Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini UAR | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

UAR GELAR WEBINAR INTERNASIONAL DAN SOSIALISASI VAKSINASI RABIES ORAL

UAR Selenggarakan Webinar Rabies

Menyusul diakuinya vaksin peroral pertama untuk anjing yang digunakan untuk melawan rabies, forum United Against Rabies (UaR) menyelenggarakan webinar pada hari selasa (9/5). Untuk pertama kalinya, webinar ini merupakan salah satu bentuk upaya percepatan pemberantasan rabies yang dimediasi oleh anjing sebagai salah satu tujuan forum ini dibentuk pada tahun 2020 oleh kolaborasi “tripartite” FAO, WOAH, dan WHO.

Thomas Muller, kepala laboratorium referensi WOAH dan WHO untuk rabies dari Friedrich-Loeffler-Institute (FLI) Jerman, pada awal sesi di webinar ini mempresentasikan dokumen terbaru tentang vaksinasi oral rabies yang akan diresmikan pada bulan Juli ini.

Pada satu-satunya presentasi di dalam webinar ini, ia menyebutkan bahwa vaksinasi anjing secara massal untuk mempertahankan kekebalan kelompok populasi anjing menggunakan vaksin parenteral dapat menghadapi banyak tantangan, terutama pada negara di mana banyak anjing berkeliaran bebas dan mempunyai sumber daya terbatas.

“Oleh karena itu penggunaan Vaksin rabies oral merupakan tindakan pelengkap yang menjanjikan untuk dapat menjangkau populasi anjing yang berkeliaran”, tambahnya

Tiga panelis lain berbagi pengalaman tentang apa yang sudah mereka lakukan berkaitan dengan program pilot dan studi vaksin oral dari wilayahnya masing-masing.

Beatrice Shikongo, staf lapangan dari bidang kesehatan hewan di wilayah Zambezi – Namibia, membagikan pengalamannya terkait aspek rantai dingin vaksin rabies oral yang dilakukan di negaranya. Ia menegaskan bagaimana vaksin rabies oral dapat dengan mudah digunakan untuk vaksinasi anjing yang agresif.

“Kami bahkan dapat dengan mudah melakukan vaksinasi anjing agresif dengan penanganan yang minimal, atau tanpa penanganan sama sekali”, sebutnya.

Wahid Husein, panelis lainnya dari FAO ECTAD Indonesia, menambahkan bahwa metode vaksinasi rabies oral mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan metode vaksinasi menggunakan jaring.

“Vaksin rabies oral lebih cocok untuk vaksinasi anjing yang sulit dijangkau dan mengurangi stress pada tim vaksinasi dan hewan”, terangnya. Selain itu, dia juga berbagi pengalamannya terkait aspek keamanan untuk spesies non target, termasuk manusia.

Sedangkan aspek efektivitas dan efisiensi biaya, serta bagaimana penandaan anjing yang sudah divaksin dijelaskan oleh panelis terakhir, Ryan Wallace yang merupakan kepala tim epidemiologi rabies CDC Amerika Serikat.

“Hanya sedikit pertanyaan tentang vaksin rabies oral untuk anjing yang belum terjawab. Sekarang, semua terserah pada masing-masing negara untuk memulai menggunakannya atau tidak”, tambahnya. 

Pada sesi akhir webinar, moderator, Richard Chipman yang merupakan koordinator program manajemen rabies nasional USDA, mendorong sekitar 150 orang peserta yang hadir secara global untuk mengakses daftar pertanyaan yang sering diajukan atau frequently asked questions (FAQs) tentang vaksin rabies oral yang sudah tersedia pada website UAR. (WF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer