Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini in memorium | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Mengenang Drh Abadi Soetisna MSi ; Membimbing dengan Canda


Pesan-pesannya selalu sederhana, disertai canda,  tapi lebih mengena

Kamis, 26 April 2017, Drh Abadi Soetisna menghubungi  saya melalui sambungan telepon. Ia mengabarkan sedang berada di rumah sakit. Nada bicaranya tetap terdengar ceria dan penuh semangat meskipun dalam kondisi kurang sehat.

“Mudah-mudahan besok sudah pulih  dan bisa rapat dengan Pak Bambang,” ujar Abadi di ujung telepon dengan nada yang jelas. Abadi menyampaikan hal ini karena Jumat 27 April ada jadwal rapat konsultasi mengenai CPOHB dengan sebuah perusahaan di kantor Infovet/ASOHI.

“Maaf, sakit apa Pak? Mudah-mudahan tidak serius ya Pak, karena suara Bapak seperti orang sehat saja hehehe,” ujar Bambang Suharno, menanggapi kabar sakit tersebut.

“Nggak apa-apa Cuma sakit perut saja,”tanggapnya sambil melontarkan beberapa humor segar.

Itulah komunikasi terakhir Drh Abadi dengan Infovet. Jumat dini hari, 27 April 2018, Allah SWT memanggilnya.
Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rakhmatullah, Drh Abadi Soetisna MSi, Jumat 27 April 2018 pukul 02.01. Mohon dimaafkan atas segala kekhilafannya
Jumat  pagi hari, kabar duka ini menyebar ke keluarga, sahabat dan kolega. Semua menyatakan kaget dengan berita ini.

Selalu Akrab dan penuh Canda

Abadi Soetisna sudah demikian dekat dengan Infovet dan ASOHI. Setiap kali ditanya seseorang tentang berapa lama aktif di ASOHI, ia biasanya menjawab enteng,” alhamdulilah baru sekitar 30 tahun”. Yang diajak bicara kaget dan langsung tertawa mendengar respon Abadi yang akrab dan penuh tawa.  Memang seperti itulah pembawaannya. Awal berkenalan kelihatan serius, lantas lawan bicara diajak bercanda sehingga kemudian menjadi akrab, seperti seorang sahabat.

Sebagai mantan dosen di FKH IPB dan beberapa perguruan tinggi, Abadi tidak suka mengenalkan diri sebagai senior ketika bertemu dengan mantan anak didiknya.
 “Dokter Rakhmat itu teman sekelas saya. Bedanya dia yang bayar uang kuliah jadi dapat tempat duduk,  sedangkan saya berdiri di depan kelas, karena saya yang dibayar,” jelasnya ketika menjelaskan tentang Drh Rakhmat Nuriyanto yang waktu itu sebagai Ketua Umum ASOHI di sebuah pertemuan dengan pejabat. Pertemuan itupun menjadi cair.  Semua mantan mahasiswanya  disebutnya sebagai teman sekelas, karena baginya, semua yang berada di dalam satu ruang kelas bisa disebut sebagai teman sekelas.


Sejak tahun 1990an, Abadi sering diundang sebagai pembicara maupun narasumber acara seminar dan training ASOHI. Sudah menjadi kebiasaan, Abadi dijadwalkan mengisi acara sesi siang, karena pada saat siang peserta butuh materi yang disertai selingan humor. Dengan cara ini peserta merasa betah hingga acara usai.

Dalam beberapa kesempatan mengisi in house training CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik), Abadi selalu membuat peserta tak berhenti tertawa  tanpa mengurangi makna pesan yang ingin disampaikan. Beberapa peserta training justru berterima kasih padanya.

“Ini baru saya paham dan bersemangat untuk menjalankan CPOHB, karena yang bapak sampaikan itu simpel tapi mengena,” ujar seorang peserta kepada Abadi usah ikut pelatihan.
Saat mengisi pelatihan, Abadi lebih fokus memberi motivasi kepada karyawan produsen obat hewan bahwa CPOHB itu membantu memajukan perusahaan, bukan untuk menyulitkan karyawan maupun perusahaan.

“Prinsip pelaksanaan CPOHB adalah tulis apa yang kita kerjakan, dan kerjakan apa yang kita tulis. Misalnya menimbang bahan, itu kan pekerjaan biasa. Tapi demi hasil timbangan yang lebih akurat, perlu ditulis  SOP (standard Operating Procedure) dan instruksi kerja penimbangan bahan. Bagaimana cara mengaktifkan timbangan, bagaimana kalau sedang menimbang kemudian bersin, sampai bahannya berhamburan. Nah setelah barang ditimbang, harus dicatat semua hasil timbangan,” jelas alumni FKH IPB angkatan ke-3 ini, sambil memperagakan orang menimbang bahan baku serbuk kemudian bersin hingga serbuk berhamburan.

Peragaan ini sekaligus untuk menjelaskan bahwa kerja di pabrik harus menggunakan masker. Dosen farmakologi veteriner ini lantas bertanya ke peserta, “kenapa kalau kita pakai masker yang ditutup mulut dan hidung?”

Beberapa peserta menjawab dengan berbagai variasi opininya. Ada yang mengaitkan kalau menimbang terus bersin bisa hilang bahan yang akan ditimbang. Ada yang menjawab alasan kesehatan, polusi dan sebagainya . Tatkala terjadi simpang siur, barulah ia memberikan jawaban yang di luar dugaan.

“Ya, karena kalau masker dipakai di sini (memperagakan masker  menutup mata-red) , kita ggak bisa kerja,” ujarnya, disambut gelak tawa peserta.
“Wah saya kira bapak serius,” celetuk peserta di belakang yang juga ikut tertawa.

Perihal bahan candaan, Abadi Soetisna adalah gudangnya. Kadang kala apa yang menjadi bahan candaan malah menjadi kenyataan. Misalkan humor tentang seorang laki-laki yang  tak sengaja masuk toilet wanita. Ketika keluar, ia ditegur seorang  ibu, “Pak ini kan untuk wanita.”
Laki-laki itu tak mau disalahkan dengan menjawab,” ini kan juga buat wanita,” sambil menunjuk ke arah alat kelaminnya.

Suatu pagi hari ketika dalam perjalanan menuju Tangerang, Abadi mengajak mampir ke sebuah Mall untuk sarapan sekalian ke toilet. Entah kenapa ketika saya masuk ke toilet lak-laki, ia tak sengaja masuk ke toilet perempuan. Ketika keluar, saya langsung menegur, “lho Bapak kok masuk ke toilet buat wanita”.

Ia langung menengok tulisan di belakang yang bergambar wanita. Langsung ia tertawa , “wah candaan saya jadi kenyataan. Ini kan buat wanita hahaha” Abadi tertawa sambil memperagakan kisah yang sering ia sampaikan di beberapa forum.

Aktif di ASOHI dan Berbagai Organisasi

Begitulah Abadi Soetisna yang saya kenal. Ia aktif di ASOHI sejak kepemimpinan A. Karim Mahanan (pendiri ASOHI), hingga era kepemimpinan Drh Irawati Fari saat ini. Posisi di ASOHI antara lain sebagai pernah menjadi anggota Dewan Kode Etik, Ketua Dewan Kode Etik, anggota Dewan Pakar dan hingga akhir hayatnya tercatat sebagai sekretaris merangkap anggota Dewan Pakar ASOHI.
Abadi lahir di Serang 6 April 1947, mengeyam pendidikan FKH angkatan ke-3, satu angkatan dengan Dr.Drh. Sofyan Sudardjat (Dirjen Peternakan 1999-2004). Sempat menempuh pendidikan lanjutan di Jerman, namun belum sampai selesai, ia dipanggil pulang oleh rektor karena ada tugas lain.

Ahli farmakologi veteriner ini mengajar di FKH IPB hingga masa pensiunnya.  Selain itu juga mengajar Farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), menjadi dosen dan Rektor di Universitas Djuanda serta konsultan di Kementerian Pertanian (Kementan) dan  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Abadi juga aktif menulis artikel di Infovet dan Info Akuakultur.  Bahkan tahun 2008 ia ikut merintis terbentuknya divisi Konsultan (GITA Consultant) di PT Gallus Indonesia Utama (Infovet Group) untuk memberikan pelayanan kepada perusahaan bidang peternakan dan kesehatan hewan antara lain konsultasi registrasi produk, izin usaha, sertifikasi CPOHB, sertifikasi CPPB dan lain-lain .

Selain di ASOHI, ia juga pernah aktif di beberapa organisasi antara lain sebagai Wakil Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Ketua Ikatan Ahli Farmakologi Indonesia (IKAFI), Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia (IAIFI).

Selamat jalan Drh Abadi Soetisna. Kami senantiasa mengenang jasa dan kebaikanmu.***
Bambang Suharno
 


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer