Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Koksidiostat | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KEARIFAN PURBA: KOKSIDIOSTAT HERBAL

Kasus koksidiosis pada ayam modern tidak saja mereduksi dan/atau merusak sel-sel epitelium usus sebagai barrier mekanis dalam sistem innate immunity, tetapi juga mengganggu keharmonian mikrobiom lumen usus dan mereduksi fungsi fisiologis sel-sel epitelium sebagai efektor absorpsi unsur-unsur nutrisi bagi ayam.

Oleh: Tony Unandar (Anggota Dewan Pakar ASOHI - Jakarta)

Memahami keragaman bahan bioaktif, racikan dan mekanisme kerja preparat asal tumbuhan seolah perjalanan dalam memahami kehidupan dan kebijaksanaan yang bersemi dan berkembang seiring dengan suka dukanya kehidupan itu sendiri. Penyakit atau gangguan yang menerpa kehidupan sejatinya diselesaikan dengan apa yang tersedia di alam sekitarnya. Tulisan singkat ini mencoba menelisik mengapa beberapa produk asal tumbuhan (herbal) dalam bentuk imbuhan pakan (phytogenic feed additive/PFA) dapat digunakan sebagai preparat pencegahan koksidiosis pada ayam modern.

Koksidiosis dan Masalahnya
Koksidiosis merupakan suatu penyakit infeksius yang kompleks pada saluran cerna ayam yang disebabkan oleh suatu obligat protozoa dari genus Eimeria. Perkiraan total kerugian yang ditimbulkannya pada industri perunggasan Amerika per tahun bisa mencapai USD 127 juta (Chapman, 2009).

Kerugian serupa secara proporsional besar kemungkinan juga terjadi pada beberapa sentra perunggasan dunia (Abbas et al., 2012; Cobaxin-Cardenas, 2016). Koksidiosis juga merupakan kasus infeksius paling luas tersebar pada peternakan ayam modern dan menuntut biaya tinggi dalam penanganannya di lapangan (Williams, 1999; Abbas et al., 2011).

Di lapangan, bentuk dan struktur dinding ookista baik yang belum bersporulasi (bentuk non-infektif) maupun yang sudah bersporulasi (bentuk infektif) sangat kokoh dan mempunyai lapisan cukup tebal (Remmal et al., 2013). Itulah sebabnya problem koksidiosis pada peternakan ayam modern menjadi problem yang bersifat endemik (Abbas et al., 2012; Cardenas, 2016: Felici et al., 2020).

Sejauh ini, sejak 1930-an untuk kontrol dan pencegahan koksidiosis dalam industri perunggasan dunia sangat mengandalkan penggunaan preparat kemoterapi dan imbuhan pakan anti-koksi (anticoccidial feed additives). Akan tetapi dalam beberapa dekade terakhir penggunaan kedua pendekatan tersebut mulai mengalami tantangan di lapangan, disamping akibat adanya beberapa hasil penelitian ilmiah yang membuktikan telah terjadinya problem resistensi terhadap beberapa preparat kemoterapi dan/atau anti-koksi dalam pakan (Jeffers, 1978; Chapman, 1997; Abbas et al., 2008; Abbas et al., 2011), juga adanya efek toksik terhadap kesehatan ayam (Nogueira et al., 2009).

Di sisi lain, adanya tuntutan konsumen terhadap produk perunggasan yang aman dengan batas ambang residu antibiotika minim menjadi tantangan tersendiri (Peek dan Landman, 2013).

Tantangan lain berupa… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023. (toe)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer