Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Nutrisi | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

AWAS! ANTINUTRISI BUAT AYAM SULIT BERISI

Pemberian pakan yang tidak mencukupi jumlahnya menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah nutrisi yang dapat dimanfaatkan tubuh ternak. (Foto: RBI)

Dalam pakan berstandar SNI, masalah serapan nutrisi pakan akibat zat antinutrisi sudah diatasi. Namun, bagi peternak yang hendak membuat formulasi pakan campuran mandiri, keberadaan zat antinutrisi patut diwaspadai.

Agar dapat tumbuh berkembang dan menjaga fungsinya dengan baik, tubuh memerlukan beragam zat atau nutrisi yang berguna dalam proses pembentukan sel, jaringan, maupun organ. Hal ini berlaku bagi semua jenis makhluk hidup, termasuk manusia, tanaman dan hewan ternak seperti ayam.

Secara garis besar, nutrisi merupakan sekumpulan zat yang diperoleh ayam dari makanan yang dikonsumsi. Meskipun terdapat banyak unsur terkandung dalam makanan, hanya unsur zat yang bermanfaat bagi fungsi dan perkembangan tubuh yang dapat disebut sebagai zat nutrisi. Disebabkan peran pentingnya, kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan hingga berbagai gangguan fungsi pada tubuh. Bahkan, tidak terpenuhinya nutrisi penting dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kematian.

Pemberian pakan yang tidak mencukupi jumlahnya menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah nutrisi yang dapat dimanfaatkan tubuh ternak. Untuk mengatasi hal tersebut, peternak dapat menambah jumlah pakan yang diberikan. Namun, selain kurangnya jumlah pakan, penyebab tidak optimalnya pertumbuhan ayam disebabkan jumlah nutrisi yang terkandung dalam pakan itu sendiri yang kurang mencukupi.

Selain jumlah pakan dan zat nutrisi yang tekandung di dalamnya, keberadaan zat antinutrisi dalam bahan pakan juga menjadi faktor yang perlu diperhitungkan sebagai penyebab buruknya performa pakan ternak. Singkatnya, zat antinutrisi merupakan kebalikan dari zat nutrisi yang menjadi bahan bakar metabolisme tubuh dan mendorong pertumbuhan.

Mengetahui peranan nutrisi dan kebutuhannya pada tubuh ayam dapat membantu peternak mengambil tindakan tepat untuk mengantisipasi hingga mengatasi keberadaan zat antinutrisi yang merugikan.

Kebutuhan Nutrisi Ayam
Di antara berbagai macam zat nutrisi, terdapat beberapa nutrisi yang dipandang sebagai kebutuhan mendasar bagi tubuh ayam sehingga sering dijadikan patokan dalam menentukan kualitas pakan. Pertama, zat yang umum disebut sebagai makronutrien, yaitu protein, karbohidrat dan lemak. Kedua, zat nutrisi mikronutrien seperti vitamin dan mineral, di antaranya kalsium, zat besi, fosfor dan mikronutrien lainnya yang penting untuk pemeliharaan fungsi organ dan perkembangan tubuh ayam.

Perbedaan utama antara... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2023. (MFR/RA)

MENGUNCI PERFORMA INDUKAN BABI AGAR TETAP STABIL

Dr Mauro Di Benedetto


Memiliki indukan babi yang produktif merupakan impian semua peternak dan pembibit babi di dunia. Namun begitu tdalam mencapai hal tersebut nampaknya sangatlah berat, apalagi ditengah disrupsi yang terjadi saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh Dr Mauro di Benetto konsultan dari Kemin Agrifood Italia dalam presentasinya pada gelaran Pig Quality Conference 2022 secara daring pada (15/9) yang lalu.

Ia memberi contoh misalnya terkait harga bahan baku pakan yang kian hari semakin meroket yang diakibatkan oleh berbagai penyebab. Hal ini tentu saja akan semakin menambah cost dari produksi karena sebagaimana kita ketahui bahwa pakan merupakan komponen biaya paling utama dalam suatu budidaya peternakan.

"Efisiensi biaya pakan memang suatu keniscayaan namun begitu ada satu solusi lagi meskipun biaya pakan tidak dapat ditekan yakni kenaikan performa dari ternak itu sendiri, menaikkan performa ternak dengan biaya pakan yang tetap juga merupakan suatu keharusan," tuturnya.

Lalu kemudian ia memberi pemahaman mengenai indukan babi hyperprolific. Secara umum indukan hyperprolific dapat diartikan sebagai indukan yang dapat melahirkan anak babi melebihi jumlah puting susu yang dimiliki.

"Pernah di Eropa suatu perusahaan breeding merilis satu ras babi yang dapat melahirkan lebih dari 41 ekor anak babi dalam setahun, artinya dalam satu siklus sekitar 16-18 ekor anak babi dilahirkan. Dan ras ini sempat populer, namun masalahnya bukan pada seberapa banyak anak babi yang dilahirkan," tutur dia.

Dr Mauro mengatakan problem utama dari indukan hyperprolific yakni pada kecukupan gizi anak yang dilahirkan. Setidaknya menurut beliau, indukan dengan 13 anak babi harus dapat memproduksi susu sebanyak 390 liter hingga anak babi disapih, hal  ini dibutuhkan agar anak babi mendapatkan nutrisi yang cukup dari induk.

"Yang kebanyakan terjadi di lapangan, induk babi hampir tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut, sehingga nutrisi dari anakan tidak terpenuhi, bobot setelah disapih tidak mencapai target, sehingga pertumbuhan kedepannya menjadi kurang maksimal," kata Mauro.

Lalu bagaimana solusinya?, dalam berbagai riset yang telah ia lakukan, kombinasi penggunaan enzim dan emulsifier adalah solusi terbaik dalam meningkatkan utilisasi nutrisi dalam pakan serta menjaga kesehatan saluran pencernaan induk babi.

Enzim yang dapat digunakan yakni fitase, protease, dan karbohidrase. Sementara emulsifier yang dimaksud yakni lisolecitin. Enzim akan bekerja memecah zat yang sulit dicerna menjadi partikel lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna, sementara emulsifier membantu kinerja enzim lipase serta meningkatkan kemampuan absorpsi usus dalam menyerap nutrisi.

"Berbagai trial yang kami lakukan di beberapa negara produsen babi terbesar telah berhasil menjawab tantangan ini, hasilnya susu yang dilahirkan induk lebih banyak dengan nilai FCR yang baik. Selain itu jumlah anak babi yang bertahan hidup setelah penyapihan meningkat, dan bobot targetnya tercapai," tutupnya. (CR)


JANGAN SAMPAI LAYER KEKURANGAN NUTRISI

Penuhi Kebutuhan Nutrisi Agar Performa Optimal


Memenuhi kecukupan nutrisi ayam layer merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh peternak agar performa ternaknya maksimal. Namun sayangnya tidak semua peternak paham dan dapat memenuhi nutrisi ternaknya, ancaman penyakit dan performa yang anjlok pun kerap menghantui peternak akibat tidak terpenuhinya nutrisi.

Dengan tujuan untuk mengedukasi dan menambah wawasan di bidang tersebut, PT Medion melangsungkan technical education melalui daring instagram secara livestreaming pada Rabu (6/10). bertindak sebagai narasumber yakni Hindro Setiawan dan dimoderatori oleh Drh Amir Muhammad.

Dalam presentasinya Hindro Setiawan dari dvisi technical education & consultation PT Medion memaparkan beberapa hal penting terkait komponen nutrisi yang mutlak harus dipenuhi oleh peternak agar ternaknya sehat dan produksinya maksimal.

Ia juga menyinggung beberapa unsur esensial yang luput dipenuhi kebutuhannya dalam pakan seperti Ca, Mg, dan vitamin D. Akibatnya ayam yang mengalami defisiensi akan menunjukkan kelainan pada kualitas telur.

"Kadang kalau kualitas telur menurun, kerabang tidak sempurna, kita sudah curiga duluan dengan penyakit EDS, AI, dll. Padahal yang sering luput adalah kurangnya nutrisi terutama mineral dan vitamin D, ini sering kita temui di lapangan," tutur Hindro.

Ia juga menyinggung terkait kualitas bahan baku pakan yang bisa saja tercemar toksin. Untuk itu dirinya menghimbau kepada peternak agar tidak segan mengujikan sampel pakan maupun bahan bakunya ke laboratorium Medion agar lebih terjamin kualitasnya.

Sesi tanya jawab pun berjalan sangat interaktif dimana para peserta dapat lebih memahamai permasalahnnay dengan mudah dan solutif. Selain itu Medion juga membagikan doorprize menarik bagi para peserta yang beruntung. (CR)


IKUTI WEBINAR PENGELOLAAN DAN OPTIMALISASI LAMTORO UNTUK SAPI




PENGELOLAAN DAN OPTIMALISASI PEMAKAIAN LAMTORO PADA SAPI

Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) kembali akan menggelar Seminar Webinar bertajuk Pengelolaan dan Optimalisasi Pemakaian Lamtoro pada Sapi. Organisasi perhimpunan profesi dan keilmuan para ahli di bidang Nutrisi dan Teknologi Pakan ini menhadirkan setidaknya tiga narasumber pakar di bidangnya, yaitu: DR IR Tanda S. Panjaitan, MSc. Peneliti SPTP Balitbangtan NTB., Prof DR IR Dahlanuddin, MRurSc,Guru Besar Univ. Mataram dan Prof Max Shelton dari Univ of Queensland, Australia.

Dimoderatori olaeh IR Triastuti Andajani, MSi., Program Manager IP2FC ISPI. Acara yang rencananya berlagsung pada Kamis 6 Agustus 2020 mulai pukul 09.00 WIB melalui daring Zoom Meeting yang bisa anda akses dengan Narahubung Febrinita dan Asmadini sebagaimana tercantum di dalam Flayer.

Berita selengkapnya terkait kegiatan tersebut dapat anda simak di Infovet sebagai Media Parner dan ikuti terus di web: http://www.majalahinfovet.com

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer