Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Leadership training | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

LEADERSHIP CLASS FAPET UNSOED

Dr. Yanin Opatpatanakit memberikan kuliah kepada mahasiswa


Proses pembelajaran ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan diterima pasar industrI. Salah satu kompetensi lulusan yang dibutuhkan industri adalah kepemimpinan. Hal ini memberikan sinyal bahwa lulusan Fakultas Peternakan (Fapet) Unsoed dituntut memiliki kompetensi kepemimpinan yang luar biasa. Kerjasama global antara Fapet Unsoed dengan Maejo University, Thailand dilakukan salah satunya untuk meningkatkan proses pembelajaran dan penguatan kapasitas alumni.

Leadership Class yang diinisiasi Fapet Unsoed dilaksanakan pada Senin (12/12) bekerjasama dengan Maejo University, Thailand. Lulusan Fakultas Peternakan diarahkan memasuki industri global sehingga harus mampu menyiapkan diri dengan kompetensi kepemimpinan dalam perspektif internasional. Pada Leadership Class yang pertama tersebut dihadirkan pembicara/fasilitator Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University).

Leadership class dilakukan sehari yang meliput teori, praktek, dan evaluasi. Peserta Leadership Class meliputi para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet Unsoed, mahasiswa program magister peternakan, dan mahasiswa program S1 peternakan Fapet Unsoed.

Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Prof.Dr. Triana Setyawardani mengucapkan apresiasi atas kehadiran Dr. Yanin dan berharap kerjasama yang lebih ekstensif antara Fapet Unsoed dengan Maejo University. Pada milestone 2023-2026 Fapet Unsoed akan fokus meningkatkan peran dan kontribusi di Asia Tenggara agar diakui sebagai Pusat Pengembangan Sumberdaya Peternakan dan Kearifan Lokal.

Selanjutnya Prof Triana Setyawardani juga mengatakan bahwa Leadership Class untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki kapasitas kepemimpinan global agar terus dilaksanakan untuk menjadi branding institusi Fakultas Peternakan Unsoed.

Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University) dengan pengalamannya sebagai manajerial di Lembaga pendidikan dan kapasitas kepemimpinannya yang excellent mendorong para mahasiswa untuk memiliki kemampuan teknis yang dilengkapi dengan kemampuan mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi bawahannya.

Menurutnya kepemimpinan harus dilatih melalui pengalaman organisasi di masyarakat maupun di kampus. “Pemimpin juga harus memiliki kemampuan akademik yang mumpuni sehingga mampu memberikan perubahan yang signifikan di masyarakat. Kemampuan komunikasi baik regional maupun global sangat dibutuhkan untuk membangun network karena pemimpin ke depan dihadapkan pada tantangan globalisasi”, ungkap Dr. Yanin.

Leadership class diakhiri dengan serah terima cinderamata antara Prof.Dr. Triana Setyawardani (Dekan Fakultas Peternakan Unsoed) dengan Dr. Yanin Opatpatanakit (Vice President Maejo University). Kerjasama antara kedua institusi ini diharapkan dapat diperluas pada aspek inovasi teknologi peternakan danbentuk bentuk lain pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan Leadership Class ini akan terus berlanjut dan mendukung para lulusan Fapet Unsoed untuk memiliki kompetensi kepemimpinan yang lebih  mumpuni. (INF)

ZOETIS UNDANG REKTOR IPB UNIVERSITY DALAM LEADERSHIP TRAINING

Prof Arif Satria Bersama Para Peserta ZEAL

Memiliki sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitas kepemimpinan yang mumpuni tentunya jadi dambaan semua perusahaan. Berangkat dari situ PT Zoetis Animal Health Indonesia menginisiasi suatu program leadership training khusus internal bernama Zoetis Emerging & Aspiring Leader Program (ZEAL).

Hal tersebut dikemukakan oleh Drh Ulrich Erik Ginting General Manager PT Zoetis Animal Health Indonesia pada Selasa (30/8) lalu. Program tersebut menurut pria yang akrab disapa Erik merupakan inisiatif Zoetis Indonesia.

"Tentunya melalui program ini kami memfasilitasi para staff kami untuk mendapatkan pelatihan kepemimpinan. Harapannya nanti setelah mengikuti serangkaian program ini muncul calon pemimpin baru untuk berkualitas yang memiliki kapabilitas mumpuni. Yang perlu digaris bawahi  ini bukan ajang pencarian pemimpin baru Zoetis ya, hanya saja melatih soft skill para pesertanya terutama dalam bidang leadership," tutur Erik.

Erik juga menyebutkan bahwa pelatihan tersebut dapat diikuti oleh seluruh karyawan Zoetis dari berbagai divisi. Pesertanya pun tidak terbatas dari Indonesia saja, melainkan di seluruh kawasan operasional Zoetis di Asia Tenggara secara hybrid. Dirinya juga mengungkapkan program ZEAL tersebut sudah dimulai sejak awal tahu 2022 di bulan Januari, dan sudah sampai pada seri keempat di bulan Agustus 2022 ini.

"Rencananya kami hendak membuat program ini sampai seri ke-10, dan program ini didesain sebaik mungkin, narasumber yang kami hadirkan pun merupakan orang - orang yang sudah diakui berkompeten kepemimpinannya," tukas Erik.

Dalam seri keempat yang digelar pada Selasa (30/8) di Vimala Pullman Hotel & Resort lalu, narasumber yang dihadirkan yakni Rektor IPB University, Prof Arif  Satria. Dalam presentasinya Prof Arif mengambil tema "Critical Thinking, Problem Solving & Decision Making Toward Complexity and Uncertainity (Post Pandemic Covid-19)".

Ia memaparkan problema mega disrupsi yang kini dihadapi oleh dunia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi covid-19, dan bahkan Konflik Rusia - Ukraina.

"Di zaman yang mengalami perubahan serba cepat seperti ini manusianya juga harus mau untuk berubah dan beradaptasi dengan zaman. Ini wajib, karena suatu yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri yang sekarang sedang kita hadapi bersama," tutur Prof Arif.

Prof Arif juga menyampaikan bahwa diera ini mindset dari manusianya juga harus berubah dari fixed mindset ke growth mindset.

"Kebanyakan manusia masih terpaku pada fixed mindset, sehingga potensi dirinya menjadi terbatas padahal attitude tersebut harus diubah, hambatan, rintangan, dan kegagalan semua bukanlah batas akhir dari kemampuan kita. Dari situ justru kita bisa belajar mengenali kelemahan kita, memperbaikinya, dan menjadi lebih baik sampai tujuan akhir yang kita inginkan bisa didapatkan," kata dia.

Mantan dekan termuda IPB University tersebut juga menyebutkan bahwa untuk menjadi sukses tidak melulu dibutuhkan kecerdasan, kerja keras, dan skill yang mumpuni. Justru menurut berbagai penelitian ia menyebutkan karakter dari seseoranglah yang memegang peran utama dari sebuah kesuksesan.

"IQ itu menurut penelitian berdada di posisi ke-23, apa yang nomor 1?, kejujuran. Yang kedua disiplin, kemudian mudah bergaul. Setidaknya ada 10 karakter utama yang dibutuhkan seseorang yang dapat mendukungnya hingga menjadi sukses, jadi jangan minder kalau IPK kita enggak sampai 4.0 atau hanya berkisar dua koma," pungkasnya. (CR)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer