Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Fakultas Peternakan UGM | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BANTU KELOMPOK TERNAK PRODUKSI PAKAN KONSENTRAT

Pendampingan pengembangan pakan konsentrat di Kelompok Ternak Ayo Angon, Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Pakan merupakan komponen sangat penting dalam usaha peternakan yang menyumbang hampir 70% dari keseluruhan biaya produksi. Manajemen pakan berkualitas akan menentukan keberhasilan usaha peternakan. Kekurangan pakan ternak yang kerap terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi salah satu permasalahan besar yang dihadapi peternak.

Kekurangan sumber pakan ternak menyebabkan produktivitas menurun dan ongkos pakan meningkat yang berdampak pada kerugian. Salah satu solusi menyelesaikan permasalahan tersebut adalah transfer teknologi pembuatan pakan konsentrat ruminansia dengan bahan baku lokal yang dilakukan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai Prof Dr Lies Mira Yusiati dan para ahli nutrisi, mendampingi Kelompok Ternak Ayo Angon, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Program bertajuk “Program Pengabdian Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)” itu dilaksanakan sejak Juni-Oktober 2021.

“Pendampingan pengembangan pakan di Kelompok Ternak Ayo Angon sebenarnya sudah dilakukan tahun sebelumnya. Akan tetapi masih sekadar pelatihan atau peningkatan pengetahuan peternak terkait cara pembuatan pakan konsentrat. Tahun ini program lebih dikembangkan untuk produksi skala besar. Selain itu, pakan konsentrat yang dihasilkan diperkaya dengan tambahan suplemen Rumen Undedradable Nutrient (RUN),” kata Lies yang juga Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM, Minggu (26/9/2021).

Lies menjelaskan, selain peningkatan keterampilan dan pengetahuan terkait pakan, juga dilakukan program pengembangan mini pabrik pakan yang dilengkapi mesin pencampur pakan kapasitas satu ton.

“Diharapkan program ini dapat meningkatkan kemandirian kelompok ternak dalam menghasilkan pakan konsentrat yang tidak hanya digunakan sendiri tetapi dapat dijual kepada peternak lainnya,” ucapnya.

Bukan hanya pakan konsentrat biasa, pembuatan tersebut diperkaya dengan teknologi RUN, yang merupakan suplemen pakan mengandung proteksi asam lemak dengan asam amino yang telah dikembangkan di Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM. Diharapkan pakan konsentrat tersebut dapat memiliki nilai lebih untuk meningkatkan produktivitas ternak dan keuntungan peternak.

Staf Pengajar Fakultas Peternakan UGM yang juga menjadi anggota tim TTG, Dr Muhsin Al Anas, menambahkan bahwa kegiatan yang dijalankan terdiri dari empat program, yakni sosialisasi untuk transfer pengetahuan manajemen pakan, pembuatan pakan konsentrat, serta teknologi RUN.

“Juga pembuatan mesin mixer untuk produksi pakan konsentrat, pelatihan pembuatan teknologi suplemen pakan RUN dan pembuatan konsentrat ternak yang mengandung teknologi RUN,” katanya. (IN)

BELAJAR DARI JEPANG OPTIMALKAN KUALITAS BAHAN PAKAN

Workshop Optimalisasi Teknologi Pakan dalam Peningkatan Kualitas Pakan Lokal. (Foto: Istimewa)

Untuk memenuhi ketersediaan pasokan bahan pakan dalam negeri, limbah tanaman pertanian banyak digunakan untuk bahan pakan. Di Jepang, tanaman umbi-umbian seperti ketela digunakan sebagai pakan ternak. Namun hijauan dari tanaman tersebut tidak begitu sering digunakan sebagai pakan karena tingginya kelembapan, rendahnya kandungan nutrisi dan biaya pemrosesannya.

Hal itu diuraikan pakar nutrisi ternak dari Hiroshima University, Jepang, Prof Taketo Obitsu dalam Workshop Optimalisasi Teknologi Pakan dalam Peningkatan Kualitas Pakan Lokal, Sabtu (18/9/2021), yang diselenggarkan secara daring oleh Fakultas Peternakan UGM.

Dalam pemaparannya, Obitsu menggarisbawahi bahwa produksi pakan ternak dengan limbah pertanian dan mitigasi dampak lingkungan perlu diperhatikan. Dikatakan, beberapa bahan pakan, terutama konsentrat di Jepang masih diimpor.

Data 2019 menunjukkan bahwa 77% dari total hijauan di Jepang telah mampu dicukupi dari produksi dalam negeri, sementara konsentrat hanya berkisar 12%. Untuk sapi perah dan sapi potong, mayoritas kebutuhan konsentrat masih diimpor. “Berdasarkan hal tersebut, Jepang berusaha mengembangkan teknologi pakan dengan menggunakan bahan-bahan lokal,” kata Obitsu.

Untuk meningkatkan swasembada pakan, teknologi baru untuk menghasilkan silase tanaman jagung dan padi (termasuk dengan bijinya) telah dilakukan dengan dukungan pemerintah. Jepang mengembangkan silase tongkol jagung dan padi yang ditanam oleh peternak sapi perah.

“Silase tongkol jagung mulai dikenalkan di Jepang. Jagung yang akan digunakan untuk silase ditanam dengan sistem rotasi pada lahan subur. Jagung yang terdiri dari tongkol, kulit tongkol dan kernel diawetkan menjadi silase gulung dan dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan biji jagung dalam ransum,” tukasnya. (IN)

INOVASI DAN TEKNOLOGI KEBERLANJUTAN SISTEM PRODUKSI PETERNAKAN

The 9th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP), yang digelar Fakultas Peternakan UGM pada 21-22 September 2021. (Foto: Istimewa)

Tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting khususnya di era transformasi digital. Arsitektur ilmu pengetahuan berubah dengan cepat dan peran penting ilmuwan muda membangkitkan antusiasme dan budaya ilmiah adalah sangat utama. Hal ini penting khususnya dalam industri peternakan yang memainkan peranan penting dalam ketahanan pangan yang dipengaruhi perubahan iklim.

“Pengembangan inovasi dan teknologi untuk sistem produksi hewan yang berkelanjutan sangat penting dan harus diselaraskan dengan pencapaian tujuan yang berkelanjutan," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Aris Junaidi, dalam sambutan The 9th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP).

Acara yang digelar Fakultas Peternakan UGM dilaksanakan secara daring pada 21-22 September 2021. Adapun topik yang diangkat dalam penyelenggaraan ISTAP ke-9 adalah “Innovation and Technologies on Sustainable Animal Production Systems”.

Sementara Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus, mengatakan lingkungan global saat ini telah mengalami transformasi substansial akibat perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian. Sistem produksi ternak perlu terus diperbarui dan ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pangan global. Di sisi lain, modifikasi sistem produksi ternak perlu memperhitungkan pengaruhnya terhadap lingkungan.

“Untuk kondisi Indonesia, keamanan pangan dan ketahanan pangan merupakan isu krusial. Produksi pangan yang cukup, terutama produk hewani dalam kondisi ketidakpastian lingkungan dan pemanasan global, benar-benar menjadi tantangan dan perlu solusi cerdas,” kata Ali Agus.

Terlebih lagi, produksi ternak merupakan bagian integral dari produksi pangan dan berkontribusi terhadap kualitas pasokan pangan manusia. Produksi ternak dan pertanian merupakan komponen penting dalam sistem pertanian terpadu di negara berkembang karena menghasilkan makanan berkualitas tinggi, memberikan kesempatan kerja, serta memperkaya mata pencaharian. (IN)

PELUNCURAN SMART BROILER FARMING DI PERINGATAN HARI PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN

Produk aplikasi smart broiler farming diluncurkan dalam Indonesia Livestock Club (ILC) Edisi 23 secara daring. (Foto: Istimewa)

Fakultas Peternakan UGM menghilirisasikan risetnya dengan menciptakan sebuah sistem pendeteksi performa kandang ayam yang memudahkan peternak memantau ayam broiler melalui sebuah aplikasi bernama BroilerX, salah satu merek yang dikembangkan PT Integrasi Teknologi Unggas pada peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kamis (26/8/2021).

Produk aplikasi smart farming tersebut diluncurkan dalam Indonesia Livestock Club (ILC) Edisi 23 secara daring tersebut dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah, Rektor UGM Prof Panut Mulyono dan Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus. ILC bertajuk “Unggas Merdeka dengan Big Data” diikuti sekitar 230 peserta dengan narasumber utama Founder sekaligus Direktur Utama BroilerX Jati Pikukuh dan Direktur Utama Tropic Darmawan.

Dirjen PKH Nasrullah dalam kesempatan itu menyambut baik inovasi tersebut. Ia mengatakan, “Semakin banyak atau besar data yang dipegang, maka akan semakin real dan tepat sasaran dalam analisis pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah. Permasalahan besar kita sekarang adalah peternak masih belum terbuka tentang data, sehingga menyulitkan dalam pengambilan kebijakan yang sistematis terukur tepat sasaran,” kata Nasrullah.

Ia berharap inovasi yang dihadirkan benar-benar dimanfaatkan peternak dan dikembangkan sebaik mungkin, serta dapat membantu pemerintah dalam pemetaan masalah di industri perunggasan dan menghadirkan solusi aktual dan konkrit berdasarkan big data secara real time.

Pada kesempatan yang sama, Ali Agus juga mengemukakan tentang BroilerX yang merupakan produk generasi milenial karya anak bangsa dari mahasiswa UGM, sangat layak untuk mendapatkan ruang untuk terus berkembang dan berkiprah di negeri sendiri.

“BroilerX hadir dengan semangat untuk menghadirkan solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan peternak untuk semakin mengefisienkan manajemen produksi budi daya mereka,” katanya. (IN)

PELATIHAN PEMBELAJARAN SUKSES BAGI RANCHER MUDA

Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Rancher yang dilaksanakan Fapet UGM melalui daring. (Foto: Istimewa)

Fakultas Peternakan (Fapet), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali menyelenggarakan rangkaian Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Rancher pada 4-5 Juli 2021, untuk menyambut 334 mahasiswa baru (Rancher Muda). Tahun ini, tema yang diangkat dalam PPSMB adalah “Rancher Muda Berwawasan sebagai Agen Perubahan dalam Harmoni Dinamika Transisi.”

Rancher muda diharapkan mengetahui lebih mendalam tentang Fakultas Peternakan UGM dan peran strategis bidang peternakan dalam pembangunan Indonesia. Adanya pandemi COVID-19 membuat PPSMB Rancher dilaksanakan secara online dengan pembelajaran secara asynchronous dan synchronous.

Materi pembelajaran meliputi pengenalan Fapet UGM, sistem layanan akademik dan kemahasiswaan, bincang alumni mengenai peluang mahasiswa peternakan di bidang industri dan kewirausahan, serta inaugurasi sebagai penutup rangkaian kegiatan PPSMB 2021.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng, menyampaikan bahwa Fapet UGM menyediakan fasilitas dan sistem pendidikan yang didukung oleh tenaga pendidik berkompeten, sehingga dapat membantu mahasiswa baru menjadi insan peternakan yang unggul dan membanggakan.

Hal tersebut terbukti bahwa program studi ilmu dan industri peternakan mendapatkan akreditasi tinggat internasional yakni ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), merupakan lembaga akreditasi internasional dari Jerman untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.

“Lapangan pekerjaan di dunia industi peternakan yang menghasilkan daging, susu, telur, madu dan hasil turunannya sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, jangan disia-siakan atas kesempatan yang dimiliki sebagai bagian dari mahasiswa Fapet UGM,” kata Ali Agus.

“Mahasiswa Fapet UGM harus berprestasi dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, sehingga mampu bersaing dan adaptif di era disruption ini.” (IN)

DIGITALISASI SEKTOR PETERNAKAN DI INDONESIA

Industri 4.0 menyentuh bidang peternakan (Foto:INF) 


Industri 4.0 mengubah semua sektor industri (disruption), tidak terkecuali bidang peternakan. Internet of things-IoT, big data, machine learning, artificial intelligence-AI, robot, dan sharing economy adalah wajah baru industri saat ini.

Era industri tersebut juga telah mengubah sektor peternakan Indonesia, padahal di Indonesia tidak sedikit yang “gagal paham” terkait industri 4.0. Apalagi peternak kebanyakan adalah lulusan SMP atau di bawahnya, sementara data menunjukkan pengguna internet di negeri ini sudah mencapai 143 juta orang.

Setelah itu, banyak bermunculan platform di sektor peternakan saat ini yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi usaha. Meski begitu, penggunaan berbagai aplikasi ini bila dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang masih tertinggal.

“Di negeri Sakura tersebut kini sudah dikeperkenalkan dengan Society 5.0, sebuah upaya untuk memberikan pemahaman masyarakat untuk memanfaatkan berbagai smart-technology untuk meminimalkan peran manusia serta menghasilkan usaha peternakan yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng, Senin (15/6).

Ali Agus menyatakan Fakultas Peternakan UGM memahami arti penting perubahan zaman, dari manual ke komputerisasi, dari offline ke web based. Oleh karena itu, Obrolan Peternakan (OPERA) seri #2 memberikan gambaran terkait teknologi yang sudah dimanfaatkan di Indonesia kepada masyarakat umum.

Lebih dari itu, dalam OPERA seri #2 diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi-teknologi yang akan berperan penting di masa mendatang pada industri peternakan. Maka tidak mengherankan jika OPERA seri#2 yang dilaksanakan pada pada 13 Juni 2020 pendaftar mencapai 709 orang di seluruh Indonesia.

Pembicara dalam OPERA catch #2 adalah Galuh Adi Insani SPt, MSc, dosen Fakultas Peternakan UGM serta founder dari platform BroilerX, Dalu Nuzlul Kirom, ST dari platform TERNAKNESIA, dan Ray Rezky Ananda, SPt yang merupakan CEO dari platform BANTUTERNAK.

Galuh Adi Insani,  dosen Fakultas Peternakan UGM sekaligus founder dari platform BroilerX, dalam obrolan kali ini memaparkan bagaimana perkembangan teknologi yang membantu perkembangan bidang peternakan secara spesifik, sebagai contoh bagaimana peran big data, cloud, dan artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan. Selain itu, memberikan gambaran bagaimana kampus menghasilkan inovasi teknologi untuk mendukung peternak dalam beradaptasi dengan industri 4.0.

“Yang tidak kalah penting, upaya peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap perkembangan teknologi yang berkaitan dengan industry 4.0," ujarnya.

Dia menjelaskan BroilerX merupakan smart technologi yang dapat digunakan di kandang ayam pedaging untuk mencapai produktifitas yang tinggi. BroilerX merupakan alat untuk membantu manajemen peternakan unggas. Dengan menggunakan algoritma komputer yang dikembangkan secara khusus, peternak dapat mengelola data peternakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan proses produksi.

“BroilerX ini didesain untuk mendukung peternak dalam mengambil keputusan di setiap kondisi dan
situasi, serta keputusan strategis yang akan datang," jelasnya.

Dalu Nuzlul Kirom mengungkapkan TERNAKNESIA adalah platform pengembangan usaha peternakan yang terdiri dari investasi, pemasaran (market), dan fundraising yang berhubungan dengan pangan. TERNAKNESIA memaparkan peran teknologi dalam mendukung business process dalam peternakan yang dikembangkan melalui teknologi, mulai dari investasi, pendampingan peternak, hingga penjualan produk peternakan.

“Perlu digarisbawahi bagaimana plafform ini berperan penting dalam memutus rantai pemasaran sehingga peternak dan pembeli tidak dirugikan. Upaya ini dilakukan melalui pembentukan komunitas pembeli (community buyer), sehingga dapat membantu dalam hal distribusi dan tentunya memberikan harga yang kompetitif baik untuk produsen dan konsumen," ungkapnya.

Menurutnya, ide yang menarik lainnya dari platform ini adalah membuat pasar ternak online melalui aplikasi sobat ternak, sehingga pembeli ternak dan peternak dapat saling berhubungan melalui media online. Selain itu, TERNAKNESIA membuat Ternaknesia 2.0, yakni blueprint untuk traceability product yang memastikan produk peternak halal, dari pakan yang diberikan hingga proses penyembelihan yang baik sesuai syariat.

Sementara itu, Ray Rezky Ananda, SPt menambahkan BANTUTERNAK merupakan platform investasi digital yang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan peternak. Latar belakang inisiasi BANTUTERNAK adalah kondisi populasi peternak di Indonesia yang setiap tahun mengalami penurunan, sedangkan konsumsi protein hewani terus meningkat.

“Hal inilah yang menjadi keresahan saya sebab Indonesia bisa kekurangan bahan pangan dan tentu akan mengandalkan impor. Oleh sebab itu, BANTUTERNAK lahir sebagai mitra ternak untuk desiminasi teknologi dan pengetahuan kepada peternak," terangnya.

BANTUTERNAK juga memberikan penjelasan terkait pengalaman dalam memberdayakan peternak sehingga usaha yang dijalankan mendapat keuntungan. Teknologi ini menghubungkan antara peternak dengan investor, serta memberikan pembelajaran dan pemantauan kepada peternak supaya usaha yang dijalankan dapat sesuai dengan Standard Operational Procedure untuk mencapai target produksi.

“Saat ini, BANTUTERNAK telah bekerja sama dengan ribuan peternak di berbagai daerah di Indonesia. Peternak diberikan pendampingan dari pembelian bibit, pakan konsentrat, kesehatan ternak, dan penjualan ternak," imbuhnya. (Sumber: ugm.ac.id)

GANJAR PRANOWO LANTIK PENGURUS KAPGAMA PERIODE 2020-2025

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara simbolis melantik Ketua PP KAPGAMA, Achmad Dawami (Foto: Dok. UGM)

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) termasuk alumni Fakultas Peternakan (Fapet) UGM harus saling menyelaraskan peran untuk membangun sumberdaya manusia (SDM). Terlebih bagi mereka yang telah menduduki posisi sebagai pengambil kebijakan dan keputusan pada instansi dan institusi masing-masing.

Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Ganjar Pranowo SH MIP usai melantik Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (KAPGAMA – KAGAMA Peternakan) di Kompleks Kandang Fakultas Peternakan UGM, Selasa (18/2/2020).

Penyerahan pataka KAPGAMA dari Ketua Umum KAGAMA kepada Ketua KAPGAMA terlantik dilakukan di dalam kandang modern ayam broiler sistem closed house yang berisi ayam berumur 10 hari. Fapet UGM memiliki 2 kandang closed house sumbangan dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

“Banyak alumni kita yang menduduki posisi penting. Sekjen KAGAMA (sambil menunjuk AAGN Ari Dwipayana) ini adalah yang memberikan konsep apa yang akan diucapkan Presiden pada berbagai kesempatan penting. Beliau juga yang menyusun strategi hingga saat ini Jawa Tengah menjadi provinsi yang mendapat predikat terbersih (dari korupsi) oleh KPK. Selain itu ada menteri-menteri dan bahkan Presiden RI adalah anggota KAGAMA,” ungkap Gubernur Jawa Tengah 2 periode ini.

Begitu pula, Ganjar melanjutkan, pengembangan integrated farming di Jateng, yang dia paparkan peluangnya dan mendapatkan umpan balik konsepnya di kampus UGM juga. “Meski hasilnya belum begitu tampak, tapi titik terang ke arah itu sudah terlihat,” katanya.

Ganjar menyoroti kesempatan untuk mengatasi stunting (problem pertumbuhan lambat pada anak) melalui jalan peternakan sebagai produsen utama protein hewani. “KAPGAMA harus punya demplot, saya tawarkan Jawa Tengah,” ujarnya.  Dia menyebutkan, problem stunting harus dicegah sejak fase ibu hamil, dan harus diatasi sejak anak dibawah umur 3 tahun.

“Di Jateng, saya memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Beramai-ramai Mendata Ibu Hamil). Ternyata, ibu hamil bermasalah hanya 20%, ada yang anemia dan kurang gizi,  yang berpotensi pada kematian ibu melahirkan dan melahirkan anak stunting. Setelah berhasil didata, diperiksakan rutin, tinggal nanti setelah lahir, kita perhatikan asupan gizinya agar anak tidak stunting,” papar dia.

Maka Ganjar pun mengaskan siap menyediakan Jateng sebagai demplot bagi KAGAMA dan KAPGAMA untuk mengkonsep secara lebih komprehensif cara mengatasi stunting dengan pendekatan sistemik. “Bagaimana ayam dan telur turah-turah harganya murah. Bagaimana agar jagung tetap tersedia harganya tinggi bagi petani namun wajar bagi peternak. Nanti alumni KAGAMA kehutanan menyediakan lahan, pertanian menyediakan benih dengan genetik unggul yang aman,” tutur dia.

Ir Achmad Dawami Ketua PP KAPGAMA terlantik menyatakan kualitas SDM nasional berkorelasi oleh tingkat konsumsi protein hewan. “Fakta bahwa konsumsi protein hewani kita termasuk terendah diantara negara Asean. Dulu, guru-guru Malaysia belajar kepada kita. Sekarang terbalik, kita belajar ke Malaysia bahkan ke Filipina. Tenaga kerja Filipina jauh lebih baik daripada kita,” ungkap alumni UGM angkatan 1974 ini.

Padahal, urai Dawami, pendapatan perkapita Indonesia USD 4.000, masih lebih tinggi daripada Filipina dan Vietnam. stunting akibat kekurangan gizi - termasuk protein hewani, juga akan menghasilkan generasi yang kecerdasannya rendah, yang secara akumulatif akan berpotensi menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia.

“Jadi ini terkait kesadaran gizi. Bahkan konsumsi rokok lebih tinggi daripada protein hewani. Saya mendorong melalui KAPGAMA kepada KAGAMA sebagai organisasi induk, untuk menyusun konsep meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan konsumsi protein hewani ini, kita sampaikan kepada presiden sehingga lebih didengar,” dia menegaskan.

Selain terkait dengan output SDM nasional, protein hewani juga menyangkut industri peternakan yang telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 3,7 juta orang. “Belum dihitung multiplier efeknya, jika dimasukkan jumlah anggota keluarga tenaga kerja industri peternakan ini,” ujar Dawami.

Pada kesempatan itu Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU, Asean. Eng. mengucapkan selamat kepada pengurus KAPGAMA yang sudah dilantik. “Semoga memberikan kebaikan dan kemanfaatan kepada berbagai pihak dimana kita semua berinteraksi. Dan KAPGAMA mampu membantu peran UGM di kancah yang lebih luas,” ucapnya.

“Peternakan memiliki peranan yang signifikan sebagai penanggungjawab penyediaan gizi melalui produksi pangan hasil ternak seperti daging, telur, susu, dan madu. Semua produk itu untuk membantu kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ali Agus.

Adapun susunan pengurus PP KAPGAMA Periode 2020 – 2025 yang baru dilantik adalah sebagai berikut.

Dewan Penasihat :
1. Dekan Fakultas Peternakan UGM
2. Zaenal Bachrudin
3. Ferry Poernama
4. Krishna Agung Santosa
5. Priyastomo

Ketua            : Achmad Dawami
Ketua Pelaksana Harian            : Chandra Gunawan
Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi    : Bambang Suwignyo
Wakil Ketua 2 BidangPemberdayaan Alumni   : Ismatullah Salim
Wakil Ketua 3 BidangKemitraan    : Suryo Suryanta
Wakil Ketua 4 Bidang Hubungan Almamater   : AsihKurniawati
Sekretaris            : Dyah Maharani
Wakil Sekretaris            : Joko Susilo
Biro Pengelolaan Kartu Anggota    : Endah Wulandari
Bendahara            : Idha Susanti
Wakil Bendahara            : Sri Wahyuningsih
Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan    : Bambang Suwignyo
Kepala Bidang Pemberdayaan Alumni    : Ismatullah Salim
Kepala Biadang Hubungan Almamater    : Asih Kurniawati

*Sumber: Rilis UGM 

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer