Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini peternakan layer | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

INTELLIOPT : SOLUSI SUPLEMENTASI TRACE MINERAL YANG PRESISI

Grand Launching Intelliopt® secara daring

Dalam suatu formulasi ransum, mineral mungkin digunakan dalam jumlah yang sedikit, namun begitu kita juga tidak dapat memandang sebelah mata akan pentingnya fungsi dari mineral. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Budi Tangendjaja dalam sebuah webinar sekaligus Grand Launching Intelliopt® yang diselenggarakan oleh PT Trouw Nutrition Indonesia pada Selasa (19/4) melalui daring Zoom Meeting. 

Sebagai narasumber dalam webinar tersebut Prof Budi menjabarkan akan pentingnya peran dari mineral yang kerap kali dipandang sebelah mata. Ia mengatakan bahwa beberapa jenis mineral berfungsi dalam membantu metabolisme mulai dari sistem pembekuan darah, keseimbangan osmotik, katalisator enzim, kualitas kerabang telur, dan bahkan perkembangan sistem muskuloskeletal pada ayam.

"Saya sering bilang ke peternak layer, kalau you mau punya ayam bertelurnya bagus, besar, kualitas telurnya juga bagus, otomatis tulangnya juga harus besar. Nah, salah satu yang mempengaruhi perkembangan tulang alias skelet, ya mineral juga, makanya ini jangan sembarangan," tutur Prof Budi.

Ia juga mengatakan bahwa pemberian trace mineral haruslah berada dalam jumlah yang tepat. Ini menjadi penting karena jika pemberiannya kurang, ternak akan mengalami defisiensi dan performanya terganggu. Sedangkan dalam jumlah yang terlalu banyak akan berdampak pada keracunan.

"Satu contoh misalnya selenium, di Amerika dulu selenium itu  menyebabkan kasus keracunan pada ternak. Tapi dari situ juga kita tahu bahwa ternak butuh asupan selenium dalam jumlah yang tepat tentunya. Mineral juga dapat mencemari lingkungan karena ia ikut keluar bersama feses, makanya kalau berlebihan ini akan bahaya," tukas Prof Budi.

Oleh karenanya Prof Budi menyarankan agar dalam memberikan suplementasi mineral pada ternak sebaiknya memang harus dalam jumlah yang tepat agar dapat terutilisasi secara maksimal oleh ternak.

Intelliopt® : Memenuhi Kebutuhan Mineral Dalam Jumlah Yang Presisi

Dalam kesempatan yang sama Kinasih Sekarlangit selaku Product Specialist PT Trouw Nutrition Indonesia mengatakan bahwa ada beberapa tantangan dalam menyuplai kebutuhan trace mineral pada ternak, diantaranya optimasi dari suplementasi, variasi dan reaktivitas mineral di dalam pakan, serta akurasi jumlah pemberiannya.

"Untuk itu kami memberikan solusi kepada para nutrisionis dalam hal ini dengan menggunakan Intelliopt®. Produk ini merupakan kombisasi dari teknologi kami yakni Intellibond dan Optimin yang memaksimalkan suplementasi mineral untuk ternak," tutur dia.

Intelliopt® merupakan produk feed supplement berupa mineral blend dimana sumber mineral yang digunakan yakni berupa mineral organik dan mineral yang memiliki gugusan hidroksi, bukan sulfat.

Kinasih juga menjabarkan beberapa keunggulan dari Intelliopt®, misalnya sumber mineral yang digunakan adalah mineral organik stabil dan lebih maksimal diserap tubuh. Selain itu Intelliopt® juga memiliki teknologi OptiSize sehingga densitasnya lebih seragam. Nutirisionis pun tidak perlu khawatir karena mineral jumlah mineral yang disuplementasi lebih presisi dan tidak akan bersifat reaktif pada zat nutrien lain di dalam pakan.

Dalam beberapa trial yang dilakukan terbukti bahwa pemberian Intellibond® dapat memperbaiki FCR, meningkatkan performa, bahkan mempengaruhi kualitas kerabang telur dan karkas. Hal ini tentu akan meningkatkan keuntungan dari peternak.

Wully Wahyuni selaku President Director PT Trouw Nutrition Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diluncurkannya Intelliopt® ini, ia berharap agar produk tersebut dapat senantiasa menjadi solusi dalam menyuplai kebutuhan mineral pada ternak.

"Kami ingin memberi solusi dan menjadi partner dari bapak / ibu sekalian dengan segala teknologi yang kami miliki, oleh karena itu semoga Intelliopt® ini benar - benar menjadi solusi yang presisi dalam menyuplai kebutuhan mineral ternak anda," pungkasnya. (CR)

PETERNAK LAYER DI LAMPUNG GULUNG TIKAR, DINAS PETERNAKAN BERJANJI BERI PENDAMPINGAN

Peternak layer sedang memberi pakan 

Peternak ayam petelur dan pedagang telur di Lampung kini banyak yang gulung tikar, dan menjual aset peternakan mereka kepada pengusaha besar. Bisnis peternakan ayam sudah tidak prospektif lagi karena ada pasar monopoli vertikal dari mulai pakan, obat-obatan, dan bibit ayam. Sekali ada distorsi harga pakan atau bibit, usaha ternak ayam langsung rontok.

Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan pihaknya siap menindaklajuti kondisi yang dialami oleh para peternak rakyat ayam petelur. Pihaknya pun melakukan langkah-langkah pendampingan, dan pembinaan.

"Upaya kami, melakukan pendampingan dan pembinaan terutama ke peternak skala UMKM dengan prioritas terkait peningkatan efisiensi produksi dan budidaya, pengolahan pakan, bantuan penanganan penyakit unggas, dan sebagainya," kata dia.

Kemudian ia mengatakan agar peternak UMKM membentuk kelompok/koperasi untuk memudahkan pembinaan dan komunikasi terkait masalah yang sedang dihadapi. Kemudian pihaknya meminta peningkatan peran Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dalam pendampingan.

"Diusahakan rekomendasi untuk subsidi jagung dari instansi lain seperti Kementan, Bulog dan sebagainya, mengusahakan bantuan teknologi pengolahan pakan bekerjasama dengan pabrik-pabrik pakan, akademisi dan lainnya," katanya.

Sebelumnya, Koordinator Kelompok Peternak Ayam Petelur (Ketat) Sejahtera Mandiri Lampung, Yoce H Sadok mengatakan solusi dari Pemerintah Provinsi Lampung diminta untuk berkelompok dan berkoperasi. Saat ini yang tergabung dikempoknya ada 140 peternak. Ia menceritakan di Ketat Sejahtera Mandiri Lampung sudah ada 40 lebih peternak yang kolep/bangkrut. Kendala utamanya ada di harga pakan yang terus melambung saat ini harga pakan Rp345 ribu - Rp370 ribu/sak sebelumnya di angka Rp200 ribu/sak.

"Bila peternak mempunyai 500 ekor, dalam seminggu minimal membutuhkan 7 sak pakan. Bila harga telur Rp20 ribu/kg, untuk 1 petinya cuma dapet Rp300 ribu artinya peternak nombok Rp45 ribu - Rp70 ribu," katanya. (INF)

UPAYA KEMENTAN MENANGKAL HOAX TELUR PALSU

Drh Pujiono mengklarifikasi hoax telur palsu di Kediri


Beberapa waktu yang lalu media sosial kembali dihebohkan oleh isu telur palsu yang ditemukan oleh seorang wanita di kota Kediri. Dalam sebuah video yang beredar, tampak sejumlah telur ayam dalam kondisi terpecah yang isinya tampak kental menyerupai jel. Namun setelah dilakukan uji laboratorium, telur tersebut ternyata asli dan emak-emak tersebut meminta maaf.

Menanggapi isu ini Kementerian Pertanian cq Ditjen Peternakan dan Keswan menggelar talk show bertajuk "Kesmavet Talk : Hati - Hati telur palsu". Acara tersebut diselenggarakan secara live streaming melalui daring instagram dan facebook ditjen peternakan dan kesehatan hewan pada Kamis (20/5) yang lalu.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University sekaligus Anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Kementerian Pertanian Dr Drh Denny Widaya Lukman dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Drh Pujiono.

Dalam paparannya, Dr Denny menjelaskan segala aspek mengenai telur. Dari proses pembentukan telur, cara memperlakukan dan menyimpan telur, hingga cara memilih telur yang baik dan layak makan dijelaskan secara mendetail dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

"Isu telur palsu ini sudah berkali-kali muncul seperti isu daging ayam yang mengandung hormon, saya tegaskan sekali lagi, tidak akan ada yang namanya telur palsu secanggih apapun teknologi yang manusia miliki," tutur Denny. 

Denny menghimbau kepada para konsumen agar lebih rajin membaca dan memilih berita agar tidak mudah termakan isu hoax, terlebih lagi menyebarkan isu tersebut ke media sosial. Karena tentunya hal ini juga akan merugikan sektor peternakan akibat ketakutan makan telur palsu yang sebenarnya adalah hoax.

Drh Pujiono selaku perwakilan pemerintah daerah kemudian menjelaskan kronologi peristiwa beredarnya video tersebut di berbagai laman media sosial. Menurutnya itu hanya kesalahpahaman dan salah handling telur saja.

Telur tersebut dimasukkan ke dalam kulkas bagian bawah, bukan freezer. Setelah lima hari dipecahkan oleh si Ibu tetapi tidak bisa. Selain itu cangkangnya sulit dipecahkan, putih dan kuningnya mencair dan bercampur menjadi satu. Tidak seperti telur pada umumnya. Bahkan dari dalam telur keluar cairan bening yang kemudian mengeras seperti lem. Kulit ari yang berada di dalam cangkang juga kenyal saat ditarik," tutur Pujiono.

"Setelah diperiksa di laboratorium oleh tim kami, 10 butir sampel telur tersebut bukanlah telur palsu melainkan membeku karena suhu yang terlalu dingin, nah ini kan berarti salah handling dan salah paham tapi tidak dilakukan klarifikasi alias tabayyun," tambah Pujiono.

Pujiono kemudian menghimbau agar kaum ibu - ibu tidak terburu - buru untuk langsung membuat postingan seperti itu dan menyebarkannya. Karena selain dapat menyebabkan keresahan, sang pembuat dan penyebar juga dapat dipidanakan karena menyebarkan hoax.

"Ini merupakan cambuk juga bagi kami agar lebih dekat dan mengedukasi masayarakat lebih luas. Saya harap isu ini tidak lagi terulang, pemerintah sedang gencar meningkatkan konsumsi telur, karena isu ini program tadi dapat terhambat, bahkan membuat peternak dan pedagang telur rugi," tukas Pujiono.

Senada dengan Pujiono, Denny juga menghimbau kepada kaum ibu - ibu agar lebih cerdas, banyak membaca, menggali informasi, dan kritis dalam menghadapi isu - isu terkait hal tersebut. Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder di dunia peternakan agar senantiasa dan tidak bosan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah termakan hoax.

Kemenkominfo bahkan beberapa waktu yang lalu pernah merilis bahwa hoax beredarnya telur palsu ini menempati peringkat ke-6 dari beberapa hoax yang meresahkan masyarakat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. (CR)




PETERNAK JUGA WAJIB PATUHI REGULASI TATA KELOLA LINGKUNGAN

Peternakan unggas, wajib memiliki izin pengelolaan lingkungan

Nasib naas harus dialami Mario Suseno (40) yang merupakan seorang peternak ayam petelur. Pasalnya, majelis hakim Pengadilan Negeri Banyumas, Jawa Tengah, menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 1 tahun kepadanya karena dinilai melanggar upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dirinya terbukti bersalah melanggar Pasal 109 ayat 1 Jo. Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam sidang dengan agenda pembacaan putusan yang digelar di Ruang Sidang I PN Banyumas, Rabu, 17 Maret 2021, majelis hakim yang diketuai Abdullah Mahrus dengan anggota Agus Cakra Nugraha dan Suryo Negoro juga menghukum terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp1 miliar subsider 1 bulan kurungan.

Dalam hal ini, terdakwa Mario Suseno tidak memiliki izin Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dalam mengelola peternakan ayam petelur yang berlokasi di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Kendati demikian, majelis hakim menyatakan beberapa hal yang meringankan terdakwa, salah satunya yang bersangkutan telah berupaya mengurus izin UKL-UPL.Saat ditemui usai sidang, terdakwa Mario Suseno mengaku akan mengajukan banding meskipun saat ditanya majelis hakim menyatakan pikir-pikir. (INF)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer