Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini japfa comfeed | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

JAPFA AJAK AWAK MEDIA ADU MEKANIK DI ARENA BOWLING

Berfoto Bersama di Arena Bowling

Kamis (22/12) yang lalu bertempat di Central Park Mall Jakarta Barat, sejumlah wartaan dari berbagai media bertemu dengan perwakilan Corporate Communication PT Japfa Comfeed Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan agenda baru Japfa yang bertajuk Year End Gathering Bowling Competition.

Dalam sambungan online melalui video call Direktur Coorporate Affairs PT Japfa Comfeed Rachmat Indrajaya mengucapkan terima kasih kepada sleuruh awak media yang hadir. Kegiatan tersebut merupakan pertama kalinya digelar oleh Japfa sebagai bentuk apresiasinya kepada awak media.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh partisipan yang hadir karena tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut secara langsung. Ia juga sedikit menjelaskan mengenai pencapaian dan rencana Japfa kedepan dalam mengarungi tahun 2023 yang diprediksi penuh dengan disrupsi.

Rachmat juga berharap agar nantinya setelah kegiatan ini dapat terjalin hubungan baik antara korporasi dan awak media, juga antara sesama awak media. 

"Semoga ini dapat menjadi ajang silaturahmi antara kami dan para awak media, selain itu juga menjadi ajang silaturahmi sesama awak media. Mudah - mudahan tahun depan kegiatan ini dapat dilakukan secara kontinu," tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut Japfa mengadakan kompetisi bowling, dimana dalam olahraga tersebut peserta diharuskan menjatuhkan pin sebanyak mungkin agar dapat menjadi juara. Nantinya peserta yang menjadi juara akan mendapatkan hadiah yang menarik. (CR)

MENTAN LEPAS EKSPOR PRODUK DAGING AYAM OLAHAN DAN PAKAN TERNAK KE TIMOR LESTE




PT Japfa Comfeed Indonesian Tbk (Foto: Perseroan) 


Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong ekspor produk pertanian dan peternakan. SYL melepas ekspor produk peternakan berupa daging ayam olahan dan pakan ternak yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengekspor produk daging ayam olahan dan pakan ternak ke Timor Leste dengan nilai mencapai Rp 506 miliar.

Pelepasan ekspor ini langsung dilakukan SYL bersama Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Ito Sumardi dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

Kementan akan terus berupaya untuk mendorong ekspor berbagai komoditas pertanian dan peternakan untuk menambah daya saing Indonesia.

Ekspor yang dilakukan PT Japfa membuktikan bahwa kemampuan perunggasan Indonesia sudah dapat memenuhi kebutuhan internasional.

Kebutuhan daging unggas, telur dan produk turunannya seperti Nugget, Bakso masih diminati pasar luar negeri dan Kementan terus mendorong pelaku usaha agar melakukan diversifikasi produk. Telur ayam siap dipasarkan.

Pihaknya berkomitmen untuk mendorong volume ekspor sebanyak tiga kali lipat dalam 5 tahun ke depan dan mendorong perusahaan besar agar bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Saya resmi melepas produk ekspor dari PT Japfa dengan nilai Rp 506 miliar dan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor produk peternakan terbesar,” ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (9/12/2019).

SYL juga berkomitmen untuk mendorong ekspor pertanian karena sangat menjanjikan, di saat ekonomi global yang tidak menentu pasti produk pertanian dan peternakan masih dibutuhkan karena berurusan dengan perut.

Produk pertanian dan peternakan masih mempunyai prospek yang cukup cerah dan termasuk komoditas unggulan.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan volume ekspor produk peternakan pada 2018 sudah mencapai US$ 640 juta atau meningkat 2,42% jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai US$ 625 juta.

Kegiatan ekspor seperti ini harus didorong, jika dilakukan terus menerus maka tidak menutup kemungkinan target peningkatan ekspor sebanyak tiga kali lipat bisa dicapai.

Kementan juga terus mendorong agar industri perunggasan bisa melakukan diversifikasi dan mampu bersaing di pasar dunia.

Di samping itu, Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Ito Sumardi mengatakan nilai ekspor sebesar Rp 506 miliar terbilang tinggi untuk kawasan Timur Leste dan permintaan di sana cukup tinggi. Pihaknya juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri dan mendorong ekspor sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo.

“Kami optimistis, kabinet Indonesia maju ini bisa memperlancar bisnis pengusaha dan tentunya kami akan terus ekspor,” ujar dia. Permintaan pasar yang paling utama adalah kualitas produk dan tentunya Indonesia sudah dikenal sebagai produsen unggas terbaik di dunia.Produsen unggas terbaik masih dipegang Brasil dan Australia. (Sumber: investor.id)



TATA RUANG RUMAH PEMOTONGAN AYAM

Proses pencucian ayam hingga disiapkan menjadi karkas. (Foto: Dok. JAPFA)

Infovet beberapa waktu lalu berkesempatan melihat-lihat Laboratorium Pasca Panen milik PT Ciomas Adisatwa, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA). Berlokasi di Yogyakarta, area laboratorium kerjasama JAPFA dan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, di dalamnya terdapat bangunan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang mampu menampung 28 ribu ekor ayam per hari, serta memiliki storage dengan kapasitas 200 ton daging.

Kebutuhan daging ayam yang terus meningkat mendesak industri perunggasan, khususnya industry RPA untuk siap menyediakan karkas berkualitas secara kontinyu. RPA yang memenuhi persyaratan higiene-sanitasi dan manajemen pemotongan ayam yang benar akan menghasilkan karkas berkualitas baik.

Penanggung Jawab RPA PT Ciomas Adisatwa, Dody Agung Prasetiyo, memandu awak media saat berada di lokasi. Dijelaskannya, RPA adalah sebuah bangunan dengan desain khusus dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong unggas untuk konsumsi masyarakat. Selain itu, RPA merupakan unit pelayanan masyarakat dalam penyediaan daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Pembagian ruang bangunan utama RPA terdiri dari daerah kotor dan bersih. Daerah kotor meliputi penurunan ayam hidup, pemeriksaan ante-mortem dan penggantungan ayam hidup, pemingsanan (stunning), penyembelihan (killing), pencelupan ke air panas (scalding tank), pencabutan bulu (defeathering), pencucian karkas, pengeluaran jeroan (evisceration) dan pemeriksaan post-mortem, serta penanganan jeroan.

Sedangkan daerah bersih meliputi pencucian karkas, pendinginan karkas (chilling), seleksi (grading), penimbangan karkas, pemotongan karkas (cutting), pemisahan daging dari tulang (deboning), pengemasan dan penyimpanan segar (chilling room) (SNI, 1999).

Bangunan utama RPA harus memenuhi persyaratan, yaitu tata ruang harus didesain searah dengan alur proses dan memiliki ruang yang cukup, sehingga seluruh kegiatan pemotongan unggas dapat berjalan baik dan higiene. Tempat pemotongan harus didesain sedemikian rupa, sehingga pemotongan unggas memenuhi persyaratan halal, besar ruangan disesuaikan dengan kapasitas pemotongan, adanya pemisahan ruangan yang jelas secara fisik antara daerah bersih dan daerah kotor (SNI, 1999).

Proses Pemotongan
Pemingsanan (stunning) merupakan tahap awal dalam teknik pemotongan ayam. Petugas yang melayani proses stunning ayam harus paham tugasnya, termasuk cara penyembelihan yang benar dan baik sesuai syariat Islam.

Proses kepedulian tentang sisi kehewanan atau animal welfare suatu proses pemingsanan dengan daya listrik tertentu, agar ayam pingsan sementara sebelum dilakukan penyembelihan.

Penggunaan automatic slaughtering machine dioperasikan oleh petugas berkompeten, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kepastian bahwa arteri carotid telah ikut terpotong.

Pemotongan ayam yang dilakukan secara halal dan baik (halalan-thayyiban) serta memenuhi persyaratan higiene-sanitasi akan menghasilkan karkas utuh atau karkas potongan yang ASUH.

Proses pemotongan ayam meliputi penerapan kesejahteraan hewan sebelum pemotongan, pemeriksaan ante-mortem, penyembelihan ayam, pemeriksaan post-mortem, penyelesaian penyembelihan dan karkas/daging ayam (Ditjennak, 2010).

Pasca Pemotongan
1. Pencelupan air panas (scalding)
Ayam dicelupkan ke dalam air panas setelah ayam disembelih bertujuan untuk mempermudah pencabutan bulu. Lama pencelupan dan suhu air pencelup tergantung pada kondisi ayam. Menurut Hadiwiyoto (1992), bahwa proses pencelupan dalam air hangat, tergantung pada umur dan kondisi unggas.
2. Pencabutan bulu (defeathering)
Menurut Ditjennak (2010), pencabutan bulu dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam, yaitu menggunakan mesin (plucker) dan secara manual menggunakan tangan.
3. Penyiapan karkas
Menurut Ensminger (1998), persentase bagian yang dipisahkan sebelum menjadi karkas adalah hati/jantung (1,50%), rempela (1,50%), paru-paru (0,90%), usus (8%), leher/kepala (5,60%), darah (3,50%), kaki (3,90%), bulu (6%), karkas (60,10%), serta air (9%). Bobot karkas yang telah dipisahkan dari bulu, kaki, leher/kepala, organ dalam, ekor (kelenjar minyak) yaitu sekitar 75% dari bobot hidup ayam.
4. Pemotongan karkas (castling)
Tahap terakhir adalah pemotongan karkas, pencucian dan pencemaran karkas.  Pencucian karkas menggunakan air suhu 5-10°C dengan kadar klorin 0,5-1 ppm, hal ini untuk menghindari dan menekan pertumbuhan bakteri, sehingga mutu dan keamanan karkas ayam tetap terjaga (Abubakar, 2003).  
5. Pengemasan dan pelabelan produk (packaging and labeling).
Pengemasan bertujuan untuk melindungi karkas terhadap kerusakan yang terlalu cepat, baik kerusakan fisik, perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikroorganisme, serta untuk menampilkan produk dengan cara yang menarik (Abubakar, 2009).  
6. Pendinginan dan penyimpanan produk
Teknik pendinginan karkas ayam yang baik menggunakan ruang dengan temperatur 4-5°C dengan waktu pendinginan yang dibutuhkan 15-20 menit dan dalam waktu tidak lebih dari 8 jam setelah penyembelihan, sehingga kondisi fisik, kimia dan mikrobiologi karkas ayam tetap baik (Abubakar dan Triyantini, 2005).

Penyimpanan beku bertujuan untuk mempertahankan dan melindungi karkas dari berbagai kontaminan berbahaya, mutu fisik dapat dipertahankan, mutu gizinya tetap baik dan dapat menekan pertumbuhan bakteri, sehingga dapat memperpanjang daya simpan 1-3 bulan (Abubakar et at, 1995). Suhu maksimum di dalam ruang penyimpanan beku adalah -20°C (SNI, 1999). (NDV)

SAHAM JAPFA COMFEED MAMPU TEMBUS RP 2.600?

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.



Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JAPFA) dibuka pada harga Rp 1.510 dan menanjak hingga Rp1.585 pada penutupan sesi I. Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Michael W Setjoadi dan Ja'far Saifuddin memilih saham JAPFA sebagai rekomendasi utama dalam sektor perunggasan. Menurut mereka harga saham itu akan terus menanjak sampai Rp 2.600.

Seperti dikutip dari laman https://market.bisnis.com/, pada perdagangan Rabu (12/6/2019) lalu PT RHB Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli untuk saham JAPFA pada harga Rp 1.510 dengan target pengembalian harga sampai 72%.

Adapun rekomendasi tersebut, berdasarkan pada kebijakan pemerintah yang menginisiasi pengurangan produksi akibat kecenderungan menurunnya harga ayam pasca-Lebaran. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga ayam broiler pun cenderung stabil di Rp 36.450/kg.

Selain itu, menurut RHB Sekuritas harga DOC masih pada tingkat yang menguntungkan yakni Rp 5.500/ekor sekalipun turun 15% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sejak tahun 2016, pemerintah telah secara proaktif mengelola keseimbangan suplai dan demand.

"Kami percaya risiko situasi kelebihan pasokan yang berkepanjangan rendah. Selain itu, harga broiler [di farmgate] minggu ini cenderung naik pada Rp 20.000/kg jauh lebih tinggi daripada awal 2019, sekitar Rp 13.000/kg," kata mereka melalui riset, Rabu (12/6/2019).

Alasan lain adalah penyertaan terbaru dalam Jakarta Islamic Indeks (JII), JII70 dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan perkiraan aliran dana Rp 2,7 triliun.

"Perhatikan bahwa harga saham CPIN menguat 60% setelah termasuk dalam JII tahun lalu. Kita mungkin melihat tren serupa untuk JAPFA, karena hanya ada 30 saham di JII," kata Michael.

Risiko kerugian mungkin terjadi apabila pasokan DOC jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan dan harga jagung sebagai pakan terus tinggi.

Michael juga menyebutkan bahwa setiap pengurangan produksi ayam yang dilakukan di seluruh industri selalu meningkatkan keuntungan perseroan. Tetapi juga ikut mengurangi volume pertumbuhan penjualan JAPFA.

Sebaliknya bila regulator bisa lebih proaktif menstabilkan keseluruhan penawaran dan permintaan dalam jangka menengah, serta menaikkan produksi jagung nasional dapat berimbas positif pada kinerja perseroan. (Sumber: bisnis.com)


SEPERTI APA RESEARCH FARM CLOSED HOUSE HASIL KERJASAMA JAPFA-UGM?

Seremonial peresmian kandang closed house JAPFA-UGM ditandai pengguntingan pita.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Ir Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng, Selasa (23/4/2019) meresmikan research farm (closed house) di Fakultas Peternakan UGM. Kandang tertutup tersebut hasil kerjasama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JAPFA) melalui anak usahanya, PT Ciomas Adisatwa.

Dengan dijalinnya kerjasama itu, diharapkan dapat melahirkan lulusan-lulusan UGM yang siap terjun ke industri peternakan dengan kemampuan yang mumpuni.

“JAPFA sebagai perusahaan agribisnis terintegrasi memiliki komitmen yang kuat dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, khususnya pemenuhan kebutuhan protein hewani asal unggas yang halal dan higienis. Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan melalui kerjasama dengan Fakultas Peternakan UGM,” kata Achmad Dawami, Deputy Head of Commercial Poultry Division JAPFA.

Bagian dalam research farm JAPFA-UGM.

Kandang tertutup ini akan digunakan mahasiswa S1, S2, dan S3 untuk melakukan penelitian terkait budidaya ayam. UGM melalui Fakultas Peternakan UGM menjadi perguruan tinggi Indonesia pertama yang memiliki kandang closed house berstandar internasional.

Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus mengemukakan, “Kerja sama research farm closed house menjadi hadiah ulang tahun ke-50 bagi UGM dan ini sangat relevan untuk menemukan riset-riset baru yang berguna bagi Indonesia.”

Luas kandang 8x24 meter persegi dan dibagi menjadi 48 replikasi masing-masing berukuran 1,25x2 meter. Kapasitas tiap replikasi menampung 32 ekor ayam.

Kolaborasi JAPFA dengan UGM merupakan rangkaian kerjasama yang terjalin sejak 2003. Pada saat itu dibangun teaching farm yang dilanjutkan pada 2017 dengan pembangungan Laboratorium Pasca Panen berkapasitas sekitar 20.000 ekor ayam per hari. (NDV)

TIMOR LESTE TAMBAH IMPOR KOMODITI UNGGAS DARI PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK

Pertemuan IRA digelar di Surabaya (Foto: Dok. Kementan)

Pertemuan Entry Meeting Import Risk Analysis untuk produk unggas dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) digelar pada 8-12 April 2019 di Surabaya. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita hadir bersama perwakilan manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Dalam pertemuan ini, pemerintah RDTL telah menyetujui usulan penambahan impor dari unit usaha dari Indonesia untuk komoditi unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Direktur Jenderal Peternakan RDTL, Domingos Gusmao menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan impor komoditi unggas, olahan ayam, dan pakan ternak dari Indonesia, hal ini didasari dengan adanya pengalaman impor Day Old Chick (DOC) dan Final Stock (FS) dari Indonesia yang
sudah berjalan dengan baik.

Direktur Jenderal Peternakan RDTL (kiri) bersama Dirjen PKH, I Ketut Diarmita (Foto: Dok. Kementan)

Pemerintah Republik Indonesia menjamin setiap unggas dan produk unggas dari peternakan yang memiliki Sertifikat Kompartemen Bebas Avian Influenza (AI) adalah komoditas yang terjamin sehat dan aman dari virus AI untuk perdagangan dalam negeri atau ekspor ke negara lain. Jaminan ini bisa diberikan karena Indonesia telah menerapkan kompartementalisasi sesuai pedoman Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Hal tersebut dikemukakan Ketut saat menghadiri pertemuan tersebut. “Kementerian Pertanian terus mendorong dan memberikan dukungan terhadap perusahaan perunggasan untuk melakukan ekspansi pasar ekspor ke luar negeri. Kali ini giliran PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang akan diantar mengepakkan sayap ke negara tetangga RDTL,” ungkap Ketut dalam keterangan resmi yang diterima Infovet, Jumat (12/4/2019).

Ketut menekankan, semua komoditas unggas dan produk unggas yang diekspor ke Timor Leste berasal dari unit peternakan unggas yang telah mendapatkan Sertifikat Kompartemen Bebas AI dari Kementerian Pertanian, dan untuk komoditas daging ayam beku berasal dari Rumah Potong Hewan Ayam yang memiliki Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Import Risk Analysis (IRA)

Pelaksanaan IRA oleh Delegasi RDTL terhadap unit usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, diakui Domingos sebagai salah satu hasil tindak lanjut dari kerjasama Government to Government antara Republik Indonesia dan RDTL, dan keberhasilan Indonesia melaksanakan kompartemen bebas AI sehingga memenuhi persyaratan perdagangan internasional.

 “Kerjasama bidang pembangunan pertanian termasuk peternakan antara kedua negara telah dimulai dengan penandatanganan MoU antara Menteri Pertanian Indonesia dengan Menteri Pertanian dan Perikanan RDTL pada 26 Agustus 2015, selanjutnya ditindaklanjuti dengan Technical Agreement yang ditandatangani Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara kedua negara pada 19 April 2018,” jelas Domingos. 

Import Risk Analysis RDTL kali ini tidak hanya pada breeding farm, hatchery, dan Rumah Potong Ayam, namun juga dilakukan terhadap pabrik pakan ternak,” tambah Ketut.

Sementara itu, Direktur Animal  Health & Laboratory Services PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Teguh Y Prajitno menambahkan bahwa jika proses IRA berjalan lancar dengan dibukanya pasar ekspor bagi produk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, maka DOC yang akan dikirimkan nantinya berasal dari unit breeding Parent Stock Grati I Pasuruan dan penetasan telur  Baturiti Tabanan Bali. Sedangkan ekspor pakan berasal dari pabrik Sidoarjo dan karkas ayam berasal dari RPA Ciomas Krian, Sidoarjo.

“Sejauh ini PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sudah mengekspor 3,9 juta butir Hatching Egg Parent Stock Broiler ke Myanmar sejak tahun 2015. Rencana ekspor di tahun mendatang adalah ke Banglades berupa DOC, Brunei, Pakistan dan Vietnam berupa Hatching Egg,” imbuh Teguh.

Lebih lanjut Teguh juga menjelaskan, proyeksi ekspor JAPFA ke RDTL direncanakan sebanyak 520.000 ekor dengan jumlah pakan yang menyesuaikan feed conversion ratio.

Menanggapi peluang ekspor komoditi unggas ke RDTL, Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rachmat Indrajaya menyatakan, bahwa pihaknya memiliki keyakinan produknya memenuhi standar internasional dan siap untuk memasuki pasar RDTL.

“Mulai dari breeding farm dan hatchery, kami sudah menerapkan sistem biosekuriti yang ketat dan telah memperoleh Sertifikat Kompartemen Bebas AI.  Demikian juga pabrik pakan kami telah bersertifikat ISO 9001:2008 dan RPA kami telah memiliki NKV serta berstandar ekspor,” pungkas Rachmat. (NDV)

Kinerja Japfa Comfeed Tumbuh Signifikan di Kuartal III 2018


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Foto: Google)

Pasokan ayam di industri unggas terjaga, kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tumbuh signifikan. Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III 2018, JPFA mencatatkan pertumbuhan laba bersih signifikan yakni naik 108% secara tahunan menjadi Rp 1,67 triliun.

Pertumbuhan margin laba operasional di mayoritas segmen JPFA, menjadi pendukung laba perusahaan ini bisa tumbuh signifikan. Mimi Halimin, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, margin laba operasional pakan ternak hingga kuartal III 2018 naik 11,6% dibanding tahun lalu yang hanya tumbuh 10,4%. Segmen pakan ternak mendapat sentimen positif dari 
membaiknya pasokan jagung lokal.

Margin laba operasional segmen peternakan dan produk konsumen juga tumbuh 9,2% hingga kuartal III 2018. Sebagai perbandingan, tahun lalu segmen tersebut hanya tumbuh 2,1%.

Kenaikan margin laba operasional JPDA dan di luar perkiraan para analis terjadi pada segmen ayam umur sehari atau day old chicken (DOC). Hingga kuartal III 2018, segmen ini menggandakan keuntungan sebesar 22% berbanding pertumbuhan di tahun lalu yang hanya 13,6%.

"Pertumbuhan keuntungan DOC didukung dari kurangnya pasokan DOC di pasar," kata Mimi dalam riset 2 November 2018. Berkurangnya pasokan tak lepas karena kebijakan Kementerian Pertanian yang membatasi produksi ayam dengan menetapkan kuota impor bibit indukan ayam atau grand parent stock (GPS).

Marlene Tanumihardja, analis Samuel Sekuritas Indonesia menambahkan, laba bersih JPFA bisa naik di atas estimasi karena beban pokok penjualan turun sejak awal hingga pertengahan tahun. "Panen raya jagung cukup berhasil di beberapa wilayah Indonesia sejak akhir kuartal I dan awal kuartal II 2018, sehingga secara tahunan harga jagung masih relatif lebih rendah jika dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Marlene dalam riset 31 Oktober 2018.

Pendapatan JPFA hingga kuartal III 2018 mampu tumbuh 16,8% secara tahunan menjadi Rp 25 triliun. Marlene menilai, perolehan pendapatan tersebut sesuai dengan ekspektasinya. Ia mencatat, pertumbuhan pendapatan didorong lebih tingginya harga penjualan rata-rata atau average selling product (ASP) pada segmen unggas.

Marlene melihat, harga DOC dan broiler naik karena terpengaruh campur tangan pemerintah dalam menyeimbangkan suplai dan permintaan di pasar. Selain itu kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) sejak awal 2018 turut menyebabkan tertekannya suplai ayam di pasar.

Selain itu, Marlene juga melihat ada perbaikan operasional bisnis breeding dengan kondisi pertenakan dan kualitas DOC yang lebih baik.

Sementara, kuartalan pendapatan JPFA turun karena faktor jelang Lebaran dan datangnya bulan Suro di kuartal III yang membuat harga ayam cenderung lemah.

Michael W Setjoadi Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Selasa (6/11/2018) menyatakan secara historis kinerja kuartal IV sektor unggas akan lebih baik dibanding kuartal III. Penyebabkan, di kuartal III ada hari besar Idul Adha yang menyebabkan konsumsi protein diisi dengan daging kambing atau sapi.

Hingga akhir tahun, Michael juga optimistis kinerja JPFA bisa kembali meningkat karena di tengah perang dagang AS dan China membuat harga kedelai turun dan menjadi sentimen positif bagi kinerja sektor unggas ke depannya.

Secara valuasi, Michael mengatakan, harga JPFA cukup murah dengan PE 9 kali. Valuasi tersebut lebih murah dibanding PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang memiliki valuasi PE 18 kali.

Mimi memproyeksikan pendapatan JPFA di akhir tahun bisa mencapai Rp 34 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 2,15 triliun.

Melihat kinerja hingga kuartal III 2018 yang baik, Michael merekomendasikan buy saham JPFA di target harga Rp 3.000 per saham. Marlene juga merekomendasikan buy JPFA di target harga Rp 2.750 per saham. Kompak, Mimi pun menyarankan buy di target harga Rp 2.370 per saham. (Sumber: kontan.co.id)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer