Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Ayam Ketawa | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

AGAR AYAM HIAS TETAP SEHAT

Ayam serama. (commons.wikimedia.org/Rsteagall)

Semua orang yang memelihara ayam hias tentu akan sangat senang apabila hewan peliharaannya dalam kondisi baik. Terlebih lagi bagi para hobiis yang gemar mengikuti kontes, prestasi ayam yang menanjak membuat pundi-pundi rupiah kian menjanjikan.

Sebagai hewan peliharaan, ayam memang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain bermanfaat sebagai sumber protein hewani (telur dan dagingnya), suara kokokan, keindahan, serta tingkah laku ayam sudah sejak lama dinikmati masyarakat sebagai penghilang stres.

Dengan maraknya masyarakat yang memelihara ayam, komunitas ayam hias di kota-kota besar kian populer, kontes unjuk kebolehan ayam pun makin marak. Berikut ini Infovet mencoba menghimpun beberapa informasi dan tips yang berguna dari beberapa hobiis ayam di Indonesia agar ayam hias memiliki performa yang baik dan bisa unjuk gigi ketika mengikuti kontes.

Kenali Potensi dan Karakter Ayam
Ayam memiliki potensi dan karakter tersendiri. Potensi bukan hanya sekadar dari segi fisik, tapi suara kokokan, mentalitas, dan kemampuan reproduksi. Potensi dari suatu makhluk hidup diatur secara kompleks oleh gen. Faktor genetik tentu tidak bisa dikendalikan, tetapi biasanya terlihat secara kasat mata dari penampilan dan performa ayam. Genetik merupakan faktor paling dasar yang dimiliki ayam untuk bersaing dalam suatu kontes. Untuk mendapatkan ayam bergenetik baik, disarankan memperolehnya langsung dari breeder, karena biasanya mereka melakukan pencatatan yang baik dalam mengawinkan ayam peliharaannya.

Seperti yang dilakukan Kresna Renra Saputra, seorang breeder sekaligus hobiis ayam Serama. Dirinya selalu membuat catatan pada tiap ayam yang dipelihara, tujuannya agar tidak terjadi inbreeding dan jelas keturunannya. Biasanya Kresna mengawinkan ayam jantan yang pernah menjadi juara dengan betina produktif yang memiliki daya tetas telur tinggi. Diharapkan anak yang dihasilkan banyak dan menurunkan sifat unggul dari pejantannya. Tentunya dengan mengenali potensi genetik yang dimiliki ayam akan mempermudah pemilik dalam merawat ayam kesayangannya.

“Enggak bisa dipungkiri memang kalau genetik itu termasuk faktor yang menentukan. Kalau kita punya ayam yang genetiknya bagus, apalagi keturunan juara, harus dilakukan pencatatan perkawinannya biar enggak inbreeding. Setahu saya inbreeding mengurangi kualitas genetik dari yang saya baca-baca di literatur begitu,” kata Kresna.

Perawatan Penting
Makhluk hidup dengan genetik yang baik apabila tidak mendapatkan perawatan yang apik tentu hasilnya juga tidak akan ciamik. Ayam dengan potensi genetik biasa saja apabila dirawat dengan baik dan benar akan sehat dan memiliki performa yang baik, kemungkinan mendapatkan juara dalam kontes bisa meningkat. Dari beberapa hobiis ayam hias, beberapa perawatan rutin yang biasanya dilakukan di antaranya:

• Memenuhi Kebutuhan Gizi dan Vitamin
Pakan merupakan sumber tenaga untuk segala aktivitas ayam dan memengaruhi performa ayam. Untuk pakan biasanya ayam yang disiapkan untuk kontes dikondisikan sebulan sebelum kontes. Menurut Dani Wardana, seorang hobiis ayam Pelung asal Depok, sebulan sebelum kontes sebaiknya ayam diberikan asupan protein lebih banyak. Biasanya Dani memberikan pakan tambahan selain pakan pabrikan berupa keong sawah.
Keong direbus kemudian ditumbuk beserta cangkangnya. Jadi selain protein, kebutuhan mineral ayam juga terjamin. Hal serupa dapat diaplikasikan pada ayam Ketawa dan ayam Bangkok aduan, tetapi jangan dilakukan pada ayam Serama. Karena bobot badan ayam Serama akan naik drastis apabila terlalu banyak protein yang tentunya tidak baik apabila terlalu gemuk dalam kontes. Ada satu tips unik yang biasanya digunakan oleh hobiis menjelang kontes. Ayam Pelung dan ayam Ketawa biasanya diberi makan dengan belut mentah. Tekstur daging belut yang licin dapat membantu membersihkan tenggorokan ayam dari lendir yang dapat mengurangi volume dan kemampuan ayam dalam berkokok.

• Menjaga Kebersihan
Kandang ayam idealnya dibersihkan setiap hari atau minimal dua hari sekali. Terutama alas kandang, apabila dipenuhi dengan feses dan kotoran bisa mengakibatkan penyakit bumble foot karena infeksi dari bakteri patogen. Selain kebersihan kandang, kebersihan ayam juga perlu dijaga. Seperti yang dilakukan Dani. Ia selalu memandikan ayam peliharaannya setiap hari selama satu bulan berturut-turut menjelang kontes, hal ini bertujuan agar kebersihan dan keindahan bulunya terjaga. Untuk memandikan ayam, sebaiknya gunakan air hangat bersuhu 28-30° C. Bila perlu ayam dimandikan dengan air rebusan daun sirih yang dinilai bermanfaat sebagai anti kutu alami. Setelah dimandikan ayam dijemur di bawah matahari. Waktu memandikan disarankan pada pukul 07:00 pagi, kemudian ayam dijemur dari pukul 08:00 sampai pukul 12:00 siang. Selain menambah kebugaran, menjemur ayam juga dapat meningkatkan metabolisme agar performanya lebih baik. Tetapi ingat, jangan pernah menjemur ayam seharian, karena dapat membuat dehidrasi bahkan mati.

• Tenggeran yang Nyaman
Untuk ayam Ketawa, kontes biasanya dilakukan pada saat ayam berada dalam posisi bertengger. Oleh karenanya, sediakan tempat bertengger favoritnya. Tenggeran bisa dibuat sendiri menggunakan tiang kayu yang dibentuk seperti huruf T, atau mirip tenggeran burung paruh bengkok. Tenggeran akan membuat ayam lebih sering mengeluarkan suara kokoknya. Untuk melatih ayam Ketawa agar selalu tenang di atas tenggeran, Anda bisa mengikat salah satu kakinya menggunakan seutas tali. Ujung tali yang lainnya diikatkan pada tenggeran.

• Pola Latihan
Banyak pola latihan yang dapat digunakan. Pada ayam yang dikonteskan suara kokokannya seperti ayam Ketawa dan ayam Pelung, metode yang digunakan biasanya dengan menjemur beberapa ayam bersamaan. Selain memancing agar ayam berkokok, mental ayam juga akan terasah. Tidak jarang hobiis juga mengondisikan keadaan seperti halnya kontes. Selain menjemur secara bersamaan, metode yang juga sering digunakan adalah mendekatkan betina pada saat ayam jantan dijemur di kandang atau tenggeran. Ayam jantan akan cenderung memperlihatkan dominasinya, salah satu bentuknya adalah dengan sering berkokok. Tentu metode ini dapat digunakan untuk hobiis yang tidak memiliki ayam jantan lebih dari satu ekor.
Sementara untuk ayam Serama agar mampu tampil sempurna dan memikat juri saat dilombakan harus melalui proses latihan rutin dan berkala. Layaknya peragawan dan peragawati yang melenggak-lenggok, ayam harus latihan sebelum berjalan di atas catwalk sesungguhnya, bahkan satu hari menjelang fashion show berlangsung. Untuk melatih agar Serama dapat menggunakan meja persegi yang dilapisi karpet, di situ Serama dilatih agar tetap di atas meja dan mau berjalan dengan berdiri tegak, membusungkan dada, menengok kanan-kiri, dan bergaya layaknya di arena lomba. Umumnya ayam Serama yang sudah terbiasa di atas meja akan tampil maksimal dan percaya diri, hal tersebut bisa dilihat dari kebasan sayap, berjalan jinjit sesekali, dan mengitari meja. Untuk beberapa Serama berkualitas, bisa melakukan kejet slam (kepala sampai tenggelam tidak kelihatan), bahkan sampai ada yang leher kepalanya bergetar kencang. Peran seorang perawat atau joki sangat berpengaruh terhadap performa Serama. Keseharian joki saat merawat dan melatih ayam menimbulkan kedekatan emosional, terlebih biasanya sang joki memberikan bunyi-bunyian tertentu untuk menyemangati Serama agar tampil maksimal.
Saat di atas meja penjurian, Serama dilarang turun dari meja sebanyak tiga kali, bahkan melompat menyerang ayam lainnya. Untuk itulah kestabilan emosi sangat penting, hal tersebut bergantung dari pola rawatan, makanan, dan extra fooding yang diberikan.

Kendala Saat Melatih Ayam
Masalah yang sering muncul saat melatih ayam adalah jika tidak mau/malas berkokok. Untuk mengatasinya, ayam harus dilatih sendirian atau dipisahkan dari ayam lainnya. Perdengarkan audio sehingga ayam mau mengikutinya tanpa ketakutan melihat ayam lainnya.

Untuk mencegah stres sebelum dan setelah kontes, ayam bisa dibiarkan untuk menghibur dirinya sendiri. Misalnya dengan memberinya kesempatan mandi pasir. Terapi ini bertujuan menghilangkan stres, mengusir kutu pada bulu, dan membuang bulu mati yang bisa menyebabkan rasa gatal.

Dengan melakukan latihan rutin, terutama pada ayam yang belum pernah dikonteskan, maka ayam akan terbiasa berkokok di atas tenggeran dengan tenang. Sebenarnya pelatihan tidak membutuhkan waktu lama, cukup beberapa hari sebelum kontes. Tetapi lebih baik jika disiapkan jauh hari sebelum kontes, agar ayam kesayangan tidak canggung berada dalam kerumunan. Ayam juga tidak boleh terlalu berlebihan dalam latihannya, biasanya sehari menjelang kontes ayam diistirahatkan agar tidak mengalami kelelahan.

Pemberian Jamu
Tidak hanya manusia, ayam juga terkadang diberikan jamu sebagai suplemen untuk menjaga kondisi dan vitalitas tubuh, serta mencegah penyakit. Berikut ini beberapa resep jamu untuk ayam yang biasanya digunakan hobiis menjelang kontes. 

Bahan yang dibutuhkan yakni 2-3 ruas jahe, satu buah tomat, satu buah gula merah, dan sesendok makan madu.

Adapun cara pembuatannya bersihkan jahe dari kotoran, kemudian kupas kulitnya dan masukkan ke dalam panci. Kemudian gula merah dipotong kecil-kecil dan masukkan pula ke dalam panci. Tambahkan tomat yang diblender hingga halus ke dalam panci sambil diaduk hingga adonan merata. Setelah itu panci yang berisi adonan dipanaskan di atas kompor sambil terus diaduk sehingga adonan mengental. Tambahkan madu secukupnya ke dalam adonan, aduk lagi beberapa menit sebelum dimatikan. Adonan yang sudah dingin (suhu normal) bisa diberikan kepada ayam dengan cara dicekok tiap satu hari sekali selama seminggu sebelum kontes.

Menurut praktisi dokter hewan yang juga peneliti dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Drh Slamet Raharjo, pemberian jamu bisa dilakukan untuk upaya suportif. Namun perlu diingat, jamu bukanlah untuk menyembuhkan penyakit atau obat paten.

“Jamu untuk kesehatan agar mencegah terserang penyakit itu sah saja. Tetapi kalau hewannya sakit, sebaiknya juga diberikan terapi medikatif secara konvensional. Nah, jamu ini nantinya dikombinasikan dengan terapi konvensional sebagai suportif,” tutur pria kelahiran Kebumen ini.

Ia juga mengimbau terkait cara pemberian sediaan herbal, karena setiap spesies memiliki toleransi berbeda, juga terhadap khasiat, volume, konsentrasi, dan aplikasinya harus tepat sesuai kaidah medis. “Apabila kondisi ayam memburuk atau mengalami penurunan, sebaiknya langsung periksakan ke dokter hewan,” pungkasnya. ***

Ditulis oleh:
Drh Cholillurahman
Redaksi Majalah Infovet

KONTES AYAM KETAWA NASIONAL 2023 SUKSES DIGELAR

Suasana Kontes Ayam Ketawa 
(Foto : HIMPRO Ornithologi dan Unggas SKHB IPB)

Himpunan Minat Profesi Ornithologi dan Unggas SKHB IPB University menyelenggarakan Kontes Ayam Ketawa Nasional (KAKNAS) 2023 pada Minggu 17 September 2023 di Lapangan Rektorat IPB University. 

Ketua Pelaksana KAKNAS 2023 Siti Nursaumawati mengatakan bahwa acara tersebut merupakan acaran tahunan yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2012, tujuannya untuk mengenalkan ayam ketawa kepada Masyarakat awam karena ayam ketawa merupakan kegiatan kontes ciri khas dari Himpunan Minat Profesi Ornithologi dan Unggas SKHB IPB University.

Ia melanjutkan bahwa KAKNAS 2023 atau Kompetisi Ayam Ketawa Nasional  merupakan ajang bergengsi kompetisi kokok ayam ketawa dengan pendaftar yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Acara KAKNAS 2023 merupakan hasil dengan kolaborasi dari HIMPRO Ornithologi dan Unggas SKHB IPB University dan komunitas ayam ketawa Indonesia (P3AKSI).

Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya Dekan SKHB IPB University Drh Amrozi PhD mengatakan bahwa SKHB IPB University menyambut para peserta KAKNAS 2023 yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan sangat terbuka dan gembira.

"Kami sangat senang bahwa ajang ini dapat kembali digelar untuk kesekian kalinya, semoga dengan terselenggaranya acara ini minat masayarakat terhadap ayam ketawa semakin meningkat dan dapat menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap ayam ketawa yang juga plasma nutfah asli Indonesia," kata Amrozi.

Salah satu perwakilan P3AKSI Ratro mengatakan bahwa acara kaknas berlangsung sangat luar biasa, penyambutan dari panitia kepada komunitas juga sangat antusias.

"Lokasi yang dipilih menurut saya sangat luar biasa karena langsung di area kampus IPB Bogor. Kalau bisa kaknas dijadikan sebagai event tahunan, P3AKSI sangat membutuhkan dan menantikan acara ini tiap tahunnya. Kami sangat senang atas terselenggaranya acara ini," kata dia.

Keluar sebagai pemenang dalam kontes tersebut yakni ayam dengan nama Kapten Boy milik H. Dani asal Cijantung, ayamnya menyandang gelar Grand Champion dalam gelaran kaknas 2023.

Menurut dia acara Kaknas ini sudah sangat bagus penyelenggaraannya namun begitu masih ada beberapa aspek yang harus diperbaiki. Misalnya pendampingan senior atau alumni yang pernah terlibat dalam event seharusnya dilakukan, karena pengalaman mereka dibutuhkan dalam mengatasi hal - hal tak terduga di lapangan.

"Saya berharap acara ini perlu ada keberlanjutan setiap tahunnya karena ditunggu-tunggu pecinta Ayam Ketawa. Selain itu harapannya acara ini bisa lebih baik kedepannya dan lebih matang . Salut untuk semua pihak yang telah mendukung keberlangsungan acara ini, " tutur Dani.

Pada tahun ini KAKNAS 2023 juga bergabung dengan acara  Agrisymphony, yaitu rangkaian acara untuk memeriahkan perayaan DIES NATALIS IPB ke-60. Hal ini ikut menambah pamor dan audiens acara KAKNAS 2023  karena juga diramaikan dari civitas dan alumni serta keluarga besar alumni IPB University. Rangkaian acara KAKNAS 2023 termasuk diantaranya: lomba kokok ayam ketawa (untuk masyarakat umum) dan lomba fotografi online/offline (untuk mahasiswa se-Indonesia). (CR)



LOMBA FOTOGRAFI AYAM KETAWA


[KOMPETISI FOTOGRAFI AYAM KETAWA KAKNAS 2023] 
TOTAL HADIAH HINGGA JUTAAN RUPIAH

Halo para pecinta fotografi!! 
Kontes Ayam Ketawa Nasional 2023 menyelenggarakan kompetisi fotografi Ayam Ketawa yang dilakukan secara offline atau on the spot pada saat kegiatan KAKNAS 2023 berlangsung, yaitu pada tanggal 17 September 2023.

Kompetisi fotografi offline KAKNAS 2023 kali ini bertemakan "Indonesia Traditional Heritage : Laughing Chicken Through the Lens" dengan 3 subtema:

1. Artistic Laughing Chicken Expression
2. Capture the Culture
3. Let Their Sound be Seen

Yuk, segera daftar dan jangan lewatkan kesempatan mendapat uang pembinaan dengan total hingga jutaan rupiah ✨ ✨✨

🗓TIMELINE PERLOMBAAN🗓
Pendaftaran: 
22 Agustus-15 September 2023

Penjurian: 
17 September 2023

Penilaian fotografi terfavorit:
17 September 2023

Pengumuman pemenang :
17 September 2023

💸BIAYA PENDAFTARAN💸
• Early bird (22 Agustus-15 September 2023): 
1 foto Rp30.000

• Reguler (10 September 2023):
1 foto Rp50.000
2 foto Rp75.000
3 foto Rp100.000

✏AKSES LINK GUIDEBOOK
✏AKSES LINK BERKAS PENDAFTARAN
✏AKSES LINK PENDAFTARAN

IG: @kaknas.ipb
#KompetisiAyamKetawaNasional2023
#KAKNAS2023
#LombaKAKNAS2023
#Fotografi
#Lombamahasiswa

Contact Person:
Arfah (0812-5374-4554) 
Viya (0823-5404-3544)

Himpunan Mahasiswa Profesi Ornithologi dan Unggas
Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis
IPB University

FAPET UGM PEDULI PELESTARIAN AYAM KETAWA

Foto bersama kegiatan temu guyub pecinta ayam Ketawa di arena Gebyar Lustrum X Fapet UGM, Kampus Bulaksumur, Yogyakarta. (Istimewa)

Pelestarian ayam Ketawa sebagai plasma nutfah asli Indonesia yang dinilai masih terasa minim, membuat Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) menginisiasi  acara Temu Guyub Pecinta Ayam Ketawa, Sabtu (9/11), di arena Gebyar Lustrum X Fapet UGM, Kampus Bulaksumur, Yogyakarta.

Pengajar dan peneliti dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Ternak Fapet UGM, Galuh Adi Insani, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mulai mendampingi peternak ayam Ketawa dalam wadah Paguyuban Pecinta Ayam Ketawa Yogyakarta (PAKYO) dan Persatuan Penggemar dan Pelestari Ayam Ketawa Seluruh Indonesia (P3AKSI) cabang Jawa Tengah.

“Nama aslinya ayam Ketawa adalah ayam Gaga. Saat ini kita baru memajang dulu sekitar 20 ekor ayam koleksi anggota PAKYO. Kita sudah menerima usulan untuk mengadakan latihan kontes setiap bulan di kampus dan menggelar kontes tahunan sebagai puncak rangkaian kontes yang digelar Pakyo dan P3AKSI. Kita sambut baik usulan itu dan kita akan agendakan bersama-sama,” kata Galuh pada acara yang dihadiri 30 penggemar ayam Ketawa yang merupakan anggota PAKYO, P3AKSI, penggemar ayam ketawa Solo dan Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, sebagai ayam yang dinikmati suaranya, saat ini belum ada standar ilmiah untuk menilai suara ayam Ketawa. Meskipun sudah ada standar suara menurut penggemar, namun dia menyatakan perlu penelitian ilmiah. “Suara ayam Ketawa direkam secara digital kemudian dianalisis dengan bantuan grafik spektrum suara. Karakter suara kokok ayam Ketawa berupa volume suara, warna, tempo dan durasi akan diketahui secara terukur,” jelas dia.

Penelitian spektrum suara ayam asli Sulawesi Selatan ini, lanjut dia, dilakukan juga untuk membantu mengobyektifkan penelian penjurian kontes ayam Ketawa. Dia mengacu pada informasi kalangan penggemar bahwa selama ini masih harus menghadirkan juri ayam Ketawa dari Sulawesi Selatan untuk penjurian kontes tingkat nasional.

“Kita juga meminta pada PAKYO dan P3AKSI agar peneliti Fapet UGM bisa belajar standar penjurian. Untuk membentuk juri-juri dari kampus dan untuk dikaji juga secara ilmiah,” pungkasnya. (AS)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer