Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Peternak | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BEGINI CARA AMERIKA SERIKAT TINGKATKAN MINAT GENERASI MUDA TERHADAP PETERNAKAN

Salah Satu Sudut National Western Stock Show 2024
(Sumber : VOA)

Di Denver, Colorado, Amerika Serikat, sebuah pameran pertanian dan peternakan berusaha menarik minat generasi muda. Remaja dan anak dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk menumbuhkan minat mereka terhadap sektor yang semakin miskin peminat itu. 

Dalam pameran tahunan yang disebut National Western Stock Show 2024 yang digelar 6 hingga 21 Januari lalu, anak dan remaja mendapat perhatian khusus. Mereka didorong tidak hanya untuk menonton, tapi juga unjuk kemampuan, berkompetisi dan terlibat dalam riset ilmiah.

Di tempat itu, contohnya, ada kompetisi sapi khusus untuk peternak junior. Sapi yang mereka bawa ke tempat itu dilombakan dan dinilai berdasarkan kelurusan punggung dan sudut kaki-kakinya.

Beberapa dari mereka membawa kuda pertunjukan untuk dinilai berdasarkan keseimbangan, otot, dan presentasi.

Beberapa lainnya membawa domba mereka untuk dinilai, bersama dengan diri mereka sendiri, dalam acara yang disebut Pertunjukan Pasar Domba Junior.

Bagi pengunjung yang sangat muda, di sana ada hewan ternak yang bisa disentuh dan dielus-elus. Tiketnya gratis, namun pengunjung dianjurkan membeli pakan yang disediakan panitia untuk diberikan kepada hewan-hewan.

Colorado State University, sebagai penyelenggara utama, berusaha menjangkau pengunjung muda dengan pameran langsung tentang ilmu pertanian dan peternakan, termasuk genetika pemuliaan tanaman.

“Kami memiliki benih-benih terbaik, dan itulah yang akan kami tanam tahun depan. Kemudian kami menyimpan benih-benih dari tanaman-tanaman terbaik dan menanamnya tahun depan. Pokoknya selama 10.000 tahun, kita akan punya cukup jagung!,” kata Katharine Eshelman, dosen ilmu pertanian di perguruan tinggi tersebut.

Menurut Eshelman, anak-anak diajarkan mengenai ilmu pembiakan tanaman selektif dengan cara sederhana. Mereka diminta mencampurkan berbagai cat warna hingga menghasilkan warna yang mereka inginkan, persis bagaimana para ilmuwan menggabungkan berbagai sifat positif tanamana melalui rekayasa genetika sehingga menghasilkan tanaman unggul.

Di pameran itu, ada juga lomba menunggang kuda Equicross, khusus untuk mereka yang berusia 14 hingga 18 tahun. Equicross adalah lomba keterampilan berkuda yang terdiri dari empat kegiatan, termasuk menyelamatkan orang, berebut bendera, dan berebut tali lubang.

Zuri George dan Grace Bejarano, dua remaja putri yang ikut serta dalam acara itu. George menjelaskan bagaimana ia dan rekannya bersiap untuk ikut lomba tersebut.

“Saya menunggu lampu berubah menjadi hijau. Kuda yang saya tunggangi kemudian akan berlari, dan saya mengambil orang yang saya harus selamatkan. Kami berdua berkomunikasi dan berlatih sebelumnya. Saya yang menunggang kuda, dan Grace menjadi orang yang saya selamatkan.”

Pemenang Equicross remaja menerima beasiswa lebih dari $1,200. (INF)

PETERNAK DIIMBAU JANGAN MALAS URUS SKKH UNTUK LALU LINTAS TERNAK

Sapi, Salah Satu Ternak Yang Sering Dikirim Ke Berbagai Daerah

Aktivitas pengiriman ternak dari Kabupaten Blitar ke luar daerah diduga banyak yang tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Padahal, dokumen ini penting untuk mencegah penyebaran virus dan penyakit hewan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin. Ia mengatakan, harus ada pemeriksaan kesehatan hewan sebelum hewan dikirim ke luar daerah. Itu untuk membatasi penyebaran virus dan penyakit pada hewan.

Terkait pemeriksaan kesehatan hewan di Kabupaten Blitar, itu diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan lainnya di Dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Di dalamnya itu ada berbagai persyaratan. Salah satunya, rekomendasi penerimaan dari daerah tujuan. Yang di mana persyaratan tersebut merupakan permintaan dari daerah tujuan. Biasanya itu ada surat keterangan bebas PMK,” terangnya.

Dalam praktiknya, dinas akan mengirimkan personel untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan hewan. Ada retribusi yang harus dibayar untuk pelayanan kesehatan hewan ini.

“Semua hewan itu kalau dikirim memerlukan SKKH, termasuk jangkrik, ulat hongkong, dan hewan lainya. Untuk biaya retribusinya macam-macam, yang saya ingat sapi, kuda, dan kerbau itu Rp 10 ribu per ekor. Lalu, kambing dan domba itu Rp 2 ribu per ekor, serta babi Rp 10 ribu per ekor,” kata dia.

Dalam sebulan, rata-rata ada 1.000 ekor kambing dan 250 ekor sapi yang keluar dari Bumi Penataran. Mayoritas daerah tujuannya adalah kota-kota di luar pulau Jawa.

Sebenarnya, sambung Nanang, ada banyak kota besar di Jawa yang juga menjadi tujuan pengiriman ternak dari Kabupaten Blitar. Misalnya, wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jabodetabek. Sayangnya, para peternak atau pedagang enggan mengurus SKKH untuk pengiriman lokal Jawa ini.

Nanang mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan dinas perhubungan untuk memantau mobilitas ternak antardaerah yang tidak dilengkapi dengan SKKH. Jika tidak membawa hasil pemeriksaan kesehatan hewan, ternak tersebut akan disita.

Sayangnya, pengendalain penyebaran virus dan penyakit ini tidak mudah. Ada banyak jalan tikus yang bisa digunakan untuk menghindari operasi. Selain itu, pemerintah juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan pengendalian.

“Untuk area controling cek poin itu hanya ada beberap titik, SDM-nya juga terbatas. Makanya dalam satu pulau banyak yang lolos. Untuk daerah Jawa Timur saja hanya ada di Ngawi dan Tuban. Sehingga banyak penjual yang menghindari titik tersebut,” ujarnya.

Nanang menambahkan, mayoritas penggunaan SKKH di Kabupaten Blitar untuk pengiriman day old chicken (DOC) alias anakan ayam, anakan puyuh, anakan bebek, dan anakan kalkun. “Yang paling banyak itu DOC, biasanya dikirim ke seluruh NKRI,” bebernya. (INF)

PETERNAK DI KABUPATEN TABALONG BUTUH FASILITAS KESEHATAN HEWAN

Salah Satu Peternakan Sapi Milik Warga Desa Uwie, Kabupaten Tabalong

Keberadaan layanan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)  menjadi kebutuhan para peternak dan pemilik hewan peliharaan di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.  Harapan keberadaan Puskeswan ini sempat diutarakan oleh sejumlah peternakan di Desa Masingai II, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalsel. 

Wardiyono misalnya, Ketua Kelompok Ternak Rukun Jaya Masingai II mengharapkan adanya Puskeswan di Kecamatan Upau. Apalagi selama ini untuk penanganan medis hewan ternak, khususnya sapi, kelompok ternak di Masingai II harus menghubungi menteri hewan yang jarak tempat tinggalnya cukup jauh. 

Jarak tersebut dianggap menjadi kendala, karena penanganan pun tidak bisa cepat. Namun tak jarang pula mentri hewan datang untuk pemeriksaan secara rutin. Adanya Puskeswan di kecamatan kata Mardiyono tentu akan mempermudah layanan kesehatan hewan di desa-desa.

Sebenarnya,  Puskeswan ini juga telah menjadi program yang akan dijalankan oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tabalong. Sebagaimana yang diutarakan oleh Kepala Disbunak Kabupaten Tabalong, Saleh, pihaknya sudah menyiapkan rencana untuk ketersediaan Puskeswan pada tiap kecamatan. Keberadaan Puskeswan ini dilakukan secara bertahap dan memanfaatkan bangunan milik Disbunak yang sudah tidak digunakan. 

"Pengadaan Puskeswan akan kami lakukan secara bertahap. Tahap pertama  ini mulai di Kecamatan Tanta, Murung Pudak dan Tanjung, lalu berlanjut di Kecamatan Upau, Desa Masingai dan Kecamatan Haruai," kata Saleh, Selasa (22/11/2023).

Di Puskeswan nantinya pula kata Saleh akan menjadi tempat tinggal bagi medik veteriner yang belum memiliki tempat tinggal. Sementara untuk dokter hewan dijadwalkan datang seminggu sekali. Sementara ini ujar Saleh, karena Puskeswan belum merambah ke kecamatan, pelayanan pun berjalan di Kantor Dinas Peternakan dan Perkebunan. Selain itu mengerahkan PPL secara berkala untuk layanan kesehatan hewan. (INF)


EKSISTENSI PPUN MENDUKUNG PETERNAKAN RAKYAT

Pelantikan & Pengukuhan Pengurus PPUN 2023-2028


Meskipun keberadannya kian terkikis, peternak unggas mandiri nyatanya masih eksis. Hal tersebut dibuktikan dengan berkumpulnya para peternak yang tergabung dalam Peternak Pembudidaya Unggas Niaga PPUN di IPB International Convention Center, Bogor pada Rabu (8/11) yang lalu. 

Dalam agendanya kali ini PPUN melangsungkan pelantikan dan pengukuhan pengurus periode 2023-2028.  Wismarianto resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Umum PPUN beserta para perangkatnya oleh Maino Dwi Hartono, selaku Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Ketika ditemui Infovet Wismarianto mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini PPUN akan segera melakukan koordinasi bersama pemerintah serta para integrator perunggasan untuk duduk bersama dan mencari solusi mendongkrak harga jual live bird yang layak diatas harga pokok produksi (HPP). 

"Kita harus duduk bersama untuk menguraikan benang kusut ini, semua pemain baik peternak, pemerintah, perusahaan besar serta akademisi harus mau mencari solusi. PPUN sendiri berharap peternak kecil bisa tumbuh dan berkembang, begitupun pada perusahaan yang besar, mereka juga harus tetap tumbuh,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwasanya PPUN juga telah memberikan beberapa usulan yang  ditujukan kepada pemerintah dan perusahaan integrasi agar usaha peternakan bisa berkelanjutan dan berdaya saing dengan negara lain.

Usulan - usulan tersebut diantaranya adalah : 

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Permentan No 32 Tahun 2017, dengan cara mengaudit jumlah populasi ayam broiler skala nasional sehingga bisa diseimbangkan dengan permintaan pasar.

2. Mendorong pelaksanaan Permentan No 32 Tahun 2017, khususnya kuota DOC FS 50 persen untuk peternak mandiri dan 50 persen untuk perusahaan besar agar bisa dilaksanakan secara benar.

3. Mendorong agar pelaksanaan pembangunan RPA untuk mengamankan 100 persen Live Bird bagi perusahaan yang sudah diperintahkan sejak 2017 dengan janji penyesuaian selama 2 tahun segera bias direalisasikan.

4. Dengan adanya kuota GPS di hulu , seharusnya tidak disertai dengan kebijakan SE di hilir (final stock) dengan pertimbangan kuota di hulu sudah mencerminkan supply demand di final stock. (CR)

BAPANAS: IMPOR 250 RIBU TON JAGUNG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN PETERNAK

Jagung, Bahan Baku Pakan Yang Paling Banyak Digunakan Dalam Formulasi


Harga jagung untuk bahan baku pakan di tingkat konsumen meroket hingga mencapai Rp 7.282/kg atau di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 5.000/kg. 

Merespon hal ini, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mendorong percepatan penugasan impor kepada Bulog sebanyak 250 ribu ton pada tahap awal. 

"Impor jagung tersebut dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap baik," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (19/10). 

Arief memastikan impor ini akan dilakukan secara terukur sesuai kebutuhan peternak kecil. Untuk itu, data peternak penerima jagung pakan harus detail by name by address dan dikoordinasikan bersama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan serta Dinas Pertanian/Pangan setempat.

Pihaknya menjelaskan pertimbangan lain percepatan impor ini lantaran berdasarkan rilis data BPS, Senin (16/10) luas panen dan produksi jagung diperkirakan sebesar 2,49 juta hektar atau mengalami penurunan 0,28 juta dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sementara itu, untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2023 sebesar 14,46 juta ton. Hal ini pun berarti adanya penurunan sebanyak 2,07 juta ton atau 12,50 persen dibandingkan tahun lalu. 

Selanjutnya berdasarkan prognosa neraca jagung nasional, diperkirakan dalam empat bulan akhir tahun 2023 neraca bulanan jagung mengalami defisit. 

"Karena itu, untuk membantu peternak rakyat yang saat ini memerlukan pasokan jagung pakan yang memadai," jelas Airef. 

Diketahui, Pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan impor sebanyak 500 ribu ton jagung pada tahun ini. Pada tahap awal Bulog diharuskan merealisasikan 250 ribu ton impor. 

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan akan merealisasikan penugasan impor dalam waktu dekat. 

Pihaknya juga mengatakan telah ada tiga negara yang akan menjadi sumber pendapatan impor jagung yaitu Amerika Serikat, Brazil dan Aregentina. 

"Penugasan sudah ada saat ini sedang pengurusan perubahan Neraca Komoditas dan Persetujuan tinggi," ujar Suyamto. (INF)

SOSIALISASI NKV PADA BUDIDAYA PERUNGGASAN PADA PETERNAK LAYER DI PROVINSI BANTEN

Sosialisasi Sertifikasi NKV Pada Pelaku Usaha Peternakan Unggas Petelur
(Foto : CR)

PINSAR Indonesia bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten dan USSEC Indonesia mengadakan acara sosialisasi sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada unit usaha Budidaya Unggas Petelur (BUP) di Provinsi Banten, Selasa (3/10) yang lalu di Restoran Kemangi, Alam Sutera, Tangerang. 

Kegiatan tersebut bertujuan agar peternak dapat semakin memahami dan termotivasi untuk segera memiliki sertifikat NKV sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Permentan No 11 Tahun 2020, kata Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Bidang Promosi Pinsar Indonesia dalam sambutannya.

"Kami mendukung program pemerintah dalam rangka pemenuhan produk asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH), semoga kegiatan ini semakin memotivasi kita untuk memiliki sertifkat NKV," tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Alfred Kompudu selaku Animal Protein Technical Consultant USSEC Indonesia memberikan gambaran melalui presentasinya terkait kaitan nutrisi dan pentingnya biosekuriti pada peternakan khususnya unggas.

Ia banyak menginggung mengenai kebutuhan nutrisi yang wajib tercukupi apabila ayam ingin memiliki performa dan produktivitas yang maksimal. Selain nutrisi, dirinya juga banyak menerangkan masalah biosekuriti yang masih dianggap hanya sekedar prosesi "semprot - semprot" oleh peternak. 

"Prinsip utamanya bukan cuma semprot-semprot, tetapi meminimalisir risiko masuknya penyakit melalui orang, benda, dan hewan lain yang dapat menularkan penyakit di farm. Semua upaya harus dilakukan untuk aplikasi biosekuriti ini," tutur Alfred.

Aspek biosekuriti kata Alfred merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh peternak dalam mendapatkan sertifkat NKV. pasalnya aplikasi biosekuriti yang baik merupakan pengejawantahan komitmen peternak bahwa mereka menaplikasikan biosekuriti yang baik di farm

Ia juga menyinggung bahwa program yang dulu ia aplikasikan yakni biosekuriti tiga zona banyak berbuah manis karena dapat meningkatkan nilai tambah bagi peternak. Pasalnya setelah memiliki sertifikat NKV pendapatan peternak cenderung meningkat dan "bisa tidur lebih nyenyak" karena jarang terjadi kasus penyakit di farm.

Dirinya juga mengatakan bahwa pada saat memulai program tersebut di Lampung banyak peternak yang enggan mengaplikasikan biosekuriti tiga zona, namun setelah melihat salah satu peternak yang memperoleh sertifikat NKV, banyak peternak yang mau mengikuti dan menjalankannya.

"Di Lampung tahun 2019 itu 14 BUP mendapatkan sertifikat NKV, pecah rekor MURI. Kemudian di Jawa Tengah tahun 2020, sebanyak 21 BUP mendapatkan sertifikat NKV, rekornya pecah lagi. Saya harap Banten bisa memecahkan rekor lagi nantinya," tutur Alfred.

Provinsi Banten sendiri hingga saat ini baru ada 8 BUP yang mendapatkan sertifikat NKV, hal tersebut disampaikan oleh Drh Ari Mardiana selaku Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten. 

Dalam pemaparannya Ari juga menjelaskan kepada peternak tatacara pendaftaran sertifikat NKV serta tahapan - tahapan yang akan dilalui dalam setiap prosesnya. Dimana dalam NKV pada BUP hal yang paling diutamakan adalah penerapan biosekuriti.

"Prinsip dasarnya adalah penerapan higiene dan sanitasi di peternakan, kalau nanti auditor telah menetapkan semuanya sesuai dengan checklist yang dipersyaratkan maka sertifikat akan langsung dikeluarkan," tutur Ari.

Ia juga mengatakan bahwa peternak tidak usah takut akan biaya yang dikeluarkan, karena dalam seluruh proses yang akan dilaksanakan nanti, peternak tidak dikenakan biaya alias gratis. 

"Jadi NKV itu gratis, yang jadi komponen biaya itu adalah misalnya perbaikan - perbaikan atau penerapan biosekuriti di farm masing - masing, kan memang itu butuh cost, misalnya pengadaan tempat sampah, perbaikan toilet, pencelupan kaki, nah disitu yang jadi biaya," tutupnya. (CR)


RAKOR KOPERASI BERKAH TELUR BLITAR GERAKKAN EKONOMI DARI DESA

BLITAR, Ahad 24 Sebtember 2023. Koperasi Berkah Telur Blitar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) antar pengurus dan anggota bertempat di Balai desa Plumbangan Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.

Ketua Koperasi Berkah Telur, Yesi Yuni Astuti menyampaikan kepada Infovet bahwa tujuan Rakor kali ini antara lain untuk tujuan: 1) mengedukasi dasar tentang koperasi kepada semua anggota, 2) Penguatan internal dalam persamaan visi-misi koperasi, 3). Membangun semua anggota agar memiliki komitmen bersama, kemudian dilanjutkan materi ke 4) Membahas tentang program kerja koperasi sebagaimana AD/ART koperasi “Berkah Telur” ini.

Untuk kegiatan tersebut maka menggerakkan ekonomi kerakyatan di area Blitar Timur yang berbasis peternakan adalah potensi yang perlu terus dicermati untuk berkembang yang kemudian diharapkan punya andil dalam turut mensejahterakan masyarakat sekitar.

Dan cita-cita sebagaimana visi-misi itu tentu banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. “Seperti situasi yang sudah lebih dari tiga pekan harga telur on farm yang ada di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Yakni untuk di kandang Blitar harga berkisar Rp 19.000 - 21.500, artinya peternak sejatinya sudah merugi mencapai sekira Rp 6000/kg nya.” Jelas Yesi.

Kemudian Yesi menambahkan terkait harga jagung yang melambung. Harga jagung mencapai kisaran Rp 6.200 - 6.500 tentu membuat peternak makin ‘berdarah-darah’. Dan itu semua kita perlu carikan solusinya bersama-sama. Ibarat luka para peternak akibat dua tahun dilibas Pandemi Covid-19 belum pulih benar, namun situasi usaha seperti saat ini tentu akan memperparah keadaan.

“Kekuatan peternak kecil itu ada di kekompakannya dan kebersamaannya. Semoga Rakor ini menjadikan kinerjanya lebih tangguh.” Tambah Yeni lagi. Maka ia akan terus menyikapi semuanya dengan tetap optimis yakni dengan bersama-sama menghidupkan koperasi yang akan menggerakkan ekonomi kerakyatan dari desa ke desa.

Dan hal ini pula menurut Yeni bahwa kegiatannya menunjukkan peternak-peternak dalam koperasi 'Berkah Telur' adalah anggota koperasi yang tangguh, mempunyai hubungan baik dan diakui oleh pemerintah dari tingkat yang terendah (di desa) serta menyatu dengan masyarakat setempat untuk saling memberikan dukungan.*(DS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer