Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini KAI | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

Mengukur Lembaga Pembiayaan di Bidang Peternakan

Peserta dan narasumber seminar nasional yang digelar ISPI. (Foto: Dok. ISPI)

Terhitung hingga 31 Oktober 2018 lalu, tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi (pertanian, perikanan, industri, konstruksi dan jasa-jasa) sebesar Rp 49,85 triliun (43,9% dari total realisasi KUR 2018 sebesar Rp 113,6 triliun) lebih tinggi dibandingkan realisasi KUR 2017 (Rp 96,7 triliun).

Adapun realisasi KUR sub sektor peternakan sampai 31 Oktober 2018 juga memberikan gambaran cukup menggembirakan, yaitu sebesar Rp 4,23 triliun, mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan realisasi pada 2017 (Rp 2,02 triliun).

Agus Sunaryo, Vice President Divisi Bisnis Kecil dan Kemitraan BRI, menyampaikan hal itu dalam Seminar Nasional dan Kongres Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) ke XII di Malang, Jawa Timur. Acara yang bertema “Konsolidasi Sarjana Peternakan dalam Mendukung Kemandirian Pangan Asal Ternak” berlangsung tiga hari di kampus Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Dalam paparannya, Agus mengatakan, BRI telah menyalurkan KUR sektor peternakan dari 2016 dengan total sebesar Rp 16,5 triliun kepada lebih dari 800 ribu debitur. Selain KUR untuk pembiayaan sub sektor peternakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) juga bersinergi dengan BUMN dalam pemanfaatan PKBL BUMN. Sampai November 2018 telah realisasi sebesar Rp 20,16 milliar dengan rincian realisasi dari perusahaan Sucofindo Rp 16,56 milliar, Pelindo III  Rp 1,7 milliar, Jasindo Rp 1 milliar dan KAI Rp 900 juta.

Direktur Sumber Daya dan Pengembangan Bisnis PT Sucofindo (Persero), Rozainbahri Noor, menyampaikan bahwa sebesar 55% dari total keseluruhan PKBL Sucofindo disalurkan untuk sub sektor peternakan.

Dalam hal memitigasi resiko usaha peternakan, Kementerian Pertanian telah menerapkan adanya Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) melalui pemberian bantuan premi sebesar 80% dari beban premi sebesar 2% terhadap nilai pertanggungan (10 juta) bagi sapi betina.

Sampai saat ini realisasi AUTS sudah mencapai 224.044 ekor sejak pertengahan 2016. Heru Fahmi Irawan dari PT Jasindo Kantor Cabang Malang, yang juga hadir dalam acara menyampaikan, AUTS memberikan ganti rugi yang dapat menjadi modal kembali apabila terjadi gagal panen/ternak mati. (AS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer