Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Program Vaksinasi | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

VAKSINASI BESERTA ASPEK PENDUKUNGNYA

Vaksinasi menjadi aspek penting bagi pemeliharaan ayam. (Istimewa)

Vaksinasi selalu jadi hal yang paling disebut bila berbicara tentang pencegahan penyakit. Apalagi jika terjadi wabah di suatu peternakan, program vaksinasi pun kerap kali jadi kambing hitam.

Vaksinasi sebenarnya masih menjadi bagian dari aspek biosekuriti dalam upaya pengendalian penyakit. Jika antibiotik digunakan sebagai terapi kuratif dan profilaxis dalam bentuk growth promoter dalam mengendalikan bakteri, maka vaksinasi digunakan untuk mencegah penyakit viral. Walaupun ada juga beberapa vaksinasi yang ditujukan untuk mencegah penyakit bakterial. Program vaksinasi sendiri bukan berarti tanpa celah, banyak lika-liku yang juga menyertai program ini.

Aspek Paradoks Vaksinasi
Idealnya vaksin untuk penyakit viral yang ideal terbuat dari suatu virus yang tidak menimbulkan penyakit, tetapi sangat tinggi imunogenesitasnya. Kombinasi ini membutuhkan trik-trik tersendiri, oleh karena itu virus-virus terpilih harus memberikan reaksi yang minimalis, tetapi menyebabkan kekebalan yang tinggi. Setiap perusahaan produsen vaksin harus memiliki kombinasi faktor-faktor terbaik terhadap virus yang ada sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Drh Muliati Sutandi, Vaccine Business Manager PT Romindo Primavetcom, mengatakan bahwa setiap vaksin untuk penyakit yang sama bisa saja efektifitasnya tidak sama. “Penyebabnya multifaktorial, bisa jadi virus yang menyerang di lapangan tidak sama dengan virus vaksin, bisa jadi juga saat divaksin ayam dalam keadaan tidak prima dan masih banyak juga faktor lainnya, apalagi walaupun master seed-nya sama, formula tiap perusahaan berbeda,” tutur Muliati.

Oleh karenanya ia mengimbau pada peternak agar program vaksinasi berjalan sukses, dibutuhkan aspek pendukung baik sebelum dan sesudah vaksin. “Misalnya, rantai dingin vaksin jangan sampai putus untuk menjaga kualitas, terus kita pastikan dulu ayam dalam kondisi prima, selain itu yang suka luput, kita monitoring titernya, ini protektif apa tidak titernya, idealnya kan seperti itu,” jelas dia.

Pendapat senada juga dikemukakan Drh Ayatullah M. Natsir, Technical Manager PT Ceva Animal Health Indonesia. Menurut dia, kesuksesan program vaksinasi tergantung dari 4M. “Materi (ayam dan vaksinnya), Metode, Mileu (lingkungan) dan Manusia. Keempatnya ini sangat esensial bagi suksesnya program vaksinasi,” kata Ayatullah.

Ia menambahkan, agar tidak terjadi gagal vaksin, peternak harus aware dan proaktif. Jangan sampai nantinya vaksin malah menjadi paradoks, ketika harusnya ayam mendapat perlindungan dari penyakit, malah memberikan penyakit atau bahkan menyebarkan penyakit di kandang maupun lingkungan.

Kontrol Pakan dan Minum
Kualitas dari pakan ternak harus terjaga, penggunaan pakan jadi mungkin akan lebih mudah dalam hal ini. Karena produsen pakan sudah punya divisi tersendiri dalam melakukan kontrol kualitas. Lalu bagaimana dengan self mixing? Tetap saja kontrol terhadap pakan harus dilakukan. Hal ini harus secara ketat dilakukan mengingat banyaknya agen penyakit dan toksin yang dapat mencemari makanan. Upaya yang harus dilakukan untuk mengamankan pakan ayam adalah: ... (CR)


Selengkapnya baca Majalah Infovet Edisi Maret 2019.

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer