Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Jokowi | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KABARANTIN DILANTIK OLEH PRESIDEN

Sahat Manaor Panggabean Dilantik sebagai Kepala Barantin, Rabu (13/09/2023) siang, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Sahat Manaor Panggabean sebagai Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin). Prosesi pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/09/2023) siang.

Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 117/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan Badan Karantina Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 September 2023.

Sebelumnya, Sahat merupakan Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sebagai informasi, Barantin adalah lembaga pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 Tahun 2023. Lembaga ini menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan.

Turut hadir dalam pelantikan ini, antara lain, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. (INF)

JOKOWI INGIN PEMUDA PAPUA JADI PETERNAK KETIMBANG PNS

Presiden Jokowi Ingin Pemuda Papua Jadi Peternak Ketimbang PNS
(Sumber : CNN Indonesia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mendorong pemuda Papua untuk jadi pengusaha seperti beternak ayam, menjadi seniman, pemusik hingga desainer, dibandingkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal ini disampaikan saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua. Menurutnya, tak hanya jadi pengusaha, banyak pemuda Papua ingin menjadi seniman, seperti pemusik hingga desainer.

Ia mencontohkan, untuk peternakan, salah satu anak muda Papua bernama Maria berhasil membuktikan kesuksesannya. Bahkan, Maria sudah memiliki lebih dari 2.000 ayam ternak, sehingga ini menjadi contoh baik untuk ditiru oleh seluruh pemuda tak hanya di Papua, tapi seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menawarkan pemuda Papua lainnya, Stella, untuk beternak ayam. Stella menyatakan ia pernah beternak ikan tetapi gagal, sehingga saat ini ingin mencoba beternak ayam seperti Maria.

Stella menyampaikan kepada Jokowi bahwa ia berharap bisa memiliki 10 ribu ayam, jauh lebih banyak dari Maria. Tapi, Kepala Negara ini menyampaikan semua ada proses, tidak bisa langsung sukses.

"Punya dulu 20 ekor (ayam), meningkat jadi 300 ekor. Jangan langsung melompat, nanti mati kayak ikannya repot nanti, rugi gede banget itu hati-hati, pelan-pelan. Apa-apa itu perlu proses pelan-pelan nggak mungkin langsung melompat," jelas Jokowi.

Ia pun mencontohkan dirinya, sebelum menjadi seorang presiden terlebih dulu jadi wali kota, kemudian jadi gubernur, baru naik jadi presiden.

Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi ini mencerminkan pemerintah tidak hanya membangun daerah Jawa saja, tapi seluruh Indonesia. Tentunya dimulai dari mendukung kemajuan pemuda yang nantinya menjadi masa depan bangsa.

"Kita berikan kesempatan anak-anak muda kita yang memiliki kreativitas, inovasi, keinginan besar untuk bergerak di bidang fashion, industri kreatif, di bidang peternakan, perikanan, semua memiliki kesempatan karena saya melihat peluang opportunity dan kesempatan di tanah Papua masih besar sekali untuk bisa anak-anak muda masuk," pungkasnya. (INF)


SURAT TERBUKA MUSBAR MESDI KEPADA JOKOWI

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 Redaksi pagi itu menerima surat terbuka Musbar Mesdi untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kondisi usaha peternakan rakyat Ayam Broiler (ayam potong) yang telah lama belum ada solusi yang menggairahkan karena kendala harga jual yang sering tidak menguntungkan bahkan merugi, karena diduga peternakan rakyat Ayam Broiler tidak mampu bersaing dengan korporasi Industri bermodal besar.

Berikut ini surat terbuka selengkapnya:

Assalamu’alaikum warrahmatulahi wabarakatuh
Kepada Yth. Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo

Melalui media ini, kami sampaikan laporan kehadapan Bapak Presiden, bahwa kondisi dinamika persaingan Industri Perunggasan Broiler (ayam potong) dari segmen Peternak Rakyat Broiler Mandiri vs Corp Industri Broiler yang dari tahun 2014 s/d 2020 tidak selesai-selesai. Sudah melewati tiga Menteri Pertanian dan lima Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan). Dan peternak-peternak ini pun sudah puluhan kali turun Demo ke Istana Presiden, Kementan dan Kemendag serta DPR.

Mohon Bapak Presiden dapat segera memerintahkan Kemenko Ekonomi agar dapat mengevaluasi dan membenahi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh DPR dan Kementan terkait pada kebijakan di sektor Peternak Broiler Rakyat sebagai pelaku aktif di lapangan. Karena kehadiran Industri Perunggasan Nasional telah terpecah dalam dua model saat ini di Indonesia, yaitu: 

1. Industri Corporasi Broiler hadir di Indonesia dengan dilindungi oleh UU 18 tahun 2009, UU 18 tahun 2012, UU 07 tahun 2014, Perpres 71 tahun 2015 dan ditunjang infrastruktur yang modern serta kapital yang mapan.

2. Peternak Broiler Rakyat Saat ini hanya dilindungi oleh peraturan-peraturan Menteri sehingga dalam Implementasinya kalah jika berhadapan dengan kepentingan Industri Corporasi.

Dampaknya sangat menyedihkan, di pasar becek (wet market) dimana terjadi persaingan bebas brutal yang menggulung hancur industri Rakyat. Persaingan bebas ini pun sangat didukung UU No. 05 tahun 1999 sehingga KPPU pun tidak bergeming.

Mohon bapak Presiden dapat melakukan langkah-langkah positif. Buatlah Keppres untuk menyelesaikan masalah Peternak Broiler Rakyat ini. Peternak-peternak Broiler sebaiknya dibuat sebagai Badan Usaha (UKM Menengah) yang ditempatkan dibawah Kemenkop serta untuk Pengolahan daging ayamnya digandengkan/diserahkan pada BUMN seperti Berdikari (Tupoksi Peternakan). Sehingga tidak ada benturan secara lansung antara Kebijakan Industri Modern dengan Industri Peternak Rakyat di area Tupoksi di Kementan. Benturan itu buktinya terjadi dari tahun ke tahun, dan tidak/belum ada penyelesaian masalah. Peternak Unggas Rakyat hancur lebur jadinya.

Demikian laporan kami, kehadapan Presiden RI Bapak Joko Widodo, dengan harapan ada solusi yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah yang sudah menahun ini.

Salam Hormat Kehadapan Bapak Presiden RI.
Wassalamu'alaikum wrwb., 

Ki Musbar Mesdi

****(DARMA)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer