Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini perunggasan | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

UNTUK PERTAMA KALINYA PAPUA PRODUKSI TELUR OMEGA 3 SENDIRI

Drh Sabelina Fitriani (kedua dari kanan) bersama pemilik Peternakan Permata Farm Timika

Permata Farm yang berlokasi di Kelurahan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat ini menjadi peternakan pertama di Tanah Papua yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

Diketahui telur dengan kandungan Omega 3 ini dari segi kualitasnya jauh lebih baik dari telur yang biasa dikarenakan mengandung Omega 3 & 6, Vitamin B & E, Selenium, Zinc, dan Mangan. Untuk tahap awal ini, Permata Farm Timika dapat menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 kurang lebih 252 mika perhari

Terkait hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani menyampaikan dari populasi 40 ribu ayam petelur, Hal ini disiasati oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk bekerja sama dengan Permata Farm dengan mempasok pakan sebanyak 326 sak pakan ternak yang mengandung omega tiga dan mengembangkan sebanyak 2.800 ekor ayam untuk menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.

“Ini merupakan hasil telur dengan kandungan Omega 3 yang pertama di Papua dan ini diproduksi pertama kali di Timika,” jelasnya saat ditemui di Peternakan Permata Farm Timika, Rabu (21/2)

Dijelaskan kualitas dan perbedaan telur dengan kandungan Omega 3 ini bisa di lihat dari cangkang dan kuning telur yang warnanya lebih pekat dari telur biasanya serta putih telurnya juga lebih kental.

“Yang kita harus tau bahwa telur ini memiliki kualitas yang baik terutama untuk kesehatan. Dalam pemeliharaannya, ayam petelur yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 tidak menggunakan antibiotik, semua secara alami sehingga sangat bagus kualitasnya,” ujarnya

Sabelina berharap telur dengan kandungan Omega 3 ini dapat diproduksi lebih banyak karena sangat bagus untuk kesehatan terutama untuk dikonsumsi pasien di rumah sakit.

“Jadi untuk ayam yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 ini ada perlakuan khusus, jadi Permata Farm ini jadi contoh, sehingga tahun depan kita akan coba berikan kepada binaan kami para peternak OAP, untuk mengembangkan, ” ungkapnya

Owner Permata Farm Timika, Oki Permana menyampaikan, saat ini ada 2.800 ekor ayam yang menghasilkan lebih dari 2.500 butir telur dengan kandungan Omega 3. Untuk penjualan telur dengan kandungan Omega 3 lanjutnya saat ini baru ada dsalah satu supermarket di area Kuala Kencana. Telur dengan kandungan Omega 3 dijual dalam kemasan berisi 10 butir dengan harga Rp 45.000.

“Satu hari kami bisa produksi sekitar 252 mika, sementara masih di Primo karena permintaan banyak juga,” katanya. (INF)

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH MELINDUNGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP PETERNAK UNGGAS RAKYAT

Foto Bersama Narasumber Seminar

KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional) berklobrasi bersama PSP3-IPB dan Saspri Nasional yang mewadahi para peternak unggas mandiri melaksanakan Seminar Perunggasan mengangkat tema “Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melindungi Keberlangsungan Hak Usaha Perunggasan Nasional”.

Acara tersebut dihelat di IICC Botani Square,Kota Bogor pada hari Rabu,(24/01/2024). Narasumber yang hadir diantaranya drh Agung Suganda Direktur Pakan Ternak, Ditjennakkeswan, Dr I Gusti Ketut Astwa Deputi 1 Bapanas RI, Alvino Antonio, Ketua KPUN, Dr Prabianto Mukti Wibowo, Komisioner Komnas HAM, dan Yeka Hendra Fatika yang merupakan Komisioner Ombudsman RI. Seminar juga dimoderatori oleh Prof Muladno yang merupakan mantan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sekaligus pendiri Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dan Ketua PSP3 – IPB.

Dalam presentasinya, Drh Agung Suganda yang mewakili pemangku kebijakan memaparkan tentang arah kebijakan dan langkah-langkah kementerian pertanian dalam pelindungan dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat perunggasan.

“Kami saat ini sedang melakukan perubahan-perubahan sebagaimana diperintahkan oleh Pak Menteri, tujuan utamanya bukan hanya bagaimana meningkatkan produksi daging unggas dan telur ayam kita.

Ia juga menyebut saat ini Kementan mendorong pemberdayaan perlindungan terhadap peternak rakyat. Dimana peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk juga para peternak mandiri yang melakukan usaha budidaya saat ini juga diperhatikan. 

Sedangkan Ketua KPUN Alvino Antonio dalam paparannya menyatakan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya seminar ini. Dimana melalui seminar ini ada beberapa masukan dari instansi pemerintah lintas sektoral yang dapat diambil tindakan secepatnya.

"Tadi dijelaskan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya undang-undang dan beberapa aturan lain yang masih berpotensi merugikan peternak mandiri. Tentunya hal tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan lebih mendalam bila perlu secepatnya. Hal yang akan disampaikan dan dibahas bersama lintas sektoral tadi diharapkan bisa menemukan jalan yang terbaik dan tercepat bagi industri perunggasan di Indonesia."tegas Alvino.

Masih menurut Alvino, peternak mandiri sejatinya telah terfokus meminta bantuan kepada pemerintah melalui kementan dan Kemendag, agar dapat berkonsolidasi mengangkat harga ayam dari peternak dengan harga yang sesuai. Karena harga ayam hidup itu jauh di bawah harga biaya produksi yang sekarang.

"Saat ini kami tidak bisa berbuat banyak karena harga pakan ternak terbilang tinggi harganya menyentuh Rp.10.000, untuk itu kami meminta pemerintah untuk bisa menekan harga pokok produksi khususnya pakan agar kami bisa menjual ayam dengan harga yang lebih baik,," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner Ombudsman, Yeka Hendra Fatika menegaskan pemerintah wajib memberikan perlindungan yang nyata bagi peternak unggas baik di tingkat kebijakan dan implementasi.

Yeka mengatakan, Ombudsman telah menerima berbagai aduan dari para peternak di antaranya terkait rendahnya harga jual ayam hidup di kandang, tingginya biaya sarana produksi peternak hingga permasalahan PKPU antara Peternak dengan Perusahaan Pakan.

Di sisi lain para peternak mandiri juga mengadu soal terhambatnya proses pembayaran dalam Program Pencegahan Stunting oleh Pemerintah kepada Peternak.

Menurutnya, upaya jangka menengah dan jangka panjang yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong diskon pasar produk dari integrator dengan peternak rakyat/mandiri.

Sementara itu Prabianto Mukti Wibowo, Komisioner Komnas HAM menyoroti masalah Rekomendasi dan Pengembangan Industri Perunggusan Nasional yang Berkelanjutan serta Berkeadilan. (CR)


PETERNAKAN AYAM DI ACEH KEBAKARAN, 6000 EKOR AYAM HABIS DILALAP SI JAGO MERAH

Sisa Kandang Ayam Yang Terbakar

Sebuah peternakan ayam di Gampong Lam Aling, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, ludes terbakar. Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 08.17 WIB, Sabtu (20/1/2024). 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil, menyebut enam ribu ekor anak ayam ikut mati dalam kejadian tersebut. 

“Setiba di lokasi kejadian petugas melihat api sudah membesar dan sudah menghabiskan seluruh bangunan kandang ayam,” katanya.

Ridwan menjelaskan pihaknya menerima informasi kebakaran kandang ayam tersebut bermula dari personel Polsek Kuta Cot Glie. Lantas, lima armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Menurut Ridwan, penyebab kebakaran itu diduga akibat arus pendek listrik atau kebocoran tabung gas.

“Petugas melakukan blokade api dan lalu pendinginan. Sekitar pukul 10.45 WIB api dapat dipadamkan,” ujarnya.

Ridwan menyebut usaha peternakan ayam itu milik Ricky Wahyudi, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. (INF)

SALMONELLA MASIH MENGANCAM SEKTOR PERUNGGASAN DI HULU DAN HILIR

Daging dan Telur Ayam, Harus Bebas Salmonella 


Salah satu bakteri yang sangat dikenal dalam dunia medis adalah Salmonella sp. Di berbagai belahan dunia, Salmonella dikenal sebagai penyebab penyakit pada manusia dan hewan, salah satunya unggas. Celakanya, ada beberapa jenis Salmonella yang bersifat zoonotik. 

Trobos Livestock sebagai salah satu media peternakan menggelar sebuah webinar rutin mereka yang bernama Mimbar Trobos pada Kamis (28/12) lalu. Pada acara edisi ke-41 tersebut tema yang diusung adalah "Cermat Menghadapi Salmonella Pada Unggas". 

Tentunya acara tersebut bertujuan untuk menambah wawasan serta memberikan gambaran serta menambah wawasan peserta tengang seberapa penting keberadaan Salmonella dalam perunggasan, efek yang dapat ditimbulkan, serta cara menghadapi dan menanggulanginya. 

Berindak sebagai narasumber yakni Drh Safika staff pengajar SKHB IPB University, Drh Rizqy Arif Ginanjar Veterinary Health and Customer Services PT Gold Coin Indonesia, dan Drh Denny Widaya Lukman staff pengajar SKHB University yang juga ahli Kesahatan Masyarakat Veteriner. 

Secara umum Drh Safika menjabarkan mengenai bakteri Salmonella mulai dari klasifikasi, jenis, dan hal - hal krusial akan keberadaan mikroba tersebut. Ia menyebutkan bahwa Salmonella merupakan bakteri yang penting untuk dipelajari karena dapat mempengaruhi aspek kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. 

Dalam kesempatan yang sama, Drh Rizqy mengajak para peserta untuk mendalami penyakit pada unggas yang disebabkan oleh Salmonella terutama S. pullorum, S. gallinarum yang banyak ia temui di lapangan. 

"Keberadaan bakteri ini tentu dapat menyebabkan penyakit yang mengakibatkan penurunan performa dan produksi pada unggas, sehingga menurunkan angka konversi pakan dan menyebabkan penurunan pada produksi telur," tuturnya. 

Ia melanjutkan bahwa yang terjadi di lapangan adalah masih diabaikannya pengaplikasian biosekuriti yang baik oleh peternak, sehingga kasus Salmonellosis masih banyak terjadi. Meskipun Salmonellosis dapat diobati, namun Rizqy mengimbau kepada para peternak untuk mengaplikasikan biosekuriti yang baik di kandang agar dapat memutus mata rantai penyakit dan mengendalikannya. 

Dalam aspek kesehatan keamanan pangan asal hewan, Salmonella juga tak kalah penting. Menurut Drh Denny Widaya Lukman, bakteri Salmonella pada unggas juga dapat bersifat zoonotik. Ia menyebut dari berbagai literatur dan fakta yang terjadi, bahwa di berbagai belahan dunia, bahkan di negara maju sekalipun kasus Salmonellosis pada manusia terjadi karena konsumsi produk perunggasan yang tercemar oleh bakteri Salmonella

"Keberadaan Salmonella pada tiap produk pangan asal hewan harus nol, alias zero tolerance. Hal ini sudah menjadi satu ketetapan di seluruh dunia, oleh karena itu seluruh mata rantai peternakan termasuk perunggasan dari hulu ke hilir harus menerapkan Good Production Practices," tuturnya.

Denny juga menyebut bahwa seharusnya ada semacam kompartemen pada mata rantai perunggasan yang juga diterapkan untuk mencegah penularan Salmonellosis dari peternakan hingga ke manusia, layaknya kompartemensi Avian Influenza. Namun begitu, nampaknya hal tersebut masih jauh untuk diterapkan di Indonesia, dan hanya perusahaan terintegrasi saja yang mampu untuk melakukannya. 

Namun ia tetap mengimbau kepada para produsen produk perunggasan agar tetap menjalankan praktik produksi yang baik sehingga masyarakat dapat mengonsumsi produk perunggasan yang Aman Sehat Utuh dan Halal tanpa khawatir akan gangguan kesehatan yang dapat disebabkan karena mengonsumsi produk yang tercemar bakteri Salmonella. (CR)

IPG IKUT SERTA DALAM GELARAN IKMA 2023

Menteri Perindustrian (Kanan) Mengunjungi Booth PT IPG


Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan industri yang cukup berkontribusi pada output industri pengolahan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tahun 2022 IKM berkontribusi sebesar 21,37% output industri Indonesia. 

Masih berdasarkan data yang sama, saat ini populasi IKM berjumlah 4,19 juta unit usaha atau mendominasi hingga 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia. Selain itu, IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 12,67 juta orang atau menyumbang 65,52% dari total tenaga kerja industri.

Atas dasar itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku IKM melalui gelaran Gebyar IKMA 2023. Dalam kegiatan ini, diselenggarakan penganugerahan penghargaan atas sejumlah kompetisi di bidang IKM, diantaranya pemberian penghargaan kepada pemenang kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI), Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA), dan Startup For Industry (S4I).

Dalam acara puncak Gebyar IKMA 2023 yang berlangsung di The Hall, Kota Kasablanka, Kamis (16/12) yang lalu, terlihat salah satu startup yang bergerak di bidang perunggasan dan pangan yakni PT Inovasi Pangan Global (IPG). Mereka mengikuti rangkaian kegiatan tersebut sebgai peserta dari kompetisi IFI.

CEO PT  IPG Febroni Purba ketika ditemui oleh Infovet mengatakan keikutsertaannya dalam acara tersebut yakni mengenalkan bidang usahanya yakni Ayam Kampung Andalas kepada khalayak. Selain itu ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat baik untuk menaikkan exposure, dan berpromosi.

"Kami di sini juga selain promosi sekaligus mencari pengalaman, melakukan business sharing, dan bertukar ide sembari membuka peluang baru dalam hal yang kami geluti. Melalui acara ini kami berharap Ayam Kampung Andalas dapat lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan asupan protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal," tuturnya. 

Ia juga membeberkan selama mengikuti kegiatan tersebut dirinya mendapat banyak manfaat. Salah satunya yakni pihak Kemenprin turut aktif dalam membantu mengurus perizinan yang dibutuhkan oleh usaha yang ia geluti.

“Jika kolaborasi ini berjalan maka pelaku usaha kecil menengah bisa lebih cepat tumbuh menjadi perusahaan besar,” ucapnya.

Meskipun belum mendapatkan juara dalam kompetisi tersebut, dirinya mengaku senang dan bersyukur dapat mengikuti IKMA 2023. Ia juga menyarankan kepada para pelaku IKM menengah lainnya agar tetap tidak menyerah, terus membuka peluang, dan serius dalam menggeluti bisnisnya masing - masing. (CR)


KEMERIAHAN SELKO POULTRY SCHOOL 2023

Selko Poulty School Digelar Meriah


PT Trouw Nutrition Indonesia (TNI) selaku salah satu pemain utama dalam industri feed additive kembali menyelenggarakan Selko Poultry School di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta pada Selasa (24/10) yang lalu. 

Menurut Wully Wahyuni selaku President Director PT Trouw Nutrition Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan teknologi dan sains terbaru dalam industri perunggasan pada pelaku industri perunggasan di tanah air.

"Kita di sini secara konsisten menggelar Selko Poultry School agar pelaku industri di sini mendapat banyak update mengenai sesuatu yang baru. Bagaimana aspek teknis dan manajemen, dan tentu juga kami ingin lebih dekat para customer. Sebagai partner, Trouw selalu siap dalam membantu para pelaku industri di sini dalam memberikan solusi yang efektif," tutur Wully.

Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkenan dan turut menyukseskan acara ini, karena tanpa kerjasama dan kolaborasi yang baik, acara ini tidak digelar dengan penuh kemeriahan dan sukacita.

Dalam kesempatan yang sama Drh Susanto selaku Performance & Health Program Manager PT TNI dalam pemaparannya memperkenalkan lebih dalam kepada para peserta mengenai update internal yang terjadi di perusahaan tempat ia bekerja.

"Kenapa namanya Selko Poultry School, bukan Trouw Poultry School?. Sebenarnya sama saja, Selko ini merupakan brand dari divisi feed additive kami. Kami berharap nama Selko ini bisa menjadi pilihan utama bagi para pelaku industri sekalian," tutur Susanto.

Ia juga mengatakan bahwa Selko sendiri telah menelurkan berbagai macam produk feed additive berkualitas dengan berbagai macam purpose. Dengan segudang portofolionya, Selko siap menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan, mulai dari trace mineral, feed quality, gut health, serta safe from farm to table.

Upgrade Keilmuan dan Teknis

Dalam Selko Poultry School 2023, pembicara yang dihadirkan juga bukan kaleng - kaleng. Kali ini Dr Steve Leeson yang merupakan seorang ahli di bidang nutrisi dan produksi perunggasan didapuk menjadi pembicara utama. Bertindak sebagai moderator yakni Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof I Wayan Teguh Wibawan.

Pada sesi pertama, Dr Steve banyak berbicara mengenai isu - isu terkini yag terkait dengan produksi pakan unggas. Di sini beliau mengupas lebih dalam berbagai masalah yang terjadi di bidang produksi pakan unggas, mulai dari meningkatnya harga bahan baku pakan, bahan baku pakan alternatif, penurunan kualitas bahan baku pakan, dan bahkan beliau juga menyinggung masalah perubahan iklim dan masalah mikotoksin.

"Secara umum bahan baku pakan di masa ini mengalami banyak kenaikan harga akibat berbagai macam faktor namun secara kualitas menurun. Hal ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia, oleh karena itu dibutuhkan trick agar tetap efektif dan efisien dalam produksi pakan unggas, tetapi tetap tidak menurunkan kualitas dan performa dari unggas," kata dia.

Dalam sesi kedua dan ketiga Dr Steve juga banyak menjabarkan lebih dalam lagi mengenai aspek - aspek teknis agar produksi pakan tetap efektif dan efisien baik untuk pakan broiler dan layer. Misalnya trik penggunaan bahan baku alternatif, penggunaan enzim yang tepat, bahkan sampai kepada ukuran partikel pakan dan teknik pembuatan pakannya.
Selain Pengetahuan, Peserta Juga Berkesempatan Mendapat Doorprize



Total Service Dari Trouw Untuk Pelaku Industri
Trouw sendiri tidak mau ketinggalan, melalui dua pembicara mereka yakni Antoniel Pospissil Goncalves Franco dan Dr Saritha Saraswati memberikan gambaran mengenai perkembangan teknologi, servis, serta pendekatan inovatif Trouw dalam mengintegrasikan nutrisi, kesehatan ternak dan manajemen peternakan untuk memaksimalkan kinerja  / hasil produksi.

Dalam pemaparannya Antoniel Franco banyak memaparkan mengenai bagaimana cara mengefektifkan produksi pakan. Di sana ia menjabarkan banyak  opsi dan variabel yang patut diperhatikan dalam produksi pakan yang efektif tanpa mengorbankan performa dan produksi. berbagai inovasi dan solusi milik Trouw juga dijabarkannya dengan gamang.

Sementara itu, Dr Saritha lebih banyak berbicara mengenai NutriOpt yang merupakan teknologi basis data dan layanan portabel online yang dapat diakses langsung menggunakan gawai. Salah satu fungsi dari NutriOPt adalah untuk menganalisis beberapa parameter nutrisi dari bahan baku pakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh tim Trouw Nutrition di seluruh dunia. Parameter yang dapat diujikan misalnya kelembapan, bahan kering, protein, lemak, gula, dan lainnya.

Nantinya sampel bahan baku pakan, atau pakan yang hendak diujikan discan menggunakan Near Infrared Microscope (NIR), dan kemudian akan dicocokkan dengan basis data yang dimiliki oleh Trouw. Penggunaan teknologi tentunya akan memungkinkan pelaku usaha industri pakan dalam menganalisis mutu dan kualitas bahan baku pakan sehingga formulasi yang diberikan dapat lebih presisi dan efektif.

"Kami melakukan pemeriksaan bahan baku tiap tahunnya dari seluruh dunia, data tersebut kami simpan dan kami gunakan dalam NutriOpt, dan selalu up to date. Ini merupakan salah satu servis kami bagi para customer," kata Saritha.

Peserta Poultry School juga dapat menyaksikan langsung bagaimana NutriOpt digunakan. TNI menyediakan unit demo yang digunakan untuk menganalisis bahan baku pakan secara real time. (CR)


KURANG STOK, RPHU KABUPATEN MIMIKA GAGAL PENUHI TARGET PRODUKSI

Proses Produksi di RPHU Kabupaten Mimika


Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) milik Pemerintah Kabupaten Mimika belum mampu memenuhi permintaan ayam potong dari salah satu perusahaan bernama PT Pangan Sari Utama. Hal tersebut karena selama berjalan dua bulan, kemampuan produksi RPHU hanya sekitar 20 ton. 

"Jadi memang masih terkendala stoknya yang kurang, awalnya target kami sebanyak 50 ton dalam sebulan untuk permintaan dari Pangan Sari," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Sabelina Fitriani, Selasa (24/10/2023).

Saat ini jumlah peternak ayam pedaging di bawah binaan Dinas Peternakan yang tercatat hanya sebanyak 34 peternak, mereka pun merupakan peternak sekaligus penyuplai ayam hidup ke RPHU Kabupaten Mimika. 

Lebih lanjut Sabelina berharap di Mimika muncul peternak-peternak baru yang akan bergabung bisa menutupi kekurangan tersebut. Pasalnya peluang masih sangat terbuka bagi peternak untuk membuka usaha peternakannya di Mimika.

"Memang tidak semua peternak yang mampu untu support ayam hidup ke RPHU karena ada sebagian peternak yang langsung menjual ke masyarakat melalui pasar," katanya. 

Meskipun begitu Sabelina yakin, kedepannya pasti target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi permintaan PT Pangan Sari Utama. Pasalnya lanjut Sabelina, beberapa peternak lokal sudah menyatakan kesanggupan menyalurkan  ayam hidup ke RPHU.

"Mudah-mudahan di bulan November mendatang, sudah bisa terpenuhi 50 ton, dan keberlanjutannya bisa terjaga" pungkasnya. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer