Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Kuda Pacu Indonesia | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SANG MAESTRO KUDA BERPULANG

Drh Wirasmono (jaket putih) kala melakukan peluncuran buku Kuda Pacu Indonesia

Kabar duka datang dari Civitas Akademika FKH IPB. Drh Wirasmono Soekotjo seorang mantan staff pengajar FKH IPB berpulang keharibaan-Nya. Drh Wirasmono merupakan figur yang populer pada dekade 1970-1990-an sebagai satu - satunya dokter hewan yang menekuni bidang perkudaan.

Namanya kian mencuat seiring berkembangnya olahraga berkuda populer di Indonesia. Terutama ketika arena pacuan kuda Pulo Mas diadakan pada kurun waktu akhir tahun 1970 sampai awal 1980-an, nama Wirasmono tentu lekat dengan Pacuan Kuda tersebut.

Selasa 3 Agustus 2020 lalu , Wirasmono menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Cinere, Menurut istrinya Uning Z Wirasmono, mantan birokrat di Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan, tiada isyarat apapun meninggalnya pria kelahiran Tegal tersebut. 

"Hanya ada keluhan berupa demam sedikit lalu diberi obat batuk untuk menghilangkan batuk dan demamnya, besok baru mau dibawa ke dokter,"tuturnya.

Drh Wirasmono meningggalkan seorang istri Drh Uning Zubaidah dan dua orang anak yang juga berprofesi sebagai dokter. Semasa hidupnya Drh Wirasmono sangat terkenal sebagai dokter hewan di dunia perkudaan dengan keahlian yang sangat mumpuni dan diakui di tanah air. Kini sudah banyak para dokter hewan muda yg mengikuti jejak almarhum untuk berkarir di sektor perkudaan.

Jenazah almarhum dikebumikan hari ini (4/8) di Taman Pemakaman Umum Tonjong. 
Selamat jalan Drh Wirasmono, engkau akan selalu dikenang sebagai bapak perkudaan Indonesia. (CR)


LAUNCHING PERDANA BUKU "KUDA PACU INDONESIA"

Dr Suswono, Drh Wirasmono, Ibu Soehadji, Chaidir Saddak, Don P Utoyo, Prof Sri Bandiati, Oetari Soehardjono. (Foto: Infovet/Bams)

Bertempat di Cozyfield Cafe,  Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Selasa (12/2), Guru Besar Genetika IPB Prof Muladno beserta sejawatnya resmi me-launching buku berjudul “Sejarah Pembentukan Kuda Pacu Indonesia”. Buku tersebut merupakan dokumentasi dan rangkuman pemikiran dari penciptaan rumpun kuda pacu Indonesia yang memakan waktu lima dasawarsa.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, mantan Menteri Pertanian Dr Suswono, ahli kuda Drh Wirasmono Soekotjo, Ketua Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) HM. Chaidir Saddak, Prof Sri Bandiati, Ketua FMPI (Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia) Don P. Utoyo, mantan Dirjen PKH Dr Sofyan Sudarjat, Letjen TNI purn. Maciano Norman, istri dari alm. Dr Drh Soehadji, Ketua Umum PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) Ir. Teguh Boediyana dan sejumlah aktivis perkudaan.

Buku setebal 336 halaman itu diterbitkan oleh PT Berkah Maju Sejahtera, yang disusun oleh sebuah tim, yang terdiri dari Ketua Kehormatan alm. Dr Drh Soehadji, Ketua Tim Penyusun Prof Muladno dan anggota yang terdiri dari Prof Sri Bandiati, Drh Wirasmono Soekotjo dan Oetari Soehardjono.


Cover buku KPI
Peluncuran buku ini sekaligus menjadi hadiah bagi Oetari Soehadjono yang tengah berulang tahun di usia ke-91. Oetari sendiri merupakan salah satu tokoh penting bagi pembibitan kuda di Indonesia. Dia telah melakukan breeding kuda selama 40 tahun lebih, dan pada era Menteri Pertanian Dr Suswono, strain kuda yang dikembangkan Oetari secara resmi diakui pemerintah. Sejak saat itu Indonesia memiliki bibit yang disebut Kuda Pacu Indonesia (KPI).

Ketua Tim Penyusun Prof Muladno, mengakui kehebatan Oetari yang sangat tekun dalam melakukan pemuliaan kuda. ”Melakukan pemuliaan itu mudah di atas kertas, tapi dalam pelaksanaannya sangat rumit. Butuh kedisiplinan dan ketekunan yang luar biasa selama bertahun-tahun,” kata Muladno yang juga mantan Dirjen PKH.

Menurutnya, untuk melakukan pembibitan kuda dibutuhkan beberapa syarat, diantaranya Obsesi yang kuat, Edukasi terus-menerus, Totalitas dalam berkarya, Ambisius yang positif untuk meraih prestasi, kemampuan melakukan Riset berkesinambungan dan Inovatif, yaitu menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada. “Syarat-syarat tersebut saya singkat menjadi OETARI,” ucap dia, memuji kehebatan Oetari yang dalam usianya yang ke 91 tetap sehat dan terus berkarya .


Prof Muladno, Ketua Tim Penyusun buku Kuda Pacu Indonesia. (Foto: Infovet/Bams)

Pada kesempatan yang sama, mantan Mentan Suswono juga mengaku kagum kepada Oetari. “Indonesia membutuhkan Oetari-oetari lain dalam bidang peternakan ataupun bidang lainnya,” tukasnya.

Sebagai informasi, buku KPI yang terdiri dari 7 bab ini banyak mengupas mengenai sektor perkudaan di Indonesia, meliputi sejarah perkudaan, identitas kuda pacu Indonesia, genetika pemuliaan serta peran pemerintah dalam pengembangan kuda pacu Indonesia. Selain itu, ada hal menarik dari buku ini, yakni terdapat sambutan dari Presiden RI kedua, alm. Soeharto, yang merupakan pelindung Pordasi sejak 1966 dan didaulat sebagai “Bapak Kuda Pacu Indonesia”. (Bams/RBS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer