Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Peduli Gempa | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Pemerintah Bantu Pulihkan Ekonomi Pasca Gempa NTB

Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, saat meninjau ternak pasca gempa NTB.
(Sumber: Humas Ditjen PKH)

Sejak dinyatakan status bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai saat ini, pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) terus membantu memulihkan perekonomian warga pasca gempa.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita, saat kunjungan kerja ke NTB pada Jumat (21/9), menyampaikan, bahwa bencana gempa telah menimbulkan kerugian jiwa dan material, sehingga sesuai instruksi Menteri Pertanian (Mentan), Kementan turut andil membantu penanganan pasca gempa.

“Bapak Mentan langsung mengintruksikan kami untuk turun langsung membantu pemulihan pasca gempa di NTB ini. Bantuan dari Kementan dan para mitranya yang masuk ke rekening posko gempa Pulau Lombok yang dikelola BPBD Provinsi NTB sampai saat ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 11.751.000.627,” kata Ketut dalam releasenya, Jumat (21/9).

Ia menambahkan, selain itu Posko Utama Kementan Peduli Gempa NTB juga masih terus menerima dan menyalurkan berbagai bentuk bantuan berupa telur, beras, minyak goreng, pakaian, selimut, pakan ternak, air mineral, susu, sembako, dan makanan siap saji.

Sementara, terkait penanganan bidang peternakan dan kesehatan hewan, Ditjen PKH masih memberikan bantuan penanganan ternak milik warga terdampak. Tim Satgas Ditjen PKH pasca bencana ditugaskan secara kontinyu. Tim terdiri dari pusat (Sekretariat Ditjen PKH, Direktorat Keswan, Kesmavet, Pakan, Bitpro, PPHNak), UPT Ditjen PKH (BBVet Denpasar, BBVet Wates, BBMSOH Gunung Sindur, BPTUHPT Denpasar, Bvet Subang, BPMSPH Bogor, BPMPP Bekasi, BET Cipelang dan BIB Lembang), serta UPT di bawah Badan Karantina Pertanian (Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan Mataram).

Adapaun upaya yang telah dilakukan diantaranya, mengidentifikasi jumlah, jenis ternak dan ternak sakit (zoonosis), merencanakan dan mengoordinasikan upaya mengatasi masalah mendesak akibat bencana, memobilisasi ternak (evakuasi), inventarisasi kebutuhan pakan (konsentrat dan HPT), obat-obatan dan air minum, memberikan dan menyediakan pelayanan kesehatan hewan, kandang penampungan sementara, melakukan pendistribusian pakan ternak pada kelompok ternak teridentifikasi, memonitor dan evaluasi kegiatan, serta analisis kerugian (ekonomi veteriner).

“Sampai saat ini tim kami masih terus melakukan pendistribusian bantuan pakan ternak dan obat hewan kepada Kelompok Tani Ternak (KTT) terdampak, serta membantu memperbaiki fasilitas peternakan,” ungkap Ketut.

Berdasarkan laporan ketua tim, 20 September 2018, jumlah ternak yang teridentifikasi sebanyak 9.346 ekor dari 13 kecamatan dan 77 KTT. Masing-masing berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Barat. “Kami update terus datanya, jadi kemungkinan data berubah terus,” ucapnya.

Untuk bantuan pakan, lanjut Ketut, per 20 September 2018, telah didistribusikan sebanyak 72,3 ton konsentrat dan 116,6 ton pakan (pucuk tebu) dengan penyaluran delapan tahapan.

”Pada Kamis (20/9), kami mewakili Mentan hadir pada rapat evaluasi progres kegiatan penanganan bencana dan kita sudah laporkan semua progres-nya. Intinya pemerintah saat ini terus fokus membantu pemulihan ekonomi di NTB pasca gempa. Tim kami juga masih bergerak mengevaluasi bangunan dan fasilitas peternakan dan kesehatan hewan yang rusak termasuk beberapa Puskeswan,” tandasnya. (RBS)

Dirjen PKH Tinjau Ternak Korban Gempa Lombok

Dirjen PKH saat akan melepas keberangkatan truk pengangkut bantuan pakan menuju Kab. Lombok Utara dan Lombok Timur. (Foto: Heru)
Bencana gempa bumi Lombok yang terjadi secara beruntun mulai 29 Juli 2018 (6,4 SR), 5 Agustus 2018 (7,0 SR) dan 9 Agustus 2018 (6,2 SR) makin meluluh-lantahkan Pulau Lombok. Hampir semua kabupaten dan kota di Pulau Lombok terdampak gempa. Tim Respon Cepat Kementerian Pertanian yang dipimpin Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian, Drh I Ketut Diarmita, telah berada di Lombok sejak 6 Agustus 2018 dan langsung bergerak ke lokasi bencana di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur.

Populasi ternak yang terdampak gempa di Kabupaten Lombok Utara sampai dengan 12 Agustus 2018 adalah 1.936 ekor dengan rincian: Kec. Tanjung (183 ekor), Kec. Pemenang (50 ekor), Kec. Gangga (733 ekor), Kec. Bayan (770 ekor), Kec. Kayangan (200 ekor), Kabupaten Lombok Timur Kec. Sembalun (800 ekor), Kec. Sambelia (173 ekor) dan Kec. Pringgabaya (210 ekor).

Ketut Diarmita melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak gempa di Kec. Sembalun, Sambelia dan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, untuk melihat masyarakat dan ternak-ternak sapi yang terdampak gempa.

Ia mengatakan, pemerintah memberikan bantuan pakan ternak yang terdampak gempa dan bantuan dari semua instansi terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur serta BPTU-HPT Denpasar, BPTP NTB dan BBVet Denpasar. Sebagaimana data yang dihimpun, pakan yang didistribusikan pada 8-12 Agustus 2018 berupa Pakan Konsentrat (16 ton) dan Pucuk Tebu (4 ton).

Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, Drh Heru Rachmadi, yang juga wartawan Infovet daerah NTB, ikut terjun langsung mendampingi Dirjen PKH mengunjungi tenda-tenda pengungsi dan ternak-ternak yang terdampak gempa di Kec. Sembalun, Sambelia dan Pringgabaya. Adanya bantuan pakan bagi peternak sangat menyelamatkan bagi penyediaan pakan, karena sejak terjadi gempa peternak tidak sempat mencari pakan apalagi mengurus ternaknya. (Drh Heru Rachmadi/Infovet NTB)

Kementan Galang Dana Peduli Gempa Lombok

Mentan saat melepas bantuan peduli gempa Lombok. (Foto: Ridwan)
Kementerian Pertanian (Kementan) menggalang dana peduli gempa NTB, Lombok, yang terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018. Kegiatan tersebut dilakukan di Auditorium Kementan, Senin (6/8).

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengerahkan seluruh jajarannya untuk mengirim bantuan ke daerah yang terdampak bencana.

"Di sini kita undang PBNU dan MUI untuk meminta arahan. Dinas provinsi/kabupaten bantu kirim bantuan berupa makanan dan lain-lain. Sebab, pertanian kita banyak dan kita sudah mampu ekspor. Itu kita syukuri, dan kita harus peduli kepada korban di NTB, baik melalui bantuan maupun doa," ujar Mentan.

Dalam acara tersebut, Mentan mengatakan sudah terkumpul dana sebanyak Rp 8 miliar, diantaranya bantuan dari Kementan, Bulog, Indofood, Charoen Pokphand Indonesia, Japfa, Food Station, Pupuk Indonesia, padi DKI, asosiasi bawang merah, asosiasi pelaku importir, importir bawang, asosiasi sarang walet, KTNA, serta asosiasi bidang peternakan diantaranya ASOHI, Gapuspindo, Pinsar dan bantuan lainnya seperti gula, beras, minyak goreng.

"Ada pula sumbangan ayam 10 ribu ekor, kemudian telur dan daging. Ini ladang amal, kami layani sepenuh hati," katanya.

Untuk membantu hewan ternak yang terkena dampak bencana, Mentan mengarahkan Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, untuk turun langsung ke lapangan. "Kita koordinasi dengan seluruh pihak. Kami juga bentuk tim di lapangan, kami kirim 100 tim untuk menangani tenak lewat arahan Dirjen PKH, bangun posko, bawa vaksin, obat, pakan, kita juga beri bantuan domba dan sapi," terang dia.

Pada kesempatan tersebut, Mentan melepas puluhan kendaraan bantuan yang langsung diberangkatkan ke NTB. (RBS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer