Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Lambat Tumbuh | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

LAMBAT TUMBUH YANG SERING KAMBUH

Pertumbuhan ayam merupakan salah satu indikator kesehatan ayam. (Foto: Infovet/Ridwan)

Pertumbuhan ayam merupakan salah satu indikator kesehatan ayam. Semakin baik laju pertumbuhan ayam maka semakin baik pula kesehatan ayam tersebut. Namun berbagai kasus gangguan pertumbuhan ayam masih sering terjadi sehingga dapat mengganggu pencapaian target produksi dan hal ini tentunya sangat merugikan.

Faktor yang Berpengaruh dan Penyebabnya
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya pertumbuhan yang lambat pada ayam dan kebanyakan dilaporkan lebih terkait dengan faktor praktik manajemen pemeliharaan. Faktor-faktor penyebab lambat tumbuh bisa berasal dari lemahnya manajemen yang ada pada pembibitan, namun sering pula ditemukan karena kurang baiknya manajemen yang diterapkan pada peternakan komersial. Faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu dan penyebab terjadinya lambat tumbuh pada ayam diantaranya:

• Faktor lingkungan: Kelembapan dan temperatur tinggi dalam kandang, kualitas dan sirkulasi udara dalam kandang yang kurang memadai, serta pencemaran amonia yang tinggi dalam kandang.

• Pakan dan air: Feed intake dari ayam berkurang, kualitas dan keseimbangan nutrisi dalam pakan tidak sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan (nutrisi pakan tidak sesuai dengan kinerja genetik dari ayam). Kemudian pakan yang tercemar dengan mikotoksin, baik yang diberikan pada induk maupun pada anak ayam itu sendiri dan tingkat pencemaran mikroorganisme patogen dan kadar logam berat dalam air yang cukup tinggi, serta pH air yang tidak sesuai, terlalu asam atau alkalis sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi air minum ayam.

• Perlakuan masa brooding: Meliputi... Selengkapnya baca Majalah Infovet edisi Agustus 2022.

Ditulis oleh:
Drh Yuni
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

AYAM TELAT TUMBUH, PERFORMA LUMPUH, KEUNTUNGAN LURUH

Memperbaiki manajemen brooding agar pertumbuhan maksimal. (Foto: Istimewa)

Seiring berjalannya zaman, pertumbuhan genetik ayam broiler maupun layer juga mengalami peningkatan performa yang sangat pesat dan cepat. Dalam waktu sebulan, broiler dapat dipanen dengan berat dua kilogram bahkan lebih. Jumlah telur yang dihasilkan oleh layer modern juga semakin bertambah. Namun terkadang, di lapangan masih terjadi ayam yang mengalami kekerdilan, jika sudah begini harus berhati-hati.

Secara genetik ayam ras pedaging maupun petelur memang didesain sedemikian rupa agar menghasilkan pertumbuhan dan performa produksi yang cepat. Hal ini tentunya dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani manusia yang kian hari populasinya makin banyak.

Namun begitu di lapangan banyak terjadi abnormalitas pertumbuhan dari ayam, khususnya broiler, meskipun memang banyak faktor yang melatarbelakanginya. Masalah pertumbuhan pada broiler akan terkait erat dengan profit yang didapat. Semakin cepat broiler tumbuh besar, semakin cepat dipanen, maka akan semakin irit konsumsi pakan dan semakin kecil nilai konversi pakannya, seperti itulah idealnya.

Masalahnya Satu Penyebabnya Beribu
Kasus kekerdilan sering terjadi di lapangan dan masih menjadi musuh klasik. Dijelaskan Guru Besar SKHB IPB University, Prof I Wayan Teguh Wibawan, sindroma kekerdilan atau Runting Stunting Syndrome (RSS) sering terjadi pada ayam kebanyakan broiler.

“Pertumbuhannya melambat, bobot badan yang seharusnya usia sekian gram pada minggu tertentu tidak tercapai. Ini sering terjadi di farm kita, kejadiannya bisa dari minggu awal bahkan dari DOC datang. Penyebabnya... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2022. (CR)

SLOW GROWTH YANG PERLU DIWASPADAI

Kasus lambat tumbuh ditandai dengan tidak tercapainya berat badan sesuai standar umur, rendahnya kenaikan berat badan per hari dan keseragaman berat badan yang rendah. (Foto: ussoy.org)

Kasus slow growth atau lambat tumbuh mungkin tidak memberikan dampak mortalitas tinggi pada unggas, namun demikian kerugian yang muncul akibat kasus tersebut tidak bisa diremehkan.

Kasus lambat tumbuh sendiri ditandai dengan tidak tercapainya berat badan ayam sesuai standar umur, rendahnya kenaikan berat badan per hari dan keseragaman berat badan yang rendah. Umumnya tanda-tanda ini mulai terlihat saat ayam berumur 14 hari (terutama ayam broiler).

Adanya slow growth tentu saja memengaruhi performa ayam di umur selanjutnya. Misalnya pada ayam broiler, standar berat yang bisa dicapai tentu akan berkurang dan berimbas pada penurunan keuntungan. Slow growth juga tidak hanya memengaruhi lambatnya tumbuh massa otot, namun juga organ kekebalan dan organ pencernaan. Lambatnya pertumbuhan organ kekebalan dari normal jelas akan memengaruhi respon imunitas tubuh ayam terhadap program vaksinasi yang dilakukan. Efeknya jelas adalah pencapaian titer antibodi yang kurang optimal dan kurang seragam.

Sementara itu, lambatnya pertumbuhan organ pencernaan sendiri sebenarnya dapat menjadi proses kausa maupun efek dari slow growth. Sebagai efek slow growth, perkembangan saluran cerna yang lambat tentunya memengaruhi penyerapan nutrisi dan terapi suportif yang dilakukan, sehingga ayam akan sulit untuk mengejar performa yang diharapkan.

Kasus lambat tumbuh sebetulnya dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kemampuan recovery dan kelambatan tumbuhnya, yaitu runting dan stunting. Kasus runting umumnya bersifat permanen. Biasanya berat badan ayam hanya mencapai 50-75% dari standar dengan estimasi jumlah adalah 3-5% dari populasi. Karena tingkat pencapaian bobotnya yang jauh lebih rendah dari standar, umumnya runting juga disebut sebagai kegagalan pertumbuhan.

Sementara kasus stunting umumnya lebih dinilai sebagai hambatan pertumbuhan daripada kegagalan. Ayam yang mengalami stunting bisa mencapai 50% dari populasi dengan berat badan hanya mencapai 75-90% dari standar yang seharusnya dicapai.

Untuk mengatasi kasus ini, tentunya... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2022. (MENSANA-SANBIO)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer