Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Program Coordinating Committee | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN HEWAN NASIONAL

PCC II AIHSP yang diselenggarakan Kementerian PPN/BAPPENAS. (Foto: Istimewa)

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pertegas langkah stategis mendukung  kesehatan hewan nasional dalam kerangka program kerja sama Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).

Hal itu disampaikan Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin, mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada pertemuan Program Coordinating Committee (PCC) II AIHSP yang diselenggarakan Kementerian PPN/BAPPENAS secara virtual, Senin (10/1).

“Kementan mempersiapkan langkah kerja untuk implementasi program penguatan sistem kesehatan hewan nasional berkelanjutan” ujar Nuryani. Dijelaskan, program AIHSP selama dua tahun berjalan (2020-2021), telah menunjukkan arah yang tepat dalam mendukung ketahanan kesehatan (health security) yang menjadi prioritas pemerintah mendukung implementasi Instruksi Presiden No. 4/2019 tentang Peningkatan Kapasitas dalam Mencegah, Mendeteksi dan Merespon Wabah Penyakit, Pandemik, Global dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia.

Oleh karena itu, pihaknya dengan dukungan program AIHSP bersinergi dengan Kemenko PMK, Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Kesehatan Hewan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), WHO, FFCGI dan FAO.

“Program AIHSP telah dilaksanakan dengan pendekatan one health melibatkan multi-sektor dan multi-disiplin untuk mencapai kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang optimal,” tegasnya.

Nuryani menjelaskan, program AIHSP menetapkan lima tujuan prioritas, yaitu penguatan sistem surveilans penyakit hewan, kesiapsiagaan darurat dan respon, pengendalian penyakit hewan menular strategis dan zoonosis prioritas. Selain itu, program juga fokus pada penguatan kapasitas sumber daya kesehatan hewan dan pelibatan sektor swasta dalam pengendalian penyakit dan peningkatan produksi ternak.

Salah satu penguatan untuk sistem surveilans penyakit hewan diperlukan dukungan pemeliharaan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (iSIKHNAS)  dan pengembangan fitur iSIKHNAS termasuk untuk kewaspadaan dini, logistik, sumber daya manusia kesehatan hewan, produksi peternakan dan integrasi data dengan sistem informasi laboratorium dan mendukung sistem imformasi one health (SIZE).

Pada kesempatan yang sama, Minisiter Counsellor DFAT, Kirsten Bishop, menyampaikan dukungannya memperkuat sistem kesehatan hewan di Indonesia, juga mendukung kepemimpinan Indonesia di G20, dimana isu one health menjadi fokus utama Indonesia. 

Sementara perwakilan dari BRIN, Mego Pinandito, menyampaikan kesiapan dukungan kolaborasi riset sektor kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan. “Kami mendukung riset bidang pertanian kesehatan hewan sehingga kami terbuka untuk melakukan kolaborasi,” kata Mego. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer