Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini world veterinary day | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

HARI KEDOKTERAN HEWAN SEDUNIA 2021: APRESIASI DOKTER HEWAN DALAM PENANGANAN COVID-19

Dokter hewan berperan sebagai pemain kunci dalam mentransformasikan teori One Health

Pandemi COVID-19 telah mengubah cara hidup dan mempengaruhi kesehatan manusia secara signifikan. Upaya pengendalian penyakit menjadi perhatian besar, termasuk dampaknya terhadap ketahanan pangan dan mata pencaharian perternak di sepanjang rantai nilai pangan.

Dalam situasi ini, dokter hewan mampu mengatasi dan menyesuaikan perannya untuk mendukung kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan, serta menjaga kelangsungan dan keamanan pangan asal hewan.

Pada Hari Kedokteran Hewan Sedunia, kita memperingati pekerjaan mulia dokter hewan yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi dalam berbagai situasi. Mulai dari dokter hewan yang bekerja mengawasi kualitas produk pangan asal hewan di pasar atau di rumah potong hewan, hingga dokter hewan ahli kesehatan masyarakat yang terjun dalam penanggulangan COVID-19.

“Banyak dokter hewan yang memainkan peran penting di masa pandemi COVID-19. Ada yang bekerja untuk percepatan pengujian sampel COVID-19 di laboratorium kesehatan hewan, terlibat dalam pengembangan vaksin nasional, menjadi bagian Satuan Tugas COVID-19, serta menjaga ketahanan pangan dan stabilitas produk pangan asal hewan,” ujar FAO ECTAD COVID-19 Team Leader Farida Camallia Zenal.

“Dari persoalan seperti keamanan dan ketahanan pangan hingga penyakit yang dapat ditularkan antara manusia dan hewan, dokter hewan memiliki pengetahuan dan pengalaman unik yang dapat dimanfaatkan selama pandemi global ini. Keahlian ini mendukung pendekatan One Health, membantu mencegah pandemi di masa mendatang dan menjaga infrastruktur kesehatan masyarakat termasuk keamanan pekerja yang terlibat dalam produksi pangan asal hewan,” tambah Farida.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) bersama FAO Emergency Center for Transboundary Animal Disease (ECTAD) dan didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah bekerja bersama dokter hewan dalam penanggulangan COVID-19 di 10 provinsi di Indonesia.

Area keterlibatan termasuk keamanan pangan dan mata pencaharian pekerja pangan, diagnosis laboratorium COVID-19, dan memberi nasihat tentang langkah-langkah untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19 dari manusia ke hewan dan konsekuensinya.

“Dengan pengalaman sebelumnya dalam pengendalian wabah flu burung, para dokter hewan di empat Laboratorium Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, yaitu BBVet Maros di Sulawesi Selatan, BBVet Wates di DI Yogyakarta, BVet Bukittinggi di Sumatera Barat, dan BVet Subang di Jawa Barat mampu melaksanakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) virus COVID-19 di wilayah kerja masing-masing. Sudah ada 75.595 sampel yang diuji hingga awal April 2021,” ujar Nasrullah, Direktur Jenderal PKH Kementan.

Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia Pamela Foster mengatakan, “Pemerintah Amerika Serikat, melalui USAID, telah memberikan komitmen senilai lebih dari 14,5 juta dolar untuk mendukung respons COVID-19 di Indonesia. Kami gembira dapat mendukung tenaga kesehatan garis depan, termasuk dokter hewan, dalam melawan penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini. Dengan dukungan dari USAID dan FAO ECTAD, Indonesia memanfaatkan keahlian Balai/Balai Besar Veteriner (B/BVET) Kementerian Pertanian untuk menguji COVID-19 pada sampel manusia. Keterlibatan B/BVET mempercepat dan memungkinkan dilakukannya lebih banyak tes COVID-19 sehingga dapat menyelamatkan jiwa. Kerja sama ini menggambarkan kekuatan pendekatan One Health untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit.”

Kiprah dokter hewan dalam kesehatan hewan dan masyarakat di saat pandemi COVID-19 patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. “Dokter hewan adalah pekerjaan yang mulia. Mereka adalah pemain kunci dalam mentransformasikan teori One Health menjadi aksi kolaboratif yang berfokus pada ketahanan pangan, navigasi pandemi COVID-19, dan mencegah pandemi di masa depan,” tambah Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Dr. drh. M Munawaroh, M.M.

“Contoh dokter hewan yang turut memberi kontribusi nyata dalam penanganan COVID-19 adalah Prof. Dr. Fedik A. Rantam sebagai peneliti ahli virus dan drh. Sudirman sebagai CEO PT. Biotis Pharmaceutical yang memiliki fasilitas pembuatan vaksin telah bekerja sama dalam mewujudkan vaksin nasional.” tutupnya. (INF/FAO)

SEMINAR NASIONAL & PELANTIKAN PENGURUS ASKESMAVETI PERIODE 2018-2022


Pelantikan Pengurus ASKESMAVETI Masa Bakti 2018-2022 oleh Ketum PB PDHI

Bertepatan dengan World Veterinary Day atau Hari Kedokteran Hewan se-Dunia yang jatuh setiap hari Sabtu terakhir di bulan April tiap tahunnya, Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI), melaksananakan Seminar Nasional & Pelantikan pengurusnya untuk periode masa bakti 2018-2022. Seminar Nasional dan Pelantikan tersebut dilangsungkan pada Sabtu 27 April 2019 yang lalu di Gedung Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Bogor. 

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PB PDHI, Drh Munawaroh. Dalam sambutannya setelah melantik pengurus ASKEMAVETI, ia berharap agar ASKESMAVETI juga mendukung program – program PB PDHI saat ini. “Sebagai salah satu Organisasi non-territorial, ASKESMAVETI juga memiliki peran penting, terutama dalam food hygiene, food safety, dan food security. Selain itu ASKESMAVETI juga banyak bersinggungan dengan isu – isu zoonosis yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Oleh karenanya peran dan eksistensi dokter hewan terutama sangat dibutuhkan disitu. Saya harap seminar ini berjalan dengan sukes, juga pengurus baru yang dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” tutur Munawaroh.

Ketua Umum ASKESMAVETI Drh Sri Hartati dalam pidatonya menyatakan bahwa Kesmavet sebagai salah satu cabang ilmu dari kedokteran hewan berperan juga dalam menyehatkan masyarakat (manusia). “Kita harus ingat bahwa sejatinya tujuan akhir dari kesehatan hewan adalah kesehatan manusia. Selain itu, peranan dokter hewan dalam menjamin tersedianya pangan asal produk hewan yang safety dan secure juga tidak boleh dikesampingkan,” tutur Sri. Ia mengajak serta kepada khususnya anggota ASKEMAVETI dan umumnya kepada dokter hewan, untuk berkontribusi di masyarakat.

Selain pelantikan pengurus, diadakan pula seminar dengan dua pembicara yakni Drh Syamsul Ma’arif (Direktur Kesmavet Kementan), juga Drh Denny Widaya Lukman. Drh Denny Widaya Lukman dalam presentasinya berbicara banyak terkait Kesehatan Masyarakat Veteriner, ruang lingkup, dan aplikasinya. Sementara Drh Syamsul Ma’arif menjabarkan tentang tantangan yang dihadapi oleh para dokter hewan di masa depan khususnya bidang Kesmavet.(CR)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer