Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini ternak | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SUKSES MEMBANGUN BISNIS TERNAK DENGAN MEDIA SOSIAL

Membuat konten peternakan bisa menjadi cara untuk menggaet pelanggan. (Foto: Istimewa)

Internet sudah terjangkau oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan hampir semua orang mempunyai handphone, sehingga setiap hari akses internet berada dalam genggaman. Salah satu yang paling banyak diakses masyarakat adalah media sosial.

Masyarakat adalah konsumen, salah satu yang mereka konsumsi adalah produk-produk peternakan. Dengan adanya media sosial maka perilaku konsumen pun mengalami perubahan, tak terkecuali konsumen produk peternakan, yang mau tak mau harus diadaptasi para pelaku usaha peternakan.

“Yang saya sampaikan sebenarnya lebih ke kaidah dasar yang saya pakai dalam membangun media sosial di Kandank Oewang,” kata Muhammad Tanfidzul Khoiri, pemilik peternakan domba dan kambing Kandank Oewang, saat menjadi pemateri webinar “Kiat Sukses Membangun Bisnis Ternak dengan Social Media” yang diselenggarakan MAFMastore, Pusat Pendidikan Pertanian.

Mengapa Social Media Marketing Penting
Diungkapkan Khoiri, salah satu guru digital marketingnya adalah Subiakto Priosoedarsono (Pak Bi), praktisi branding yang berpengalaman sukses menangani branding produk dari perusahaan-perusahaan ternama.

“Pesan beliau adalah zaman sekarang konsumen itu mengonsumsi konten terlebih dahulu sebelum mengonsumsi produk. Jadi orang lihat dulu review-nya, spek barangnya seperti apa, spek peternakannya seperti apa sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk kita atau misalnya join dalam bisnis kita,” terang Khoiri.

“Konten dibuat untuk merekam jejak digital agar jika konsumen melakukan pencarian di internet atau mencari di media sosial, mereka bertemu dengan record dari brand kita.” Sedangkan yang membuat orang melakukan pembelian adalah value. Yaitu nilai atau keunggulan sebuah produk dibandingkan dengan produk lain.

Tidak Sekadar Posting
Bagaimana memanfaatkan media sosial sehingga view-nya bisa dikonversi menjadi profit? Membangun bisnis peternakan di media sosial tidak sekadar dengan rutin upload atau posting. Pertama-tama harus memahami dulu tiga kondisi calon pelanggan.

Cold market adalah calon pelanggan yang masih dingin, belum mengenal produk yang dipasarkan bisa menjadi solusi permasalahan mereka. Bahkan di antara mereka ada yang belum sadar bahwa mereka memiliki masalah. Karena itu perlu diedukasi melalui konten yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai masalah dan produk yang dijual adalah solusi dari masalahnya.

Setelah calon customer mulai mengonsumsi konten yang dibuat artinya mereka berubah menjadi warm market. Cirinya adalah mereka sudah mulai tertarik dengan produknya, seperti menanyakan harga, follow akun media sosial, tanya tentang produknya, dan sebagainya. Sehingga nantinya siap untuk dilakukan proses selling atau closing.

Setelah calon customer membeli produknya berarti mereka sudah menjadi customer dan masuk ke fase hot market. Di fase ini customer lebih mudah untuk ditawari lagi agar melakukan repeat order.

Customer Behavior dan Customer Journey
Kebiasaan pelanggan dalam membeli produk harus dipahami. “Di Kandank Oewang rata-rata setelah mereka lihat konten akan tanya ke CS minimal tanya harga. Biasanya mereka melakukan video call kalau pembeliannya full online, untuk melihat penimbangan berat badan dan sebagainya baru mereka memutuskan membeli. Atau mereka kita undang untuk datang ke kandang dan mereka pilih secara langsung ternak yang mau dibeli,” kata Khoiri.

Setiap produk akan berbeda-beda kebiasaan customer-nya. Khoiri menambahkan, contoh sebelum customer bergabung ke program pelatihan beternak Kandank Oewang mereka rata-rata mengonsumi dahulu konten-konten edukasi peternakan yang dibagikan oleh Kandank Oewang.

Costumer journey juga perlu dipahami. Bagaimana alur perjalanan konsumen mulai dari edukasi sampai dengan mereka membeli juga layanan purna jualnya. Alur tersebut harus dibuat semudah dan senyaman mungkin untuk customer. Semua itu perlu diriset dan riset dilakukan berkala mengikuti perkembangan pasar yang dapat berubah dengan cepat.

Menyampaikan Value Produk
Value adalah nilai atau keunggulan produk dibanding dengan produk sejenis yang ada di pasaran. Value harus jelas dan value inilah yang harus disampaikan agar orang mengenal dan aware terhadap produk yang dijual.

Cara menyampaikan value kepada calon customer bisa menggunakan PESO model yaitu paid, earned, shared, dan owned.

Paid ini berbayar, Kandank Oewang juga melakukan iklan berbayar terutama melalui Google ads, Facebook ads, dan Instagram ads,” jelas Khoiri. “Juga pada platform yang lain, bisa juga menggunakan jasa influencer atau kolaborasi dengan kanal-kanal YouTube yang mempunyai follower atau subscriber besar.”

Earned adalah publikasi yang diperoleh dari pihak lain, misalnya diliput pihak lain dan ditampilkan di website atau media sosial pihak tersebut. Shared adalah publikasi yang diperoleh karena referral, misalnya konten viral karena banyak dibagikan oleh orang-orang. Owned adalah publikasi pada media yang dikelola sendiri, misalnya pada akun-akun media sosial milik sendiri.

Tes dan Evaluasi
Cara mendapatkan trafik yang bagus dan berkualitas dari media sosial adalah dengan melakukan tes dan evaluasi. Dari antara konten yang dibuat dievaluasi mana yang disukai oleh customer, mana yang viral, mana yang menghasilkan konversi penjualan. Lalu dijadikan patokan untuk membuat konten-konten berikutnya yang lebih baik.

Konten adalah kunci, makanan utama follower yang merupakan calon buyer adalah konten. Jika media sosial kita terus dipenuhi konten yang bagus dan relevan dengan follower maka akan berkembang menjadi besar.

Khoiri mencontohkan salah satu konten Kandank Oewang yang viral yaitu konten edukasi bagaimana beternak tanpa harus ngarit setiap hari. Konten tersebut disisipi iklan penjualan mesin, pakan silase, dan menghasilkan konversi penjualan yang bagus.

Dalam membuat konten bisa menggunakan berbagai tema atau sudut pandang seperti edukasi, humor, motivasi, promo/diskon, review, dan lainnya. Konten tema edukasi sendiri menjadi andalan Kandank Oewang. Misal bagaimana cara membuat pakan, cara merawat ternak yang bagus, cara mengobati ternak atau memberikan pertolongan pertama pada ternak. Konten-konten edukasi tersebut biasanya sangat disukai audiens Kandank Oewang.

“Konten yang terkait dengan fitur misalnya review domba Kandank Oewang, apa bedanya dengan domba dari peternakan lain? Misalnya kami pakai jenis Dombos, sudah dicukur, kegemukannya minimal level tiga, sudah dikawinkan dengan pejantan unggulan, sudah divaksin,” jelasnya.

Untuk meningkatkan konversi, setiap konten wajib memiliki call to action. Fungsinya untuk mengarahkan orang setelah melihat konten harus melakukan apa. Misalnya menghubungi nomor tertentu jika ingin membeli, ajakan untuk follow akun medsos, atau klik link website.

Call to action membuat peluang seseorang untuk membeli menjadi lebih tinggi. Sebaiknya dibuat sederhana sehingga tidak menyulitkan calon customer. Selain itu, Khoiri juga menyarankan reprofiling data customer.

“Kira-kira yang sering beli itu model-model orangnya seperti apa. Misalnya pensiunan yang butuh usaha, atau sudah beternak tapi butuh alat-alat dan sebagainya, itu kita data. Nanti kita tinggal mencari orang-orang dengan profil seperti ini berkumpulnya biasanya di mana dan di situlah kita akan berjualan,” tukasnya. (NDV)

BANJIR DI BLITAR TEWASKAN RATUSAN EKOR TERNAK

Kambing Milik Warga yang Mati Akibat Banjir


Banjir besar melanda Kabupaten Blitar beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya manusia, dilaporkan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Blitar juga memakan korban berupa hewan ternak milik warga. Hewan-hewan ternak yang turut menjadi korban yakni kambing dan ayam. BPBD Kabupaten Blitar mencatat 33 ekor kambing milik warga hanyut saat banjir. Selain itu ayam dan kandang pun turut terdampak banjir.

"Ada 33 ekor kambing milik warga hanyut saat banjir," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto.

Dia merinci, 2.500 ekor ayam petelur terdampak dan 7 kandang ternak rusak. Ribuan ayam dan kandang itu tersebar dari beberapa wilayah terdampak. Seperti Kecamatan Panggungrejo, Binangun, dan Sutojayan.

"Kalau kambing itu terdata yang 25 milik peternak di Kecamatan Panggungrejo. Sisanya dari wilayah lain," jelasnya

vong mengaku untuk ternak sapi belum ada laporan yang masuk. Namun dari laporan berbagai wilayah warga masih bisa menyelamatkan ternak sapinya meski ketinggian air di atas 1 meter.

"Data ternak yang masuk ke laporan kami untuk sementara itu. Besok mungkin ada update data terbaru akan saya sampaikan segera," pungkasnya. (INF)



PETERNAK DI TORAJA OGAH KERBAUNYA YANG PMK DIPOTONG PAKSA

 

Kerbau bule (tedong bonga), komoditas ternak paling berharga di Toraja

Sebanyak 179 ekor ternak warga yang terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) di Sulawesi Selatan diusulkan untuk dipotong. Namun kebijakan pencegahan penularan PMK ini ditolak peternak di Kabupaten Toraja Utara karena khawatir akan rugi besar.

"Tidak setuju saya. Kerbau kita ini harganya sudah puluhan juta (rupiah) bahkan ada ratusan juta yang jenis Tedong bonga (kerbau belang). Kami rugi besar kalau begitu, kenapa tidak cari solusi lain saja kah," kata Herman, salah seorang peternak kerbau.

Herman mengungkapkan, ada dua kerbaunya jenis belang bernilai ratusan juta terpapar PMK. Namun dia lebih memilih mengisolasi kerbaunya sembari dirawat dengan baik dengan keyakinan akan sembuh.

"Dua bonga (belang) ada harganya Rp 200 juta ada Rp 100 juta. Saya isolasi saja dulu daripada dimusnahkan," tuturnya.

Herman lantas menyoroti kebijakan pemusnahan hewan ternak terjangkit PMK ini dengan cara pemotongan paksa. Menurutnya kebijakan ini tidak bisa serta merta diterapkan tanpa mempertimbangkan kondisi daerah.

"Harusnya pemerintah juga lihat daerahnya dulu sebelum ambil kebijakan, harga kerbau di Toraja itu tinggi, tidak seperti daerah lain. Itu merugikan kita (peternak) kalau itu dipaksakan," ungkap Herman.

Di Toraja Utara, kasus PMK kembali bertambah dengan jumlah 137 kerbau terinfeksi PMK. Dari jumlah itu, 13 kerbau sudah dinyatakan sembuh secara klinis dan tidak lagi mengalami gejala PMK.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Toraja Utara, Lukas P Datubarri mengutarakan, meski 13 kerbau PMK sudah dinyatakan sembuh secara klinis, virus PMK tetap ada pada kerbau tersebut.

"Kita sekarang bertambah lagi 137 kasus. Tapi sudah ada 13 yang sembuh, tapi menurut dokter hewan dan ahli meski kerbau dinyatakan sembuh secara klinis dan tidak memperlihatkan gejala, virus PMK tetap berada pada kerbau," ujarnya.

Hal ini membuat Pemda Toraja Utara dilema menyikapi perintah pemerintah pusat itu. Pasalnya, rata-rata peternak di Toraja Utara tak ingin kerbaunya dimusnahkan.

"Dilematis memang. Di lain sisi kebijakan pemerintah, di lain sisi lagi peternak tidak mau kerbaunya dimusnahkan. Padahal kita sudah mencoba melakukan pola komunikasi baik kepada mereka tapi tetap tidak ada yang mau," ucapnya.

Dengan meningkatnya kasus PMK, Pemkab Toraja Utara kembali mengambil kebijakan warga yang hendak membeli kerbau untuk keperluan pesta, setelah dibeli kerbaunya tidak boleh lebih dari 24 jam, harus dipotong segera.

"Jadi kalau ada warga yang membeli kerbau sehat, kalau kerbaunya sudah diambil dari peternak itu harus dipotong segera. Tidak boleh lebih 24 jam untuk meminimalisir penularan virus PMK," tegasnya.

Diketahui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel mengusulkan 179 ekor hewan ternak yang terpapar PMK untuk dilakukan pemotongan bersyarat. Pemotongan paksa ini harus dilakukan lantaran hewan ternak tersebut sulit untuk disembuhkan.

"Tercatat sampai kemarin yang akan dilakukan pemotongan bersyarat itu 179 ekor. Ini sesuai laporan di lapangan hewan yang tidak memungkinkan lagi dilakukan pemulihan," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Abdul Muas, Senin (18/7).

Pemotongan bersyarat ini dilakukan sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian. Hal ini untuk mengantisipasi penularan PMK di Sulsel semakin meluas. (INF)

 

KEMENTAN SIAPKAN KEBUTUHAN PANGAN JAKARTA JELANG IDUL ADHA

Launching dukungan Kementan dalam penyediaan ternak kurban dan pangan strategis bagi wilayah DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung kesiapan Idul Adha di wilayah DKI Jakarta dengan menyediakan ribuan hewan ternak dan kebutuhan pangan lainya seperti komoditas bawang, minyak goreng, beras dan aneka jenis cabai.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mengatakan dukungan tersebut merupakan kerja nyata pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan di Jakarta. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan mapping terkait supply dan demand di Indonesia.

“Intinya saya dengan Pemprov DKI dan dengan Gubernur lain terbuka untuk melakukan supporting system terhadap kebutuhan pangan yang ada di masing-masing wilayah. Kita mau yakinkan bahwa supply kita cukup dan neraca kita aman,” kata Mentan SYL melalui siaran persnya pada kegiatan Launching Dukungan Kementerian Pertanian dalam Penyediaan Ternak Kurban dan Pangan Strategis Bagi Wilayah DKI Jakarta, Senin (4/7/2022).

Khusus untuk cabai dan hewan ternak, Mentan SYL memastikan akan ada pasokan besar dari sejumlah daerah sentra seperti Sumedang, Wonosobo, Temanggung, Kediri bahkan Pulau Sulawesi. Sedangkan untuk keamanan hewan ternak, ia juga memastikan proses vaksinsi terus berjalan dan sapi yang keluar dari zona merah sudah melalui pemeriksaan, karantina dan pemberian vitamin.

“Sekarang kita punya vaksin sebanyak 3 juta dan sudah tersimpan di Bogor. 800 ribu diantaranya sudah disuntikan. Memang PMK hadir tetapi Insyaallah daerah hijau kita masih banyak dan gugus tugas gabungan dari BNPB dan lainnya terus bekerja,” ucap dia.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi atas dukungan Kementan terhadap kebutuhan pangan di Jakarta. Menurut Anies, kebutuhan hewan ternak untuk kurban tahun ini mencapai 47 ribu ekor.

“Sedangkan yang sudah masuk hari ini sekitar 42 ribu. Jadi sisanya 5 ribu. Insyaallah semua bisa kita penuhi. Yang pasti semua hewan ternak menjalani prosedur karantina sehingga status Jakarta tetap hijau dan aman PMK,” kata Anies.

“Saya sangat apresiasi karena kita tahu kebutuhan pangan Jakarta dipasok dari luar kota dan kepastian pasokan ini menjadi angin segar sehingga kita lebih tenang dan harga stabil sehingga inflasi dapat kita kendalikan.”

Anies menambahkan, kebutuhan pangan tahun ini meningkat tajam dari kebutuhan tahun-tahun sebelumnya. Kata dia, kebutuhan tahun lalu berada diangka 42 ribu dan saat ini mencapai 47 ribu. “Betul ada kenaikan tapi Insyaallah semua aman,” pungkasnya. (INF)

AIR CABAI DAN DETERJEN BISA OBATI PMK?

Peternak Gunakan Pengobatan "Alternatif" Sembuhkan PMK (Ilustrasi)

Ditengah keresahan terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), beredar pengakuan peternak yang melakukan vaksin terhadap ternaknya yang terpapar PMK dengan menggunakan cairan pencuci piring, garam dan air cabai sebagai percobaan agar ternaknya bisa sembuh.

Menyikapi hal tersebut, Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto menyatakan, Diperta Kabupaten Probolinggo melalui dokter hewan/koordinator kecamatan bahkan petugas teknis kecamatan telah melakukan pelayanan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara optimal kepada ternak milik masyarakat, khususnya Kabupaten Probolinggo.

“Badan Kesehatan Hewan Dunia menyatakan Indonesia bebas PMK sejak 1990 dan kini 2022 tidak ada satupun provinsi, kabupaten/ kota se-Indonesia yang siap dengan PMK,” kata Nikolas, Kamis (23/6/2022).

Niko menjelaskan, dokter hewan/petugas teknis peternakan kecamatan sejak 9 Mei 2022 hingga 22 Juni 2022 berjibaku memberikan pelayanan terbaik kepada ternak milik masyarakat agar bisa bertahan terhadap virus PMK.

“Hal ini dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin PMK yang diimpor dan tidak lama lagi di distribusikan ke provinsi, kabupaten/kota yang terdampak PMK,” jelasnya.

Menurut Niko virus PMK memiliki kelemahan diantaranya adalah mati karena panas (direbus dalam air mendidih) selama 30 menit, mati karena desinfektan.

Niko menerangkan kelemahan dan sifat agen virus PMK sudah dimiliki oleh para dokter hewan bahkan petugas teknis kecamatan Kabupaten Probolinggo. Tidak ada rotan akar pun jadi. Istilah ini layak disematkan pada penanganan PMK di lapangan.

“Keterbatasan anggaran dan obat-obatan menjadi semangat Dinas Pertanian khususnya para dokter hewan di lapangan dan petugas teknis peternakan kecamatan dalam menghadapi badai PMK. Virus PMK penyebarannya 100% dan menyebabkan kesakitan hampir 95%,” tegasnya

Lebih lanjut Niko menegaskan kesembuhan ternak yang kena PMK bukan tanggung jawab dari dokter hewan/petugas teknis peternakan kecamatan semata, namun juga menjadi kewajiban dari peternak untuk merawat ternak yang kena PMK hingga sembuh.

“Kesabaran dan ketelatenan dalam memberikan asupan pakan pada ternak dan menjaga hiegine sanitasi pun patut diperhatikan oleh masyarakat. Artinya peternak harus bekerja sama dengan dokter hewan/petugas teknis peternakan kecamatan dalam kesembuhan ternak,” ujarnya.

Niko menambahkan dokter hewan/petugas teknis peternakan kecamatan bahkan ada yang mengupayakan membeli obat-obatan dengan kemampuan finansial sendiri demi tetap menjaga pelayanan kepada ternak milik masyarakat karena keterbatasan obat-obatan pada Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo. (INF)

INTELLIOPT : SOLUSI SUPLEMENTASI TRACE MINERAL YANG PRESISI

Grand Launching Intelliopt® secara daring

Dalam suatu formulasi ransum, mineral mungkin digunakan dalam jumlah yang sedikit, namun begitu kita juga tidak dapat memandang sebelah mata akan pentingnya fungsi dari mineral. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Budi Tangendjaja dalam sebuah webinar sekaligus Grand Launching Intelliopt® yang diselenggarakan oleh PT Trouw Nutrition Indonesia pada Selasa (19/4) melalui daring Zoom Meeting. 

Sebagai narasumber dalam webinar tersebut Prof Budi menjabarkan akan pentingnya peran dari mineral yang kerap kali dipandang sebelah mata. Ia mengatakan bahwa beberapa jenis mineral berfungsi dalam membantu metabolisme mulai dari sistem pembekuan darah, keseimbangan osmotik, katalisator enzim, kualitas kerabang telur, dan bahkan perkembangan sistem muskuloskeletal pada ayam.

"Saya sering bilang ke peternak layer, kalau you mau punya ayam bertelurnya bagus, besar, kualitas telurnya juga bagus, otomatis tulangnya juga harus besar. Nah, salah satu yang mempengaruhi perkembangan tulang alias skelet, ya mineral juga, makanya ini jangan sembarangan," tutur Prof Budi.

Ia juga mengatakan bahwa pemberian trace mineral haruslah berada dalam jumlah yang tepat. Ini menjadi penting karena jika pemberiannya kurang, ternak akan mengalami defisiensi dan performanya terganggu. Sedangkan dalam jumlah yang terlalu banyak akan berdampak pada keracunan.

"Satu contoh misalnya selenium, di Amerika dulu selenium itu  menyebabkan kasus keracunan pada ternak. Tapi dari situ juga kita tahu bahwa ternak butuh asupan selenium dalam jumlah yang tepat tentunya. Mineral juga dapat mencemari lingkungan karena ia ikut keluar bersama feses, makanya kalau berlebihan ini akan bahaya," tukas Prof Budi.

Oleh karenanya Prof Budi menyarankan agar dalam memberikan suplementasi mineral pada ternak sebaiknya memang harus dalam jumlah yang tepat agar dapat terutilisasi secara maksimal oleh ternak.

Intelliopt® : Memenuhi Kebutuhan Mineral Dalam Jumlah Yang Presisi

Dalam kesempatan yang sama Kinasih Sekarlangit selaku Product Specialist PT Trouw Nutrition Indonesia mengatakan bahwa ada beberapa tantangan dalam menyuplai kebutuhan trace mineral pada ternak, diantaranya optimasi dari suplementasi, variasi dan reaktivitas mineral di dalam pakan, serta akurasi jumlah pemberiannya.

"Untuk itu kami memberikan solusi kepada para nutrisionis dalam hal ini dengan menggunakan Intelliopt®. Produk ini merupakan kombisasi dari teknologi kami yakni Intellibond dan Optimin yang memaksimalkan suplementasi mineral untuk ternak," tutur dia.

Intelliopt® merupakan produk feed supplement berupa mineral blend dimana sumber mineral yang digunakan yakni berupa mineral organik dan mineral yang memiliki gugusan hidroksi, bukan sulfat.

Kinasih juga menjabarkan beberapa keunggulan dari Intelliopt®, misalnya sumber mineral yang digunakan adalah mineral organik stabil dan lebih maksimal diserap tubuh. Selain itu Intelliopt® juga memiliki teknologi OptiSize sehingga densitasnya lebih seragam. Nutirisionis pun tidak perlu khawatir karena mineral jumlah mineral yang disuplementasi lebih presisi dan tidak akan bersifat reaktif pada zat nutrien lain di dalam pakan.

Dalam beberapa trial yang dilakukan terbukti bahwa pemberian Intellibond® dapat memperbaiki FCR, meningkatkan performa, bahkan mempengaruhi kualitas kerabang telur dan karkas. Hal ini tentu akan meningkatkan keuntungan dari peternak.

Wully Wahyuni selaku President Director PT Trouw Nutrition Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diluncurkannya Intelliopt® ini, ia berharap agar produk tersebut dapat senantiasa menjadi solusi dalam menyuplai kebutuhan mineral pada ternak.

"Kami ingin memberi solusi dan menjadi partner dari bapak / ibu sekalian dengan segala teknologi yang kami miliki, oleh karena itu semoga Intelliopt® ini benar - benar menjadi solusi yang presisi dalam menyuplai kebutuhan mineral ternak anda," pungkasnya. (CR)

MENGGALI LEBIH DALAM POTENSI COPPER HIDROKLORIDA SEBAGAI IMBUHAN PAKAN




Tembaga, atau dalam bahasa inggris disebut dengan copper, yang dalam bahasa latin disebut dengan cuprum (Cu) merupakan salah satu unsur kimia yang namanya sering kita dengar. Nyatanya copper memiliki efek bakterisidal dan fungisidal dalam konsentrasi tertentu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substituen antibiotik pemacu pertumbuhan (AGP) terutama pada ternak monogastrik seperti babi dan unggas.

Hal tersebut dibahas secara mendalam oleh Prof. Hans Stein, peneliti dari Illinois University dan Alice Hibbert Global Program Manager - Trace Mineral Trouw Nutrition dalam sebuah webinar bertajuk "Effect of hydroxy copper chloride on growth performance of monogastric animals" Rabu (28/7) lalu.

Prof. Hans Stein lebih dulu menjabarkan secara detil efek pemberian hidroksi copper klorida sebagai imbuhan pakan pada babi. Dari kacamata nutrisi ternak, copper memiliki beberapa fungsi seperti anitbakteri, sebagai mikronutrien, membantu dalam beberapa reaksi metabolisme, dan sebagai komponen dari metaloenzim (enzim yang berkaitan dengan logam). 

Lebih lanjut dalam presentasinya Prof. Stein menjabarkan berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh timnya pada babi. Dimana copper dalam bentuk sediaan hidroksi copper klorida teruji dan terbukti dapat meningkatkan performa pertumbuhan, meningkatkan kecernaan nutrisi, meningkatkan performa bakteri baik pada saluran cerna, dan berfungsi dalam metabolisme lemak. 

"Intinya copper ini memiliki potensi yang jika diberikan dalam ransum babi dalam jumlah yang tepat, main goal -nya adalah copper dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan saluran cerna dan meningkatkan performa sistem imun babi," tukas Prof Stein.

Senada dengan Prof Stei, Alice Hibbert juga menjbarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh timnya di berbagai negara terkait efek copper sebagai imbuhan pakan pada ayam. Ia mengatakan bahwa ayam merupakan sumber protein hewani terbanyak yang dikonsumsi oleh manusia di dunia.

Selain itu Alice juga menyinggung mengenai isu Antimicrobial Resisstance yang sudah mendunia dimana kita tahu bahwa salah satu penyebabnya adalah penggunaan antibiotik yang kurang terkontrol di sektor peternakan, terutama ayam.

Oleh karenanya Alice mengatakan bahwa copper dapat menjadi bahan alternatif dalam mengurangi penggunaan antibiotik baik sebagai growth promoter maupun medikasi. Hal ini bukan tanpa alasan, karena dalam beberapa hasil penelitian yang dijabarkan oleh Alice, copper dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada unggas seperti C. perfringens, S. enteritidis, dan S. gallinarum.

"Kami juga sudah membandingkan penggunaan copper vs AGP (BMD) pada ayam, dan hasilnya penggunaan hidroksi copper klorida bisa berefek sama bahkan lebih baik dari BMD, selain itu cost yang dikeluarkan lebih rendah, dan yang terpenting performa juga tetap terjaga," tutur Alice. (CR)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer