan fungsi-fungsi organ pencernaan sehingga kandungan kuning telur sebagai cadangan makanan akan segera terserap habis. DOC dengan kuning telur yang terlalu lama dapat mengganggu pertumbuhannya.


Berbagai feed aditive dan feed suplement bisa ditambahkan dalam ransum atau air minum 
untuk mencegah timbulnya kasus imunosupresi.

Pakan untuk Kekebalan
Penyusunan ransum untuk ayam broiler dan layer perlu memperhatikan kandungan zat-zat makanan yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau. Tujuan pemberian makanan pada ayam adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam dari serangan beberapa bibit penyakit. Adalah wajar bila makanan yang dimakan ayam harus cukup kandungan zat-zat gizinya, bila tidak maka ayam mudah sekali terpapar bibit penyakit.
Kemudian untuk meyakinkan bahwa zat-zat makanan dalam ransum dapat dikonsumsi, dicerna, dicegah dari kerusakan, diabsorpsi, dan ditransportasi ke sel-sel dalam tubuh, peternak dapat menambahkan bahan-bahan yang berfungsi sebagai makanan tambahan, yang digunakan ayam untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuh, sehingga ayam dapat tumbuh dengan optimal.
Beberapa makanan tambahan pelengkap yang bukan zat makanan seperti

  1. Peningkatan pellet yang mempengaruhi tekstur dan menguatkan makanan yang sudah dibuat pellet, 
  2. Pemberi bau enak yang biasa digunakan untuk meningkatkan palatabilitas makanan, 
  3. Beberapa enzim yang berfungsi untuk memperbaiki daya cerna di bawah kondisi tertentu, 
  4. Pemberian antibiotika seperti senyawa-senyawa arsen dan nitrofurans konsentrasi rendah berfungsi untuk mencegah makanan dari serangan perusakan oleh mikroorganisme dan mencegah timbulnya keracunan yang disebabkan oleh mikroflora dalam usus, 
  5. Pencegah jamur yang digunakan untuk mencegah jamur yang merusak bahan makanan dan makanan yang berada dalam saluran pencernaan ayam, 
  6. Pemberian antibiotika berspektrum luas dengan daya absorpsi yang baik dalam bahan pakan berfungsi untuk memerangi penyakit-penyakit khusus, 
  7. Pemberian senyawa-senyawa kimia tertentu yang digunakan untuk meningkatkan daya penyembuhan dari antibiotika terhadap penyakit, 
  8. Beberapa obat pencegah cacing yang ditambahkan ke dalam ransum tertentu secara periodik, 
  9. Penambahan koksidiostat secara rutin ke dalam ransum broiler dan ransum layer muda dengan konsentrasi rendah, 
  10. Penambahan antioksidan yang digunakan untuk mencegah asam-asam lemak yang tidak jenuh dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dari perusakan-perusakan yang disebabkan oleh peroksidasi, 
  11. Penambahan sumber-sumber karotenoid ke dalam ransum untuk memperbaiki figmentasi dari daging broiler dan kuning telur pada layer, 
  12. Pemberian reserpin, aspirin dan obat-obat penenang lainnya yang digunakan untuk memperbaiki pertumbuhan, membatasi apkiran dan memperbaiki efisiensi penggunaan makanan pada broiler dan 
  13. Penambahan hormon atau zat-zat lainnya yang berfungsi untuk memperbaiki proses metabolisme dalam tubuh ayam seperti hormone estrogen untuk memperbaiki pertumbuhan dan kualitas karkas ayam pada umur 16 minggu, senyawa-senyawa thyroaktif seperti kasein yang mengandung yodium dimana pada layer berfungsi untuk memperbaiki produksi telur, kualitas telur, kualitas kulit telur, serta mencegah degradasi lemak di bawah kondisi tertentu, dan pemberian obat-obatan tertentu termasuk hormone untuk memperpendek periode rontok bulu atau moulting atau mempercepat jatuh bulu ayam pasca berproduksi lama. (wan) 


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer