Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PT Sierad Produce Tbk | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

HALAL BLOCKCHAIN, JAMINAN KEPADA PELANGGAN SIERAD

Dicky Saelan

Sierad Halal Blockchain merupakan langkah ekspansi digital dan pengembangan aset intelektual yang dilakukan PT Sierad Produce. Teknologi halal traceability blockchain (halal blockchain) bertujuan memberikan jaminan kepada pelanggan mengenai aktivitas pemotongan ayam yang sudah memenuhi standard halal.

Gebrakan ini juga dapat dimaknai sebagai langkah transformasi digital menjadi perusahaan poultry yang lebih dekat ke konsumen. Sosialisasi mengenai Sierad Halal Blockchain ini mengemuka dalam Poultry Rethinking Webinar, yang digelar Selasa (4/8/2020).   

Dicky Saelan, Managing Director Foods PT Sierad Produce menambahkan Sierad menerapkan teknologi halal blockchain untuk memberikan jaminan kepada pelanggan mengenai aktivitas pemotongan ayam yang sudah memenuhi standard halal.

Sierad yang kini berganti nama menjadi PT Sreeya Sewu Indonesia mengamati Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 267 juta orang yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, agama.

“Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga jaminan halal produk menjadi bagian penting dalam proses produksi dan nilai tambah yang berdaya saing tinggi antar pemain usaha melalui proses sertifikasi yang ditinjau secara berkala,” terang Dicky diikuti oleh penayangan slide  video tentang rangkaian kegiatan produksi di Rumah Potong Ayam (RPA) Sierad.

Sebagai perusahaan yang sudah tersertifikasi halal dan mengedepankan inovasi, Sierad halal blockchain merupakan sistem jaringan pencatatan digital yang tidak bisa diubah, dimodifikasi atau dihapus. Halal blockchain, sistem pencatatan proses halal yang dapat diakses oleh semua konsumen Sierad Produce di mana saja dan kapan saja

Konsumen atau customer dapat menginput kode qr pada produk, kemudian mengakses website di www.halaltracker.sieradproduce.

Teknologi ini akan memudahkan customer untuk melihat detail proses produksi mulai dari kedatangan ayam hidup, antemortem, penimbangan, pengistirahatan ayam, penggantungan ayam, pemingsanan, penyembelihan halal, penirisan darah, pencucian, pencabutan bulu, proses ayam menjadi karkas, post mortem, pencucian dingin, grading dan penimbangan.

Sebagai pionir halal blockchain, Dicky menyatakan penggunaan teknologi blockchain dapat memperkuat kepercayaan customer.

Pemanfaatan teknologi digital blockchain, dinyatakan mampu membantu pengembangan industri halal di Indonesia. Karena dengan teknologi ini, maka pengguna produk akan bisa melihat sendiri bagaimana nilai kehalalan produk mereka.

Keuntungan

Sementara dalam kesempatan yang sama, CEO&Founder HARA, Regi Wahyu memaparkan poin-poin manfaat penerapan teknologi blockchain dalam proses RPA Sierad. Antara lain kepercayaan terhadap integritas data lebih tinggi, keamanan dan kesinambungan ketersediaan data, transparansi terhadap keseluruhan proses, dan traceability berikut akuntabilitas dari setiap proses.   

Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar menyampaikan materi tentang Halal Value Chain.  

Afdhal mengatakan Indonesia berpotensi menjadi rujukan dunia untuk produk halal. “Kita perkuat sistem traceability produk halal. Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi Pusat Ekonomi Syariah dunia di tahun 2024,” tandasnya. (NDV)

 

.


SIERAD PRODUCE UMUMKAN NAMA BARU

Tommy Wattimena


Tommy Wattimena selaku President Director PT Sierad Produce Tbk, mengumumkan nama dan branding baru perusahaannya menjadi PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. Pengumuman nama baru ini bersamaan dengan dilaksanakannya acara Public Expose dan Seminar yang mengusung tema “Poultry Rethinking”.

“Kata 'Sreeya' berasal dari bahasa Sansekerta yang mempunyai beberapa arti antara lain menguntungkan, kesejahteraan, serta kesuburan,” urai Tommy saat paparan publik perseroan berlangsung di Ayana Mid Plaza, Selasa (4/8/2020).

Misi Sreeya, Tommy menambahkan, memberikan solusi kepada mitra kami dan demokratisasi protein masyarakat atau memberikan akses kemudahan bagi konsumen dari berbagai kalangan di Indonesia untuk menikmati produk makanan bergizi.

“Ini adalah identitas baru kami sebagai bagian dari landmark transformasi perusahaan dari yang sebelumnya farming oriented menjadi customer solution oriented disertai transformasi digital di dalam menjalankan usaha," ujarnya.

Secara ringkas, strategi Sreeya yakni mendemokratisasikan protein masyarakat dengan membangun cold chain infrastructure dan logistik sekaligus meluncurkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga memberikan aksesibilitas ke seluruh lapisan masyarakat.

Sreeya juga memastikan akan menawarkan tidak hanya pakan yang terjangkau dengan jaminan performance yang baik, namun juga membangun solusi bagi para mitra sebagai nilai lebih untuk meningkatkan manajemen para petani unggas Tanah Air dengan teknologi digitalisasi yang tepat.

Perusahaan akan lebih fokus menggarap bisnis hilir dengan menggenjot berbagai produk olahan yang dihasilkan peternakan ayam. Diharapkan dari waktu ke waktu hilirisasi bisnis poultry terus bertumbuh. (NDV)

 


THEO LEKATOMPESSY KOMISARIS INDEPENDEN SIERAD PRODUCE

PT Sierad Produce Tbk (Foto:sieradproduce.com)


PT Sierad Produce Tbk selesai mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Rabu (17/6/2020). Dalam rilis yang diterima Infovet, Sierad Produce mengangkat Theo Lekatompessy sebagai Komisaris Independen.

Theo Lekatompessy saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, and PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk.

Selain itu, Theo juga merupakan Chairman of INSA Foundation (Indonesian National Shipowner's Association), Waki Ketua AEI (Asosiasi Emiten Indonesia), dan anggota KADIN (Kamar Dagang Industri) for Benelux Committee.  

Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk, Tommy Wattimena usai RUPS perseroan seperti dikutip dalam keterangan resminya mengatakan rapat juga menyetujui perubahan nama perseroan sejalan dengan sinergi dengan Group.

Selanjutnya rapat menyetujui perubahan nama Perseroan sejalan dengan sinergi dengan Group. Ditampilkan logo baru Perseroan yang akan digunakan bersamaan dengan nama baru tersebut yang akan ditentukan kemudian oleh Direksi, setelah memperoleh persetujuan dengan instansi terkait yang berwenang.

Berikut susunan Dewan komisaris dan Direksi Sierad Produce hasil RUPS Tahunan, Rabu (17/6/2020) sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Komisaris Independen)    : Antonious Joenoes Supit
Komisaris                                                       : Sri Lestari Anwar
Komisaris                                                       : Setiawan Achmad
Komisaris Independen                                   : Theo Lekatompessy

Direksi
Direktur Utama                                               : Tomy Wattemena Widjaja
Wakil Direktur Utama (Independen)               : Soh Ching Ker
Direktur                                                           : Wayan Sumantra
Direktur                                                           : Sri Sumiyarsi

KINERJA GEMILANG SIERAD PRODUCE, LABA MENINGKAT 207,69%



(Keterangan Ki-ka) Theo Lekatompessy, Antonius J Supit, Tommy Wattimena, Sri Sumiyarsi (Foto: Ist)  

Rabu (17/6/2020), PT Sierad Produce Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan menerapkan prosedur pencegahan COVID-19.

Perseroan membukukan Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp79,7 miliar naik 207,69% dibanding tahun 2018 sekitar Rp25,9 miliar dengan penjualan bersih sebesar Rp4.106 triliun meningkat 31,6% atau setara dengan Rp986 miliar dibandingkan penjualan bersih tahun 2018 sejumlah Rp3.120 triliun.

Enam mata acara disetujui antara lain pengangkatan Theo Lekatompessy sebagai Komisaris Independen Perseroan. Dalam RUPS, dipaparkan kinerja 2019 dan secara singkat kinerja kwartal I tahun 2020.

Direktur Utama Perseroan, Tommy Wattimena dalam keterangan resminya mengatakan kinerja menggembirakan ini merupakan hasil kerja keras tim antara manajemen dan seluruh karyawan, serta tenaga ahli kompeten Perseroan dalam menerapkan strategi bisnis yang berorientasi pada hasil.

“Tentunya kami tidak langsung merasa puas. Kami akan menjaga momentum pertumbuhan di tahun 2020 melalui serangkaian inovasi baru dan diferensiasi pasar,” tandas Tommy.

Melalui paparan singkatnya Tommy menjelaskan di tengah situasi pandemi COVID-19, Perseroan tetap membukukan kinerja positif berupa penjualan Perseroan pada kwartal pertama 2020 yang mencapai Rp1,15 triliun.

Nilai tersebut lebih meningkat dibandingkan kwartal pertama tahun 2019 sebesar Rp928 miliar dan laba usaha sebesar Rp59,2 miliar, dibandingkan kwartal pertama tahun 2019 sebesar Rp36,6 miliar.

Lebih lanjut Tommy menyampaikan tahun 2020 ini dimanfaatkan oleh Perseroan untuk mengeluarkan inovasi strategis dalam mengembangkan usahanya.

“Perseroan selalu berupaya mencari peluang usaha melalui inovasi yang memberikan nilai lebih kepada Perseroan maupun pelanggan dan pemangku kepentingan,” ujarnya.

Tahun 2020 Sierad berhasil menerapkan Halal Blockchain di Rumah Potong Ayam. Inovasi ini merupakan transformasi digital atas integritas dan transparansi data pada proses di Rumah Potong Ayam Perseroan.

“Selain jaminan kualitas produk, para pelanggan juga dapat secara langsung melakukan ketelusuran proses halal atas produk mulai dari awal produk masuk Rumah Potong Ayam hingga produk diterima oleh pelanggan,”/ terang Tommy.

PT Sierad Produce Tbk juga diketahui menjalin kerjasama dengan PT Great Giant Pineapple dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pakan, menggunakan teknologi baru dalam bentuk ekstrak alami buah nanas (Bromelain) yang mampu meningkatkan berat badan ayam dan menurunkan tingkat kematian. Selain dari sisi kualitas produk, inovasi ini juga dapat memberikan efisiensi atas biaya produksi.

Program CSR

Tak hanya berinovasi, Perseroan juga tidak melupakan tanggung jawab sosialnya. Dibawah naungan Program Berbagi Cinta Jaga Sesama, Perseroan telah membangun infrastruktur Corporate Social Responsibility (CSR) yang sejalan dengan aktivitas usahanya dalam membantu langsung masyarakat di masa Pandemi COVID-19.

Perseroan memiliki target distribusi sumbangan sebanyak 100 ribu paket makanan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan selama pemberlakuan PSBB.

Kerja sama kemanusiaan ini dilakukan bersama dengan RedKendi, Rantang Hati dari Wahyoo, Gojek dan beberapa organisasi kemanusiaan lainnya. Program CSR tersebut tidak hanya sekedar memberi, namun juga dipastikan tepat guna sehingga manfaatnya sampai ke masyarakat penerima. (NDV)

KERJASAMA GREAT GIANT FOODS, SIERAD PRODUCE DAN REDKENDI SALURKAN 25.000 PAKET MAKANAN

Seremoni penyerahan bantuan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia (Foto: Istimewa)




PT Sierad Produce Tbk bekerjasama dengan Great Giant Foods (GGF) dan RedKendi menyalurkan 25.000 paket makanan kepada pihak Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Margaguna, Jakarta Selatan, Selasa (12/5/2020). 

Tim PT Sierad Produce Tbk bersama-sama dengan tim GGF melalui PT Great Giant Pineapple dan PT Sewu Segar Nusantara serta tim PT RedKendi Andalan Mitra menyerahkan untuk menyerahkan secara simbolis bantuan paket makanan asupan gizi untuk warga binaan panti.  

Penyerahan secara simbolis kegiatan sosial perusahaan ini dihadiri Presiden Direktur Sierad Produce Tommy Wattimena, Corporate Affairs Director GGF Welly Soegiono dan Head of Business Development Redkendi, Maela Romdoni.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan 25.000 paket makanan asupan gizi kepada masyarakat membutuhkan dan akan didistribusikan ke masyarakat, komunitas serta lembaga yang membutuhkan di 20 titik yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cikarang dan Bekasi. Total distribusi sebanyak 5 ribu paket makanan per harinya.

Presiden Direktur Sierad Produce Tommy Wattimena dalam keterangan resmi yang diterima Infovet, Rabu (13/5/2020) mengemukakan penyebaran COVID-19 saat ini merebak hingga ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. 

“Imbas dari virus ini sudah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat kita. Tidak terkecuali berimbas ke mata pencaharian masyarakat, sehingga menurunkan daya beli dan konsumsi masyarakat kita," terangnya.

Lanjut Tommy, banyak masyarakat kurang mampu membeli makanan yang bergizi dan bernutrisi. Hal ini secara tidak langsung bisa mempengaruhi daya tahan tubuh dalam menghadapi virus ini. 

“Kami sebagai salah satu produsen protein hewani ingin turut berperan serta meringankan beban pemerintah dan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi yang sempurna,” tuturnya.

Sementara itu Head of Business Development Redkendi Maela Romdoni mengatakan, Redkendi bekerjasama dengan GGF dan Sierad Produce membuat program Tanggap COVID-19 dengan menyalurkan donasi berbentuk paket box makanan bernutrisi yang disalurkan untuk 25.00 orang terdampak di 20 lokasi dalam waktu 5 hari. 

Selain manfaat bagi penerima seperti masyarakat yang membutuhkan, yayasan yatim dan lansia, serta para tenaga medis, kegiatan ini juga bertujuan membantu para Catering UMKM yang terkena dampak dari pandemi COVID-19 untuk tetap bisa melanjutkan usahanya. PT RedKendi (RedKendi) diketahui sebagai perusahaan marketplace katering di Indonesia. 

Perwakilan dari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Margaguna menyampaikan apresiasi dan dukungan atas aktivitas sosial di masa krisis ini. “Kami senang dan  berterima kasih. Saat ini, kakek dan nenek binaan panti ada sekitar 300 orang dan tentunya bantuan yang diberikan bermanfaat bagi kami.”

Sierad Produce melalui program Berbagi Cinta Jaga Sesama telah menyiapkan lebih dari 100.000 paket makanan untuk didistribusikan secara bertahap tepat guna melalui kerjasama dengan berbagai pihak sehingga manfaatnya sampai kepada masyarakat terdampak. 

Great Giant Foods juga telah melakukan kegiatan sosial lainnya seperti GGF Peduli dengan memberikan bantuan kepada beberapa rumah sakit di Jabodetabek dan Lampung. 

Bantuan berupa buah-buahan dan susu yang bertujuan meningkatkan kebutuhan nutrisi tim medis yang bertugas dibeberapa rumah sakit sebagai ujung tombak dalam menangani penyebaran virus ini. 

Selain itu PT Great Giant Pineapple (GGP) juga menyerahkan bantuan peralatan APD kepada pemerintah provinsi Lampung beberapa waktu lalu. (NDV)




MENCOBA BERTAHAN DITENGAH PANDEMI

Suasana sederhana peluncuran pakan perjuangan di Balaraja (10/4) yang lalu

Pakan memegang peranan penting dalam suatu usaha budidaya ternak, sebagaimana kita ketahui bahwa 60-70% pengeluaran dari suatu peternakan bersumber dari pakan. Oleh karenanya ketersediaan pakan yang berkualitas dengan harga terjangkau akan sangat membantu peternak, terutama peternak mandiri.

Sayangnya beberapa waktu yang lalu harga pakan unggas ternyata naik. Banyak penyebab yang melatarbelakangi kenaikan harga pakan, mulai dari ketersediaan jagung, sulit masuknya bahan baku impor hingga harus mencari pengganti, dan lain sebagainya.

Dengan naiknya harga pakan yang disertai melorotnya harga live bird di pasaran akibat dampak wabah Covid-19, mau tidak mau, suka tidak suka peternak harus memutar otak untuk mengakali efisiensi biaya pakan.

Sebagai salah satu grup peternak mandiri, Trigroup rupanya sudah paham betul dengan hal ini. Melalui anak perusahaannya PT Pangan Sarana Niaga (PSN), mereka melakukan launching pakan ternak unggas mereka yang berlabel "Pakan Perjuangan".Dengan program Pakan Perjuangan ini, harapannya Trigroup dapat lebih membantu mengefisienkan biaya produksi para peternak mitranya.

"Ide dan gagasan tentang pakan perjuangan ini sudah lama, kami sadar betul bahwa selama 20 bulan terakhir harga jual live bird ini selalu dibawah HPP, sehingga akhirnya kita berpikir bagaimana kalau kita lakukan efisiensi dari biaya pakan," tukas Setya Winarno, salah satu pimpinan Tri group.

Sebelumnya pria yang akrab disapa Pak Win ini juga menuturkan bahwasanya Tri Group sendiri sudah banyak melakukan pembenahan di bidang produksi dan budidaya, namun memang nyatanya masih belum efisien. Sehingga akhirnya terbersit ide untuk mengkustomisasi pakan yang lebih tepat guna dengan harga yang terjangkau.

Dari segi performa, walaupun tidak "semewah" pakan pabrikan pada umumnya, pakan perjuangan ini ternyata dapat memberikan performa yang baik. Hal ini disampaikan oleh Drh Eko Prasetyo, konsultan kesehatan hewan Trigroup. 

"Untuk pakan dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang pakan pabrikan konvensional performanya masih masuk, sudah ada hitung - hitungannya. Intinya masih bisa bersaing dengan pakan - pakan pabrikan lainnya kok," tutur Eko.

Trigroup tidak sendirian dalam memperjuangkan pakan perjuangan ini, mereka dibantu oleh pabrik pakan yang sudah melanglangbuana di dunia pakan unggas, PT Sierad Produce. Hal ini ditegaskan oleh Direktur PT PSN, Tema Panunggal.

"Kita bekerja sama dengan PT Sierad, baik dari segi formulasi, bahan baku, dan lain - lain. Kita juga saling sharing mengenai aspek teknis, jadi semua ide yang ada di kepala kita masing - masing bisa diakomodir sehingga terjadi win - win solution. Sama - sama enak lah," tutur Tema.

Sierad sendiri pun menyambut baik berjuang bersama Trigroup dalam menghasilkan pakan perjuangan, hal ini ditegaskan oleh Tugas Nugrohadhy, Sales Manager PT Sierad Produce. Ia mengatakan bahwa kerjasama antara Sierad dan Trigroup sudah berlangsung selama kurang lebih dua tahun. 

"Selama dua tahun ini sudah banyak yang kami berdua lakukan dalam pengembangan pakan perjuangan ini. kita sudah saling take and give, saling evaluasi juga antara kami dan Trigroup terkait performa, harga, dan lain - lain. So far, so good -lah," kata Tugas.

Ia juga berharap agar kerjasama ini dapat berlangsung lama dan dirinya juga terus berusaha mencari solusi terbaik agar nantinya pakan perjuangan tetap memiliki kualitas yang baik dengan harga terjangkau.

Pada Jum'at 10 April lalu, dalam launching perdananya sebanyak 20 ton pakan perjuangan akan didistribusikan ke peternak Trigroup. Rencananya distribusi pakan perjuangan ini akan terus berlanjut.

Meskipun begitu, ketika ditanya mengenai komersialiasi pakan perjuangan, baik Tema dan Setya Winarno sama - sama menjawab bahwa pakan ini nantinya akan digunakan untuk internal terlebih dahulu. Namun tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada permintaan PT PSN siap untuk itu (komersialisasi).

"Masih jauh Mas untuk itu (komersialisasi), yang ingin kami sampaikan yakni ketika semua harga pada naik, pakan naik, sapronak naik, nih kami bisa bikin pakan kaya gini, seharusnya kalau peternak mandiri lainnya juga punya semangat dan kemauan, kami yakin pasti bisa juga. Semoga semangat ini juga menular kepada peternak lainnya," tutur Setya Winarno. (CR)


BEKERJA SAMA DENGAN SIERAD PRODUCE, APLIKASI WAHYOO LUNCURKAN 100 OUTLET AYAM GORENG BIKIN TAJIR

Momen ketika Ibu Sumarsih bercerita di launcing 100 outlet AGBT (Foto: Infovet)
Senyum sumringah menghiasi wajah Ibu Sumarsih, saat bercerita di acara launching 100 outlet Ayam Goreng Bikin Tajir (AGBT). Pemilik usaha Warung Makan Ragil di Salemba itu adalah salah satu mitra AGBT yang sukses.

“Saya baru bergabung 3 bulan, alhamdulillah belum lama buka ayam goreng ini tapi sudah banyak yang beli. Sehari bisa jual lebih dari 100 porsi, kurang lebih pendapatan 1,5 juta per hari. Kata yang beli, ayam gorengnya enak dan renyah, walaupun murah, tapi rasanya enggak murahan gitu,” cerita Ibu Sumarsih.

Launching yang berlangsung pada 20 Februari 2020 itu bertempat di Sequis Tower, Jakarta Selatan. AGBT ada usaha dengan sistem kemitraan berpotensi mendatangkan penghasilan hingga 15 juta per bulan untuk calon mitra. Merupakan hasil kerjasama Wahyoo, sebuah startup teknologi, dengan Sierad Produce.

Dicky Saelan, Peter Sheare, dan Andre Manuhutu (Foto: Infovet)
“Ayam Goreng Bikin Tajir ini hasil kerjasama Wahyoo dengan Sierad Produce, yang mana Sierad merupakan perusahaan penyuplai makanan fast food berkualitas ke berbagai brand yang sudah terkenal dan pasti terjamin kualitasnya," kata Andre Manuhutu, VP Operation AGBT Wahyoo.

Andre menambahkan, pihaknya yakin program AGBT ini dapat diterima dengan baik oleh konsumen sekaligus bisa memberikan tambahan pendapatan para calon mitra AGBT nantinya.

Sekarang ini mitra AGBT sudah mencapai 100 outlet di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jumlah tersebut adalah 10 persen dari target 1000 outlet yang ingin dicapai hingga akhir 2020.

Sementara itu Managing Director Foods Sierad Produce, Dicky Saelan mengatakan, "Sierad memandang kerjasama gerai Ayam Goreng Bikin Tajir ini sebagai peluang yang menguntungkan bagi perusahaan dan calon mitra, juga membantu membuka peluang usaha bagi masyarakat. Kami melihat Wahyoo sebagai perusahaan startup agresif yang berkomitmen serius mengembangkan usaha mikro menengah dengan memanfaatkan teknologi.”

Bahan utama ayam potong yang digunakan AGBT dijamin kualitasnya. Proses pemotongan dan pembersihan dilakukan di rumah potong ayam milik Sierad Produce, yang telah bersertifikasi halal dan memenuhi standar kualitas internasional. (NDV)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer