Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Kongres PDHI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

DRH MUHAMMAD MUNAWAROH KEMBALI PIMPIN PDHI

Drh Munawaroh dilantik sebagai Ketum PDHI 2022-2026

Sabtu (15/10) yang lalu bertempt di Claro Hotel Makassar, Drh Muhammad Munawaroh terpilih kembali sebagai Ketua Umum PB PDHI. Dalam Kongres PDHI yang ke-19 yang berlangsung selama 3 hari sejak (14/10) tersebut mayoritas cabang masih menginginkan Munawaroh menjadi Ketum PDHI.

Ketua Pelaksana Kongres PDHI ke-19 Drh Andi Wijanarko dalam sambutan dan laporan pertanggung jawabannya menyatakan rasa bangga kepada anggota cabang yang hadir. Hal tersebut disebabkan lebih dari 50% delegasi cabang dapat hadir di Makassar. 

"Ada 52 cabang yang hadir dan ini merupakan rekor tertinggi kehadiran di kongres kita. Mudah - mudahan kedepanya organisasi cabang dapat lebih aktif lagi dalam kegiatan yang dilaksanakan, baik oleh pengurus cabang maupun pusat. Kita nanti kontribusi sodara sekalian dalam membangun negeri ini," kata Andi.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan Nurlina Saking yang menggantikan kehadiran Gubernur Sulsel sangat mengapresiasi adanya kegiatan tersebut.

Ia menilai bahwa Makassar merasa terhormat dengan diadakannya kongres tersebut. Selain itu ia memuji kekompakan para delegasi yang hadir dalam acara tersebut. 

"Mungkin karena Makassar berada di tengah Indonesia jadinya yang dari barat dan timur semua bisa kumpul. Strategi pemilihan kotanya mantap ini Pak Ketua," tutur dia.

Ia juga mengingatkan kepada para anggota bahwa peran dokter hewan dikala ini semakin vital. Karena belakangan ini banyak wabah yang masuk bahkan Covid-19 ditengarai juga berasal dari hewan alias zoonosis.

Oleh karenanya dokter hewan Indonesia harus dapat berkolaborasi dengan semua stakeholder di negeri ini dalam perannya berkontribusi untuk negara. Dan hal tersebut juga dilihat olehnya adalah sesuatu yang sudah ia lakukan sejak konsep one health digaungkan.

Ia juga berharap nantinya ketua umum terpilih dapat menyatukan dan mengayomi semua anggota baik di pusat maupun cabang. 

"Seperti ini sudah sangat baik, namun jangan lupa kalau terpilih lagi nanti Dok Mun lebih berat mempertahankan capaian daripada meraih, itu yang harus dicamkan dan dijaga," tandasnya.

Pelajaran Berdemokrasi

Drh Munawaroh dan Drh Sukma Kamajaya memaparkan visi dan misinya

Dalam sambutannya dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh cabang yang telah kembali memilihnya. Menurutnya terpilih kembali menjadi Ketum di periode 2022-2026 merupakan amanah yang harus dipenuhi dan masih banyak persoalan yang menantinya.

Kongres tersebut juga dihadiri oleh para pejabat Kementerian Pertanian Khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Drh Nuryani Zainuddin, Drh Syamsul Ma'arif, dan Drh Makmun turut terlihat dalam acara tersebut.

"Ini adalah suatu amanah buat saya, sebagaimana kita lihat masalah kita masih banyak baik di bidang kesehatan hewan, one health, legislasi dan perundangan dan lain sebagainya. Misalnya saja Undang - Undang otoritas veteriner yang masih kita perjuangkan, mudah - mudahan periode kedua ini dapat menjadi lebih baik," tuturnya.

Dalam kongres tersebut sejatinya perjalanan Drh Munawaroh tidaklah mudah. Meski menang secara aklamasi dengan dukungan 48 cabang yang hadir, sempat terjadi keriuhan karena 4 cabang diantaranya mengajukan calon lain yakni Drh Sukma Kamajaya.

Namun begitu dikarenakan waktu kongres yang sudah mencapai dinihari, proses pemungutan suara alias voting tidaklah jadi dilaksanakan. Sang penantang menyatakan pengunduran dirinya kepada ketua sidang yang berakhir dengan kemenangan Drh Munawaroh secara aklamasi.

Menanggapi hal tersebut Drh Munawaroh dengan santai menanggapinya, menurutnya proses tersebut adalah suatu pembelajaran demokrasi yang memang sudah menjadi salah satu dasar negara ini.

"Justru saya bersyukur dengan munculnya kader baru yang lebih muda nantinya masa depan dari organisasi ini artinya aman. Justru kalau tidak ada kader baru yang muncul ditakutkan organisasi akan berjalan monoton dan begitu - begitu saja," tutur Munawaroh.

Selain itu Munawaroh juga mengatakan bahwa ia sudah mengenal karakter sang penantang sejak bekerja di PT Pharos dulu. Menurutnya Sukma merupakan seorang yang pekerja keras dan memiliki mental baja sehingga waktu itu mereka dapat mencapai target yang ditentukan perusahaan.

"Mungkin saya juga akan mempertimbangkan beliau menjadi pengurus pusat, saya tahu kualitas beliau. Dan saya memang sudah berkomitmen untuk mencari kader yang lebih muda untuk menjalankan organisasi yang kita cintai ini," tukas Munawaroh. (CR)


Kongres PDHI dan FAVA: “To Serve Mankind Trough Animal Kingdom”

Foto bersama saat penutupan kongres.

PDHI menyelenggarakan kegiatan kongres bertaraf internasional pada 1-3 November 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Bukan itu saja, para istri dokter hewan yang tergabung dalam Pidhi juga menyelenggarakan kegiatan serupa di Hotel Santika Nusa Dua. Kegiatan kongres tersebut dihadiri Gubernur Bali, I Wayan Koster, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian, Drh Ketut Diarmita, serta Ketua PDHI periode 2014-2018  Dr Drh Heru Setijanto.

Bali dipilih sebagai lokasi kongres karena Dr Drh Heru Setijanto ditetapkan sebagai Presiden FAVA (Federation of Asian Veterinary Associations) periode 2018-2020. Oleh karenanya, Kongres FAVA ke-20 dan FAVA Council Meeting ke-40 dilangsungkan bersamaan dengan Kongres PDHI dan KIVNAS. Kegiatan bersama ini akan menjadi forum penting bagi para dokter hewan dari berbagai negara untuk berinteraksi dan melakukan diskusi mengenai “One Health”, kesejahteraan hewan dan topik-topik penting lain yang relevan dalam profesi veteriner.

Menurut Ketua Panitia, Prof Drh Bambang Pontjo Priosoeryanto, ada beberapa kegiatan lain juga dilaksanakan berbarengan, diantaranya Pertemuan Ilmiah kedua JSPS Core-to-Core Program-Tripartite Meeting Among the Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia, Chulalongkorn University, Thailand dan Miyazaki University, Jepang. Di samping itu, dilaksanakan pula pertemuan bersama antara FAVA dan African Veterinary Association (AVA), pertemuan jaringan Veterinary Statutory Bodies (VSB) ASEAN dan pameran kesehatan hewan internasional.

Hewan dan produk hewan banyak sekali pemanfaatannya demi kepentingan manusia. Dalam mendapatkan faedah tersebut, beberapa keadaan dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit baru berbahaya bagi hewan maupun manusia. Para ahli kesehatan hewan dan manusia mencatat peningkatan ancaman penyakit-penyakit menular baru (emerging disease) dan penyakit lama yang muncul lagi (re-emerging disease), terhadap rantai makanan dan ekonomi, serta terhadap flora dan fauna yang merupakan keanekaragaman penting pendukung infrastruktur kehidupan dunia.

Beberapa kejadian penyakit pada hewan, terutama yang dapat menular ke manusia (zoonosis), sering mengguncang publik. Seperti kejadian antraks, kasus flu burung, maupun kasus leptospirosis yang banyak terjadi pasca banjir dan kerap salah persepsi sering disebut sebagai “virus tikus” karena banyak ditularkan melalui urin tikus. Kejadian-kejadian tersebut tak urung “menyentil” kesadaran masyarakat akan peran dan fungsi dokter hewan dalam aspek-aspek kehidupan manusia. Kasus tersebut hanya sebagian kecil dari peran dan tanggung jawab seorang dokter hewan. Peran serta fungsi dokter hewan jauh lebih banyak dan lebih luas dari itu.

Untuk Kongres FAVA sendiri telah ditetapkan bahwa FAVA Council Meeting dan Pre Congress Workshop berikutnya akan dilaksanakan di Borneo Convention Centre, Kuching, Malaysia pada 13-14 November 2020.

Sementara dari hasil Kongres PDHI 2018 telah terpilih nakhoda baru Drh H. Muhammad Munawaroh sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PDHI periode 2018-2022. Sementara, untuk Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia (Pidhi) hasil kongres 2018 telah ditetapkan Drh Tri Isyani Tungga Dewi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pidhi periode 2018-2020.

Dalam sambutan saat penutupan, ketua umum PB PDHI terpilih berjanji akan lebih banyak merangkul dan memberdayakan Pidhi agar kinerjanya lebih bermanfaat dan bermartabat. (Mas Djoko R/Bali)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer