Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Dinkes Berau | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

ZERO ACCIDENT RABIES DI BERAU

Vaksinasi, Upaya Pencegahan Rabies Sejak Dini

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto memastikan Berau tak ada kasus rabies. Namun ia tetap menyarankan pemilik hewan peliharaan agar memberikan vaksin rabies kepada peliharaannya.

Ia mengatakan, penyakit rabies merupakan penyakit cukup berbahaya yang berasal dari gigitan monyet ataupun anjing. Rabies merupakan infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Umumnya, virus penyebab rabies menular ke manusia melalui gigitan hewan dan tergolong penyakit berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian jika tidak cepat ditangani.

“Jadi belum ada dari manusia ke manusia, penyalurannya melalui perantara, yakni hewan baik anjing maupun monyet,” ujarnya.

Totoh menambahkan, Rabies disebabkan oleh virus yang umumnya ditularkan dari anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia antara lain kera, kucing, musang, dan kelinci.

“Pada kasus yang jarang terjadi, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, melalui transplantasi organ,” beber Totoh.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau ini mengatakan, gejala rabies biasanya muncul sekitar 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat membuat diagnosis rabies sedikit susah, karena penderita bisa saja lupa telah tergigit atau tercakar hewan rabies.

“Biasanya diawali demam, kesemutan pada bekas luka, dan juga pusing, selain itu juga muncul kram otot, sesak napas, dan halusinasi,” katanya.

Rabies perlu ditangani segera setelah paparan terjadi, meski gejalanya belum muncul. Pengobatan rabies adalah dengan membersihkan luka serta memberikan serum dan vaksin rabies. Tujuannya untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus rabies, sehingga infeksi dan peradangan pada otak dapat dicegah.

“Akan tetapi, jika virusnya telah menginfeksi otak, penanganan akan menjadi sulit karena belum diketahui metode yang benar-benar efektif untuk mengatasinya,” pungkasnya.  (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer