Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PRISMA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BINCANG BISNIS PERTANIAN ALA BANK MANDIRI


Bincang Bisnis Pertanian Bersama Bank Mandiri via Daring Zoom Meeting

Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia hampir semua sektor pendukung ekonomi Indonesia bisa dibilang lesu. Namun begitu sektor pertanian dinilai sebagai sektor yang resisten terhadap wabah Covid-19. Hal ini terlihat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik dimana PDB dari sektor pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara yoy, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%. 

Melihat peluang tersebut, Bank Mandiri menggandeng Prisma mengadakan webinar bertajuk "bincang bisnis pertanian bersama bank mandiri" dengan tujuan memberikan informasi mengenai potensi bisnis pertanian kepada masyarakat.

Acara webinar tersebut berlangsung selama 4 hari berturut - turut pada 7 - 11 Desember 2020 melalui daring zoom meeting. Peluang bisnis sektor pertanian yang dibahas meliputi potensi penggilingan padi, irigasi pertanian, kios tani, dan peternakan sapi perah.

Infovet berkesempatan mengikuti webinar pada tanggal (11/12) yang lalu. Sebagai narasumber yakni Drh Totok Setyarto Direktur PT Nufeed Indonesia dan Aryawan Kepala bagian kredit mikro Kanwil 7 Bank Mandiri Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut Totok menuturkan bahwa peluang bisnis sapi perah masih menjanjikan. Hal ini dikarenakan Indonesia masih mengimpor sekitar 70-80% susu dari negara lain (Selandia Baru dan Australia). Ia juga menjabarkan mengenai 3 sektor yang dapat digarap oleh peternak atau calon pengusaha baru dalam sektor tersebut.

"Di usaha ini bisa bermain di pedet lepas sapih, dara bunting, dan sapi perah alias produsen susunya sendiri. Menurut saya ini masih berpeluang besar di Indonesia," tutur Totok.

Namun begitu menurut Totok, sektor sapi perah cukup terbebani dengan kendala berupa permodalan. Sulitnya akses permodalan menjadi kendala utama bagi para calon peternak baru untuk menjalankan bisnis ini.

Sementara itu, Aryawan mengatakan bahwa Bank Mandiri selaku salah satu program BUMN turut mendukung program pemerintah dalam membangun sektor usaha mikro khususnya yang bergerak di bidang pertanian.

"Kami mendukung program pemerintah di sektor pertanian, disini kami bertindak sebagai fasilitator bagi masyarakat yang ingin memulai usaha, khususnya yang bergerak di bidang pertanian," tutur Aryawan.

Ia juga menerangkan beberapa produk pembiayaan yang bisa digunakan oleh masyarakat. Salah satunya yakni Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mengenai limit yang dapat dibiayai untuk peternakan sapi perah, Aryawan mengatakan bahwa limit maksimal 500 Juta rupiah.

"Tergantung mau pakai produk yang mana. Ada banyak jenis, misalnya KUR Mikro, kita bisa memberi pembiayaan maksimal 50 juta tanpa jaminan, tetapi syaratnya usaha tersebut sudah mulai berjalan selama setahun," kata Aryawan.

Diskusi interaktif pun berjalan dengan dinamis dimana para peserta terlihat sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan terkait produk pembiayaan oleh Bank Mandiri di bidang peternakan sapi perah. (CR)


PRISMA DAN PT SUMBER UNGGAS INDONESIA BAHAS EVALUASI DAN PELATIHAN DI PAPUA

PRISMA dan PT SUI, bekerjasama membangun bangsa melalui Ayam Kampung

Hari Rabu (26/2) yang lalu, PRISMA dan PT Sumber Unggas Indonesia (PT SUI) melakukan pertemuan di markas PT SUI kampung Cogreg Bogor. PRISMA bertandang ke kantor PT SUI dalam rangka mengevaluasi kerjasama SUI-PRISMA sejak bulan Desember 2019 sampai Februari 2020.Program - program tersebut diantaranya memperkenalkan ayam KUB, melatih peternak, mengurangi angka stunting, dan pada akhirnya menyejahterakan peternak di Nusa Tenggara Timur. 

Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) adalah lembaga non pemerintah yang berafiliasi dengan pemerintah Australia memfokuskan organisasinya dalam pemberdayaan petani/peternak khususnya di wilayah timur Indonesia. 

Meski masih ada beberapa target yang belim dicapai, PRISMA dan PT SUI sepakat bahwa program yang dilakukan di NTT secara umum dapat dikatakan sukses. Salah satu pencapainnya adalah hadirnya peternak-peternak baru yang memeihara ayam kampung. Hal ini ditandai dengan jumlah pengiriman anak ayam kampung jenis KUB (Kamung Unggul Balitbangtan) dari penetasan PT Sumber Unggas Indonesia cabang Bali sebanyak 1500-2000 ekor per minggu ke NTT.

Manajer Portfolio PRISMA, Prajwal Shahi mengatakan, PT Sumber Unggas Indonesia merupakan salah satu partner terbaik sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik. Kami berharap agar program ini benar-benar bermanfaat di NTT. 

Direktur Utama PT Sumber Unggas Indonesia Naryanto mengungkapkan kerjasama dengan Prisma membawa banyak manfaat besar bagi Indonesia timur. “Kalau dulu kita sulit mengirim anak ayam kampung ke NTT karena terkendala peraturan daerah. Sekarang kita sudah bisa mengirim anak ayam kampung ke NTT karena sudah mendapat izin resmi dari pemerintah daerah,” ungkapnya.

Jika tidak ada aral melintang, Prisma dan SUI kembali menggelar pelatihan beternak ayam KUB di Papua pada bulan April. (CR)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer