Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SIERAD PRODUCE LUNCURKAN SUPER DOC

Menyediakan bahan pangan, terutama sumber protein hewani yang berkualitas bagi penduduk Indonesia merupakan masalah yang tidak mudah. semua pemangku kepentingan di bidang pangan berusaha keras meningkatkan efisiensi dan produktivitas, demikian pula industri perunggasan sebagai salah satu penyumbang protein hewani tertinggi di Indonesia.

Dalam industri perunggasan terutama broiler, kualitas bibit tentunya juga memegang peranan penting dalam lingkup budidaya. Dengan kombinasi manajemen pemeliharaan serta bibit dengan potensi genetik yang baik, pastinya akan dihasilkan daging ayam yang berkualitas dalam masa pemeliharaan yang singkat, tentunya ini akan menguntungkan bagi peternak.

Top Direksi PT Sierad Produce Tbk Saat Launching Super DOC


Dalam rangka menghadapi tantangan pasar tersebut, maka PT Sierad Produce Tbk meluncurkan Super DOC. produk ini merupakan produk bibit ayam daging terbaru yang didesain agar menghasilkan capaian potensi genetik yang maksimal dan melampaui harapan peternak.

Menurut Drh Sudirman salah satu Direktur PT Sierad Produce Tbk, kinerja Sierad dalam menghasilkan bibit ayam pedaging telah diakui dunia. Pada tahun 2019 ini, Sierad berhasil meraih Top Flock Award untuk wilayah Asia Pasifik dari pembibit ayam Cobb International.

Super DOC diproduksi melalui seleksi yang sangat ketat, mulai dari pemeliharaan induk dengan tingkat biosecurity yang tinggi serta penerapan good breeding practices. Dengan mengusung semboyan "Cepat Besar, Susah Mati" Super DOC diharapkan menjadi bibit ayam pedaging terbaik di kelasnya dan mendapatkan tempat tersendiri di hati peternak. (CR)

DIBAWAH MANAJEMEN BARU, SIERAD PRODUCE SEMAKIN BERSINAR


Meskipun keadaan ekonomi pada tahun 2018 mengalami ketidakpastian, terutama pada nilai tukar Rupiah yang melemah. Industri peternakan khususnya perunggasan mengalami pertumbuhan yang cukup baik walaupun fluktuatif.

Selain memburuknya nilai tukar Rupiah, salah satu kendala yang juga mempengaruhi bisnis perunggasan yakni dilarangnya penggunaan antibiotik sebagai growth promoter. kendala lainnya datang dari terbatasnya produksi jagung lokal yang mengakibatkan tingginya harga jagung sehingga harga pakan unggas beberapa kali dalam setahun. belum lagi beragam jenis penyakit unggas yang mengakibatkan turunnya produktivitas.

Namun begitu, ditengah kondisi industri yang penuh dengan tantangan tersebut PT Sierad Produce Tbk di bawah kepemimpinan manajemen baru yang dipimpin oleh Tomy Wattimena Widjaja selaku Direktur Utama menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2018. Memang tidak mulus, di tahun 2017 kerugian PT sierad produce Tbk sebelum pajak yakni 237 miliar rupiah. Upaya turnaround yang dilakukan oleh perseroan membuahkan laba sebelum pajak yang naik sangat signifikan sebesar 33,9 miliar rupiah di tahun 2018 dengan penjualan bersih mencapai 3 koma 12 Triliun Rupiah, naik 27% dari tahun 2017.

Sierad Produce Berpeluang Mengulang Kesuksesan 2018 di Tahun 2019


Tentunya ini menjadi pencapaian yang baik bagi perseroan. tentunya pencapaian tersebut merupakan kontribusi dari berbagai segmen seperti penjualan pakan ternak, d o c, pangan olahan dan ayam potong. Kontribusi terbesar dari Lini bisnis perseroan datang dari sektor pakan ternak dengan pertumbuhan volume sebesar 22,21% sedangkan sektor pangan olahan mencapai pertumbuhan volume sebesar 41,31%. Dari sisi operasional internal perseroan, berbagai peningkatan berhasil diaktualisasikan diantaranya adalah Upaya perbaikan kualitas produk, kualitas tim sales, strategi pemasaran yang brilian serta internalisasi budaya kinerja sebagai tim yang berorientasi pada hasil. Perseroan terus meningkatkan penerapan biosekuriti yang konsisten dalam manajemen pemeliharaan ayam.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019, yang diselenggarakan pada 9 Mei 2019 di The Energy Building Jakarta, dihasilkan beberapa keputusan penting diantaranya menerima laporan tahunan 2018, mengesahkan laporan keuangan tahun 2018, memberikan pembebasan sepenuhnya kepada direksi dan komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan pada tahun 2018, persetujuan penggunaan laba bersih perusahaan serta menyetujui kembali pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan RUPST 2019 yakni :



1.    Antonius Joenoes Supit sebagai Komisaris Utama Independen
2.    Sri Lestari Anwar sebagai Komisaris
3.    Setiawan Achmad sebagai Komisaris
4.    Tomy Wattimena Widjaja sebagai Direktur Utama
5.    Soh Ching Kher sebagai wakil Direktur Utama Independen
6.    Sri Sumiyarsi sebagai Direktur
7.    Wayan Sumantra sebagai Direktur

(CR)

BERBAGI KEBAHAGIAAN, PT GALLUS INDONESIA UTAMA DAN ASOHI SANTUNI ANAK YATIM

Foto bersama berbagi kebahagiaan di Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah (Foto: Infovet/NDV)

PT Gallus Indonesia Utama (Majalah Infovet, Majalah Akuakultur, Majalah Cat&Dog) bersama Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) mengunjungi Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah, Pasar Minggu pada Jumat 17 Mei 2019. Tim PT Gallus dan ASOHI disambut hangat oleh bapak Nasiri selaku pengurus asrama.

Sekretaris Jenderal ASOHI, Drh Harris Priyadi dalam sambutannya menyampaikan rasa senang dapat duduk bersama dengan anak-anak yatim piatu di Mizan Amanah, pada bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini.

“Berada sedekat ini dan duduk bersama adik-adik semua, kami merasa ada kehangatan dan kebahagiaan. Kami diingatkan untuk tidak melupakan kewajiban-kewajiban berbagi kepada sesama,” tuturnya.


Ir Bambang Suharno (tengah) didampingi Drh Harris Priyadi (kanan) memberikan majalah Infovet kepada bapak Nasiri

Dalam kesempatan yang yang sama, Pimpinan Redaksi Majalah Infovet Ir Bambang Suharno mengatakan acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur dan implementasi tanggung jawab sosial perusahaan.

Pada akhir acara, dilakukan kegiatan penyerahan santunan untuk anak-anak Yatim serta memberikan secara simbolis bingkisan berupa alat tulis dan sembako. (NDV)

 

KEMENTAN PANTAU STOK TELUR AYAM SELAMA RAMADAN

Fini Murfiani ketika memantau telur di pasar tradisional. (Dok. Dirjen PKH)

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa ketersediaan komoditas telur ayam ras mencukupi selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri 2019. Hal itu berdasarkan perhitungan ketersediaan telur ayam ras Mei-Juni 2019 sebesar 480.090 ton. Sedangkan perkiraan kebutuhan masyarakat sebanyak 326.329 ton (surplus 153.761 ton).

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani, menjelaskan, memasuki pekan kedua Ramadan, berdasarkan informasi Petugas Pelayanan Informasi Pemasaran Dinas bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, untuk harga telur ayam ras per 14 Mei 2019 rata-rata di tingkat peternak di 32 provinsi mencapai Rp 19.426/kg, berada dikisaran harga acuan pemerintah Rp 18.000-20.000. 

Dibandingkan kondisi minggu pertama Mei 2019, kondisi rerata harga telur ayam ras tingkat produsen di beberapa sentra produksi cenderung meningkat 0,45%. Pada periode minggu kedua Mei 2019, harga mencapai Rp 20.820/kg dari sebelumnya Rp 20.726/kg.

Kendati demikian, di beberapa wilayah harga telur di tingkat peternak masih cenderung rendah. Berdasarkan data per 14 Mei 2019, harga telur di tingkat peternak Jawa Tengah (Rp 14.833/kg), Jawa Barat dan Jawa Timur (Rp 17.260/ kg).

“Kami secara rutin memantau agar harga yang diperoleh peternak terjaga, minimal sesuai dengan harga acuan, sehingga peternak tetap memperoleh keuntungan. Namun, pemerintah juga berperan agar harga di tingkat konsumen terjangkau,” kata Fini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2019).

Berdasarkan pantauan harga dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Fini mengemukakan, untuk produk telur ayam ras di pasar tradisional di 34 provinsi per 14 Mei 2019 mencapai Rp 26.045/kg, naik 1% dibanding harga sebelumnya 6 Mei 2019 sebesar Rp 25.791/kg. Sedangkan harga Konsumen berada pada level Rp 25.957/kg. “Kita harapkan harganya stabil terjangkau, jika naik pun tidak terlalu tinggi,” ucapnya.

Dengan menghubungkan antara peternak telur dengan Toko Tani Indonesia (TTI), Kementan telah melakukan Operasi Pasar di tujuh pasar di DKI Jakarta pada 8 Mei 2019. Fini mengungkapkan, saat ini dari 47 pasar tradisional DKI Jakarta, berdasarkan data Info Pangan Jakarta (14 Mei 2019) harga telur rata-rata Rp 24.670/kg. Harga terendah mencapai Rp 23.000 di Pasar Senen, Pasar Grogol, Pasar Cijantung dan Pasar Cempaka Putih, sedangkan harga tertinggi Rp 26.000/kg terjadi di Pasar Jembatan merah, Pasar Metro Atom, Pasar Pondok Labu, Tebet Barat dan Pasar Kalideres.

“Pemerintah mempersiapkan agar ketersediaan pasokan tetap terjaga, sehingga kebutuhan masyarakat dalam menghadapi hari besar terpenuhi dan menjadi tugas pemerintah pula untuk bersinergi menjaga agar kenaikan harga dapat terkendali,” tandasnya. (INF)

SIERAD PRODUCE GANDENG XL AXIATA KEMBANGKAN SMART POULTRY

PT Sierad Produce Tbk

PT Sierad Produce Tbk menjalin kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dalam pengembangan Smart Poultry dengan menerapkan solusi IoT (Internet of Things) guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi unggas.

Solusi IoT dipilih karena mampu memberikan visibilitas real-time, mengotomatiskan proses manual, dan juga memberikan nilai tambah kepada peternakan unggas tersebut melalui analisa big data. Penandatanganan kerjasama kedua pihak dilakukan oleh Kirill Mankovski Chief Enterprise & SME XL Axiata  dan Tommy Wattimena selaku Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk di Jakarta, Kamis (9/5).

Kirill Mankovski mengatakan, bekerja bersama dengan Sierad merupakan peluang besar bagi XL Business Solutions sebagai penyedia teknologi IoT, untuk mengembangkan solusi berdasarkan situasi nyata yang dihadapi klien kami.

"Kami memberikan solusi end-to-end dan sensor yang menggunakan platform FlexIOT andalan kami untuk mendigitalisasi berbagai rangkaian proses dalam beternak ayam. Dengan harapan membuat bisnis semakin bertumbuh tidak hanya cepat melainkan juga lebih produktif dan efisien," katanya.

Tommy Wattimena menambahkan, solusi IoT sangat cocok untuk diterapkan di industri peternakan. "Digitalisasi dalam hal produksi perlu dilakukan oleh industri peternakan untuk meminimalisir jumlah kematian unggas serta meningkatkan kualitas dari unggas tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dari sebuah peternakan," terangnya.

Selama ini, metode yang digunakan peternak masih serba manual sehingga memerlukan banyak tenaga kerja dan memakan waktu. Dengan memanfaatkan fitur-fitur dan sensor IoT dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam serangkaian proses. Misalnya mulai dari memantau lingkungan, otomasi pemberian makan, hingga memastikan kondisi ternak. Jika hal buruk terjadi maka bisa segera dilaporkan untuk diambil tindakan yang diperlukan.

XL Axiata, melalui XL Business Solutions, menyediakan platform digital berbasis cloud, layanan integrasi IoT, termasuk integrasi antara sensor dan otomasi peralatan-peralatan di kandang ayam. Saat ini solusi Smart Poultry tersebut telah selesai diimplementasikan dan dan dalam masa uji coba.

Ada lima fitur utama pada dalam solusi Smart Poultry ini. Pertama, fitur real-time monitoring untuk mengetahui ketersediaan makanan, air minum, berat ayam, juga kondisi lingkungan menyangkut suhu, kelembaban, NH3, air velocity, dan intensitas cahaya. Kedua, controlling, yaitu kemampuan mengendalikan beragam peralatan dari jarak jauh secara terintegrasi.

Fitur selanjutnya adalah alerting/notification, yaitu kapabilitas memberikan notifikasi secara otomatis kepada pengelola bilamana terjadi suatu situasi tertentu. Kemudian ada juga fitur otomatis untuk menjaga stabilitas suhu dalam ruang. Lalu ada pula fitur Analytics untuk mengetahui hasil analisa atas produktivitas ternak.

Pengembangan proyek Smart Poultry ini telah dimulai sejak tahun lalu dan diharapkan uji coba tersebut akan selesai di periode Q2 2019, untuk selanjutnya siap diterapkan dalam skala komersial yang lebih besar. (Sumber: kontan.co.id)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer