Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

WASPADA PENYAKIT DIBALIK TINGGINYA CURAH HUJAN

Musim hujan selalu identik dengan curah hujan tinggi, genangan air dimana-mana dan berkurangnya intensitas cahaya matahari. Hal ini lah yang menyebabkan meningkatnya kelembaban udara dalam kandang, kelembaban udara dalam gudang pakan, berkembangnya populasi lalat yang luar biasa, kotoran ayam cenderung basah, meningkatnya kadar amoniak dalam kandang  dan kemungkinan lebih tingginya tantangan virus lapangan.

Periksa kembali stock pakan kita apabila menumpuk lebih dari 2 minggu dalam gudang pakan yang lembab,
perlu kita waspadai tumbuhnya jamur.
Kelembaban udara tinggi (>80 persen) tidak nyaman bagi ayam sehingga ayam stress, detak jantung meningkat dan ayam anoreksia atau tidak mau makan. Kelembaban udara tinggi pada kandang open house mengakibatkan adanya temperatur semu yang dirasakan oleh ayam. Artinya pada saat kelembaban tinggi temperatur yang dirasakan oleh ayam lebih tinggi sekitar 2°C dibandingkan dengan suhu pada termometer ruangan saat itu.
Berbeda halnya dengan kelembaban tinggi pada kandang close house yang dapat diimbangi dengan pengaturan kecepatan angin dalam kandang sehingga suhu yang dirasakan oleh ayam sesuai dengan kebutuhan ayam. Kegagalan dalam menyiasati kelembaban tinggi inilah yang dapat menggangu metabolisme ayam sehingga ayam menurun daya tahan tubuhnya, feed intake berkurang, pertambahan berat badan harian terganggu dan beresiko terjadinya kasus penyakit.
Pengaturan kembali sirkulasi udara dan sistem ventilasi udara dalam kandang diperlukan saat ini. Ketersediaan oksigen dan suhu ideal dalam kandang sangat dibutuhkan oleh ayam untuk tumbuh dan berproduksi optimal. Bila hal ini diabaikan besar kemungkinan akan timbul gangguan pada saluran pernapasan bagian atas seperti misalnya penyakit CRD, Coryza maupun AMPV.
Kelembaban udara dalam gudang pakan tinggi merupakan salah satu faktor yang mendukung perkembangbiakan dan pertumbuhan jamur pada pakan. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan jamur menghasilkan metabolit sekunder yang merupakan racun (mikotoksin). Racun inilah yang berpotensi merugikan kita karena dapat menimbulkan berbagai macam kerusakan jaringan pada ayam sesuai dengan target organnya.
Periksa kembali stock pakan kita apabila menumpuk lebih dari 2 minggu dalam gudang pakan yang lembab dan perlu kita waspadai tumbuhnya jamur. Cara melihatnya adalah dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV). Jika memang terlihat adanya pertumbuhan jamur dapat kita periksakan kandungan mikotoksinnya agar kita dapat mengetahui seberapa parah cemaran racunnya.
Setelah itu kita tentukan langkah penanganannya apakah dengan menggunakan imbuhan pakan mikotoksin deactivator atau cukup dengan hanya mengencerkannya saja, mencampur dengan pakan yang tidak tercemar mikotoksin. Langkah praktis dapat diambil dengan langsung memberikan anti jamur pada pakan saat musim penghujan ini. Bertujuan untuk menghambat pembentukan jamur pada pakan akibat dari naiknya kelembaban udara dalam gudang pakan. Namun apabila dalam pakan tersebut sudah tercemar mikotoksin, mau tidak mau kita harus memberikan toxin binder misalnya Mycofix® secure.

Kotoran ayam basah karena musim hujan juga menjadi ‘lahan’ yang subur bagi perkembangnya populasi lalat di lokasi peternakan.
Kelembaban tinggi dan berkurangnya intensitas sinar matahari secara langsung berpengaruh terhadap kondisi kotoran ayam. Feses cenderung lebih basah sehingga kadar amoniak meningkat. Polusi udara berupa ‘bau menyengat’ harus kita perhatikan agar tidak ada komplain dari warga sekitar peternakan kita.
Meningkatnya kandungan amoniak juga berpotensi merusak cilia atau rambut getar pada organ saluran pernapasan bagian atas. Rusaknya jaringan pertahanan mekanis terdepan dalam saluran pernapasan ini dapat menjadi pintu masuk bagi penyakit lain seperti CRD dan Coryza. Oleh karena itu berikan antibiotik sebagai program pencegahan terhadap kedua penyakit tersebut diatas pada saat ini. Karena kedua penyakit ini mempunyai agen penyebab penyakit yang berbeda golongannya, kita dapat berikan antibiotika spektrum luas Enoquyl® dengan kandungan enrofloxasin.
Kotoran ayam basah karena musim hujan juga menjadi ‘lahan’ yang subur bagi berkembangnya populasi lalat di lokasi peternakan. Ditambah dengan adanya musim buah-buahan saat ini membuat populasi lalat berlebihan. Selain berpotensi mengganggu kesehatan manusia juga berpotensi membawa penyakit untuk ayam.

Peningkatan populasi lalat dibarengi dengan terjadinya investasi cacing pita.
Biasanya kejadian peningkatan populasi lalat dibarengi dengan terjadinya investasi cacing pita dalam tubuh ayam. Oleh karena itu kewaspadaan terhadap cacing pita dapat kita tindak lanjuti dengan upaya pencegahan melalui pemberian obat cacing pita, misalnya Envaclos®. Pemberian obat cacing ini dapat kita berikan ketika ada satu dua ekor ayam terlihat adanya cacing pita dalam ususnya. Dapat juga kita berikan apabila didalam kotorannya terlihat adanya potongan tubuh cacing pita (proglotida)
Seringkali kita berpikiran bahwa berkurangnya intensitas cahaya matahari berbanding lurus dengan meningkatnya tantangan lapangan terhadap penyakit Avian Influenza (AI). Hal ini benar apabila biosekuriti yang kita terapkan masih asal-asalan, hanya mengandalkan sinar matahari yang akan membunuh virus tersebut. Namun apabila biosekuriti yang kita terapkan benar-benar dilaksanakan dengan baik dan rutin, hal tersebut tidak berlaku. Artinya bahwa biosekuriti merupakan hal yang mutlak harus diterapkan, baik pada musim penghujan maupun pada musim kemarau, baik pada saat intensitas cahaya matahari tinggi maupun pada saat mendung menggantung sepanjang hari.
Namun demikian tidak ada salahnya bila kita waspada di musim penghujan saat ini, bahwa langkah preventif selalu lebih baik dibandingkan dengan langkah kuratif. Pencegahan selalu lebih baik dibandingkan dengan pengobatan. Bahwa dalam praktek di lapangan pemberian antibiotika sebagai langkah pencegahan dapat dimungkinkan, misalnya melakukan program flushing saluran pernapasan maupun flushing saluran pencernaan.
Flushing saluran pernapasan bertujuan untuk mengendalikan populasi mycoplasma agar tidak menimbulkan gejala klinis dan membukakan pintu bagi masuknya penyakit lain. Kita dapat memberikan antibiotika golongan spiramycin yang terbukti peka terhadap mycoplasma. Flushing saluran pencernaan bertujuan untuk menyeimbangkan populasi bakteri menguntungkan dengan populasi bakteri koli dalam usus ayam. Kondisi yang seimbang menyebabkan daya serap nutrisi oleh vili-vili usus bekerja dengan optimal.
Kondisi yang seimbang dalam saluran pernapasan dan pencernaan ini akan berakibat langsung terhadap peningkatan performance ayam dan produktifitasnya, selain bahwa ayam akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit pada kedua sistem saluran tersebut diatas. Kesehatan kedua saluran tersebut adalah mutlak pada musim penghujan saat ini, agar daya tahan tubuh ayam terjaga, metabolisme berjalan dengan baik dan keseimbangan populasi bakteri normal.

Kondisi dan kualitas air minum wajib diperiksa kandungan bakteri koli-nya.
Waspadai juga kondisi dan kualitas air minum yang kita gunakan di farm, terutama mengenai kandungan bakteri koli-nya. Kondisi air berlimpah tidak serta merta merupakan jaminan terhadap kualitas air minum. Cek di laboratorium dan analisa hasilnya, serta berikan langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas air minum tetap terjaga dengan baik dan sehat. Harus diingat bahwa ayam banyak minum artinya bahwa ayam akan banyak makan dan selanjutnya ayam akan lebih produktif baik untuk ayam pedaging maupun ayam petelur.
Kesimpulannya adalah bahwa di musim penghujan ini kita harus menyediakan udara, air dan pakan yang berkualitas, ditunjang dengan pelaksanaan biosekuriti dan manajemen pemeliharaan yang benar agar ayam dapat berproduksi dengan optimal sesuai dengan potensi genetiknya. Waspadai segala sesuatu yang menyimpang dari hal-hal diatas dan lakukan penyesuaian dan perbaikan. ***

Rubrik diasuh oleh : 

Drh. Antonius Sigit Pambudi
Technical Department Manager
PT. Romindo Primavetcom

Segera Ikuti Workshop "How to be A Super Secretary With Emergenetics” 11 Februari 2016


Gita Organizer dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) kembali akan menyelenggarakan Workshop Emergenetics. Kali ini workshop membahas khusus topik untuk para sekretaris di perusahaan maupun organisasi pemerintah dan LSM. Workshop ditujukan untuk melipatgandakan  efektivitas kegiatan sekretaris di area Komunikasi, Perencanaan, Pengorganisasian, Kerjasama Tim, Time Management dan Bussiness Meeting, dengan aplikasi model Emergenetics yakni metode psikometrik terbaru yang ditemukan oleh Geil Browning dari Nebraska University USA dan  terbukti sangat efektif untuk melipatgandakan produktivitas kegiatan sekretaris. Metode ini mampu menciptakan lingkungan bisnis yang menyenangkan, baik bagi diri sendiri  maupun bagi pimpinan, sehingga meningkatkan kesuksesan perusahaan/organisasi. 
 Info lengkap tentang emergenetics klik di sini.


Garis Besar Program
      
        Workshop ini meliputi :
  • Pre-Assesment  mengenai preferensi peserta dengan Model Emergenetics.
  • Aplikasi Model Emergenetics dalam kegiatan kesekretariatan sehari-hari
  • Strategi Menghasilkan Kinerja super efektif dalam menjalankan peran sebagai Sekretaris  menggunakan Emergenetics
  • Tips sukses berhubungan dengan pimpinan sekaligus meningkatkan kesuksesan pimpinan.

Benefit  untuk Peserta
  • Bekerja lebih efisien dan mampu mengerjakan lebih banyak.
  • Memahami  siapa Anda  dan apa preferensi  Anda dalam hubungan interpersonal
  • Memahami siapa Boss anda  dan apa preferensinya dalam hubungan interpersonal
  • Mengetahui “gap” preferensi dengan Boss dan strategi jitu menghilangkan “gap” tersebut.
  • Mengelola hubungan yang menyenangkan dan efektif dengan orang di lingkungan pekerjaan, antara lain direct report (Boss), Pasangan Boss, relasi dan rekan sekantor lainnya.
  • Mencegah misunderstanding dan konflik di kantor
Peserta  
  • Sekretaris (Sekretaris Direksi, Sekretaris Eksekutif, Sekretaris Manajer)
  • Bagian kesekretariatan
  • Staff Administrasi
  • Siapa saja yang tertarik dengan bidang kesekretariatan
Waktu dan Tempat
·        Hari, tanggal    : Kamis, 11 Februari 2016
·        Pukul               : 09.00-16.00 wib
·        Tempat             : Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Pintu Utama TMII, Jakarta
·        Biaya                : Rp. 2.000.000/peserta (termasuk lunch, break, sertifikat, dan profil emergenetics dari kantor pusat Emergenetics)

Workshop Facilitator :
Agus Purwanto bersama Dr. Geil Browning Founder of 
Emergenetics International
Ir. Agus Purwanto, MM.
Is Certified Associate Emergenetics International–Asia, NLP Practicioners bersertifikat. Ia juga aktif sebagai facilitator program pelatihan dan praktisi di bidang Sales, Marketing, Product Development, Bisnis Development, UMKM, dan staf pengajar di sebuah Perguruan Tinggi di Bogor. Mengikuti banyak program pelatihan di dalam negeri maupun di luar negeri terutama dalam bidang penjualan, kreativitas, dan psikometri. 





Pendaftaran dan Informasi :
Gita Organizer/ASOHI:
·        Telepon : (021) 782 9689, 78841279, 
·        Fax         : (021) 782 0408
·        Email     : gallus.marketingeo@gmail.com
Contact Person : 08777 829 6375 (Mariyam Safitri) , 0818 0659 7525 (Aidah)
Pembayaran via transfer ke No Rek Bank Mandiri 127-000512083 Cab. Jakarta-Ragunan 
a/n PT Gallus Indonesia Utama.

Batas akhir pendaftaran 4 Februari 2016

WASPADAI AI DENGAN WAJAH BARUNYA

Medion kembali menggelar Road Show dengan tema “AI Dengan Wajah Barunya”. Rangkaian Road Show tersebut dilaksanakan di Tasikmalaya, Tangerang, Semarang, Madiun, Solo, dan Yogyakarta. Seminar ini diikuti lebih dari 75 peserta yang berasal dari kalangan pemilik peternakan, istri pemilik, anak pemilik, manager farm dan PPL (petugas penyuluh lapangan) pada setiap pelaksanaannya.
Acara yang berlangsung dengan penuh suasana keakraban tersebut diselenggarakan pada 27 Oktober - 27 November 2015. Tujuan dari diselenggarakannya Road Show ini adalah untuk meningkatkan image dan kepercayaan Medion di mata customer.

Suasana roadshow seminar Medion di BSD Tangerang, Senin (24/11/2015) 

Bertindak sebagai pembicara Research & Development Head Melina Jonas, MSc. MBA, Regional Manager drh. Witarso, Technical Support Manager drh. Ch. Lilis, dan Regional Manager drh. Suwadi, mengulas seputar perkembangan AI terkini. Sementara Animal Health Consultant - Livestock Nutrition Assistant Manager Hindro Setyawan, S.Pt, dan District Assistant Manager drh. Amir membawakan materi tentang Mikotosin dan penanggulangannya. Selain itu, dibahas pula mengenai bau amonia pada kandang yang dibawakan oleh Suwadi dan Nursamat, S.Pt, District Assistant Manager PT. Medion.
Diangkatnya topik penyakit AI sebagai pembahasan utama adalah karena virus AI mudah bermutasi dalam waktu singkat. Sejak kemunculan virus AI clade 2.3 diakhir 2012, pada pertengahan 2015 mulai tampak tanda-tanda mutasi virus AI. Menurut Melina Jonas, saat ini telah terjadi perubahan virus AI di lapangan yaitu virus AI clade 2.1.3 membentuk 2 sub grup baru dan virus AI clade 2.3.2 membentuk 8 sub grup baru.
Hal tersebut dibenarkan oleh drh Witarso, seraya menambahkan bahwa perlu ditinjau ulang kesesuaian virus AI di lapangan dengan virus vaksin yang digunakan selama ini. Lilis juga menekankan bahwa usaha terbaik dalam mengendalikan penyakit AI ialah mengkombinasikan antara tindakan vaksinasi yang tepat dengan penerapan biosekuriti yang ketat.
Pada sesi berikutnya, Hindro memaparkan soal kasus Mikotoksin yang selalu mengkontaminasi bahan baku dan pakan. “Kerugian akibat serangan mikotoksin ini bisa menurunkan produktivitas, baik produksi telur maupun bobot badan. Selain itu, kerugian yang sering terlupakan adalah bersifat immunosupresif atau menekan sistem kekebalan dan pertahanan tubuh. Sehingga saat ada mikotoksin, respon vaksinasi maupun pengobatan menjadi kurang optimal,” terang Hindro.
“Untuk mengatasi mikotoksin ini Medion menghadirkan produk Freetox®, yang mampumengikat kuat aflatoksin dan mikotoksin lainnya. Jika mikotoksin bisa diatasi, maka program vaksinasi dan pengobatan lainnya akan semakin optimal,” tambah Hindro.

Semakin lengkap, Road Show dilanjutkan dengan menghadirkan topik bau amonia pada kandang. Suwadi dan Nursamat mengungkapkan bahwa permasalahan bau kandang tidak hanya mengganggu lingkungan, juga dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Untuk itu, Medion memperkenalkan Ammotrol® yaitu produk yang terbuat dari ekstrak herbal dan efektif mengurangi bau amonia. Peserta mengaku puas dengan penyelenggaraan Road Show Medion ini, seraya berharap acara serupa bisa diadakan lebih sering. (adv/wan)

PASAR PREMIKS TERUS NAIK

Mencermati perkembangan bisnis obat hewan tahun 2015 dan dikompilasikan dengan data terakhir yang diterbitkan dalam buku Indeks Obat Hewan Indonesia (IOHI) 2015 ada hal menarik yang patut disimak. Dimana pertumbuhan obat hewan ditengah naik turunnya kondisi bisnis unggas Tanah Air tetap tumbuh
Sebagaimana pernah diberitakan Infovet edisi Desember 2015 yang mengutip pernyataan Ketua Umum ASOHI Drh Irawati Fari pada Seminar Nasional Bisnis Peternakan 2015, secara rinci ia menjelaskan perkembangan pasar obat hewan 2015. Pertumbuhan pasar untuk produk Biological & Pharmaceutical untuk unggas mencapai Rp 1.8 trilyun, Biological & Pharmaceutical untuk babi dan sapi mencapai Rp 223 milyar, serta untuk pasar Premix  tumbuh mencapai Rp. 1.8 trilyun. Sehingga jika di total seluruh pasar obat hewan pertumbuhannya di tahun 2015 mencapai Rp 3.8 trilyun.
Selain itu, selama dua tahun terakhir berdasarkan data yang dihimpun dari IOHI terbitan 2013 dan terbitan terbaru tahun 2015 terdapat penambahan produk obat hewan dari berbagai sediaan yang diregistrasi. Terdapat peningkatan sebanyak 95 merek produk dari 2.919 (2013) menjadi 3.014 (tahun 2015) atau naik sebesar 3,3 %.

 Suasana di sebuah pabrik premiks terbesar di Asia Tenggara berstandar internasional

IOHI adalah buku resmi terbitan ASOHI dan GitaPustaka yang berisi daftar uraian produk obat hewan yang teregistrasi di Kementerian Pertanian. Dari IOHI terbitan terbaru, terjadi perkembangan yang cukup signifikan di obat hewan kategori Permiks dimana terjadi kenaikan jumlah registrasi sebanyak 119  merek atau terjadi kenaikan sebesar 18% dari 658 merek (2013) menjadi 777 merek (2015). Dimana 82 produk diantaranya termasuk golongan feed additive dan 37 produk termasuk golongan feed suplement.
Berdasarkan data populasi unggas tahun 2015, pertumbuhan pasar premiks bisa dilihat dari Tabel Pasar Premiks. Secara total nilai bisnis premiks mencapai 1,8 trilyun per tahun untuk semua jenis ternak. Sebuah nilai yang fantastis yang mungkin menjadi penyebab banyak perusahaan obat hewan berbondong-bondong meregistrasikan produk feed additive dan feed suplement-nya.
Terlebih dengan sulitnya mendapatkan jagung sebagai bahan baku pakan saat ini pasca pembatasan masuknya jagung impor. Pemakaian premiks sebagai campuran untuk menyiasati penggunaan bahan paku alternatif menjadi tak terelakkan bagi industri pakan ternak. 
Dari data IOHI 2015 juga bisa dilihat untuk beberapa kategori produk terjadi penurunan jumlah produk yang diregistrasi. Kemungkinan karena ada produk teregistrasi yang tidak diperpanjang oleh perusahaan pemegang merek. 
Menurut beberapa pelaku usaha obat hewan yang dimintai pendapat oleh Infovet namun enggan diungkap identitasnya menjelaskan, jumlah obat hewan yang diregistrasi sebenarnya lebih banyak lagi. Namun akibat persyaratan yang semakin berbelit menyebabkan proses registrasi produk mengalami keterlambatan lebih dari satu tahun per produk. (bams/wan) 


MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI

Pepatah di atas tentu sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya peternak. Karena jika ayam sudah terlanjur sakit akan sulit diobati dan tentu menyita waktu dan biaya untuk penanganannya. Demikian juga yang di alami Eko Wandoko S.Pt, Manager Farm dari Aneka Satwa Farm – Jambi.

 Eko Wandoko S.Pt, Aneka Satwa Farm – Jambi.

Ia menceritakan awal merintis usaha peternakan broiler yang dikelolanya. “Bermula dengan menyewa kandang populasi 9.000 ekor pada tahun 2012, saya mendapat penghasilan Rp 3.000/ekor. Hal inilah yang membuat saya tertarik bergabung dalam bisnis ini,” ujar pria kelahiran Jambi, 20 Oktober 1983.
Seiring berjalannya waktu usaha peternakan tersebut terus maju hingga mencapai populasi puluhan ribu ekor. Menurut dia dalam setiap usaha tentu tak lepas dari peristiwa suka dan duka.
“Sukanya ya saat mendapatkan hasil yang maksimal dan mendapatkan tantangan untuk menjalankan bisnis ini. Dukanya yaitu kurangnya faktor pendukung seperti rendahnya kualitas SDM operator serta fasilitas sarana dan prasarana seperti kondisi jalan yang masih jelek. Selain itu berbagai kendala seperti penyakit dan hama lalat,” jelas Wandoko.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Wandoko mempercayakan pada produk Medion. Sudah lebih dari 5 tahun ia berlangganan. Ia pun mengapresiasi program pendampingan yang dilakukan personil Medion yang selalu siap memberikan solusi saat menemukan kendala produksi di farmnya.
“Sebagai contoh saat ayam kita mengalami masalah pertumbuhan lambat, kita disarankan memberikan KUMAVIT melalui air minum. Benar saja, setelah diberikan nafsu makan ayam menjadi meningkat dan bobot ayam mengalami kenaikan lumayan cepat,” ujar Bapak yang telah dikaruniai dua putri ini.
Zat aktif dalam ekstrak Curcuma dapat mempercepat proses metabolisme (pencernaan) nutrisi. Efeknya, lambung lebih cepat kosong dan nafsu makan ayam akan meningkat. Selain itu zat aktif dalam ekstrak Curcuma juga mampu memperbaiki penyerapan makanan di saluran pencernaan dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
Ia menambahkan, “Kami biasanya memberikan KUMAVIT pada pagi dan sore hari, terkadang juga mencampurkannya lewat pakan ayam. Yang kami lihat setelah penggunaan KUMAVIT nampak jelas meningkatnya hasil produksi dan efisiensi pakan. Bahkan dari perbandingan flock antara yang diberi KUMAVIT dengan yang tidak terlihat perbaikan FCR dari 1,7 menjadi 1,4. Capaian bobot badannya juga membaik yaitu rataan 1,5 kg diumur panen 28 hari dibanding yang tidak diberi KUMAVIT yang cuma mencapai bobot panen 1,1-1,3 kg.”



Sesuai dengan prinsip yang ia pegang, Wandoko juga menggunakan KUMAVIT untuk pencegahan penyakit. Hal ini karena kombinasi tepat antara ekstrak Curcuma, multivitamin, asam amino, dan elektrolit dalam KUMAVIT dapat menambah daya tahan tubuh ayam sekaligus mencegah stres dan kekurangan vitamin. 
“Pada musim hujan seperti sekarang ini, KUMAVIT juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar produksi terjaga,” jelasnya.
Keunggulan obat herbal KUMAVIT, selain kandungannya lengkap dan seimbang, juga bebas residu, serta aman diberikan secara kontinyu. “Yang jelas kami akan menyarankan penggunaan produk herbal ini ke teman-teman kami yang menemukan masalah yang sama,” terang penghobi olahraga futsal ini. (adv/wan)

Impor Sapi Indukan Kini Bebas dari PPN



Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 267 Tahun 2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pakan Ternak, dan Pakan Ikan yang Atas Impor dan/atau Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Dalam Pasal 1 PMK ini disebutkan, bahwa ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan, merupakan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN.

Kemudian dalam Pasal 2 ayat 1 diterangkan, bahwa ternak sebagaimana dimaksud Pasal 1 adalah sapi indukan yang memenuhi beberapa syarat, yaitu sehat, memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik, berumur antara 2-4 tahun, dan bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik.

Pasal 2 ayat 2 menambahkan, bahwa pemenuhan persyaratan sapi indukan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dibuktikan dengan sertifikat kesehatan hewan (health certificate) yang diterbitkan oleh otoritas vetereiner negara asal sebagai pemenuhan persyaratan kesehatan hewan (health requirement), dan sertifikat asal ternak (certificate of origin) yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang di negara asal.

Kemudian Pasal 7 menyatakan, bahwa Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada 8 Januari 2016. Aturan ini sendiri telah ditandatangani oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada 31 Desember 2015.

"Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 8 Januari 2016. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundang Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia," demikian bunyi peraturan tersebut yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis (21/1/2016). (Sumber: detikFinance)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer