Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Audiensi ISPI dengan Mensesneg Pratikno

Kondisi peternakan tanah air yang dinilai sedang bergejolak, membuat Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) merasa prihatin dan tergerak untuk dapat memberikan masukan kepada Pemerintah. Atas kondisi tersebut, Kamis 23 Juni 2016, rombongan ISPI yang dipimpin oleh Ketua Umum ISPI Prof. Ali Agus mengadakan audiensi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof Pratikno di Kantornya.
Foto bersama para pelaku industri peternakan
dengan Mensesneg Prof Pratikno.
Dalam dialog tersebut, Ali Agus mengatakan bahwa salah satu program kerja PB ISPI antara lain adalah advokasi kebijakan bidang peternakan, sehingga pertemuan tersebut diharapkan dapat menjembatani para pelaku peternakan dengan Pemerintah. Pengurus ISPI Rochadi Tawaf mengatakan, kondisi tata niaga daging sapi saat ini dan keberadaan daging sapi impor membuat kerugian bagi semua pihak, terutama peternak sapi lokal. 
“Kebijakan pemerintah yang ingin menekan harga daging sapi hingga Rp 80.000/kg dan hanya bisa dilakukan dengan impor, maka yang paling diuntungkan ialah para free rider dan para importir daging sapi. Memang kita memahami betul bahwa salah satu tugas Pemerintah ialah menstabilkan ketersediaan supply-demand daging sapi, dan saat ini kebijakan impor daging merupakan jalan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan,” kata Rochadi.
Lebih lanjut Rochadi menjelaskan, daging yang dijual saat ini dengan harga Rp 80.000 per kg merupakan daging CL (chemical lean) yang seharusnya dibanderol harga Rp 60.000. Dengan kondisi seperti itu, yang diuntungkan sekali lagi justru para importir daging.
Joko Susilo yang juga Pengurus ISPI menambahkan, kondisi perunggasan berbanding terbalik dengan kondisi di sapi. Industri perunggasan mengalami over supply atau pasokan berlebih, sehingga menyebabkan kerugian bagi peternak yang berimbas terhadap jumlah peternak. “Saat ini jumlah peternak rakyat tinggal hanya 15% dibanding jumlah integrator,” kata Joko.
Oleh karenanya, kami para peternak ayam mengharapkan adanya segmentasi pasar yang belum pernah diatur. Harapannya, para integrator dapat diarahkan untuk melakukan ekspor, bukan malah sama-sama menjual produknya di pasar tradisional. “Kalau sama-sama menyasar pasar tradisional, peternak rakyat yang akan habis,”kata Joko.
Ketua Umum ISPI Prof Ali Agus menambahkan, dengan pertemuan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah untuk dapat menyediakan pangan kepada masyarakat yang terjangkau (murah) dan tentunya berkualitas. “Bukan hanya sekadar murah, namun juga harus berkualitas pula,” tegas Prof Ali Agus yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM. (wan)

KEPUTUSAN AFKIR DINI UNTUK BELA PETERNAK RAKYAT

Jakarta – Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Indonesia Hartono menyampaikan bahwa PT Charoen Phokpand Tbk dan PT Japfa Comfeed Tbk beserta 10 pembibitan unggas yang menjadi terlapor, hanya merupakan korban dalam pelaksanaan kebijakan afkir dini induk ayam (parent stock/ PS) yang diperkarakan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Para perusahaan pembibitan unggas membantu peternak dengan menjalankan instruksi Pemerintah untuk mengafkir dini induk ayam PS yang masih berada dalam usia produktif.
Drh Hartono, Ketua Dewan Pembina
PINSAR Indonesia 
“Saya harus jujur, dalam perkara afkir dini ini, Charoen dan Japfa dan para terlapor lainnya merupakan pahlawan, karena berkorban demi menyelamatkan kami selaku peternak mandiri,” ujarnya saat bersaksi di sidang pemeriksaan lanjutan dugaan kartel ayam pedaging di KPPU, Rabu (15/6).
Hartono menaksir, kerugian yang ditangung oleh 12 perusahaan pembibitan yang menjadi terlapor mencapai Rp 600 miliar. Perhitungan tersebut dengan asumsi harga satu ekor PS yang masih produktif berkisar Rp 200 ribu dan jumlah PS yang sudah diafkir sebanyak 3 juta ekor.
Dalam persidangan Hartono mengakui, bahwa usulan afkir dini bermula dari tuntutan PINSAR agar pemerintah mengambil langkah nyata atas krisis yang dialami peternak. Sejak 2013, peternak menderita karena harga ayam hidup (live bird) jatuh di bawah harga pokok produksi (HPP).
Hartono yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PINSAR Indonesia kemudian memimpin demonstrasi-demonstrasi peternak di Kementerian Pertanian, Kementerian perdagangan, dan Istana Negara yang berlangsung dalam kurun waktu 2013 sampai 2014.
Aksi demo ratusan peternak dari perwakilan seluruh nusantara di Kementerian Pertanian menuntut harga jual ayam dan telur diatas HPP dan pengaturan tata niaga yang adil untuk peternak rakyat, Selasa 3 Desember 2013.
“Kami berteriak hampir tiga tahunan. Semua teman-teman rela datang jauh-jauh ke Istana. Dalam demo ke Kementan kami sampai membawa telur busuk dan melepas ayam kami disitu sebagai simbol kekecewaan kami,” ujar Hartono, yang juga merupakan peternak mandiri di Bogor, Jawa Barat dengan produksi hingga 400.000 ekor per bulan.
Hartono mengungkapkan, setelah Muladno menjabat sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian di Juni 2015, Pemerintah mulai melakukan tindakan yang lebih nyata ketimbang hanya memberikan janji. “Pak Muladno berani pasang badan untuk menyelamatkan peternak dengan meminta perusahaan pembibitan untuk melakukan afkir dini PS,” jelasnya.
Hartono mengatakan saat afkir dini tahap I terhadap 2 juta PS dilakukan pada Oktober dan November 2015, serta tahap II sebanyak 1 juta, peternak sempat merasakan dampak positifnya pada bulan Desember tahun itu.
Menurutnya, afkir dini yang dilakukan menguntungkan peternak karena harga live bird yang terpuruk mulai bergerak normal. Namun, setelah ada instruksi dari KPPU untuk menghentikan afkir dini, harga kembali jatuh di bulan Februari. “Setahu kami ada penghentian dari KPPU. Salah satu yang mendorong harga jatuh itu karena KPPU menghentikan afkir dini,” serunya.
Hartono juga menjelaskan bahwa jumlah PS yang diafkir sebanyak enam juta juga berawal dari usulan PINSAR. Bahkan, awalnya PINSAR mengusulkan jumlah yang diafkir sebanyak 10 juta PS. “Tapi dengan asumsi satu PS nilainya Rp200.000 per ekor, jika dikalikan 10 juta PS berarti nilainya Rp2 triliun. Siapa yang mau nanggung rugi sebesar itu? Akhirnya dicari angka yang rasional, itu pun setelah melalui perdebatan dan tarik ulur,” jelas Hartono.

Tanggungjawab Pemerintah
Pada sidang sebelumnya, Dirjen PKH muladno menyatakan, afkir dini indukan ayam (parent stock) oleh 12 perusahaan pembibitan unggas merupakan instruksi dan bentuk tanggungjawab pemerintah. “Kebijakan afkir dini induk ayam itu saya putuskan sebagai bentuk tanggung jawab demi kebaikan bangsa ini. Saat memutuskan afkir dini, niatnya adalah demi kepentingan publik, membela rakyat kecil,” ujarnya.
Menurut Muladno, kebijakan afkir dini berawal dari jeritan peternak rakyat yang dalam beberapa tahun terakhir merugi karena harga ayam hidup (live bird) jatuh di bawah harga pokok produksi akibat berlebihnya pasokan anak ayam usia sehari (day old chick/DOC). Harga harga ayam hidup sempat terjun bebas ke level Rp 12.000 per kilogram, di sejumlah kota bahkan merosot sampai di Rp 8.000 per kilogram. Sementara, biaya pokok produksi ayam mencapai Rp 18.000 per kilogram. Berdasarkan data yang ada, hal itu disebabkan oleh kelebihan pasok (oversupply) DOC. Kebutuhan seminggu hanya 42 juta ekor namun pasokan mencapai 60 juta ekor.
“Kebijakan afkir dini diambil setelah melalui kajian oleh tim ad hoc yang mewakili para pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk pemerintah dan peternak. Keputusan afkir dini juga diambil setelah tim ad hoc melakukan sekitar 40 kali pertemuan untuk merumuskan solusi atas permasalahan yang dihadapi peternak,” tuturnya.
Anggota Dewan Pembina PINSAR Indonesia Rachmat Pambudy mengatakan, tindakan Dirjen PKH mengisntruksikan afkir dini induk ayam adalah kebijakan tepat untuk menegakkan wibawa pemerintah dalam melindungi, menyelamatkan dan memastikan kelangsungan budidaya peternak ayam nasional. Peternakan ayam nasional adalah sektor sangat penting dan strategis karena menghasilkan protein hewani bergizi tinggi (daging dan telur) yang terjangkau sebagian besar masyarakatnya.
“Tindakan Dirjen PKH perlu dihargai, dihormati dan dilindungi sesuai tugas pokok dan fungsinya. Tindakan KPPU mengintervensi dan menganulir keputusan Dirjen PKH berpotensi melemahkan wibawa pemerintah dan hilangnya kepercayaan masyarakat serta dunia usaha pada pemerintah,” tandasnya. (wan) 

Toko Tani Indonesia Untuk Stabilkan Harga Pangan

Dalam menghadapi persoalan fluktuasi harga komoditas pokok pemerintah mulai gencar membangun Toko Tani Indonesia (TTI). Saat ini Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah meresmikan TTI di Pasar Minggu Jakarta Selatan. TTI menjual berbagai jenis komoditas pokok seperti beras, daging sapi, ayam, minyak goreng, cabai merah, bawang merah dan bawang putih serta gula pasir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
saat meninjau hari ke-3 Toko Tani Indonesia (TTI) Permanen
di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (15/6/2016). 
"Sejak hari Rabu lemarin lusa kita sudah jual daging segar dan frozen kemudian bawang merah dan putih, ayam segar dan beku, gula pasir, minyak goreng dengan harga dibawah pasar," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ditemui Infovet di Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2016).
Toko Tani Indonesia Center berlokasi di Gedung Sentral Promosi dan Pemasaran Produk Pertanian Nusantara (SP4N) Pasar Minggu (depan SMAN 28), Jln. Ragunan P7 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dari pantauan Infovet, Toko Tani Indonesia menjual daging sapi Rp 75.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, daging ayam Rp 30.000/ekor, bawang merah Rp 23.000/kg, bawang putih Rp 22.000/kg, beras premium Rp 7.900/kg, dan minyak goreng Rp 9.500/liter.
Sejak pagi masyarakat dari berbagai pelosok Jakarta Selatan hingga Depok telah berkerumun yang didominasi oleh ibu-ibu yang ingin yang berbelanja dengan harga yang terjangkau.
Mentan menjelaskan, berbagai komoditas pokok yang ditawarkan TTI dengan harga murah lantaran penjualan dilakukan langsung oleh produsen bersama TTI dan berbagai produsen swasta di Indonesia.
Beberapa pihak yang terlibat dalam TTI antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN menggandeng Inkopol, Artha Ghaha Peduli, Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Sierad Produce, Fajar Mulia Transindo serta Asosiasi Minyak Goreng Indonesia.
Sementara itu, saat ini TTI Center Pasar Minggu akan berjalan terus menerus bukan hanya saat puasa dan lebaran. Mentan menjelaskan, mulai hari ini akan ada 1.000 TTI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Tahap awal, ditargetkan TTI akan membuka pasar murah rutin setiap hari sampai akhir tahun 2016, dan direncanakan akan dipermanenkan jika penjualan langsung tersebut bisa berjalan dengan baik.

Kesiapan suplai daging di PT Indoguna Utama selaku importir daging sapi beku asal Australia.
Tekan Harga Komoditas Pertanian
Melalui TTI ini daging sapi beku impor dilepas dengan harga Rp 70.000/kg dan daging segar dari sapi lokal pun bisa dijual dengan harga Rp 75.000/kg. Salah satu penyuplai daging sapi beku impor asal Australia adalah PT Indoguna Utama yang berlokasi di Jl. Taruna No. 8 Pondok Bambu, Jakarta.
Di lokasi ini Mentan Amran Sulaiman bersama rombongan wartawan meninjau kesiapan perusahaan importir daging ini dalam penyediaan stok daging jelang hari raya Idul Fitri. Sebelumnya Mentan juga mengatakan siap mendatangkan didatangkan 1.000 ekor sapi lokal.
Nantinya, sapi lokal yang telah dipotong, dagingnya akan diperjualbelikan langsung di TTI Permanen dengan harga di bawah Rp 80.000.
"Kami jual daging segar di sini dengan harga Rp75.000/kg dengan 1.000 ekor sapi yang telah disiapkan. Sementara daging sapi beku impor dilepas dengan harga Rp 70.000/kg," ujar Amran.
Mentan Amran meninjau salah satu
operasi pasar di depan Polsek Duren Sawit.
Mentan menambahkan, melalui TTI permanen ini juga akan menyiapkan stok daging beku impor sebanyak 2.000 ton atau setara dengan 10.000 ekor sapi.  Hal ini untuk menjaga kestabilan harga daging sapi di pasaran.
"Kami sampaikan kebutuhan daging di Jabodetabek 1.000 ekor per hari. Nah dengan ketersediaan stok di TTI dengan harga yang di bawah harga pasar, kita ingin ada struktur yang berubah jangka panjangnya," jelasnya.
Menurut Amran, operasi pasar murah di TTI Permanen merupakan solusi jangka pendek untuk bisa menekan harga komoditas pokok. Melalui TTI ada solusi jangka panjang yaitu pemangkasan rantai pasok yang bersinergi dengan dan antar Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Koperasi UKM, serta BUMN. Toko Tani Indonesia tersebar di 1.000 wilayah di Indonesia. Melalui toko tersebut, masyarakat bisa membeli pangan berkualitas. Toko Tani Indonesia Centre mendapat sponsor dari Artha Graha Peduli, Inkopol, Berdikari, Inkopkar, dan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia. (wan)

BERSIAP KUNJUNGI SIMA ASEAN 2016 – Pameran Agribisnis Terbesar di Asia Tenggara

SIMA ASEAN 2016 akan menjadi penyelenggaraan edisi kedua dari agenda tahunan ini di Bangkok dan memberikan akses ke seluruh kawasan ASEAN. Seperti diketahui, kawasan ASEAN mengalami ekspansi pertanian yang dinamis, serta pertumbuhan praktek-praktek mekanisasi pertanian, dan saat ini membutuhkan berbagai peralatan yang efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan dan ambisi dalam rantai pertanian pangan.
Pameran dagang internasional untuk suplier pertanian ini merupakan hasil kerja bareng dengan tiga penyelenggara pameran internasional, diantaranya adalah COMEXPOSIUM, AXEMA, dan IMPACT.
SIMA ASEAN 2016 akan menyajikan rangkaian lengkap produk yang sesuai dengan kebutuhan di kawasan ini: input, traksi, peralatan kerja tanah, perawatan tanaman, panen, irigasi, penyimpanan, peralatan peternakan, suku cadang, teknologi baru, first food process, dll
Didukung oleh pemerintah Thailand, pameran ini juga akan menghadirkan inovasi terbaru dalam kaitannya dengan tanaman regional, dan konferensi untuk membantu petani ASEAN dan peternak dalam perkembangan mereka.
SIMA ASEAN adalah pameran dagang supplier pertanian Internasional bagi negara-negara ASEAN. 

Mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk mengunjungi pameran SIMA ASEAN 2016?
           Didirikan pada tahun 2015 yang menjadi awal berlakunya ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan merupakan pasar tunggal terbesar dari 10 negara (Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam) mencakup 618 juta konsumen dan berbagi tingkat pertumbuhan PDB 5,8% per tahun.
           Thailand adalah negara agraris terbesar di Asia Tenggara dengan kebutuhan yang besar dalam mekanisasi pertanian dan kemauan nasional menjadi "dapur dari dunia" (kitchen of the world) melalui pembangunan pertanian yang didukung oleh inisiatif pemerintah.
           Penyelenggaraan pertama SIMA ASEAN pada tahun 2015 menggapai sukses besar dengan tingkat kepuasan 96% dari peserta pameran nya.

Exhibitor Profile:
A comprehensive range of products to meet all the needs of farm operations
           tractors and power equipment,
           spare parts and accessories, embedded electronics,
           tilling, sowing, planting,
           harvesting equipment (fodder, cereals, root, fruits and vegetables, etc.),
           Post-harvest equipment (cleaning, sorting, drying, conservation),
           process, food packaging,
           equipment for tropical and special crops,
           handling, transportation, storage, and buildings,
           breeding equipment,
           dairy and milking products,
           breeders and breeder associations,
           creation and maintenance of rural and wooded areas,
           pro equipment for green spaces,
           sustainable development, renewable energy,
           professional organization, services, consultancy,
           management and IT software.

Visitor Profile:
South East Asia qualified professionals involved in the agriculture and food processing sectors:
• Agricultural and Forestry Contractors
• Agriculture Organizations/Government Agencies
• Agriculture Trade Counselors
• Breeder
• Distributors & Agents
• Education
• Farmers
• Machinery Manufacturer
• Research Scientists
• Retailers
• Traders-Buyer/ Importer-Exporter
• Wholesaler/Cooperatives

Dates                              : September 8-10, 2016
Location                         : IMPACT Exhibition Center- Bangkok, Thailand
Frequency                    : Annual
Previous Show            : September 17-19, 2015
No. of Visitors             : 13,200 visitors from 56 countries
No. of Exhibitors        : 150 companies (96% satisfaction rate) from 23 countries
Website                         : http://www.sima-asean.com

Wajah Baru Website Info Medion

Tepat di tanggal 1 Juni 2016 kemarin, Medion merayakan ulang tahunnya yang ke-40. Perusahaan produsen obat, vaksin, dan peralatan peternakan asal Bandung yang telah berkiprah di industri peternakan di Asia, Afrika, bahkan ke Eropa ini, merupakan perjalanan panjang Medion dengan memegang teguh komitmen terhadap kualitas produk dan pelayanan yang prima.
Kontribusi dalam industri peternakan tidak terbatas hanya pada penyediaan produk berkualitas saja, namun juga dalam bidang edukasi peternak baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu perwujudan upaya edukasi tersebut adalah melalui Buletin Info Medion.
Buletin Info Medion sendiri terbit setiap bulan dan dibagikan secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkan dan dapat diakses secara online melalui website info.medion.co.id. Informasi teknis peternakan mulai dari pengobatan, vaksinasi, hingga tatalaksana dibahas lengkap di dalamnya.
Tidak hanya itu, informasi mengenai harga komoditi serta informasi menarik lainnya juga disajikan sebagai pelengkap pembaca. Dalam rangka memeriahkan ulang tahun Medion ini, website Info Medion hadir dengan wajah baru yang semakin menarik, lebih mudah dioperasikan, dan dilengkapi dengan fitur agenda kegiatan Medion.
Kunjungi website Info Medion dan ikuti kuisnya! Serta dapatkan hadiah menarik khusus untuk pengunjung website Info Medion. (med)

Tahun 2016, SPACE Rayakan Ulang Tahun ke-30

Expo tahun ini akan melihat kembali berbagai perubahan, dan ke depan untuk masa depan. SPACE akan merayakan edisi ke-30 dari 13-16 September, 2016 di Rennes, Prancis. 
SPACE akan merayakan edisi ke-30 dari 13-16 September 2016, di Rennes, Prancis.
Sektor peternakan akan melalui masa sulit dan tidak menentu. Petani dan mitra mereka berurusan dengan perubahan besar. Dalam lingkungan yang penuh tantangan ini, SPACE mempromosikan inovasi dengan menampilkan solusi teknis dan teknologi yang petani dan semua sektor peternakan butuhkan untuk bersaing dan meningkatkan kondisi kerja mereka.
SPACE juga merupakan sumber dari prospek baru, ide-ide baru dan arah baru untuk membantu membangun masa depan dan meningkatkan visibilitas dan kepercayaan dari sebuah industri yang memainkan peran penting dalam memproduksi pangan manusia.
Expo tahun ini akan melihat kembali berbagai perubahan yang telah terjadi di sektor peternakan selama 30 tahun terakhir, dengan menggunakan berbagai bahan dan media. Pada tahun 1987, SPACE memiliki 260 peserta dari 18 negara, dan 32.000 pengunjung. Pada 2015, SPACE memiliki 1.446 peserta dari 492 negara, dan 106.226 pengunjung. Peserta hadir tahun ini yang juga hadir pada tahun 1987 akan menerima perbedaan khusus.

Penghargaan Innov'Space didedikasikan sebagai tempat
bagi perusahaan untuk meluncurkan produk dan inovasi baru. 
INNOV'SPACE
Acara Innov'Space memungkinkan peserta pameran untuk mempromosikan produk dan layanan baru mereka. Acara ini memang didedikasikan sebagai tempat bagi perusahaan untuk meluncurkan produk baru, Innov'Space menawarkan peserta pameran tempat untuk mempromosikan produk baru dan bersaing untuk mendapatkan penghargaan Innov'Space. Hadiah pemenang Innov'Space ditampilkan dalam media pers Perancis dan internasional. Ada 1.073 hadiah yang diberikan dalam 20 tahun.
Innov'Space label adalah alat pemasaran dan promosi untuk perusahaan di pameran SPACE.
Perbedaan ini telah menarik pelanggan dan mencari prospek produk baru untuk stand pameran, dimana peserta pameran dapat menampilkan kemampuan mereka untuk berinovasi.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DESA
Penelitian dan Pengembangan Desa di SPACE, dipelopori oleh Brittany Chambers of Agriculture, telah menjadi vektor diskusi proaktif bagi peternak dalam menghadapi tantangan masa depan.
Tahun ini, desa-desa akan menghadapi tantangan masa depan utama yang berhubungan dengan perubahan iklim, dengan pusat perhatian, "Memproduksi untuk masa depan," menangani perubahan yang berkaitan dengan iklim, manajemen energi dan penggunaan lahan. Tujuannya adalah untuk menampilkan praktik untuk masing-masing sektor yang dapat memiliki dampak positif pada produktivitas dan profitabilitas peternakan. Solusi dan ide-ide akan disajikan dalam empat bidang utama: hemat energi, menghasilkan energi, mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyimpan karbon.

KUNJUNGAN FARM
SPACE diadakan di Brittany, di jantung salah satu wilayah ternak yang paling penting di Eropa. Pengunjung diundang untuk ikut serta dalam kunjungan ke peternakan dan unit agri-industri di wilayah tersebut. Kunjungan pertanian tahun 2016 ini termasuk Normand dairy farm, Prim’Holstein dairy farm, peternakan domba di rawa garam Mont St Michel, peternakan sapi potong rouge de Pres, peternakan dan penggemukan babi, Derval experimental dairy farm, layer farm, Montbéliard dairy farm, broiler farm, dan peternakan donor embrio di Sucé sur Erdre.


Bagaimana anda tertarik untuk mengunjungi SPACE 2016? Segera jadwalkan kunjungan anda pada 13-16 September 2016 ke Rennes, Prancis. Info lebih lanjut klik www.space.fr

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer