Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini dirjen PKH | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENTAN: FOKUS PADA PENINGKATAN NILAI TAMBAH & DAYA SAING PRODUK OLAHAN

Mentan SYL saat menghadiri launching hilirisasi peternakan. (Foto: Istimewa)

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak melalui berbagai program kerja sama yang fokus pada peningkatan nilai tambah dan daya saing produk peternakan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Launching Hilirisasi Peternakan: Produksi Perdana Susu dan Keju Organik Indonesia di Kabupaten Pasuruan. Launching tersebut menjadi salah satu langkah nyata Kementerian Pertanian mendorong hilirisasi produk peternakan khususnya susu dan keju.

“ini menjadi langkah pasti bagi Indonesia, negara kita besar dengan berbagai produk pertanian yang sangat berpotensi dan hari ini kita lakukan upaya hilirisasi, ini menjadi bagian yang sangat penting,” kata SYL di Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan (KPSP), Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/8).

Produksi susu organik dan hilirisasi keju organik pertama di Indonesia ini merupakan bukti hasil kerja sama negara Indonesia-Denmark. SYL menyebut kerja sama ini diharapkan dapat mendorong peternak di sentra persusuan lainnya untuk berperan dan melakukan replikasi peternakan sapi perah organik di wilayahnya.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, mengungkapkan bahwa produk organik komoditas peternakan Indonesia sangat potensial dikembangkan melalui konsep back to nature. Pemerintah telah menetapkan Peta Jalan Pengembangan Persusuan Organik Nasional 2022-2026, sehingga pengembangan susu organik dapat didorong maksimal dan menembus pasar ekspor dunia.

“Dengan launching susu dan keju organik oleh Bapak Menteri Pertanian ini, kami harap para peternak sapi perah organik lainnya dapat menghasilkan berbagai jenis produk olahan berkualitas, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah serta daya saing di dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.

Sementara, Chargée d’affairs a.i. (Acting Ambassador of Denmark), Per Brixen, turut menyampaikan Pemerintah Denmark bangga mendukung komitmen kuat Indonesia dan para peternak, serta pengusaha perintis untuk mengembangkan produk susu organik, sehingga dapat mencapai peluang ekspor baru, meningkatkan pendapatan peternak, dan mengatasi tantangan lingkungan.

Berdasarkan data Ditjen PKH, lokasi Pilot Project Pengembangan Susu Organik yang ada di KPSP Setia Kawan Pasuruan, sejak dikonversi menjadi peternakan organik pada 2021, memiliki target produksi di 2023 mencapai 32 ribu liter susu organik segar yang akan diolah menjadi 3 ton keju organik. Proyeksi untuk tiga tahun ke depan (2026), produksi susu organik segar tahunan akan mencapai 1,5 juta liter dan keju organik sebanyak 157 ton. (INF)

DIRJEN PKH: PANGAN HEWANI SAAT NATARU AMAN DAN MENCUKUPI

Ketersediaan telur dan daging ayam, maupun sapi/kerbau saat Nataru sangat mencukupi. (Foto: Istimewa)

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyampaikan secara nasional ketersediaan dan pasokan pangan asal ternak saat Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) aman dan mencukupi. Hal tersebut disampaikan Dirjen PKH, Nasrullah, dalam keterangannya Jumat (30/12/2022).

Ia menjelaskan, ketersediaan telur dan daging ayam, maupun sapi/kerbau saat Nataru sangat mencukupi. Berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan asal ternak tersebut secara nasional dan kroscek di lapangan menunjukkan bahwa komoditas terpantau cukup, sehingga masyarakat menurutnya untuk menyambut akhir tahun tidak perlu khawatir kehabisan stok.

Lebih lanjut disampaikan, tahun ini ketersediaan daging broiler mencapai 3,71 juta ton dengan kebutuhan mencapai 3,21 juta ton, sehingga terdapat surplus sekitar 0,50 juta ton. “Ketersediaan telur ayam ras tidak jauh berbeda, dimana sebanyak 5,61 juta ton dengan kebutuhannya 5,52 juta ton, terdapat surplus sekitar 0,09 juta ton”, jelas Nasrullah.

Sedangkan ketersediaan daging sapi/kerbau 797.055 ton dengan kebutuhan sebanyak 736.622 ton, terdapat surplus sebesar 60.433 ton. “Data prognosa tersebut bersumber dari Rakornis Kementerian/Lembaga, Kementerian Koordinator Perekonomian, BPS, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bapanas,” ucapnya.

Ia juga mengemukakan, stok nasional daging sapi hingga 28 Desember 2022 sebesar 127.731 ton, artinya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sampai 60 hari ke depan Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta, stok daging sapi sebanyak 14.600 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 300 hari.

“Untuk stok nasional daging ayam hingga 28 Desember 2022 sebesar 129.761 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai 12 hari ke depan, sedangkan untuk DKI Jakarta stok daging ayam sebesar 10.110 ton, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 29 hari,” ungkapnya.

“Stok nasional telur ayam hingga 28 Desember 2022 mencapai 165.463 ton, artinya  mencukupi kebutuhan sampai sembilan hari. Sedangkan untuk DKI Jakarta, stoknya mencapai 15.051 ton, mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama 26 hari.”

Ia sampaikan, kegiatan pemantauan ketersediaan pangan penting dilakukan pada momen Nataru, karena terdapat potensi kenaikan permintaan bahan pangan asal ternak dan mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang akan berdampak pada fluktuasi harga.

“Hal ini tentu untuk menindaklanjuti arahan Bapak Menteri Pertanian yang terus mengingatkan kami agar selalu berkomitmen memenuhi kebutuhan pangan bagi 275 juta rakyat Indonesia yang merupakan prioritas layanan kami. Kami juga lakukan pemetaan stok produk pangan asal ternak untuk mengetahui status ketahanan pangan di daerah. Hal ini juga penting untuk menentukan kebijakan distribusi pasokan pangan ke wilayah yang berstatus aman, sehingga mampu membantu daerah-daerah yang masih mengalami status waspada,” pungkasnya. (INF)

JELANG AKHIR TAHUN KEMENTAN GANDENG TNI GELAR SERBU PANGAN MURAH

Serbu Pangan Murah salah satu bentuk kerja sama Kementan dengan TNI dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. 

Menjelang pergantian tahun, Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau melalui kegiatan Serbu Pangan Murah yang digelar di lapangan Rindam Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, berharap masyarakat tidak khawatir menghadapi pergantian tahun karena ketersediaan 12 bahan pangan pokok, khususnya komoditas peternakan dalam kondisi aman dan mencukupi.

“Alhamdulillah 12 bahan pangan pokok, khususnya untuk komoditas peternakan cukup dari sisi produksi dan itu bisa kami yakinkan, sehingga rakyat tidak perlu khawatir karena komoditas peternakan surplus pada 2022,” ucap Nasrullah dalam keterangan resminya saat membuka kegiatan Serbu Pangan Murah.

Serbu Pangan Murah merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Kementan melalui Ditjen PKH dengan TNI dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. Selain komoditas peternakan, kegiatan tersebut juga menyediakan komoditas pangan lainnya, seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, gula pasir dan minyak goreng.

“Kami mengapresiasi Komandan Rindam Jayakarta beserta seluruh  jajarannya berkolaborasi untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kami terus berupaya menggencarkan  peningkatan konsumsi protein hewani dengan penyediaan bahan pangan dengan akses yang mudah dan terjangkau,” katanya.

Ia juga menambahkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Pertanian untuk mendekatkan produsen dengan konsumen sebagai wujud negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memperoleh pangan dengan harga terjangkau dalam masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru 2023.

Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan bersama stakeholder terkait di beberapa titik sejak 18 Desember 2022 hingga 31 Desember 2022. “Ini tentunya dalam rangka  mencukupi kebutuhan masyarakat akan produk asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), serta pemenuhan kebutuhan gizi protein hewani yang cukup di masyarakat,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Umum Rindam Jaya, Letkol INF Audy Komontoy, mengungkapkan kerja sama ini terus dilakukan dan saling bersinergi dalam menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat.

“Kerja sama sudah lama dilakukan, mulai dari hulu  hingga hilir dalam menjaga ketahanan pangan. Saat ini pada kegiatan Serbu Pangan Murah, kami memfasilitasi tempat untuk masyarakat dalam mempermudah memenuhi kebutuhan pangan,” kata Audy.

Hal senada juga disampaikan salah satu pengunjung, May, yang antusias membeli daging kerbau dan telur. Ia katakan, dirinya dan warga sekitar sangat senang dengan adanya kegiatan Serbu Pangan Murah.

“Di sini kami bisa membeli kebutuhan kami jauh lebih mudah dan harga lebih terjangkau. Harapannya kegiatan seperti ini bisa sering digelar karena sangat membantu masyarakat berbelanja kebutuhan pangan dengan lebih terjangkau, sehingga lebih hemat,” katanya. (INF)

PERKUAT KOLABORASI ANTAR NEGARA KENDALIKAN PMK

Pertemuan SEACFMD. (Foto: Istimewa)

Indonesia bersama Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) mendorong kolaborasi negara-negara di Asia Tenggara dan China dalam penguatan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu disampaikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan (PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah di sela-sela pertemuan “25th South-East Asia and China Foot and Mouth Disease (SEACFMD) Coordinators Meeting” di Bali (5/10/2022).

Nasrullah katakan, pertemuan SEACFMD yang berlangsung selama tiga hari sangat penting dalam mendorong program pengendalian PMK bagi Indonesia sebagai negara anggota yang baru terdampak.

“Kita berharap hasil dari pertemuan ini dapat mengarahkan, sekaligus memberikan rekomendasi terbaik untuk mengendalikan PMK, serta memberikan panduan dalam perjalanan pemberantasan PMK di Indonesia dan Asia Tenggara serta China,” ujarnya. Pertemuan pun dihadiri oleh negara-negara anggota diantaranya Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura, China dan Mongolia serta negara-negara tetangga kawasan seperti Timor Leste, Jepang dan Korea Selatan.

Hal senada juga disampaikan Sub-Regional Representative SEACFMD Regional Coordinator WOAH, Ronello Abila, bahwa pertemuan tahunan koordinator nasional SEACFMD merupakan sarana penting untuk membahas situasi risiko PMK, sekaligus menjadi forum berbagi pengalaman dalam pengawasan dan pengendalian PMK.

“Melalui kegiatan ini dapat terjalin kerja sama regional antar negara anggota dan  semua peserta dapat meninjau kemajuan kampanye SEACFMD, serta merumuskan rencana aksi pengendalian PMK,” kata Ronello.

Dalam pertemuan SEACFMD yang juga dihadiri para ahli dari Laboratorium Referensi Dunia untuk PMK-Pirbright, Australian Centre for Disease Preparedness (ACDP), Lanzhou Veterinary Research Institute (LVRI), Regional Reference Laboratory Pakchong dan para mitra kerja internasional, ditambahkan Ronello, semua negara anggota menyepakati rekomendasi dari hasil pertemuan terkait pengendalian PMK, baik untuk negara anggota yang masih tertular PMK maupun juga rekomendasi untuk negara yang masih bebas PMK.

Menurutnya, kolaborasi dan komunikasi, serta sinergi diantara negara anggota, mitra kerja, serta pihak swasta menjadi hal yang disepakati untuk terus ditingkatkan guna memperkuat langkah dalam pengendalian PMK. “Hal ini sejalan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak terbentuknya kampanye SEACFMD pada 90-an,” ucapnya.

Sementara Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin, optimis bahwa SEACFMD dapat mengkoordinasikan kegiatan pengendalian PMK antara negara-negara anggota. Selain juga memberikan saran teknis dan memastikan strategi regional yang terintegrasi, serta mendorong dukungan politik dan sumber daya untuk kegiatan PMK.

Ia tambahkan, koordinasi, kerja sama dan kolaborasi semua peserta sangat penting untuk dapat mengendalikan PMK dan pada akhirnya memberantas PMK di Kawasan Asia Tenggara dan China.

“Kunci sukses dalam pengendalian PMK di Indonesia tidak hanya komitmen tingkat nasional, tetapi juga harus mendapatkan dukungan global, serta komitmen dari tingkat provinsi hingga kabupaten,” tukasnya. (INF)

SUSUN ROADMAP PENGEMBANGAN SUSU ORGANIK INDONESIA

Kerja sama pengembangan susu organik Indonesia (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) bekerja sama dengan Pemerintah Denmark mengembangkan susu sapi organik di Indonesia. Kerja sama tersebut saat ini sedang dalam tahap penyusunan roadmap.

“Ini sebagai wujud komitmen pemerinta dalam pengembangan persusuan organik di Indonesia dan sebagai langkah awal dalam memenuhi kebutuhan susu organik kita lakukan penyusunan roadmap bekerja sama dengan Pemerintah Denmark,” kata Dirjen PKH, Nasrullah, melalui siaran persnya, Rabu (23/3/2022).

Ia menambahkan, roadmap pengembangan persusuan organik Indonesia berisi dari mulai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang diharapkan menjadi pedoman dan acuan bersama dari masing-masing unit kerja terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Sasaran akhir dari pengembangan persusuan organik yakni terpenuhinya kebutuhan susu organik dalam negeri yang aman dikonsumsi, bernutrisi dan berkualitas baik, serta ramah lingkungan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari, mengatakan bahwa roadmap ini disusun bersama Tim Expert Organik dari Denmark bersama Tim Champion Pengembangan Persusuan Organik Ditjen PKH, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini juga, sebagai tindak lanjut kemitraan antara Indonesia dan Denmark dalam kerja sama Strategic Sector Cooperation (SSC) dalam pengembangan persusuan organik.

Sementara Minister Counsellor Kedubes Denmark, Hanne Larsen, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam rangka mendukung dan fokus membangun susu organik nasional.

“Kami berharap kesadaran masyarakat tentang produk organik dapat meningkat, melalui kerja sama SSC ini telah diadakan webinar sebanyak dua kali dan akan dilaksanakan upaya penyebaran informasi terkait manfaat konsumsi produk organik,” ungkap Larsen.

“Terciptanya kesadaran masyarakat akan kebutuhan produk organik lebih sehat dan berkualitas, akan menjadi potensi besar bagi pengembangan produk susu organik di Indonesia. Fokus susu organik ini telah menjadi bagian komitmen kami untuk membantu masyarakat seluruh dunia.”

Sebagai informasi, pelaksanaan Courtesy Meeting Kerjasama SSC Indonesia–Denmark sekaligus pembukaan rangkaian kegiatan penyusunan roadmap pengambangan persusuan organik Indonesia sebelumnya telah dilaksanakan di Kantor Pusat Kementan pada Senin (21/3/2022). Selanjutnya perwakilan dari Arla yakni perusahaan susu multinasional asal Denmark, hadir ke Indonesia guna menindaklanjuti LoI (Letter of Intent) atau surat kesedian yang telah ditandatangani di Denmark saat kunjungan Dirjen PKH ke Denmark pada November 2021 lalu. (INF)

PELUNCURAN SMART BROILER FARMING DI PERINGATAN HARI PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN

Produk aplikasi smart broiler farming diluncurkan dalam Indonesia Livestock Club (ILC) Edisi 23 secara daring. (Foto: Istimewa)

Fakultas Peternakan UGM menghilirisasikan risetnya dengan menciptakan sebuah sistem pendeteksi performa kandang ayam yang memudahkan peternak memantau ayam broiler melalui sebuah aplikasi bernama BroilerX, salah satu merek yang dikembangkan PT Integrasi Teknologi Unggas pada peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kamis (26/8/2021).

Produk aplikasi smart farming tersebut diluncurkan dalam Indonesia Livestock Club (ILC) Edisi 23 secara daring tersebut dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah, Rektor UGM Prof Panut Mulyono dan Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus. ILC bertajuk “Unggas Merdeka dengan Big Data” diikuti sekitar 230 peserta dengan narasumber utama Founder sekaligus Direktur Utama BroilerX Jati Pikukuh dan Direktur Utama Tropic Darmawan.

Dirjen PKH Nasrullah dalam kesempatan itu menyambut baik inovasi tersebut. Ia mengatakan, “Semakin banyak atau besar data yang dipegang, maka akan semakin real dan tepat sasaran dalam analisis pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah. Permasalahan besar kita sekarang adalah peternak masih belum terbuka tentang data, sehingga menyulitkan dalam pengambilan kebijakan yang sistematis terukur tepat sasaran,” kata Nasrullah.

Ia berharap inovasi yang dihadirkan benar-benar dimanfaatkan peternak dan dikembangkan sebaik mungkin, serta dapat membantu pemerintah dalam pemetaan masalah di industri perunggasan dan menghadirkan solusi aktual dan konkrit berdasarkan big data secara real time.

Pada kesempatan yang sama, Ali Agus juga mengemukakan tentang BroilerX yang merupakan produk generasi milenial karya anak bangsa dari mahasiswa UGM, sangat layak untuk mendapatkan ruang untuk terus berkembang dan berkiprah di negeri sendiri.

“BroilerX hadir dengan semangat untuk menghadirkan solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan peternak untuk semakin mengefisienkan manajemen produksi budi daya mereka,” katanya. (IN)

KEMENTAN JANJI PEMENUHAN DAGING JELANG RAMADAN & LEBARAN AMAN

Mentan Syahrul (tengah) dan Dirjen PKH Nasrullah (kiri) saat meninjau Toko Daging Nusantara di Depok, Senin (5/4/2021). (Foto: Humas PKH)

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan daging jelang Ramadan dan Idul Fitri 2021 dalam kondisi cukup dan aman.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4/2021), ia menyebut untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, pihaknya tidak hanya mengandalkan mekanisme impor, tetapi juga memaksimalkan produksi daging dalam negeri.

“Selama Ramadan biasanya daging menjadi salah satu kebutuhan pangan cukup tinggi permintaannya, kami lakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan itu, baik dalam bentuk daging segar maupun beku, kami akan maksimalkan dari berbagai tempat termasuk produksi dalam negeri,” kata Mentan Syahrul saat meninjau Toko Daging Nusantara GDC, Depok.

Syahrul mengatakan, kunjungannya ke Toko Daging Nusantara ini menjadi salah satu upayanya memastikan pangan masyarakat khususnya daging. Ia mengaku akan meningkatkan sinergi dengan pihak terkait untuk mengamankan ketersediaan maupun distribusi pangan secara umum.

“Pangan itu sangat terkait dengan supply and demand, maka untuk menjaga ini saya akan bekerja sama dengan para pihak terkait, salah satunya Menteri Perdagangan untuk mendekatkan produksi dengan pasar, jika masih terjadi lonjakan tentu kami akan lakukan operasi pasar, hari ini saya juga mengecek ketersediaan daging bersama Ketua Asosiasi Pedagang Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (ASPEDATA) ini juga menjadi bagian kami memperkuat upaya pemenuhan pangan,” ungkap dia.

Terkait stok daging, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH Kementan), Nasrullah, mengatakan meski pada April 2021 umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa, tetapi kondisi permintaan daging masih dalam batas normal, hal ini disebabkan Indonesia masih dalam kondisi pandemi dan aktivitas perekenomian belum sepenuhnya pulih.

“Hasil prognosa kita dengan memperhitungkan kebutuhan normal di April itu sekitar 26.000 ton, kemudian di Mei bertepatan puasa dan lebaran kurang lebih butuh 76.000 ton, ini masih dalam posisi kebutuhan normal. Dengan adanya COVID-19, daya beli turun, serta hotel, restoran dan katering (Horeka) juga belum sepenuhnya normal, tentu angka ini bisa terkoreksi, tapi terus kami update setiap akhir bulan” jelas Nasrullah.

Ia merinci stok daging di Februari dan Maret 2021 dalam kondisi surplus dan angka itu akan memperkuat ketersediaan daging nasional di periode April dan Mei 2021. Jika ditotalkan, stok daging di Maret 2021 ditambah kekuatan produksi dalam negeri, dapat dipastikan pemenuhan daging masyarakat selama Ramadan dan Lebaran dalam posisi aman.

“Di Maret kebutuhan kita 37.000 ton dan ada surplus sekitar 27.000 ton, untuk periode berikutnya stok juga dipenuhi dari sapi bangkalan dan sapi lokal, angkanya kurang lebih 188.000 ekor yang siap dipotong, ini untuk periode April dan Mei, dan stok daging beku yang ada di gudang-gudang pada Maret 2021 ada 24.000 ton, angka suprlus ini untuk memperkuat stok di April, jika di total di Mei nanti InsyaAllah stok daging sapi atau kerbau cukup untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri,” pungkasnya. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer