Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Hatchery Vaccination | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

CEVA TALK EPISODE 2 : KUPAS VAKSINASI DI HATCHERY

Ceva Talk Episode 2 : Membahas Vaksinasi Hatchery

Rabu 18 Oktober 2023 PT Ceva Animal Health Indonesia kembali menggelar acara talk show melalui live streaming dari aplikasi instagram. Kali ini acara bertema Ceva Talk tersebut membahas mengenai lika - liku vaksinasi di hatcheryBertindak selaku narasumber yakni Dedi Rahmadi selaku Vaccination Service Manager dan Untung Prayitno Vaccination Service Supervisor Automation.

Dedi Rahmadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan di hatchery memiliki beberapa keunggulan diantaranya memberikan kekebalan lebih awal di hatchery, kualitas vaksinasi lebih maksimal karena menggunakan produk khusus dan alat–alat modern / otomatis., mengurangi tingkat stress ayam,mengurangi penyebaran penyakit oleh vaksinator yang selalu berpindah dari farm ke farm, serta lebih mudah, lebih praktis, lebih terkontrol dan lebih efisien.

"Vaksin yang bisa diaplikasikan di hatchery diantaranya ND, IBD, Gumboro, dan berbagai penyakit lainnya, dengan teknologi terkini serta sumber daya yang kami miliki vaksinasi menjadi lebih praktis dan efisien karena ayam berumur sehari sudah mendapatkan vaksin yang lengkap," tutur Dedi.

Selain itu Ceva juga memiliki teknologi vaksin in ovo alias aplikasi vaksin pada telur tetas. Vaksinasi in ovo sudah dapat dilakukan sejak telur tetas berusia 18,5 hari. Hal tersebut disampaikan oleh  Untung Prayitno. Ia melanjutkan bahwa teknologi yang dibutuhkan levelnya lebih tinggi lagi dimana dibutuhkan semacam perangkat laser yang bekerja layaknya proses candling untuk mendeteksi apakah embrio di dalam telur tetas tersebut hidup atau mati sehingga vaksin yang diberikan dosisnya tidak terbuang alias mubadzir.

"Untuk ini di Indonesia nanti teknologi ini akan kami aplikasikan, sudah ada beberapa Ceva partner yang berminat dengan teknologi ini. Ceva partner juga tidak usah takut terkait dengan keamanan dari teknologi kami karena ini sudah berjalan selama 15 tahun dan yang jelas sangat presisi tanpa dampak negatif bagi embrio," tutur Untung. 

Lebih lanjut Dedi dan Untung juga menjabarkan berbagai macam jenis vaksin, alat, dan semua teknologi terkait yang dimiliki Ceva. Dengan berbagai kelebihannya vaksinasi baik di hatchery maupun in ovo dapat diaplikasikan lebih efektif dan efisien.

Selain teknologi dan peralatan, Ceva juga tidak lupa juga dalam aspek sumberdaya manusia. Ceva tentunya juga memiliki tim dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Mereka nantinya siap memantau, dan membantu berjalannya proses vaksinasi sampai benar - benar terlaksana dengan baik. Mereka juga telah dilatih secara khusus dalam melakukan aplikasi vaksinasi baik pada hatchery dan in ovo. Alat yang digunakan juga secara rutin dikalibrasi dan dilakukan proses maintenance, sehingga para customer tidak usah khawatir dengan layanan yang diberikan. (CR)


 

SEKELUMIT TENTANG HATCHERY VACCINATION


Oleh:
Tony Unandar (Private Poultry Farm Consultant)

Secara universal, perkembangan teknologi sediaan vaksin bagi ayam modern dalam dua dekade terakhir selain sangat mencengangkan, juga memberikan efek domino yang signifikan. Hatchery vaccination alias aplikasi vaksin yang dilakukan di hatchery/tempat penetasan anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) menjadi terobosan baru yang tak terhindarkan. Dalam paparan yang sangat terbatas, penulis mencoba berbagi pengalaman lapangan dan menyelisik argumentasi teknis hatchery vaccination dari publikasi penelitian ilmiah yang rata-rata mulai ditemukan menjelang peralihan antara abad ke-20 dan 21.

Sejarah Peradaban Hatchery Vaccination
Penyakit viral dalam peternakan ayam modern ibarat “momok” yang tak lekang oleh waktu, bahkan cenderung menunjukkan dinamika yang terus berkembang dan variatif, serta dapat menimbulkan kerugian besar. Di lapangan, untuk kontrol penyakit viral hanya mengandalkan dua buah pendekatan, yaitu biosekuriti dan vaksinasi. Implementasi biosekuriti sangat tergantung pada prasarana dan kualitas sumber daya manusia yang ada, sedangkan praktik vaksinasi sangat tergantung pada bentuk sediaan vaksin dan teknik aplikasinya (Capua et al., 2006).

Praktik lapangan terkait hatchery vaccination diintroduksi pertama kali secara formal ketika pada 1969, Churchill dkk. dalam jurnal ilmiah Nature edisi 221 berbagi hasil obsevasinya. Untuk mengoptimalkan respon tanggap kebal ayam terhadap vaksinasi Mareks, maka imunisasi secara subkutan menggunakan vaksin live attenuated MDV (Mareks Disease Virus) harus dilakukan sedini mungkin pasca menetas alias pada DOC di lingkup hatchery. Kelak diketahui ada beberapa argumentasi yang mendukung hal itu, yakni:

1. Walaupun MDV dapat menstimulasi kedua bentuk respon tanggap kebal adaptif (adaptive immunity), namun karena partkel MDV tergolong dalam virus yang relatif besar dengan arsitektur antigenik yang sangat kompleks, maka respon kekebalan dengan perantaraan sel (cell-mediated immunity/CMI) pada MDV akan lebih dominan dan lebih protektif dibanding respon kekebalan dengan perantaraan antibodi (humoral immunity/HI). Karena CMI tidak diturunkan pada progeni (DOC) dari induknya dan umumnya sediaan vaksin MDV dalam bentuk cell-associated, maka efektivitas respon hatchery vaccination tidak begitu terpengaruh oleh adanya kekebalan dari induk alias maternal immunity/MI (Sharma dan Graham, 1982).

2. Karena fakta hasil penelitian mengindikasikan bahwa MDV sangat tahan berada dalam kondisi-kondisi lapangan dan bersifat “ubiquitous” (ada dimana-mana), maka MDV secara alamiah termasuk agen penyakit yang bersifat endemik alias mampu menetap dalam lingkungan kandang ayam untuk kurun waktu relatif lama. Ini berarti, kemungkinan DOC dapat terpapar secara dini oleh MDV lapangan ketika saat tebar ke dalam brooding sangatlah besar (Box et al., 1976).

Pada tahap selanjutnya, yaitu lebih dari satu dekade setelah introduksi hatchery vaccination pertama kali pada DOC terhadap vaksinasi MDV dengan live-attenuated vaccine, maka pada 1982 diperkenalkan metode hatchery vaccination dalam bentuk lain, yaitu... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2022. (toe)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer