Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Bedah Buku | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BEDAH BUKU SUARA AGRIBISNIS: PEMIKIRAN PROF BUNGARAN SANGAT RELEVAN DENGAN KEBIJAKAN PERTANIAN SAAT INI

Webinar Bedah Buku Suara Agribisnis karya Prof Bungaran Saragih. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam rangka menyambut hari jadinya yang ke-76, mantan Menteri Pertanian, Prof Bungaran Saragih, yang juga Dewan Redaksi Majalah Agrina, menyelenggarakan webinar Bedah Buku Suara Agribisnis, Senin (19/4/2021).

Dalam kegiatan tersebut beberapa narasumber dihadirkan untuk memberikan rangkuman tiga buku Suara Agribisnis karya Prof Bungaran. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan bahwa pemikiran Prof Bungaran Saragih tentang sistem dan usaha agribisnis sangat relevan dengan kebijakan pembangunan pertanian nasional saat ini dan masa mendatang.

“Prof Bungaran selalu memberikan masukan-masukan yang konstruktif agar agribisnis Indonesia semakin baik lagi. Kami akan selalu membutuhkan arahan-arahan yang terbaik dari Prof Bungaran,” ujar Musdhalifah.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Indonesia, Bayu Krisnamurthi, sangat setuju jika buku karya Prof Bungaran dijadikan catatan sejarah. Sebab pemikiran mengenai sistem dan usaha agribisnis sudah ia tuangkan puluhan tahun silam.

“Seperti food estate, pak Bungaran ini sudah membicarakan food estate sejak 10 tahun lalu. Kemudian juga permasalah yang berulang dan tampak belum selesai, seperti persoalan beras, sawit, gula, hingga ayam pedaging, di ketiga buku pak Bungaran memberikan indikasi yang jelas alasannya,” kata Bayu.

Dijalaskan alasan tersebut pertama, karena cara pandang, cara berpikir dan cara tindak sesuai paradigma sistem dan usaha agribisnis belum sepenuhnya dipahami dan dilakukan. Pendekatan parsial masih sangat menonjol, logika bisnis kerap diabaikan.

Kedua, ternyata pembangunan sistem dan usaha agribisnis membutuhkan waktu dan proses, sehingga memerlukan konsistensi dalam jangka waktu yang cukup.

Ketiga, pengetahuan dan pemahaman sistem dan usaha agribisnis belum berkembang secepat perkembangan riilnya. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tuntas, bagaimana kaitan agribisnis dengan global supply chain, bagaimana agribisnis menghadapi situasi perang dagang dan pudarnya multilateralisme, bagaimana agribisnis menjawab sustainable development goals dan sebagainya.

“Sebenarnya pondasinya sudah diletakkan oleh prof Bungaran, namun banyak penerusnya yang mungkin lalai atau kurang mengembangkan pemikiran tersebut, sehingga belum bisa merealisasikannya,” ucap Bayu.

Padahal banyak negara yang menerapkan sistem dan usaha agribisnis di banyak komoditas/produk agribisnis sukses menguasai pasar dunia. Hal itu seperti disampaikan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung.

“Jalur industrialisasi agribisnis mulai dari hulu, on farm, hilir, hingga jasa, teknologi dan pengendalian inovasi harus saling mendukung satu sama lain. Lokomotifnya bisa saling bergantian antara hulu, hilir atau on farm, ini sangat relevan dengan sistem dan usaha agribisnis,” papar Tungkot.

Lebih lanjut dikatakan, digitalisasi, smart farming, urban farming, disrupsi pedagang perantara dan integrasi pedagang-konsumen, makin meneguhkan pendekatan sistem dan usaha agribisnis. Integrasi vertikal sistem agribisnis makin menguat, pengendalian inovasi agribisnis menjadi sumber pertumbuhan utama agribisnis ke depannya. (RBS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer