Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini fakultas peternakan Unsoed | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MULIH KANDANG 2023 FAPET UNSOED DIHADIRI RIBUAN ALUMNI

Mulih Kandang 2023 yang merupakan acara reuni akbar alumni Fapet Unsoed. (Foto: Istimewa)

Mulih Kandang 2023 yang merupakan acara reuni akbar alumni Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) berjalan lancar dengan dihadiri ribuan alumninya dari seluruh Indonesia. 

Acara reuni yang diselenggarakan di Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman Unsoed Purwokerto, Sabtu (9/9/2023), menjadi daya tarik bagi para alumni karena menjadi wadah untuk bertemu dan menyapa kembali para teman serta dosen sewaktu kuliah.

Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Unsoed (Kafapet Unsoed), Bambang Rijanto Japutra, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Mulih Kandang 2023 terbilang sangat meriah karena dihadiri sekitar 1.000-an alumni mulai dari angkatan 1970-an sampai angkatan 2019.

“Saya sangat bangga dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para alumni senior maupun junior yang hadir pada Mulih Kandang 2023. Menurut informasi yang saya terima, alumni Fapet Unsoed merupakan yang paling kompak dan solid di kealumnian Unsoed ini,” kata pria yang akrab disapa BRJ ini dalam siaran resminya.

Ia menambahkan, kegiatan Mulih Kandang 2023 dengan tema “Guyub Rukun Seduluran Selawase” memiliki tujuan mempertemukan kembali lintas angkatan dan strata dalam nuansa yang penuh keakraban dan kegembiraan.

“Harapannya dengan terlaksananya kegiatan ini akan semakin mempererat tali silaturahmi, memperluas jejaring terbentuknya Kafapet Unsoed di berbagai wilayah, serta menjadi media komunikasi antara alumni dan kampus,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unsoed, Prof Akhmad Sodiq, mengatakan bahwa Mulih Kandang 2023 menjadi acara luar biasa yang dihadiri para alumninya. Sebab jika dihitung (1970-an sampai 2019) ada rentangan 48 tahun, sementara untuk Fakultas Peternakan Unsoed sendiri tahun ini berusia 57 tahun.

“Saat saya kuliah dulu, Unsoed masih sepi sekali, tapi sekarang jauh lebih ramai dengan total mahasiswa mencapai 26 ribuan yang menempati 85 program studi. Mudah-mudahan Unsoed bisa terus berkontribusi menciptakan sumber daya unggul,” ujar Prof Akhmad Sodiq yang juga alumni Fapet Unsoed angkatan 1987.

Ia melanjutkan, saat berbicara tentang alumni saat ini ada paradigma baru berkat adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya, jika dahulu alumni biasanya hanya diundang untuk mengisi kuliah umum, atau pada saat perbaikan kurikulum, dan acara reuni, namun kini hubungan alumni dengan universitas jauh lebih luas lagi.

“Kalau sekarang mereka (alumni) bisa dihadirkan sebagai dosen praktisi, selain itu juga mahasiswa bisa belajar ke tempat alumni untuk magang, belajar, dan sebagainya. Saya berharap alumni dan Unsoed bisa terus saling bersinergi,” tukasnya. (INF)

LEADERSHIP CLASS FAPET UNSOED

Dr. Yanin Opatpatanakit memberikan kuliah kepada mahasiswa


Proses pembelajaran ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan diterima pasar industrI. Salah satu kompetensi lulusan yang dibutuhkan industri adalah kepemimpinan. Hal ini memberikan sinyal bahwa lulusan Fakultas Peternakan (Fapet) Unsoed dituntut memiliki kompetensi kepemimpinan yang luar biasa. Kerjasama global antara Fapet Unsoed dengan Maejo University, Thailand dilakukan salah satunya untuk meningkatkan proses pembelajaran dan penguatan kapasitas alumni.

Leadership Class yang diinisiasi Fapet Unsoed dilaksanakan pada Senin (12/12) bekerjasama dengan Maejo University, Thailand. Lulusan Fakultas Peternakan diarahkan memasuki industri global sehingga harus mampu menyiapkan diri dengan kompetensi kepemimpinan dalam perspektif internasional. Pada Leadership Class yang pertama tersebut dihadirkan pembicara/fasilitator Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University).

Leadership class dilakukan sehari yang meliput teori, praktek, dan evaluasi. Peserta Leadership Class meliputi para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet Unsoed, mahasiswa program magister peternakan, dan mahasiswa program S1 peternakan Fapet Unsoed.

Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Prof.Dr. Triana Setyawardani mengucapkan apresiasi atas kehadiran Dr. Yanin dan berharap kerjasama yang lebih ekstensif antara Fapet Unsoed dengan Maejo University. Pada milestone 2023-2026 Fapet Unsoed akan fokus meningkatkan peran dan kontribusi di Asia Tenggara agar diakui sebagai Pusat Pengembangan Sumberdaya Peternakan dan Kearifan Lokal.

Selanjutnya Prof Triana Setyawardani juga mengatakan bahwa Leadership Class untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki kapasitas kepemimpinan global agar terus dilaksanakan untuk menjadi branding institusi Fakultas Peternakan Unsoed.

Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University) dengan pengalamannya sebagai manajerial di Lembaga pendidikan dan kapasitas kepemimpinannya yang excellent mendorong para mahasiswa untuk memiliki kemampuan teknis yang dilengkapi dengan kemampuan mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi bawahannya.

Menurutnya kepemimpinan harus dilatih melalui pengalaman organisasi di masyarakat maupun di kampus. “Pemimpin juga harus memiliki kemampuan akademik yang mumpuni sehingga mampu memberikan perubahan yang signifikan di masyarakat. Kemampuan komunikasi baik regional maupun global sangat dibutuhkan untuk membangun network karena pemimpin ke depan dihadapkan pada tantangan globalisasi”, ungkap Dr. Yanin.

Leadership class diakhiri dengan serah terima cinderamata antara Prof.Dr. Triana Setyawardani (Dekan Fakultas Peternakan Unsoed) dengan Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University). Kerjasama antara kedua institusi ini diharapkan dapat diperluas pada aspek inovasi teknologi peternakan danbentuk bentuk lain pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan Leadership Class ini akan terus berlanjut dan mendukung para lulusan Fapet Unsoed untuk memiliki kompetensi kepemimpinan yang lebih  mumpuni. (INF)

FAPET UNSOED SIAP GELAR WEBINAR PROSPEK PETERNAKAN PASCA PANDEMI

Webinar Fakultas Peternakan Unsoed (Foto: Ist)


Pandemi COVID-19 merupakan isu kontemporer yang sedang memengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia. Peternakan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi ini. Hal ini berkaitan dengan perubahan pola hidup masyarakat termasuk pola konsumsi terhadap produk-produk peternakan.

Pola ini sebagian besar diduga akan bertahan sebagai kebiasaan baru masyarakat pasca pandemi atau masa normal baru. Penyesuaian pada pola baru di masyarakat perlu di kembangkan pada sektor peternakan baik dalam hal budidaya, teknologi, nutrisi, dan pemasaran produk peternakan.

Masa normal baru merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan oleh sektor peternakan.

Menindaklanjuti potensi ini, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memprakarsai sebuah acara bertajuk “Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19”. Acara ini merupakan Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan yang diselenggarakan setiap tahun dan telah memasuki seri yang ke 7 (STAP VII). Seminar yang rencananya akan diselenggarakan pada Sabtu 27 Juni 2020 ini berbeda dibandingkan dengan biasanya, karena akan dilaksanakan secara online atau webinar.

Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Prof  Dr Ismoyowati  SPt MP menjelaskan bahwa seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Peternakan Unsoed yang ke 54. Tujuan diadakanya seminar ini yaitu menggali dan mengumpulkan gagasan yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan pendidikan, riset, dan industri peternakan dalam memasuki Era Normal Baru pasca Pandemi COVID-19.

Selain itu juga ditujukan untuk menyediakan forum ilmiah yang aksesable selama masa work from home untuk bertukar pikiran tentang hasil penelitian dan pengembangan teknologi agribisnis peternakan.

Dr Ir Agustinah Setyaningrum MP  selaku ketua panitia menerangkan seminar akan diikuti oleh peneliti, dinas terkait, dosen, dan mahasiswa.

Acara utama akan diisi oleh berbagai pakar yang antara lain Prof Dr Budi Santoso MP (Guru Besar Bidang Nutrisi Ruminansia Universitas Papua), Prof Dr Ismoyowati SPt MP (Guru Besar Bidang Bioteknologi Peternakan Unsoed), Ir Bambang Suharno (Pimpinan Redaksi Majalah Infovet) dan Dr Ir Bess Tiesnamurti MSc (Peneliti Senior Bidang Genetika Ternak Puslitbangnak).

Selanjutnya acara akan diisi oleh paparan artikel ilmiah dari berbagai bidang kajian. Hasil paparan akan dipublikasi pada prosiding seminar ber e-ISBN dan atau Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (JIPVET).

Artikel ilmiah juga akan terpublish yang diharapkan dapat dijadikan informasi dan masukan yang berarti bagi pengembangan peternakan mendatang. (Rilis/INF)       

SEMINAR INTERNASIONAL PETERNAKAN DIGELAR UNSOED

Foto: unsoed.ac.id


Pertemuan ilmiah "The 1st International Conference on Animal Industry in the Tropics 2019 (The 1st ICAIT 2019)” digelar  Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Acara yang mendatangkan para pembicara berkompeten ini berlangsung pada 6-8 Agustus 2019 di Grand Karlita Hotel, Purwokerto.

Peserta pertemuan ini sebanyak 115 orang, di antaranya 7 orang dari Malaysia, Filipina, Thailand hingga Sudan.

Panitia Bidang Humas ICAIT 2019, Alief Enstein mengemukakan, tema yang diusung  adalah "Animal Farming for Sustainable Rural Development" yatu upaya membangun peternakan berkelanjutan di pedesaan.

Alief mengatakan, seminar internasional pertama yang digelar oleh Fakultas Peternakan Unsoed  itu mendapat tanggapan sangat positif.

 “Sebanyak 115  peserta dari berbagai negara di antaranya 7 orang perwakilan universitas luar negeri dari Malaysia, Filipina, Thailand hingga Sudan,” kata Alief seperti dikutip Infovet dari laman situs gatra.com, Selasa (6/8).

Sementara, Ketua Panitia Seminar Internasional ICAIT 201, Juni Sumarmono PhD, mengatakan sesuai dengan tema, tujuan dari the 1st ICAIT 2019  adalah sebagai media pertukaran informasi mengenai teknologi terkini di bidang peternakan, khususnya daerah tropis.

“Dampak yang diharapkan yakni tersebarluaskannya teknologi bidang peternakan untuk mendukung keberlangsungan industri peternakan di Indonesia, khususnya peternakan di daerah pedesaan,” kata Juni.

Juni menerangkan, pembicara dalam seminar internasional ini antara lain Prof Weerapon Thongma (Maejo UniversityThailand), Dr Maria Chintia Oliveros (University of the Philippines Los Banos), Prof Irwandi Jaswir (International Islamic University Malaysia), Prof Jelan (University Putra Malaysia), Prof Budi Guntoro (Universitas Gadjah Mada), dan Prof Dr Ismoyowati (Unsoed).

Dalam seminar ini, peserta diperkenalkan dengan kekayaan kultural dan potensi peternakan Kabupaten Banyumas melalui kegiatan City Tour.

Pada 8 Agustus atau di hari ketiga diadakan kegiatan field trip. Peserta akan berkeliling di beberapa titik daerah Banyumas di antaranya sentra batik, sentra oleh-oleh Sokaraja, dilanjutkan kunjungan ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak Baturraden. (gatra/INF)



138 MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU KUNJUNGI FAPET UNSOED

Acara penyambutan kunjungan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Foto: Humas Unsoed)

Fakultas Peternakan (Fapet) Unsoed menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Kamis (11/4/2019). Kunjungan ini diikuti 138 mahasiswa dari Universitas Bengkulu, diterima di ruang seminar lantai III Fakultas Peternakan Unsoed. kunjungan tersebut merupakan Studi Komparatif Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu yang merupakan mata kuliah wajib.

“Semoga adanya silaturahmi ini akan membawa manfaat terutama dalam pengembangan bidang peternakan Indonesia,” tutur Dekan Fapet Unsoed Prof Dr Ismoyowati MP.

Sementara itu Ketua Program Studi Peternakan Universitas Bengkulu Dr Ir Dadang Suherman M.S, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas sambutannya dan menyampaikan tujuannya berkunjung ke Fapet Unsoed adalah untuk studi banding.

Disampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan rangkaian kunjungan ke Fapet pada Perguruan Tinggi Negeri di pulau jawa. “Dilaksanakan mulai dari tanggal 6-14 April 2019 dengan tujuan Jakarta, Cianjur, Boyolali, Jogja dan Purwokerto dan Bandung,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Fapet Unsoed, Iman Mandala Putra mempresentasikan kegiatan-kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Fapet Unsoed. Rombongan dari Universitas Bengkulu juga berkesempatan untuk berkunjung ke Stasiun Percobaan Experimental Farm Fapet Unsoed. (unsoed.ac.id)

PT Charoen Pokphand Indonesia Hibahkan Kandang Closed House untuk Unsoed


Purwokerto – INFOVET. Lembaga Karya Pokphand  sebagai lembaga yang menangani seluruh kegiatan sosial dari PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk menghibahkan kandang closed house untuk Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (Unsoed). Seremonial penyerahan berlangsung pada Kamis (14/12/2017) di Aula Seminar Fakultas Peternakan Unsoed, Karangwangkal, Purwokerto.   

Penandatanganan hibah oleh Rektor Unsoed Dr Ahmad Iqbal dan Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Dr (HC) Thomas Effendy SE, MBA dengan disaksikan Ketua Dewan Riset Nasional, Dr Ir Bambang Setiadi MS.

Acara dilanjutkan dengan kuliah umum dari Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia yang mengusung tema “Prospek Perunggasan ke Depan”.

Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Profesor Ismoyowati kepada awak media mengemukakan, keberadaan kandang closed house itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan riset mahasiswa dan dosen.

Penandatanganan hibah closed house
PT Charoen Pokphand Indonesia sebagai pelopor industri perunggasan di Indonesia yang telah lama mempergunakan teknologi closed house, membuktikan kepedulian yang besar terhadap pendidikan di Tanah Air.

Merujuk pada penandatanganan MoU yang telah dilakukan antara Lembaga Karya Pokphand bersama dengan empat universitas pada 15 Mei 2016 lalu, selain Unsoed, PT Charoen Pokphand Indonesia membangun kandang closed house untuk Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Hasanuddin Makassar. (nu)

Sumber foto: kafapet group


Gandeng Organisasi Alumni, Fapet Unsoed Siap Jadi Pusat Unggulan Peternakan

Dari kiri : Teguh Munajat , Achmad Sodik, Ismoyowati, Agus Kadarisman (hallo.id)
Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) Unsoed Purwokerto Prof Ismoyowati siap meningkatkan kerjasama dengan alumni dalam rangka menjadikan Fapet Unsoed menjadi pusat keunggulan dan pengembangan sumber daya pedesaan dan kearifan lokal secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan dekan dalam pemaparan visi misi dan program kerja pengembangan Fapet Unsoed di acara Temu Alumni Tahunan Keluarga Fapet (Kafapet) Unsoed , di Ciawi Bogor, minggu, 29 Oktober 2017.

Prof. Ismoyowati adalah dekan Fapet yang baru dilantik bulan Juli lalu periode untuk 2017-2022 menggantikan Prof. Achmad Sodik yang menjabat tahun 2010-2017.  Telah menjadi tradisi Kafapet Unsoed, setiap tahun mengadakan Temu Alumni Tahunan yang diikuti oleh lebih dari 300 orang perwakilan alumni dari seluruh Indonesia. Dalam setiap acara temu alumni dilakukan diskusi dengan topik aktual di bidang peternakan. Tahun 2016 lalu acara temu alumni di Gedung Kementerian Pertanian diisi dengan  sarasehan peternakan nasional yang hasilnya telah diserahkan ke Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai sebuah rekomendasi untuk pemerintah dalam mengambil kebijakan bidang peternakan. Tahun ini panitia sepakat acara temu alumni tahunan diisi dengan pemaparan visi misi dekan baru untuk didiskusikan dengan peserta temu alumni.

Ismoyowati  mengharapkan Kafapet  terus memberi masukan untuk meningkatkan daya saing Fapet Unsoed bukan hanya di tingkat nasional tapi juga di internasional. Dengan perkembangan teknologi dan bisnis yang demikian cepat, Fapet Unsoed juga akan menyempurnakan kurikulum Fapet agar dapat mengikuti perkembangan zaman.Ia mengharapkan Kafapet Unsoed sebagai pihak yang tahu kebutuhan industri dapat memberikan masukan mengenai perbaikan kurikulum.

Menanggapi hal ini Bambang Suharno yang bertindak sebagai moderator mengatakan, saat ini dengan adanya pelarangan Antibiotic Growth Promoter (AGP) membuat peternak unggas banyak beralih dari kandang open house manjadi kandang closed house. Dengan makin banyaknya peternak melakukan investasi kandang closed house , satu orang sarjana peternakan bisa mengelola 150 ribu ekor ayam.  Sarjana yang dibutuhkan di masa depan adalah yang menguasai teknologi closed house. Sementara itu ilmu mekanisasi peternakan sudah dihapus dari kurikulum Fapet Unsoed. "Hal ini tentunya perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun kurikulum ke depan," ujar Bambang.

Hal senada juga disampaikan Budi Purnomo, alumni Fapet Unsoed yang berprofesi di media digital. Mengutip pengamat bisnis, ia mengatakan di masa depan akan banyak profesi yang hilang, akibat berkembangnya teknologi digital. Beberapa diantaranya profesi tukang pos, teller bank, kasir dan sebagainya. Banyak teknologi yang bisa menggantikan manusia, sehingga menjadi tantangan dunia pendidikan tinggi untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. 

"Dunia peternakan juga akan mengikuti arah teknologi digital dalam mengelola budidaya, breeding, pakan dan sebagainya," kata Budi.

Sementara itu Ketua Kafapet Jabodetabek Rony Fadilah mengusulkan agar program magang dan pembekalan oleh alumni untuk mahasiswa ditingkatkan agar lulusan Fapet Unsoed lebih berdaya saing lagi. "Saat ini lulusan Fapet Unsoed umumnya dikenal berkualitas bagus oleh industri peternakan, namun tetap harus ditingkatkan agar lebih bagus lagi," tambahnya.

Terhadap semua masukan peserta, Dekan Fapet menyambut antusias untuk melanjutkan kerjasama antara Fapet dan alumni yang telah terjalin selama ini. Pihaknya terbuka untuk menerima masukan dan saran demi kemajuan Fapet Unsoed.

Sementara itu Ketua Umum Kafapet Unsoed Pusat Bambang Riyanto Japutro menyatakan, sebagai tindak lanjut dari temu alumni tahunan ini, pihaknya akan proaktif menyusun masukan untuk perbaikan kurikulum maupun untuk hal yang lainnya demi membantu terlaksananya visi misi dan program kerja yang telah dipaparkan dekan. 

Pendidikan bertaraf internasional

Dalam Temu Tahunan Alumni Fakultas Peternakan Unsoed yang bertema "Semangat Sumpah Pemuda, Semangat Kita Semua" itu  Ismoyowati, memaparkan misi untuk menyelenggarakan pendidikan bidang peternakan yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Untuk mencapai sasaran tersebut, ia memaparkan sejumlah program kerja yang mempercepat proses tercapainya visi dan misi yang sudah ditargetkan.
Ia mengatakan, setidaknya ada 6 program kerja utama yang akan dijalankan, yaitu : 
Pertama, penguatan kelembagaan dan tata kelola. Kedua, peningkatan  kualitas akademik. Ketiga, penguatan daya saing mahasiswa dan alumni.
Keempat, pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Kelima, pengembangan kualitas SDM (dosen dan tenaga pendidikan) dan manajemen pendidikan. Serta, keenam, internasionalisasi Fapet Unsoed.
Khusus mengenai internasionalisasi Fapet Unsoed, ia memaparkan sejumlah program, antara lain penyelenggaraan seminar internasional, meningkatkan karya ilmiah terindeks internasional, serta meningkatkan kerjasama internasional.
Achmad Sodik Rektor UNU
Acara Temu Alumni Tahunan juga disertai acara ucapan terima kasih kepada Prof Achmad Sodik yang secara konsisten selama menjabat Dekan tahun 2010-2017 selalu hadir dalam acara temu alumni tahunan untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan alumni. Kafapet juga menyampaikan selamat atas posisi barunya sebagai Rektor Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Purwokerto.
Dalam sambutannya  Prof Achmad Sodik menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin baik antara Fakultas dengan alumni dan mengharapkan terus ditingkatkan di masa yang akan datang.***







ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer