Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Charoen Pokphand Indonesia | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PERESMIAN TEACHING FARM CLOSED HOUSE FAPET UNPAD

Peresmian teaching farm closed house. (Foto: Istimewa)

Rabu (14/9/2022), di mulai pukul 10:30 WIB, di Desa Ciparangge, Jatinangor, Sumedang, diselenggarakan Peresmian Teaching Farm Closed House Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Padjajaran (Unpad), yang merupakan hibah dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI).

Hibah kandang closed house ini merupakan hibah ke-13 dari PT CPI yang dibangun selama delapan bulan dengan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan, seperti kandang dengan kapasitas 23.000 ekor, akses jalan beton menuju farm, kantor, gudang pakan ternak dan bangunan penunjang lainnya.

Dalam sambutannya Dekan Fapet Unpad, Rahmat Hidayat, menyatakan bahwa teaching farm closed house ini nantinya diharapkan memiliki lima manfaat, antara lain sebagai percontohan budi daya broiler yang ramah lingkungan, laboratorium lapangan bagi mahasiswa, meminimalisir gap antara industri dan pendidikan, tempat uji kompetensi untuk sertifikat keahlian, serta dapat diakses oleh masyarakat umum.

Sementara Wakil Dekan Fapet Unpad Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Riset, Indrawati Yudha Asmara, menyatakan kegiatan ini sejalan dengan jargon yang digunakan saat ini, yakni “Unpad Bergerak” dan “Kampus Merdeka” dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM melalui rangkaian kegiatan salah satunya penerapan teknologi baru dengan menghadirkan kandang closed house.

Rektor Unpad, Prof Rina Indiastuti, yang juga hadir turut mengemukakan bahwa kehadiran kandang closed house ini merupakan aset dan kebanggaan bagi Unpad. “Diharapkan perlu juga tersedia magang bagi mahasiswa di toko hasil produksi peternakan, sehingga alumni siap untuk berwirausaha, disamping mendorong mahasiswa selalu menghadiri pameran teknologi peternakan skala nasional maupun internasional,” katanya.

Harapan senada juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Indriantari, mewakili Kepala Dinas DKPP. “Berharap kehadiran teaching farm Fapet Unpad ini kelak terjadi sinergi antara peternakan rakyat dan industri peternakan, khususnya di bidang perunggasan. Dan terciptanya model pengembangan ayam ras pedaging di Jawa Barat, serta membentuk petani-peternak milenial,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut juga turut dihadiri Presiden Direktur PT CPI Tjiu Thomas Effendy, Ketua BEM Fapet Unpad Tama Mahardika, serta Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM Agus Santoso. Pada acara peresmian itu juga dilakukan peninjauan ke dalam kandang closed house yang berisi 23.000 DOC broiler. (SA)

PENGIRIMAN PERDANA 50 TON PRODUK UNGGAS KE SINGAPURA

Pelepasan ekspor perdana ke Singapura. (Foto: Istimewa)

Sebanyak 50 ton karkas ayam berupa ayam beku dan olahan senilai Rp 2 miliar melenggang ke pasar Singapura. Pelepasan ekspor perdana ini dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pasar Singapura dikenal memiliki standar keamanan pangan yang tinggi. Keberhasilan produk unggas Tanah Air ini bukan kali pertama, berbagai produk peternakan asal Indonesia telah rutin di ekspor ke Jepang dan Timor Leste.

Bersamaan dengan pelepasan ekspor ke Singapura, Mentan juga melepas produk olahan unggas ke Jepang dan karkas ayam ke Timor Leste dengan masing-masing volume 12 ton atau setara Rp 1 miliar.

“Kita sama-sama berbahagia, karena produk dan komoditi pertanian termasuk peternakan kita berhasil dilepas ke pasar ekspor Singpura, Jepang dan Timor Leste” ungkap Syahrul dalam keterangan tertulisnya saat melepas ekspor di Kantor Pusat PT Charoen Pokhpand Indonesia (CPI), Tbk di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Keberhasilan ekspor ke Singapura, lanjutnya, menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan berkualitas dan layak tembus di pasar internasional. Ekspor ini diharapkan membuka jalan bagi produk peternakan Indonesia untuk menembus pasar ekspor negara-negara lain.

Presiden Komisaris PT CPI, Hadi Gunawan, menyampaikan berkat dukungan dan dorongan pemerintah, maka perusahaan berhasil membuka jalur pasar ekspor untuk produk olahan unggas, pakan ternak dan DOC. 

“Produk kami telah tersertifikasi oleh standar yang diakui internasional seperti Sertifikasi Halal, GMP (Good Manufacturing Practice), FSSC 22000 dan memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner), sehingga dapat masuk ke Jepang, Papua Nugini, Timor Leste dan Qatar,” kata Hadi.

Ditambahkan, berkat kerja sama Kementan dengan Singapore Food Agency (SFA), maka telah ditandatangani kesepakatan kerja sama untuk pemenuhan daging ayam dan produk olahannya ke Singapura. CPI telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan pihak importir Singapura sebanyak 1.000 ton yang akan dikirim bertahap hingga akhir 2022 dan akan terus bertambah menyesuaikan kondisi di Singapura.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kementan atas dukungannya, sehingga ekspor ini dapat terealisasi. Kami berharap hal ini akan menjadi jalan pembuka bagi produk-produk unggas untuk menembus pasar dunia,” pungkasnya. (INF)

CHAROEN POKPHAND INDONESIA PERKENALKAN PAKAN AYAM HIAS DI INDO LIVESTOCK 2022

 

Elliot Pheasant, salah satu import ornament chicken. (Foto: Shutterstock)

Penyelenggaraan Indo Livestock 2022 di hari kedua, Kamis (7/7) terdapat serangkaian seminar Sustainably Integrated Animal Industry Forum dengan berbagai tema menarik salah satunya mengupas ayam hias.

Nasril Surbakti PhD, Feed Technology Division PT Charoen Pokphand Indonesia memaparkan materi berjudul “Maximize Ornament Chicken Performance Through Nutrition

Dijelaskan Nasril, ayam hias membutuhkan nutrisi yang berupa sumber energi, protein (amino acid), lemak, mineral, vitamin, dan air.

Nutrisi tersebut diantaranya dibutuhkan untuk kesehatan dan keindahan bulu ayam, yang menjadi salah satu daya tarik utama ayam hias. Bulu ayam sendiri menutupi 75% tubuh ayam dan dibentuk 90% dari protein.

"Asam amino yang dibutuhkan ayam hias adalah lysine untuk meningkatkan kesehatan bulu, methionine dan cystine untuk membangun protein bulu," kata Nasril.

Arginine atau methionine bisa menaikkan berat bulu. Kekurangan arginine, valine, leucine, isoleucine, tryptophan, phenylalanine dan tyrosine bisa menyebabkan abnormalitas pada perkembangan bulu.

Sedangkan kekurangan vitamin B (pantothenic acid, folic acid, biotin niacin) dapat menyebabkan abnormalitas pada bulu. Vitamin D3 bermanfaat untuk perkembangan follicle dan hair cycle. Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan abnormalitas perkembangan bulu.

"Kekurangan zinc menyebabkan bulu berjumbai terutama pada bulu primer sayap. Ayam juga membutuhkan mineral lain seperti vanadium, chromium, nickel, dan tin (Sn)," ujarnya. 

Pada kesempatan ini, Charoen Pokphand 599 Aurora Feed terbuat dari bahan berkualitas dan diproses dengan baik, menghasilkan pakan ayam hias yang berkualitas, diperkenalkan kepada peserta forum.

Mengandung probiotik dan herbal spesial untuk kesehatan organ pencernaan dan imunitas. Kandungan protein dan mineralnya yang lengkap dan seimbang bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh ayam juga kualitas bulu baik ketebalan, ketajaman warna dan keleunturannya. (NDV)

 

 

KOLABORASI CHAROEN POKPHAND INDONESIA BERSAMA UNPAD

Foto bersama usai penandatanganan perjanjian kersajama antara CPI dan Unpad


PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) kembali menjalin kerjasama bersama perguruan tinggi di negeri ini, kali ini mereka merajut kerjasama dengan Universitas Padjajaran (Unpad). Nota kesepahaman kerjasama antara CPI dan Unpad ditandatangani di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jawa Barat (13/1) yang lalu. Kerjasama tersebut nantinya berupa pembangunan Closed Housed  dan pengembangan kewirausahaan yakni Enterpreneur Training Center (ETC).

 

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Peternakan Unpad Dr. Ir. Rahmat Hidayat menjelaskan, PT Charoen Pokphand Indonesia memberikan hibah berupa pembangunan closed house bernilai Rp 2,235 miliar sebagai media pembelajaran dan riset bagi Fapet Unpad, khususnya budidaya unggas.

 

“Closed house ini merupakan bagian dari rencana besar Fapet untuk pengembangan laboratorium lapangan untuk berbagai komoditas dan bidang ilmu peternakan yang terintegrasi dalam suatu sistem sustainable livestock technopark,” kata Rahmat.

 

Unggas sendiri menjadi bidang ilmu prioritas di Fapet Unpad. Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, kurang lebih sebanyak dua persen lulusan Fapet Unpad terserap di industri perunggasan. Selain itu, banyak guru besar dan jabatan akademik dosen yang dilahirkan dari riset mengenai perunggasan.

 

Rahmat juga mengatakan, selain wadah pengembangan budidaya unggas, closed house ini juga bermanfaat sebagai sarana Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, penambahan fasilitas pembelajaran modern, hingga peningkatan keterampilan kompetensi mahasiswa dan lulusan di bidang budidaya ayam broiler.

 

Dalam kesempatan yang sama Tjiu Thomas Effendy selaku Presiden Direktur PT CPI sekaligus Ketua Umum Charoen Pokphand Foundation Indonesia mengatakan bahwa CPI berkomitmen mendukung pembelajaran di perguruan tinggi melalui pembuatan closed house maupun teaching farm. Selain mendukung kegiatan perguruan tinggi, pembangunan closed house bertujuan untuk menyiapkan lulusan fakultas peternakan yang siap pakai dalam industri perunggasan.

 

“Selain materi perkuliahan, mahasiswa juga harus dibekali skill dan jiwa enterpreneur,” kata Thomas.

 

Karena itu, kerja sama ini juga dibarengi dengan implementasi program ETC. Tujuannya agar mahasiswa dapat memperoleh bekal mengenai pengelolaan budidaya unggas hingga mengelola unsur komersial yang diperoleh dari hasi budidaya tersebut. Bentuk lain kerja sama antara CPI dan Unpad adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki nilai akademik baik namun kurang mampu secara finansial.

 

Rektor  Unpad Prof. Rina Indiastuti pun mengapresiasi terjalinnya kerja sama dengan CPI. Ia berharap pembangunan closed house diharapkan menjadi prototipe pembelajaran mahasiswa dalam mengelola budidaya unggas. Selain itu, fasilitas ini juga harus dapat mendukung peningkatan kualitas penelitian khususnya di Fapet Unpad.

 

Selain pembangunan closed house dan pengembangan ETC penandatanganan perjanjian kerjasama antara CPI dan Unpad juga terjalin dibidang kemitraan dengan anak perusahaan CPI yakni PT Multi Sarana Pakanindo dan PT Primafood International (CR).

 

 


SAMBANGI CPI DI ANCOL, PETERNAK CURHAT

Peternak layer sambangi PT Charoen Pokphand Indonesia. (Foto: Istimewa)

Sebanyak sekitar 200 orang peternak layer yang bergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN), berkunjung ke kantor pusat PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) di daerah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (11/10/2021). Dalam kunjungan tersebut para peternak yang berasal dari Jawa Timur (Jatim) mengeluh atas harga telur yang tak kunjung membaik.

Disambut baik oleh jajaran Direksi dan Manajemen PT Charoen Pokphand Indonesia, pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari diterimanya para peternak layer oleh Presiden di Istana Negara, Rabu (15/9/2021) kemarin. Dimana peternak layer mengeluhkan tingginya harga jagung dan rendahnya harga telur di tingkat peternak.

Seperti diketahui bersama tingginya harga jagung di pasaran membuat peternak layer, yang sebagian besar peternak self-mixing membutuhkan jagung sebagai bahan campuran pakan lebih besar dibanding peternak ayam pedaging, sehingga dengan kenaikan harga jagung membuat biaya produksi meroket.

Sebenarnya PT Charoen Pokphand Indonesia sendiri sebagai salah satu perusahaan di industri perunggasan turut merasakan dampak tingginya harga jagung, dimana jagung merupakan 50% bahan baku utama dari pakan, kenaikan ini turut menyebabkan harga pakan melambung.

Suryono salah satu peternak layer dalam aksi tersebut meminta agar budi daya layer bisa sepenuhnya diserahkan peternak rakyat. “Kami berharap budi daya layer ini 100% bisa diserahkan kepada kami para peternak rakyat. Para perusahaan besar tidak perlu ikut berbudidaya,” kata Suryono melalui keterangan tertulis PPRN.

Sejalan dengan hal tersebut, Sugeng, peternak layer lain juga meminta bahwa telur HE (Hatching Egg) tidak beredar dijual ke pasar. “Kami meminta jangan sampai telur HE ini dijual ke pasar, karena bisa merusak harga pasar dan menyebabkan harga telur merosot. Dan ini membuat mental kami semakin jatuh,” kata Sugeng. 

Selain itu, keinginan peternak lainnya juga disampaikan Kholil, peternak asal Blitar. Ia meminta bahwa jangan sampai harga telur terus menurun yang tentu menambah kerugian peternak.

“Diharapkan harga telur ini bisa terus stabil dalam kondisi yang baik, bukan hanya naik satu atau dua minggu saja dan setelahnya turun lagi. Peternak berharap dapat solusi dari permasalahan ini,” sebut Kholil.

Kejadian serupapun pernah terjadi pada 2017, dimana peternak layer merasakan jatuhnya harga telur di pasaran hingga Rp 13.800/kg. Pada saat itu Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) mencoba memediasi pertemuan antara peternak ayam layer, produsen pakan ternak, pemerintah dan universitas di Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut PT CPI memberikan solusi menurunkan harga pakan komplit dan konsentrat, serta membeli sebanyak 20 ton telur dari peternak Blitar dengan harga Rp 1.700/kg lebih tinggi dari pasaran dan pembelian telur sampai saat ini masih berlanjut.

Dalam diskusi dengan Manajemen PT CPI yang diwakili General Manager Marketing PT CPI, Agoes Haryoko, menyampaikan beberapa solusi, antara lain membeli telur langsung dari peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah Rp 2.000/kg di atas harga pasar di kandang peternak dan akan melanjutkan pemberian subsidi pakan sebesar Rp 100/kg, seperti yang dilakukan sebelumnya.

“PT CPI berharap solusi yang diberikan dapat memberikan dampak nyata kepada peternak, walaupun tidak sebanyak yang diharapkan. Namun dengan begitu bisa terjalin hubungan yang baik dengan para peternak yang merupakan mitra kerja PT CPI untuk melewati masa krisis ini bersama-sama,” katanya. (INF)

CPI KIRIM PRODUK OLAHAN PERDANANYA KE QATAR

Acara pelepasan ekspor perdana PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar. (Foto: Istimewa)

PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) sukses mengekspor produk olahan perdananya ke Qatar yang secara langsung dilepas oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara daring, Rabu (24/2/2021).

"Saya berbangga hati bahwa kita akan melepas ekspor perdana produk olahan unggas Indonesia pertama yang berhasil menembus negara Qatar dari PT Charoen Pokphand Indonesia," ujar Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya.

Dijelaskan, ekspor perdana ke Qatar ini dilakukan sebanyak 3,29 ton dengan nilai Rp 220 juta dari total kontrak 21,6 ton untuk 2021 yang telah disepakati antara CPI dan pihak Qatar.

Mentan berharap, ekspor perdana ke Qatar bisa menjadi pintu masuk produk-produk olahan unggas asal Indonesia ke kawasan Timur Tengah.

Selain Qatar, adapun ekspor lanjutan ke Jepang. Pengiriman produk olahan unggas ke Jepang sebanyak 6 ton dengan nilai Rp 250 juta. Ini merupakan repeat order kesekian kalinya sejak 2018 ke PT Charoen Pokphand Indonesia.

Selain produk olahan unggas, dilakukan juga ekspor lanjutan enam kontainer pakan unggas ke Timor Leste sekitar 120.000 kg dengan nilai Rp 740 juta.

"Repeat order ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin digemari. Saya juga ingin mengucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Charoen Pokphand Indonesia atas realisasi ekspor unggas dan produknya pada 2020 sebesar 2 juta USD ke Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste," ungkap Syahrul.

Ke depannya, ia berharap CPI bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor dan menjadi memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada PT Charoen Pokphand Indonesia dan semua pihak terkait atas dukungan terhadap upaya ekspor komoditas peternakan Indonesia," pungkasnya.

Selama masa pandemi COVID-19, seluruh dunia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Namun untuk urusan pangan, dunia tidak dapat menunda pemenuhannya. Oleh karena itu, kebutuhan ini perlu ditangkap sebagai peluang Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia.

Berbagai komoditas peternakan Indonesia saat ini telah mampu menembus pasar global. Misalnya, daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan periode Januari-Desember 2020, tercatat mencapai 325.442 ton dengan nilai USD 964.653.078 atau setara Rp13,5 triliun.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa volume ekspor meningkat sebesar 14,45% dan nilai ekspor meningkat sebesar 38,89%.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 (YoY), dimana volume mencapai 284.349 ton dengan nilai setara Rp10,4 triliun. (INF)

WORK BASED ACADEMY, PROGRAM MAGANG TINGKATKAN KETERAMPILAN SARJANA PETERNAKAN

Yesakh Ryan saat magang pada peternakan broiler unit Kalimantan Tengah. (Foto: Istimewa)

Mencari pengalaman sebelum bekerja menjadi hal penting bagi sebagian besar manusia. Banyak cara untuk mendapatkan pengalaman, salah satunya melalui magang. Begitu pula dengan Yesakh Ryan, lulusan Universitas Palangka Raya program studi (prodi) Peternakan yang menjadi salah satu peserta Work Based Academy (WBA) batch 2.

WBA merupakan program kerja sama antara Fakultas Peternakan UGM dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Yesakh Ryan sendiri saat ini ditempatkan pada peternakan broiler unit Kalimantan Tengah.

Ia bercerita sempat pesimis saat mendaftar program WBA. Hal ini karena banyak pendaftar lain yang berasal dari universitas ternama di Indonesia.

“Tetapi keinginan saya yang besar untuk berkarir di dunia perunggasan membuat saya semangat dan tetap maju. Saya berpikir, meskipun akhirnya tidak lolos, setidaknya saya pernah mencoba,” ucap Yesakh Ryan, saat sesi monitoring evaluasi rutin WBA yang dilakukan melalui daring, Jumat (15/1/2021).

Berkat usaha dan tekad yang besar, Yesakh dinyatakan lolos menjadi bagian WBA batch 2. Banyak hal yang sudah ia didapatkan, terutama pada materi yang kemudian diterapkan saat magang di lapangan. Pemahaman akan situasi lapangan dan cara mengatasi permasalahan menjadi pembelajaran yang didapatkan. Disana, ia juga mendapat bimbingan langsung oleh mentor berpengalaman di bidang perunggasan.

“Sebagian peternak belum semua mengetahui mengenai manajemen pemeliharaan kandang closed house yang sesuai dengan standar perusahaan. Hal ini mengakibatkan saat proses pemeliharaan kurang maksimal. Tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan mendiskusikan segala permasalahan dengan tim atau mentor saat di lapangan,” ucapnya.

Tentunya dengan pengalaman yang diperoleh saat magang, menjadikan Yesakh lebih unggul dan siap menghadapi dunia pekerjaan serta mampu bersaing dengan SDM dari dalam maupun luar negeri.

“Saya bersyukur bisa mendapat kesempatan luar biasa ini dan menjadikan saya tidak menyesal telah terjun di bidang peternakan,” ungkap Yesakh.

General Manager Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ir M. Syafri Afriansyah, memaparkan bahwa setiap peserta WBA mendapatkan pendampingan dari mentor atau senior selama magang enam bulan.

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam budi daya broiler menggunakan sistem closed house. Sehingga setiap peserta benar-benar mengetahui bagaimana business process dalam peternakan broiler yang dijalankan secara efisien,” tutur Syafri.

Sementara Dekan Fakultas Peternakan UGM sekaligus penggagas program WBA, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng, menjelaskan bahwa lulusan program studi peternakan harus mampu menjawab tantangan perkembangan industri 4.0 atau disruption era.

“Adaptasi dengan adanya perubahan pola tersebut harus mampu dihadapi dengan bijaksana, yakni dengan meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan saat ini. Complex problem solving menjadi target keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap peserta program WBA,” kata Prof Ali. (IN)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer