Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini De Heus | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KEMBANGKAN KOMUNITAS AGRIKULTURAL BERKELANJUTAN DE HEUS BUKA PABRIK KE EMPAT DI PASURUAN

Pemberian bantuan pakan pada acara peresmian pabrik pakan baru milik De Heus di Pasuruan. (Foto: Istimewa)

Pada Selasa (2/11/2022), De Heus dengan bangga merayakan pembukaan pabrik produksi keempatnya di Indonesia. Fasilitas produksi modern ini memungkinkan De Heus memperkuat posisi pasarnya dan membantu mengembangkan komunitas agrikultur berkelanjutan di wilayah tersebut.

Terletak di lahan seluas 5 hektare di PIER Pasuruan, Jawa Timur, dengan kapasitas produksi tahunan 300.000 MT pakan. Pabrik ini menjadi lokasi produksi pakan paling modern sekaligus berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai negara terpadat keempat di dunia, penduduk Indonesia diproyeksikan meningkat menjadi 298 juta orang pada 2030. Dengan kata lain, konsumsi protein diperkirakan akan meningkat secara signifikan di masa depan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, De Heus siap berkontribusi membantu menjaga akses pangan yang aman dan sehat bagi populasi yang terus tumbuh secara berkelanjutan.

Dengan pertumbuhan De Heus yang luar biasa di Indonesia sejak masuk pada 2018, Presiden Direktur De Heus Indonesia, Kay De Vreese, sangat gembira dengan pabrik baru ini.

“Dengan kehadiran kami di Indonesia, kami memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada bangsa, dalam perkembangannya De Heus di Indonesia fokus pada pengembangan masyarakat agrikultur yang berfokus pada modernisasi, pertumbuhan, peduli dan keberlanjutan. Pabrik modern ini menjadi salah satu kontribusi kami, dengan mesin-mesin dari Eropa, otomatisasi, juga sistem digital," kata Kay dalam keterangan tertulisnya.

Indonesia memiliki program swasembada jagung untuk menjaga ketahanan pangan nasional, bertepatan dengan acara peresmian tersebut, De Heus Indonesia mendukung program swasembada melalui nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian dalam hal penggunaan jagung.

Selain itu, De Heus juga akan bekerja sama dengan petani jagung melalui asosiasi yang mewakili 35.000 petani jagung; pemuda petani milenial (HKTI/Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Kelompok Tani Sinar Tani (Probolinggo, Jawa Timur) dan Koperasi KTNA Mustika Tani Sejahtera (Blora, Jawa Tengah) untuk mengembangkan usahanya yang meliputi pengadaan, pemberdayaan dan pengembangan.

Pada kesempatan yang sama, De Heus juga memberikan bantuan pakan ternak sapi kepada para peternak yang terkena dampak banjir di Malang dan Blitar.

“Kami berharap bantuan ini dapat membantu para peternak yang terkena dampak banjir, kami melakukan ini karena kami peduli dengan kelangsungan hidup para peternak, keluarga mereka dan komunitas di sekitarnya," kata Kay. (INF)

INDUSTRI DIMINTA SERAP BAHAN BAKU PAKAN LOKAL

Mentan saat meninjau peresmian pabrik pakan di Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mendorong para pelaku usaha dan industri pakan untuk melakukan penyerapan jagung dan produk lokal seperti dedak yang diproduksi petani Indonesia. Hal ini diungkapkan Mentan saat meresmikan pabrik pakan milik De Heus di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

“Saya berharap dengan adanya pabrik pakan di sini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, terutama penyerapan bahan baku pakan lokal seperti jagung, dedak dan sebagainya yang akan mendorong pengembangan ekonomi pedesaan,” kata SYL, melalui keterangan resminya, Rabu (2/11/2022).

Ia mengemukakan, berdasarkan hasil survei BPS mengenai struktur ongkos usaha peternakan, komponen pakan memiliki kontribusi 56,95 % terhadap total biaya pada budi daya broiler di tingkat peternakan rakyat. Sedangkan untuk budi daya layer, kontribusi pakan mencapai 70,97%.

“Karena itu pabrik pakan dapat menyerap bahan baku pakan dari petani setempat dan harga pakan untuk peternak dapat lebih terjangkau. Di sisi lain saya berharap pabrik pakan memberikan pengaruh ke harga pangan asal ternak yang lebih kompetitif di tingkat konsumen. Yang pasti kita harapkan nantinya ada kerja sama yang saling menguntungkan, antara petani, peternak dan masyarakat sekitar,” harapnya.

Ia menambahkan, pertanian dan peternakan merupakan sektor yang memberi solusi kongkrit bagi tumbuh kembangnya sebuah ekonomi. Kontribusi keduanya bahkan terbukti menjadi kunci utama bagi bangsa Indonesia menghadapi krisis dunia.

Sejauh ini, kata dia, Indonesia mampu menguatkan ekonomi dari ancaman pandemi dan krisis lainya. Indonesia bahkan menjadi negara terkuat pada sistem ketahanan pangan setelah FAO dan IRRI memberi penghargaan swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut.

“Dalam menghadapi global warming, dampak COVID-19 dua tahun setengah, dimana ekonomi sedang tergoncang, pangan bersoal di seluruh negara, Indonesia salah satu negara yang sangat survive menghadapi tantangan itu. Bahkan FAO dan IRRI memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden terhadap bagaimana pertanian Indonesia menjadi kekuatan bangsa sekarang ini,” tukasnya. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer