Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini WED | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

CHICKEN & EGG FOR BETTER LIFE, RANGKAIAN HATN DAN WED 2023

Webinar “Chicken & Egg for Better Life” rangkaian HATN dan WED 2023. (Foto: Dok. Infovet)

Masih menjadi rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia menggelar webinar “Chicken & Egg for Better Life” berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (28/10/2023), sekaligus dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.

Rimayanti, mewakili Dekan FKH Unair, dalam sambutannya menyambut baik acara ini yang fokus mengangkat pentingnya konsumsi telur dan daging ayam sebagai asupan gizi masyarakat. Dimana kata dia, kedua protein asal hewani tersebut keberadaannya melimpah dan mudah ditemui.

Hal senada juga disampaikan Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Pinsar Indonesia, Rakhmat Nuriyanto, yang turut menjadi moderator. “Benar sekali daging dan telur ayam adalah sumber gizi yang mudah terjangkau, namun kenyataannya tingkat konsumsi kita masih cukup rendah dibanding negara tetangga,” ujarnya.

Hal itu disinyalir karena tingkat pendapat masyarakat yang rendah, namun nyatanya kata Rakhmat, konsumsi rokok sangat tinggi dibanding konsumsi protein hewani untuk kesehatan tersebut. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya konsumsi telur dan daging ayam ialah merebaknya isu-isu negatif seperti pemberian hormon ataupun dituding sebagai penyebab timbulnya penyakit.

Hal itu juga ditegaskan Baskoro Tri Caroko selaku Konsultan Perunggasan, yang menjadi narasumber bahwa penyuntikan hormon pada ayam pedaging adalah isu yang tidak benar. “Statement penggunaan hormon pada broiler adalah tuduhan keji, menyesatkan, merugikan peternak, serta UMKM berbasis broiler, sehingga berpotensi berdampak kerugian sosio-ekonomi yang dalam dan luas,” katanya.

Ia menjelaskan, pemberian hormon adalah hal yang dilarang dalam UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pertumbuhan ayam yang cepat merupakan hasil riset seleksi genetik yang dilakukan para ahli selama puluhan tahun, didukung dengan teknologi pakan yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan ayam.

“Oleh karena itu, daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi, banyak digemari, harganya terjangkau, mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, dan diandalkan untuk mengatasi stunting pada anak-anak,” tegasnya.

Hal itu juga seperti yang disampaikan oleh Ahli Gizi Unair, Anisa Lailatul Fitria, bahwa konsumsi telur dan ayam sangat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian dan untuk pemenuhan gizi.

Pada kesempatan yang sama juga turut hadir Wakil Ketua Pinsar Indonesia yang sekaligus peternak Jatinom Group, Hidayaturrahman, yang turut menyampaikan testimoninya dalam bisnis perunggasan. (RBS)

HATN & WED 2023, EDUKASI AYAM DAN TELUR HARUS TERUS DIGAUNGKAN

Konferensi pers HATN di Jakarta. (Foto: Dok. Infovet)

HATN 2023 mengangkat tema “Chicken & Egg For Better Life” yang puncak acaranya dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023), di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Edukasi mengenai gizi dari ayam dan telur pun terus digaungkan.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Panitia HATN Pusat, Ricky Bangsaratoe, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023). “Harus terus digaungkan edukasi gizi ini, karena tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap konsumsi protein hewani masih rendah, bahkan itu terjadi di daerah sentra penghasil telur dan daging ayam,” ujar Ricky.

Dipilihnya Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 disampaikan Ricky, karena Blitar menjadi salah satu sentra penghasil telur, namun ironisnya masih terjadi kasus stunting yang salah satunya disebabkan akibat kurangnya mengonsumsi makanan bergizi.

Bahkan dalam keterangan resminya, ia juga menyebutkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini harga sebutir telur hampir sama dengan sebatang rokok. Berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/tahun (sebelum pandemi COVID-19), sedangkan konsumsi rokok mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/tahun.

“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi tiga butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok sehari tiga batang. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” sebutnya.

Ia juga mengemukakan, banyak orang enggan makan telur karena isu negatif yang menyebar seperti kolesterol dan bisul, padahal hanya beberapa orang saja yang alergi terhadap telur. Untuk orang yang sehat tak perlu khawatir makan telur karena kandungan gizinya lengkap.

Selain itu, ketakutan masyarakat lainnya soal daging ayam juga perlu diluruskan. Misalnya anggapan bahwa broiler cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini menurut Ricky sama sekali tidak beralasan, karena harga hormon sekali suntik bisa mencapai $5 USD (sekitar Rp 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya berkisar Rp 20.000/ekor. Pertumbuhan broiler yang cepat karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika.

“Jadi berdasarkan fakta di atas kita bisa simpulkan bahwa konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah bukan semata-mata karena daya beli masyarakat, melainkan karena pola belanja yang tidak berorientasi prioritas pada kesehatan dan kecerdasan, serta kurangnya pemahaman gizi masyarakat,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua Panitia HATN Pusat, Bambang Suharno, yang juga turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa maraknya isu negatif soal telur dan daging ayam secara bertahap bisa diredam dengan beragam kegiatan di peringatan HATN yang mengarah pada edukasi di masyarakat.

Diharapkan pula kegiatan rutin tahunan ini yang sudah berjalan sejak 2013, juga ikut mendongkrak konsumsi telur dan daging ayam. “Saya sangat yakin dampak dari kegiatan-kegiatan HATN dan WED ini memberikan dampak yang positif sekali,” katanya. (RBS)

BLITAR SIAP SUKSESKAN HATN 2023, AYO IKUTAN


Sepanjang September hingga Oktober 2023, Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diramaikan dengan berbagai acara dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) ke-13 sekaligus perayaan Hari Telur Sedunia (World Egg Day
).

Rangkaian acara dimulai dengan seminar peternak unggas pada 7 September di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, yang menghadirkan narasumber pakar nutrisi dan pakan ternak, Prof Budi Tangendjaja. Seminar tersebut dilaksanakan secara hybrid, diikuti para peternak unggas Blitar dan sekitarnya, serta kalangan peternak dan akademisi dari berbagai kota.

Adapun kegiatan lainnya difokuskan pada edukasi seputar ayam dan telur dengan seminar gizi dan seminar penyakit zoonosis. Selain itu, ASOHI Jatim juga ikut memeriahkan HATN dengan mengadakan seminar terkait AMR yang diadakan di Kampung Coklat Blitar.

Ragam kegiatan lainnya seperti lomba pembuatan video kreatif oleh mahasiswa FKH Unair Surabaya, lomba essay nasional, lomba chicken dance, lomba mewarnai maskot ayam telur, dan lomba kreasi video masak olahan ayam dan telur juga turut dilakukan untuk memeriahkan HATN.

Rencananya acara puncak HATN akan digelar pada Minggu, 15 Oktober 2023 di Blitar yang akan dihadiri Gubernur Jatim, serta sejumlah pejabat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, bersama Badan Pangan Nasional. Nantinya acara juga akan dimeriahkan dengan jalan sehat, senam bersama, pengumuman pemenang lomba, dan sejumlah hiburan.

Panitia khusus HATN Blitar, Suyanto, mengatakan bahwa diperkirakan sekitar 5.000 orang akan berkumpul di Blitar pada acara puncak HATN. Pihaknya pun mengapresiasi Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 karena merupakan sentra peternakan unggas dan dikenal sebagai produsen telur terbesar di Indonesia.

"Kami mengajak para peternak dan stakeholder peternakan ikut berpartisipasi untuk suksesnya acara ini,” katanya. (INF)

SEMINAR NASIONAL MENYONGSONG HATN DAN WED 2023

Prof Budi saat memaparkan materinya. (Foto: Dok. Infovet)

Menyongsong peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia bersama Majalah Infovet, dan didukung USSEC, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, serta stakeholder perunggasan menggelar Seminar Nasional “Pullet yang Bagus untuk Produksi yang Optimal”.

Acara dilaksanakan secara hibrid di Aula Majapahit Unisba, Kamis (7/9/2023). Rektor Unisba Blitar, Dr Drs Soebiantoro MSi, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung  dan mengapresiasi acara yang berlangsung di kampusnya.

“Kami sangat berbangga hati melalui seminar ini kita bisa mendapat apa yang bisa kita andalkan dalam pemeliharaan pullet. Seperti bagaimana memperhatikan brooding, kerangkanya, kesehatannya, vaksinasi, dan lainnya. Bilamana ini terlewatkan, pullet menjadi tidak berkualitas,” katanya.

Sebab dengan pullet yang berkualitas, lanjutnya, akan mampu menunjang produktivitas unggas. Hal ini akan berujung pada produksi telur yang optimal sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan.

Hal itu juga seperti disampaikan Technical Consultant Nutrition and Feed Technology USSEC, Prof Budi Tangendjaja, yang menjadi pembicara. “Telur adalah makanan yang sempurna bagi manusia dari segi gizi, asam amino, vitamin, dan lainnya. Makan dua butir telur sehari sangat baik untuk tubuh,” kata Prof Budi.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan produksi telur yang optimal dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik sejak pullet masuk kandang, seperti pakan, air minum, dan kandang yang memadai, agar keseragaman tercapai dan pertumbuhan organ, tulang, serta kerangka tubuh unggas mumpuni.

Ia menekankan kepada peternak untuk selalu memperhatikan manajemen pakan (pemberian, ukuran partikel pakan), serta kandungan gizi dalam pakan, sebab hal ini menjadi sangat penting bagi tiap fase pertumbuhan ayam. Selain itu, juga perhatikan kualitas air minum, ada atau tidaknya penyakit pencernaan (koksi, NE), vaksinasi, kepadatan kandang, tingkat stres (pindah kandang, potong paruh, cuaca, dan sebagainya), yang dapat memengaruhi kesehatan dan tingkat keseragam ayam.

“Jadi sangat penting sekali ini, sebab kualitas pullet menentukan produksi telur berikutnya, selain peran manajemen pemeliharaan, pakan yang sesuai kebutuhan, dan pemberiannya yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,” tukasnya.

Sebagai informasi, seminar kali ini merupakan rangkaian acara HATN dan WED 2023 yang puncak acaranya akan diselenggarkan pada 15 Oktober 2023 di Blitar, Jawa Timur.

“Akan ada rangkaian acara lainnya, kami harapkan semua bisa hadir merayakan dan meramaikan HATN dan WED yang menjadi wadah promosi secara masif akan pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Semoga HATN yang sudah berlangsung selama 13 tahun ini memberikan dampak besar bagi masyarakat,” kata Ketua Pinsar Jawa Timur, Hidayatur Rahman. (RBS)

SEMINAR NASIONAL AYAM DAN TELUR, RANGKAIAN PERINGATAN HATN 2022

Foto bersama pada seminar nasional ayam dan telur, rangkaian kegiatan HATN 2022. (Foto: Dok. Infovet)

Kamis (22/9/2022), dalam rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan peringatan World Egg Day (WED) 2022, diselenggarkan seminar nasional ayam dan telur 2022 “Kontribusi Ayam dan Telur dalam Penyediaan Protein Hewani untuk Menciptakan Masyarakat yang Sehat dan Tangguh,” yang dilaksanakan secara hybrid di Peternakan Convention Center (PCC) Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand).

“Ini merupakan rangkaian acara HATN dimana tahun ini Sumatra Barat menjadi tuan rumahnya, semoga ini menjadi berkah bagi kita semua,” kata Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy yang menjadi keynote speech sekaligus membuka acara seminar nasional tersebut.

Dalam pembukaannya, ia juga mengungkapkan bahwa pentingnya konsumsi daging dan telur ayam, karena saat ini Indonesia masih menjadi negara terendah dalam konsumsi dua protein hewani tersebut dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

“Bicara konsumsi ayam kita masih rendah, hanya 10 kg saja, sementara Malaysia sudah mencapai 40 kg. Begitu juga pada konsumsi telur, kita masih sekitar 130-150 butir, sementara di Malaysia sudah mencapai sekitar 300 butir,” papar Audy.

Kondisi tersebut bisa jadi karena faktor isu-isu yang kurang sedap tentang ayam dan telur yang masih beredar luas di masyarakat. “Stigma negatif mengenai ayam dan telur jangan dipercaya, seperti ayam disuntik hormon dan lain sebagainya. Ayam cepat tumbuh itu karena perbaikan genetik. Sementara soal bisul jika konsumsi telur juga itu tidak ada, saya setiap hari makan daging dan telur ayam,” ucapnya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat tingginya konsumsi rokok dan pulsa di Indonesia. Padahal konsumsi daging dan telur ayam merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya konsumsi dan gizi dari ayam dan telur, karena itu bagus untuk kecerdasan otak dan kesehatan tubuh,” tukasnya.

Rangkaian acara seminar juga turut menampilkan beberapa makalah keynote speaker diantaranya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tri Melasari, Ketua Pinsar Singgih Januratmoko dan Chief Technical Advisor FAO diwakili Gunawan Budi Utomo, serta pemakalah invited speakers Ahli Gizi Fakultas Kedokteran Unand Nur Indrawati Lipoeto, Kadis Pangan Sumbar Efendi dan dari Fakultas Peternakan Unand Rusfrida.

Rangkaian HATN dan WED 2022, masih akan terus berlangsung hingga puncaknya akan digelar pada 16 Oktober 2022, di Bukittinggi, Padang. Pada puncak acara HATN rencananya akan dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, parade delman, bazar UMKM produk unggas, acara hiburan dan pengumuman lomba, serta rekor MURI minum teh Talua (teh telur) bersama. (RBS)

MENYAMBUT PERINGATAN HARI AYAM DAN TELUR NASIONAL 2022

Ricky Bangsaratoe (kiri) bersama Bambang Suharno saat Konferensi Pers HATN 2022. (Foto: Dok. Infovet)

Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2022, kembali diselenggarakan yang puncak acaranya akan digelar pada 16 Oktober 2022 di Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Pemimpin Redaksi Majalah Infovet, Ir Bambang Suharno, yang juga panitia penyelenggara HATN, mengatakan rangkaian kegiatan HATN 2022 bertajuk “Healthy Family with Chicken Meat & Egg” sudah berjalan sejak Juli.

“Rangkaian kegiatan HATN sudah mulai berjalan sejak Juli kemarin,” ujarnya dalam Konferensi Pers HATN 2022, Rabu (24/8/2022). Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya seminar nasional “Healthy Family with Chicken Meat & Egg” dan senam bersama anggota grup Bucera yang dilaksanakan di lapangan Futsal Perum Peruri, Kelurahan Sidangmara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Rangkaian kegiatan lainnya akan dilaksanakan di Sumbar mulai September 2022. “Kita sudah melakukan audiensi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, kemudian Pinsar Sumbar, kepala dinas setempat, Universitas Andalas dan beberapa media massa untuk kesiapan HATN ini,” ungkapnya.

Adapun rencana kegiatan HATN 2022 di Sumbar meliputi talkshow sosialisasi HATN dan WED di stasiun televisi nasional dan lokal, seminar nasional perunggasan di Convention Hall Universitas Andalas, Padang. Kemudian seminar nasional manajemen peternakan unggas, lomba menu masakan berbahan ayam dan telur, talkshow edukasi gizi ayam dan telur di televisi, radio dan YouTube, serta acara puncak HATN yang direncanakan digelar di Plaza Jam Gadang Bukittinggi.

Disampaikan juga bahwa pada kegiatan puncak acara HATN akan dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, parade delman, bazar UKM produk unggas, acara hiburan dan pengumuman lomba, serta rekor MURI minum teh Talua (teh telur) bersama.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Usaha Promosi dan Kerja Sosial Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, yang juga Ketua Panitia HATN, Ricky Bangsaratoe, mengharapkan kegiatan ini bisa secara langsung meningkatkan konsumsi daging dan telur ayam di masyarakat, sekaligus menampik isu-isu hoaks seputar ayam dan telur.

“Terkait banyaknya hoaks soal konsumsi ayam dan telur, seperti bisul, penambahan hormon dan lain sebagainya, jangan terlalu diladenin lah. Mungkin banyak yang masih belum membaca informasi pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Maka dari itu, ikutilah seminar-seminar HATN ini untuk mendapat informasi bermanfaat seputar daging dan telur ayam,” tukasnya.

Dalam acara konferensi tersebut, juga turut diumumkan para pemenang lomba kreasi video dan penulisan artikel ayam dan telur. Untuk pemenang lomba kreasi video, Juara Harapan diberikan kepada Khalid dan Athaya dengan skor 800, sementara Juara III diraih Muhammad Khalid dengan skor 835, Juara II diberikan kepada Sarah Jauharhayati Ulifah dengan skor 885 dan Juara I dianugerahkan kepada SMK Negeri I Ngablak, Kabupaten Magelang dengan skor 910.

Untuk pemenang lomba penulisan artikel, Juara Harapan diberikan kepada Anggy Wira Pambudi dengan skor 930, Juara III diberikan kepada Astanti Prihoetami dengan skor 935, Juara II diraih Wulandari dengan skor 975 dan Juara I diberikan kepada Abdul Kholis dengan skor 990.

Masing-masing pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa uang, untuk Juara Harapan sebesar Rp 500 ribu, Juara III mendapat Rp 1 juta, peraih Juara II sebesar Rp 1,5 juta dan Juara I mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta. (RBS)

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS AYAM TANPA AGP

Direktur Pakan, Agus Sunanto, saat menjadi keynote speaker dalam webinar “Training Formulasi Pakan Tanpa AGP”. (Foto: Infovet/Ridwan)

Dampak penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) pada industri ayam ras menjadi alasan pemerintah melarang AGP yang biasanya digunakan melalui pakan. Walau diketahui penggunaannya dapat membantu menekan bakteri patogen di saluran pencernaan.

Namun dalam jangka panjang pemberian AGP dapat menimbulkan residu antibiotik pada produk unggas yang berbahaya dikonsumsi manusia, yang turut meningkatkan kasus antimicrobial resistant (AMR).

“Survei WHO pada 2014 menyebutkan angka kematian global akibat AMR sebanyak 700 juta jiwa (low estimate) dan diperkirakan meningkat menjadi 10 juta jiwa di tahun 2050 mendatang. Banyak negara di Eropa melarang semua jenis antibiotik sebagai growth promoter,” ujar Direktur Pakan Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Agus Sunanto, dalam webinar “Training Formulasi Pakan Tanpa AGP”, Rabu (8/9/2021), yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2021 di Provinsi NTT pada Oktober mendatang.

Pelarangan AGP di Indonesia telah diatur melalui berbagai regulasi, diantaranya UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Permentan No. 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan, Permentan No. 22/2017 mengenai Pendaftaran dan Peredaran Pakan dan Permentan No. 65/2007 tentang Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan.

Dipaparkan Agus, tujuan dari pelarangan AGP tersebut untuk mencegah terjadinya residu obat pada ternak dan resitensi mikroba patogen, mencegah gangguan kesehatan pada manusia, serta menjaga kesehatan lingkungan.

Oleh karena itu, kata dia, langkah strategis yang bisa diupayakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ayam bisa menggunakan alternatif seperti probiotik, prebiotik, asam organik, minyak esensial, enzim, maupun feed supplement berkualitas.

“Juga dengan penerapan biosekuriti tiga zona, peningkatan kualitas pakan dan pemilihan DOC yang sehat, berkualitas dan bersertifikat,” ungkap Agus.

Hal senada juga disampaikan Direktur Nutricell Pacific, Wira Wisnu, yang menjadi narasumber. Dikatakan di era bebas AGP sekarang ini, pelaku budi daya unggas harus lebih jeli dalam perbaikan pemeliharaan.

Dijelaskan Wira, beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk mengoptimalkan performa ayam yakni dengan memperhatikan kepadatan kandang, kebutuhan air, ketersediaan dan kualitas pakan.

“Serta bagaimana kita mengatur temperatur, kelembapan, oksigen, manajemen pH saluran pencernaan (keseimbangan mikroflora), pengelolaan organ hati dan usus, serta meminimalisir kondisi stres pada ayam,” katanya. (RBS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer