Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Salmonella sp | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

JANGAN SAMPAI SALMONELLA MERAJALELA

Salmonella dapat menjadi bakteri yang dapat mengontaminasi pangan asal hewan, terutama telur. (Foto: Dok. Infovet)

Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan penyakit tifus, penyakit infeksius pada saluran pencernaan ini sering terjadi di Indonesia. Namun yang perlu diketahui, penyakit ini juga dapat ditularkan dari produk pangan asal hewan misalnya telur dan daging ayam.

Salmonella sp adalah agen etiologi yang dapat mengakibatkan salmonellosis pada manusia dan hewan. Salmonellosis merupakan penyakit enterik yang umum dan tersebar luas di dunia. Bakteri ini adalah penyebab diare akut dan kronis bahkan kematian yang signifikan dibanyak spesies hewan maupun manusia.

Salmonella sp adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang merupakan salah satu penyebab infeksi tersering di daerah beriklim tropis, khususnya di tempat-tempat dengan higiene yang buruk. (Brooks et al, 2001). Sumber infeksi dari Salmonella adalah dari feses ataupun urin manusia dan hewan carrier, pencemaran air minum, makanan yang tercemar, tiram dan ikan, serta dapat juga diperantara oleh lalat dan debu. Salmonella juga dapat bersumber dari dalam tubuh hewan yang terinfeksi (Lawrie, 2003).

Berdasarkan beberapa data penelitian, kejadian penyakit ini pada manusia di dunia pada tahun 2000 mencapai 21,6 juta kasus  yang memakan korban 216 ribu jiwa. Lebih dari 90% kasus terjadi di Asia (Crump et al, 2004). Sementara itu, Swiss pada 2001 melaporkan terjadinya 2.677 serangan salmonellosis pada manusia (tingkat insiden 32 kasus/100.000 penduduk/tahun), kejadian ini meningkat 8% dari tahun sebelumnya (Statistic of the Swiss Federal Office for Public Health, 2002).

Salah satu spesies bakteri ini yang sering menimbulkan masalah kesehatan penting adalah Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit tifus. Bopp (2003), memperkirakan Salmonella typhi menjadi penyebab dari kurang lebih 16,6 juta kasus dan 600.000 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Kemenkes RI, pada 2008 demam tifoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 81.116 dengan proporsi 3,15%, urutan pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus 193.856 dengan proporsi 7,52%.

Selain S. typhi spesies S. enteritidis juga ditengarai menjadi penyebab salmonellosis pada manusia. S. enteritidis banyak ditemukan pada produk hewan seperti daging dan telur ayam. Bakteri tersebut memang dapat mengontaminasi secara horizontal maupun vertikal. Terdapat tiga macam serotipe S. enteritidis yang berkaitan dengan egg-borne disease outbreak yang terjadi di negara-negara Eropa, Amerika dan Inggris. Wabah salmonellosis pada manusia tersebut disebabkan oleh S. enteritidis phage tipe 4, 8 dan 23 (Kementan 2016).

Aspek Keswan
Infeksi S. enteritidis pada DOC ayam pedaging umur di bawah tujuh hari bersifat sistemik dan dapat menimbulkan kematian. Hal ini disampaikan oleh Drh Sri Estuningsih, dosen FKH IPB. Pada usia muda, ketika sistem imunitas tubuh ayam belum sempurna, infeksi ini bersifat lethal.

“Pada DOC yang mati biasanya… Selengkapnya baca di Majalah Infovet eds Desember 2020 (CR)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer