Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Universitas Jambi | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

UNJA JADI TUAN RUMAH PERTEMUAN ILMIAH MAHASISWA PETERNAKAN

Rektor UNJA Berfoto Bersama Peserta Pertemuan Ilmiah

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jambi (UNJA) menjadi tuan rumah dari kegiatan ‘Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia Wilayah 1 (TIMPIWIL 1) Sumatra 2022’. Tema yang diangkat dari kegiatan tersebut yaitu ‘Mengembangkan Potensi Sumber Daya Peternakan Wilayah Sumatra untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia’. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai III Gedung Rektorat UNJA Mendalo, Senin (17/10/2022).

Kegiatan TIMPIWIL 1 tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UNJA, Prof. Sutrisno. Turut hadir pula beberapa pejabat di lingkungan UNJA, dosen-dosen Fapet, serta seluruh mahasiswa peserta TIMWIPIL yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Wilayah 1 Sumatera.

TIMPIWIL 1 2022 merupakan kegiatan berkumpulnya delegasi mahasiswa peternakan yang berasal dari seluruh perguruan tinggi yang ada di wilayah 1 Sumatra, dengan tujuan menjalin silaturahmi, bertukar informasi mengenasi SDA peternakan, dan mendiskusikan isu-isu terkini di bidang peternakan.

Rektor UNJA sendiri menjelaskan dua hal penting yang diharapkan bisa dicapai dari kegiatan TIMPIWIL 1 2022 tersebut, baik berupa koordinasi dalam program MBKM, pertukaran mahasiswa dan dosen, atau pun resource sharing laboratorium, serta mensuplai surplus di bidang peternakan.

“Ini merupakan suatu kegiatan tahunan, dalam konteks Universitas Jambi ada dua pesan penting yang saya kira itu menjadi perhatian kita bersama. Pertama, berkoordinasi bersama-sama untuk melaksanakan MBKM, bisa pertukaran mahasiswa atau dosen maupun resource sharing dalam bidang laboratorium peternakan yang berbasis pada SDA yang ada di wilayah Sumatra.Kedua, pentingnya suatu integrasi ilmu pengetahuan dalam rangka mensuplai surplus bidang peternakan, bukan hanya protein, karbohidrat, dan lemak yang bersumber dari hewani atau nabati. Intinya adalah berkolaborasi," ujar Sutrisno.

Terakhir, Rektor UNJA berharap akan adanya sebuah platform yang bisa mewadahi para mahasiswa untuk bisa mengembangkan 20-40 SKS terkait program MBKM di luar kampus.

“Kita harapkan adanya mahasiswa yang memiliki keunggulan masing-masing untuk berbagi dan dibuat suatu platform mengembangkan 20 SKS bahkan 40 SKS yang ada di luar kampus masing-masing,” jelasnya. (INF)

SEMINAR NASIONAL II FAPET UNJA

Seminar Nasional II yang diselenggarakan Fapet UNJA. (Foto: Dok. Infovet)

Diseminasi hasil kajian bidang peternakan dan perikanan diperlukan, mengingat kebutuhan sumber informasi terkait teknologi kekinian diperlukan oleh peternak dan nelayan untuk memperbaiki usahanya. Hal inilah yang menggerakan akademisi Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Fapet UNJA) menyelenggarakan Seminar Nasional II Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengenai sistem produksi peternakan dan perikanan berkelanjutan, melalui daring, Sabtu (7/11/2020).

Ketua Panitia Pelaksana, Dr Bagus Pramusintho dalam sambutannya menyebutkan bahwa teknologi kekinian bidang peternakan dan perikanan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sehingga perlu diwadahi melalui pelaksanaan seminar.

“Tahun kedua ini seminar mengoleksi ratusan paper dari berbagai universitas negeri dan swasta, serta dari lembaga penelitian dengan bidang ilmu sejenis yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Sementara Rektor UNJA Prof Drs Sutrisno menyambut baik pelaksanaan seminar. Dalam sambutan tertulisnya dikatakan ilmu di bidang peternakan dan perikanan akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi manusia di bidang-bidang lain yang mendukung. “Kegiatan konferensi ini harus tetap jalan, mengingat pentingnya diseminasi ilmu untuk para pengguna akhir dari ilmu itu sendiri,” kata Prof Sutrisno.

Untuk memperbarui keilmuan di bidang peternakan dan perikanan, dihadirkan narasumber dari berbagai instansi, diantaranya Dr Ir Nasrullah (Dirjen PKH Kementerian Pertanian), Prof Dr Ir Hj Nurhayati (dekan Fapet UNJA), Ir Yosef Arisanto (Vice President Head of Operation Poultry Integration Sumatra dan Jawa Barat PT Charoen Pokphand Indonesia), Dr Agr Ir Asep Anang (dosen Fapet Unpad) dan Dira SPt (Product Assistant Manager Veterinary Pharmaceutical Products Medion).

Prof Nurhayati mengatakan bahwa kondisi perunggasan dimasa pandemi COVID-19 cukup stabil, namun demikian yang perlu diperhatikan adalah saat pandemi berlalu, kemungkinan terjadi hal yang tak terduga yang berdampak langsung pada usaha perunggasan.

Sementara dikatakan Yosef Arisanto bahwa saat ini telah terjadi perubahan dalam sistem produksi unggas, seperti adanya peralihan model kandang terbuka menjadi tertutup untuk meminimalkan risiko kontak unggas dengan lingkungan luar, atau pengembangan lainnya di bidang nutrisi dan pakan, peralatan kandang dan sebagainya.

Hal senada juga disampaikan Asep Anang bahwa Pengembangan sistem produksi unggas ke arah lebih baik sangat diperlukan, upaya ini juga harus diikuti dengan peningkatan mutu genetik unggas dan ikan yang dipelihara.

“Apapun jenis ternaknya, mutu genetik dengan melakukan pemuliaan hingga didapatkan komposisi gen yang baik diperlukan untuk mendapatkan ternak yang baik dengan tingkat produktivitasnya yang tinggi,” kata Asep.

Sedangkan dari sisi kesehatan unggas, ditambahkan oleh Dira, diperlukan introduksi obat herbal seperti kunyit untuk menunjang daya tahan unggas yang dipelihara. “Unggas dengan daya tahan tubuh prima dapat menolak kehadiran bibit penyakit dalam tubuhnya,” kata Dira. (Sadarman)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer