Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Sanbio | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TAHUN BERGANTI PENYAKIT MENANTI, BAGAIMANA MENGHADAPINYA?

Beberapa penyakit viral dan bakterial masih menghantui peternakan unggas di Indonesia. (Foto: Dok. Infovet)

Tahun 2020 tinggal menunggu hitungan hari, namun begitu di tahun itu penyakit unggas tetap datang silih berganti. Sebagai bentuk introspeksi diri, mari sama-sama mengevaluasi apa saja penyakit yang terjadi di 2020 demi masa depan yang lebih baik lagi.

Meskipun 2020 sempat terkendala COVID-19, PT Mensana Aneka Satwa dan PT Sanbio tetap melakukan kunjungan kepada peternak. Berdasarkan laporan kunjungan dari para dokter hewan dan technical services di seluruh penjuru Indonesia, pada 2020 kasus penyakit unggas yang banyak terjadi pada broiler masih didominasi oleh penyakit CRD kompleks, Gumboro dan sedikit laporan mengenai Slow Growth oleh cemaran Mikotoksikosis.

Sedangkan pada ternak layer, kasus penyakit masih didominasi penyakit yang sebabkan penurunan produksi pada ayam masa bertelur seperti ND (G7), AI (H9N2), IB dan Coryza, sedangkan untuk fase starter-grower-prelayer (pullet) di dominasi oleh IBD dan ND.

Bisa dibilang penyakit-penyakit pada 2020 masih didominasi penyakit klasik layaknya CRD kompleks, ND, Coryza dan Gumboro. Sementara itu tim Mensana-Sanbio belum menemukan adanya penyakit infeksius baru yang menginfeksi unggas di Indonesia.

Penyakit disebutkan di atas merupakan penyakit infeksius yang disebabkan virus dan bakteri. Sebagaimana diketahui bersama misalnya saja Gumboro alias Infectious Bursal Disease (IBD) merupakan penyakit yang hampir selalu ada dan ditemui oleh tim Mensana-Sanbio di lapangan umumnya pada broiler.

Mencegah Penyakit Viral
Gumboro masih bisa dibilang merupakan salah satu momok di peternakan unggas Indonesia. Selain tidak bisa disembuhkan, penyakit ini juga dapat menurunkan kinerja sistem imun (imunosupresif) karena menyerang sistem imun ayam. Oleh karena itu, amatlah penting bagi peternak untuk mengutamakan pencegahan terhadap penyakit ini.

Penyakit viral lainnya yang masih sering ditemui di lapangan yakni ND, terutama dari genotipe 7 alias ND (G7). Serupa dengan Gumboro, penyakit ND juga masih menjadi “primadona” dan banyak dijumpai di peternakan unggas rakyat. Namun begitu, ND (G7) ini bersifat lebih ganas daripada strain lainnya dan dapat menyebabkan mortalitas 50-90%, dengan tingkat morbiditas di atas 80%.

Dalam mencegah berbagai penyakit viral pada unggas, tentunya dibutuhkan program vaksinasi yang tepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam suatu program vaksinasi yaitu:
• Kondisi ayam. Ayam dengan kondisi sehat akan menghasilkan titer antibodi yang baik. Oleh karena itu, sangatlah penting agar ayam dijaga tetap sehat dan tidak mengalami stres sebelum waktu vaksinasi.

• Faktor manusia. Vaksinator harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan vaksinasi. Abai terhadap hal ini tentunya juga akan mengakibatkan kegagalan vaksin.

• Lingkungan. Peternak harus dapat mengondisikan kandang sedemikian rupa agar ayam tetap nyaman dan tidak stres. Perhatikan kepadatan, ventilasi dan faktor lainnya. Ingat, stres akan menurunkan imunosupresi dan juga dapat menjadi faktor kegagalan program vaksinasi.

• Metode vaksinasi. Vaksinasi harus dilakukan dengan cara/metode yang tepat, teknik yang tepat dan waktu yang tepat untuk meningkatkan presentase keberhasilan vaksinasi dan menghasilkan titer antibodi yang baik.

• Kualitas vaksin. Sebagai salah satu produsen vaksin terkemuka di Indonesia, PT Sanbio Laboratories telah banyak memproduksi vaksin unggas berkualitas. Produk vaksin Gumboro dan ND (G7) milik Sanbio, Sanavac IBD Series, Sanavac Gumboro Series dan Sanavac ND (G7) Series merupakan vaksin berkualitas dan homolog dengan virus di lapangan. Selain itu, produk vaksin Sanbio merupakan produk yang telah teregistrasi di Kementerian Pertanian dan terjamin mutu dan kualitasnya. Banyak peternak telah membuktikan hal ini.

Mengatasi Penyakit Bakterial
Di 2020, penyakit bakterial juga masih mendominasi peternakan unggas di Indonesia. Penyakit-penyakit semacam CRD kompleks dan Infectious Coryza masih menjadi langganan dan kerap ditemui oleh tim Mensana-Sanbio di lapangan.

Penyakit CRD kompleks sebaiknya… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2020 (CR)

MENSANA SIAP MENGHADAPI TANTANGAN TERKINI


Peserta annual meeting PT Mensana Aneka Satwa berwisata ke Jungleland, Sentul, Bogor (Foto: Dok. Mensana)


Pada tanggal 9-11 Maret 2020, PT Mensana Aneka Satwa menyelenggarakan Annual Meeting ke XXV di Hotel Avenzel, Cibubur yang diikuti oleh seluruh Divisi Marketing, jajaran Manajemen kantor pusat dan perwakilan beberapa divisi. Annual Meeting ini merupakan evaluasi kerja selama tahun 2019 dan puncaknya adalah pengumuman juara Tour De MAS 2019. Untuk Annual Meeting kali ini, Mensana tidak menghadirkan nara sumber dari luar, namun diisi dengan produk knowledge dari beberapa divisi yang terkait dari PT Mensana Aneka Satwa dan PT Sanbio Laboratories.

Acara dibuka oleh Direktur PT Mensana Aneka Satwa, Dani Ong dilanjutkan dengan paparan hasil kerja 2019 dari beberapa cabang dan materi update produk baik dari PT Mensana Aneka Satwa maupun PT Sanbio Laboratories bagi para AHTS. Dengan maraknya inovasi produk dilapangan saat ini maka diharapkan seluruh divisi siap menghadapi tantangan di tahun 2020 ini. Hal ini sangat sesuai dengan tema yang diambil pada Annual Meeting ke XXV ini yaitu “Bersiap Diri Menghadapi Tantangan Terkini”.

Untuk acara hiburan, seluruh peserta diajak berjalan-jalan menikmati Jungleland Adventure Theme Park yang terletak di Kawasan Sentul Nirwana, Sentul City, Bogor - hambalang bogor. Para peserta dimanjakan dengan beberapa wahana yang ada. Untuk menambah keseruan acara, diadakan acara fun game yang harus diikuti oleh seluruh peserta. Hadiah yang disediakanpun cukup menarik. Tidak heran jika para peserta sangat antusias untuk menjadi pemenangnya. Disamping hadiah fun game, tersedia juga hadiah door prize bagi para peserta yang tidak menjadi pemenang fun game.

Kegiatan semakin semarak diisi dengan hiburan berlanjut pada malam harinya yaitu lomba menyanyi yang diikuti oleh penyanyi perwakilan dari cabang masing-masing. Malam kesenian menjadi meriah ketika diadakan lomba yang sekarang sedang banyak digemari oleh semua usia, yaitu lomba tik tok. Seluruh cabang wajib mengikuti lomba tik tok ini dengan tema berhubungan dengan produk Mensana. Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan kerjasama tim masing-masing cabang.

Pengumuman juara Tour De MAS 2019 merupakan puncak acara Annual Meeting ke XXV ini. Para juara terdiri dari juara Group dan Perorangan. Kepada para juara ini diberikan hadiah berupa ibadah umroh, ibadah ke Yerusalem, wisata ke Australia, Hongkong, Singapura serta uang tunai. Manajemen Mensana mengucapkan selamat kepada para pemenang, baik Juara Tour De MAS 2019 maupun para pemenang lomba. Semoga prestasi ditahun 2020 ini lebih baik. (Rilis Mensana/INF)



ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer