tag:blogger.com,1999:blog-1082722106234789922024-03-19T04:22:09.791+07:00Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan HewanBerita Industri Peternakan, Perunggasan, Pembibitan, Pakan Ternak, Kesehatan Ternak, Pemeliharaan Ternak: Ayam Potong, Ayam Petelur, Ayam Kampung, Kambing dan Domba, Sapi Perah dan Potong, Bebek.Infovethttp://www.blogger.com/profile/09575024312847851206noreply@blogger.comBlogger3805125tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-28549915772360834612024-03-18T18:30:00.001+07:002024-03-19T03:22:34.579+07:00DAFTAR SEGERA WEBINAR GRATIS: PETELUR MANDIRI HARAPAN DAN TANTANGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvIvNFMpmqTsycMBoXG9fyIokWWHk2S3hHvXNvEGZgti5imcODcgBHHwbXuUpBWy_CfIcPrwAPmXRz8twm1EYlZyZFAld7MwFgZkDOqrwNt7M7ZLWbQhCwS093FfqRBQZ8381haypV4uQRna0Us8Lw81BUGL-pP469MJYdLCcgXOu_rHPwn8gWVikCji0/s1600/gratis.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvIvNFMpmqTsycMBoXG9fyIokWWHk2S3hHvXNvEGZgti5imcODcgBHHwbXuUpBWy_CfIcPrwAPmXRz8twm1EYlZyZFAld7MwFgZkDOqrwNt7M7ZLWbQhCwS093FfqRBQZ8381haypV4uQRna0Us8Lw81BUGL-pP469MJYdLCcgXOu_rHPwn8gWVikCji0/w400-h400/gratis.jpeg" width="400" /></a></div><p>Daftar segera, gratis! Webinar Nasional Risnov Ternak #6 "Petelur Mandiri: Harapan dan Tantangan".</p><p>Terselenggara atas kolaborasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan majalah peternakan Infovet, pada:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Kamis, 21 Maret 2024.</li><li>09.00 - 12.00 WIB.</li></ul><p></p><p>Sambutan dari BRIN:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Dr Puji Lestari (Kepala OR Pertanian dan Pangan).</li><li>Ir Tri Puji Priyatno, MAgrSc, PhD (Kepala Pusat Riset Peternakan).</li></ol><p></p><p>Narasumber:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Bapak Hidayaturrohman (Jatinom Group Blitar dan Pengurus PINSAR Indonesia).</li><li>Prof Dr Ir Arnold Parlindungan Sinurat, MS (Pakar Nutrisi Unggas, BRIN).</li><li>Dr Ir Tike Sartika (Pemulia Ayam Lokal, BRIN).</li></ol><p></p><p>Moderator: Dr Hardi Julendra, SPt, MSc.</p><p>Gratis, pendaftaran melalui tautan berikut: <a href="https://bit.ly/webinarINFOVET_BRIN">https://bit.ly/webinarINFOVET_BRIN</a></p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-4485403056235287692024-03-18T11:34:00.002+07:002024-03-18T11:34:54.700+07:00AGAR CACINGAN TIDAK MEMBUDAYA<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5HeOC6vWrHDF1cP_ZwpphTxkYK6Plw1DJyV94ToftQjDHGfbODoTQr2Dgml39t83b1oNQudGMPXjl48rNGFdybJ1hS0DzoQiKEnAR61JkNIvV4JPjlqP3n9PcV3cL3nKPhmaqMP_5KtheOv92-Vw-A4CAmz5dkd-wcOs5NbXEYdwaymfq8gHDhIkKS-g/s1740/IMG_1337227661-Foto%20Fokus%202-Agar%20Cacingan%20Tidak%20Membudaya.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1740" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5HeOC6vWrHDF1cP_ZwpphTxkYK6Plw1DJyV94ToftQjDHGfbODoTQr2Dgml39t83b1oNQudGMPXjl48rNGFdybJ1hS0DzoQiKEnAR61JkNIvV4JPjlqP3n9PcV3cL3nKPhmaqMP_5KtheOv92-Vw-A4CAmz5dkd-wcOs5NbXEYdwaymfq8gHDhIkKS-g/w400-h294/IMG_1337227661-Foto%20Fokus%202-Agar%20Cacingan%20Tidak%20Membudaya.JPG" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Diare pada ayam bisa jadi gejala awal cacingan. (Foto: Istimewa)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Tidak mudah memang mengendalikan penyakit parasitik seperti cacingan. Hingga kini masalah tersebut masih menghantui peternak di Indonesia. Bagaimanakah sebaiknya mengupayakan hal ini?</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Sebagaimana disebutkan pada artikel sebelumnya mengenai ciri-ciri ayam yang mengalami cacingan dan jenis-jenis cacing yang menginfeksi, sebagai peternak harus memahami faktor penyebab ayam terinfeksi cacing. Beberapa di antaranya:</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Kandang kurang bersih. Telur cacing dikeluarkan bersama feses ayam, jika kondisi litter di kandang ayam kotor dan dipenuhi feses, serta jarang dikontrol untuk diganti, jangan terkejut apabila ayam menunjukkan gejala klinis atau mengalami cacingan. Penyakit ini bisa menular secara mudah melalui feses di kandang. Apabila tidak segera dibersihkan dan <i>litter </i>kandang jarang dikontrol, telur cacing dapat dengan mudah menginfeksi semua ayam di kandang.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Kualitas pakan. Saat mendapati gejala klinis pada ayam yang mengarah pada cacingan, bisa saja salah satu penyebabnya adalah karena pakan yang diberikan tidak berkualitas. Pastikan hanya memberikan makanan dalam kondisi bagus pada ayam. Minimal tidak memberikan pakan yang kadaluarsa atau pakan yang tidak jelas. Pada pakan ayam kadaluarsa biasanya mengandung parasit dan telur cacing. Saat dikonsumsi ayam, akan mendatangkan berbagai gangguan kesehatan, apalagi di tengah kesulitan bahan baku pakan seperti saat ini.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Suhu dan lingkungan. Beberapa literatur menyebutkan bahwa cacing parasit menyukai kondisi lingkungan dan suhu tertentu. Oleh karena itu, penting bagi pemilik ternak untuk mengatur suhu udara dan memberikan lingkungan baik bagi ayam peliharaan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Keberadaan vektor. Beberapa jenis serangga seperti kumbang franky, lalat, nyamuk, dan lain sebagainya telah terbukti menjadi vektor alami dari penyebab cacingan. Ayam memiliki risiko tinggi terkena penyakit cacingan apabila populasi lalat meningkat atau disebut dengan musim lalat. Terlebih ketika musim hujan dengan curah hujan yang tinggi dan tingkat kelembapan kandang meningkat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Larva lalat dewasa menjadi inang bagi parasit cacing pita yang menyebabkan penyakit cacingan pada ayam. Selain itu, larva lalat dewasa juga menjadi vektor mekanik bagi cacing gilig dengan membawa telur cacing tersebut berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karenanya, pengendalian vektor merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pengendalian cacing.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Lebih Baik Mencegah<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Jika ayam terkena penyakit cacingan, maka harus segera ditangani dengan menggunakan... <b><i>Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.</i> (CR)</b></span></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-8278475587726936852024-03-14T14:48:00.001+07:002024-03-14T14:48:21.711+07:00INFESTASI CACING YANG BIKIN MERINDING<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0XgfjbUtuqAx9ioY7k3vtGglyLqNguA1GbZMCc8MgaK1jo16zYArTAl0K6VUKbd01wdEF2UkuzEwYg93KMN_9kgGTMhxQc-5qj-tEog3TFegNePBy6simrN1wZkEsWZaxA-E48iFEO9EkXuKwmOGt_pAizT3_5FUN-zAzoOBSdiKZMyTKNqEVls4E3I/s734/IMG_1627515522-Foto%20Fokus%201-Infestasi%20Cacing%20yang%20Bikin%20Merinding.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="734" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0XgfjbUtuqAx9ioY7k3vtGglyLqNguA1GbZMCc8MgaK1jo16zYArTAl0K6VUKbd01wdEF2UkuzEwYg93KMN_9kgGTMhxQc-5qj-tEog3TFegNePBy6simrN1wZkEsWZaxA-E48iFEO9EkXuKwmOGt_pAizT3_5FUN-zAzoOBSdiKZMyTKNqEVls4E3I/w400-h253/IMG_1627515522-Foto%20Fokus%201-Infestasi%20Cacing%20yang%20Bikin%20Merinding.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Ascaridia galli. (Foto: Istimewa)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Orang awam mungkin mengetahui cacing sebagai salah satu mahluk penggembur tanah atau umpan memancing. Namun tidak semua cacing menguntungkan, ada beberapa jenis cacing yang justru merugikan bagi manusia dan hewan ternak.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Cacing yang akan dibahas dalam artikel ini merupakan cacing yang bersifat parasitik, terutama pada unggas. Cacingan merupakan penyakit akibat infeksi/infestasi cacing parasit di dalam tubuh makhluk hidup.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Cacing parasit banyak menginfeksi saluran pencernaan ternak, tak terkecuali unggas. Parasit ini sering menimbulkan banyak keluhan terutama dari peternak <i>layer</i> maupun <i>breeding farm</i>. Keluhan awal yang terjadi umumnya penurunan nafsu makan, diare berkepanjangan, keseragaman bobot badan yang tidak baik, bobot badan berada di bawah standar, penurunan produksi telur disertai daya tetas telur yang berkurang.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Selain itu, cacingan dapat menginduksi penyakit-penyakit pencernaan seperti <i>necrotic enteritis </i>(NE) dan yang paling berbahaya adalah menyebabkan penurunan daya tahan tubuh (imunosupresi) yang berujung pada kematian.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Mengidentifikasi Cacing Parasit<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Menurut Dosen Mata Kuliah Endoparasit SKHB IPB University, Drh Risa Tiuria, dikatakan bahwa jenis cacing yang sering menginfeksi ayam terdiri dari dua jenis, yaitu jenis cacing gelang (nematoda) dan cacing pita (cestoda). Parasit cacing gelang sangat sering dijumpai pada <i>breeding farm</i> yang menggunakan sistem<i> closed house </i>dan pemeliharaan postal yang memakai litter. Hal ini dikarenakan kondisi pada litter sangat mendukung siklus perkembangan cacing dan tingginya kemungkinan ayam memakan telur cacing yang ada pada <i>litter</i>. Jenis cacing gelang yang kerap dijumpai menginfeksi ayam di lapangan adalah:</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Cacing <i>Ascaris sp.</i> Cacing ini paling sering dijumpai, berbentuk seperti spageti dengan panjang sekitar 5-12 cm dan dapat ditemukan di sepanjang usus halus. Cacing ini memiliki lama siklus hidup dari telur yang termakan hingga bertelur kembali berkisar 5-8 minggu. Larva dari cacing ini menyebabkan pendarahan pada usus halus, sehingga meningkatkan risiko infeksi sekunder dari bakteri <i>Clostridium perfringens</i> yang dapat menyebabkan NE.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Cacing<i> Capillaria sp.</i> Cacing ini berbentuk seperti benang halus, biasanya cacing ini ada pada kerongkongan dan/atau tembolok. Cacing ini dapat menembus mukosa saluran pencernaan bagian atas sehingga menyebabkan peradangan pada tembolok dan dinding kerongkongan. Hal ini akan menyebabkan ayam mengalami kesulitan makan yang mengakibatkan penurunan nafsu makan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">• Cacing <i>Heterakis gallinarum.</i> Cacing Heterakis berbentuk seperti benang halus dan dapat ditemukan pada sekum. Cacing ini menyebabkan peradangan pada sekum yang ditandai dengan berkurangnya lipatan-lipatan mukosa pada sekum. Cacing ini juga merupakan vektor penyebaran dari penyakit histomoniasis atau <i>black head disease</i>.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sedangkan jenis cacing pita yang umum ditemukan pada ayam adalah cacing pita dari jenis... <b><i>Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.</i> (CR)</b></span></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-19363779134896998862024-03-13T21:02:00.001+07:002024-03-14T15:28:28.327+07:00TURUNKAN TIM KE LAPANGAN, KEMENTAN RESPONS CEPAT LAPORAN ANTRAKS DI YOGYAKARTA<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQHMfEHgEm19bBO8vJ_1wMgLoOrc2hZRGVFWug07aKH3fe8nwRQF83j9UinTMZJLYD6THvnieZ3ce1wa53N5te4MsROaK-3apveUApaI4t2f8j8XpdQuqPYABqSHNUb9I_wma_LDnE2iBn7CZjpis4mMD8JnskhFlGtg6-QrBdKo8YN5dHtkqhdAp4HxQ/s1200/IMG_20240313_205633.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="834" data-original-width="1200" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQHMfEHgEm19bBO8vJ_1wMgLoOrc2hZRGVFWug07aKH3fe8nwRQF83j9UinTMZJLYD6THvnieZ3ce1wa53N5te4MsROaK-3apveUApaI4t2f8j8XpdQuqPYABqSHNUb9I_wma_LDnE2iBn7CZjpis4mMD8JnskhFlGtg6-QrBdKo8YN5dHtkqhdAp4HxQ/w400-h278/IMG_20240313_205633.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Tim saat mengambil sampel di peternakan warga karena adanya laporan kasus antraks. (Foto: Istimewa)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Merespons laporan kasus antraks di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 8 Maret 2024, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), langsung menurunkan tim ke lapangan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">“Tim kami dari Balai Besar Veteriner Wates telah melakukan investigasi dan pengujian laboratorium dengan hasil positif antraks dari sampel darah sapi dan tanah yang berasal dari Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul dan sampel tanah dari Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman,” ujar Dirjen PKH, Kementan, Nasrullah, dalam siaran resminya di Jakarta, Selasa (12/3/2024).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Untuk mencegah tambahan kasus, ia sampaikan bahwa Kementan segera mengirimkan bantuan berupa vaksin sebanyak 1.000 dosis, 100 botol antibiotik, dan 1.000 botol vitamin untuk diberikan ke ternak di wilayah terdampak di DIY.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">"Bantuan tersebut akan disalurkan untuk penanganan kejadian antraks yang dilaporkan dari Sleman, Gunung Kidul, dan wilayah terancam lainnya," ucapnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sementara terkait adanya kasus antraks, Direktur Kesehatan Hewan, Kementan, Nuryani Zainuddin, menerangkan bahwa penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit hewan yang dapat menular ke manusia (zoonosis).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">"Saya minta masyarakat tetap waspada dan tidak menjual atau memotong hewan sakit, apalagi mengonsumsinya," imbuhnya. Sebab, adanya kasus pada masyarakat disebabkan karena mereka mengonsumsi ternak yang sakit dan dicurigai antraks.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Lebih lanjut dijelaskan bahwa timnya bersama dinas setempat telah melakukan dekontaminasi dan disinfeksi pada lingkungan yang tercemar, yaitu lokasi penyembelihan, kandang dan area penguburan ternak, pengobatan antibiotik dan roboransia, serta KIE bersama dengan UPT Puskesmas. Sedangkan vaksinasi akan segera dilakukan setelah pengobatan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Tim kami akan terus melakukan penanganan di lapang dan dalam waktu dekat kita akan adakan pertemuan lintas sektor termasuk kesehatan yang dikoordinir oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY,” pungkasnya. <b>(INF)</b></span></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-36977753665886721872024-03-12T15:29:00.000+07:002024-03-12T15:29:09.225+07:00KULIT AYAM, DITAKUTI TAPI TETAP GURIH DAN MENYEHATKAN<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaA_-oZfiruaIQW4V6UjOru_APEVY4i6BJKZnQC1-1xDWv63gO8TmtYNd4Fz27NrD0emMo4NiWNXapvmFQhc5AiOiFsobQ-um0Vez4T6rEiqrbn09ICuE_09ie-B46nEbsWS2si7Cwv3zNuCuLNLUcosb0j_zRAiz_-G0iwu-eQNSV1umC_GadBKRC6cs/s1126/IMG_1026155161-Foto%20Konsumen-Kulit%20Ayam,%20Ditakuti%20Tapi%20Tetap%20Gurih%20dan%20Menyehatkan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1126" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaA_-oZfiruaIQW4V6UjOru_APEVY4i6BJKZnQC1-1xDWv63gO8TmtYNd4Fz27NrD0emMo4NiWNXapvmFQhc5AiOiFsobQ-um0Vez4T6rEiqrbn09ICuE_09ie-B46nEbsWS2si7Cwv3zNuCuLNLUcosb0j_zRAiz_-G0iwu-eQNSV1umC_GadBKRC6cs/w400-h240/IMG_1026155161-Foto%20Konsumen-Kulit%20Ayam,%20Ditakuti%20Tapi%20Tetap%20Gurih%20dan%20Menyehatkan.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Meskipun memiliki sejumlah khasiat positif, mengonsumsi kulit ayam harus tetap bijak. (Foto: Shutterstock)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Salah satu tips agar tak terpicu banyak penyakit akibat konsumsi olahan kulit ayam yang gurih, makanlah dalam batas yang moderat dan jangan sering. Apapun yang berlebihan, pasti berisiko.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Kalau melihat kulit ayam yang masih mentah, rasanya ogah untuk menyentuhnya. Tetapi jika sudah digoreng krispi berbalut tepung, lidah ogah berhenti mengunyah. Mungkin Anda pernah mengalaminya. Kulit ayam goreng krispi bukan cuma disukai anak-anak, orang dewasapun banyak yang menggemarinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Olahan yang satu ini hingga sekarang masih pro dan kontra di masyarakat. Ada yang beranggapan olahan kulit ayam sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung kolesterol tinggi dan tidak layak untuk dikonsumsi orang dewasa. Tetapi ada juga yang berpendapat olahan kulit ayam krispi aman-aman saja dikonsumi selama tubuh dalam kondisi sehat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sebagian besar penelitian menyebutkan bahwa kulit ayam tidak baik dikonsumsi bahkan dianjurkan untuk dibuang saja. Salah satu artikel yang ditulis <i>Portal Gizi FK UNDIP</i>, menyebutkan hal ini dikarenakan tingginya kandungan lemak pada kulit ayam, yakni antara 20-30%. Angka ini termasuk cukup besar dibandingkan kandungan proteinnya yang hanya sebesar 12,5% saja.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kulit ayam memang mengandung banyak lemak. Namun, dalam penelitian selanjutnya disebutkan bahwa lemak dalam kulit ayam lebih banyak terkandung dalam jenis lemak baik (lemak tak jenuh) dibandingkan lemak jahat (lemak jenuh).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dikutip laman <i>PH Labs</i>, salah satu alasan mengapa kulit ayam tidak disukai adalah kandungan lemaknya (memiliki 40 gram lemak total dalam porsi 3,5 ons). Namun sebagian besar lemak ini adalah lemak tak jenuh, yang sebenarnya dapat mendukung kesehatan jantung karena dikaitkan dengan penurunan kolesterol dan tekanan darah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Lemak ayam juga mengandung asam oleat yang sehat dan lemak jenuhnya mendukung sistem kekebalan tubuh dan produksi hormon. Selain lemak sehat, dalam 3,5 ons kulit ayam juga mengandung 20 gram protein bersama dengan sedikit zat besi, potasium, dan kalsium. Sebagai bonus, kulit ayam juga tidak mengandung karbohidrat atau gula.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dietisien di Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati (RSUP Fatmawati), Akromah SGz RD, mengatakan bahwa hampir semua olahan kulit hewani memiliki kandungan lemak, termasuk kulit ayam dan kulit sapi. Dietsien ini menyebutkan sebagai contoh kulit sapi merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi kandungannya. Dalam 100 gram kulit sapi, memiliki kandungan protein 10 gr. Sementara kandungan lemaknya tak terlalu tinggi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Masih aman-aman saja untuk dikonsumsi dalam porsi yang wajar. Prinsipnya sumber pangan hewani itu mengandung kolesterol. Termasuk kulit sapi dan kulit ayam,” ujarnya kepada <i>Infovet</i>.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ahli gizi ini menyebut wajar saja jika ada orang yang takut mengonsumsi olahan kulit, karena ketidaktahuan mereka akan kandungan gizinya. Yang terbayang hanya kandungan kolesterol yang menghantui. “Sekali lagi, selama porsinya wajar, tidak berlebihan, tidak masalah,” ujarnya mengingatkan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Penuh Nutrisi<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ada dua jenis kolesterol di dalam tubuh manusia, yakni LDL (<i>Low Density Lipoprotein</i>) atau yang biasa disebut sebagai kolesterol jahat dan HDL (<i>High Density Lipoprotein</i>) atau yang biasa disebut kolesterol baik. Nah, kondisi tubuh akan tidak bagus jika prosentase koleterol LDL lebih banyak di dalam tubuh dibandingan kolesterol HDL.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Menurut ahli nutrisi ini, kedua jenis koleterol tersebut (HDL dan LDL) sama-sama dibutuhkan oleh tubuh. Namun kondisi tubuh akan baik jika perbandingan antara keduanya sesuai kebutuhan di dalam tubuh. Namun demikian, kalau kosumsi sumber lemak hewani terlalu banyak, maka jumlah kolesterol jahatnya pun akan banyak juga.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dalam salah satu artikel situs <i>Science Direct</i> menyebutkan, kulit ayam memiliki sejumlah kandungan yang kompleks, di antaranya air: 44.9 gr (g), kalori 440 kkal, protein 9,58 gr, lemak total 44,2 gr, karbohidrat 0,79 gr, kalsium 6 miligram (mg), besi 0,37 mg, magnesium 8 mg, fosfor 95 mg, kalium 119 mg, natrium 51 mg, seng 0,65 mg, tembaga 0,038 mg, mangan 0,014 mg, tiamin 0,04 mg, riboflavin 0,032 mg, niasin 2,56 mg, asam pantotenat 0,61 mg, vitamin b-6 0,116 mg, kolin 28,3 mg, betain 8,3 mg, dan vitamin e (alfa-tokoferol) 0,27 mg.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Selain itu, kulit ayam diyakini mengandung sejumlah kecil vitamin A yang berperan penting untuk kesehatan mata, pertumbuhan sel, dan sistem imun. Situs <i>Science Direct</i> juga mengulas sejumlah manfaat dari mengonsumsi kulit ayam.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Pertama, menyuplai lemak sehat. Berat 1 ons kulit ayam mengandung 8 gram lemak tak jenuh dan 3 gram lemak jenuh. Oleh karena itu, konsumsi kulit ayam dengan cara dan porsi yang tepat sesungguhnya memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kedua, tidak mengganggu program diet. Total kalori seporsi ayam dengan kulitnya hanya di angka 50 kkal. Sedangkan, lemak jenuhnya ada di takaran 2,5 gram. Oleh sebab itu, mengonsumsi seporsi ayam beserta kulitnya dengan kuantitas yang tepat tidak akan mengganggu program diet. Anda tetap bisa menikmati kulit ayam tanpa rasa khawatir.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ketiga, menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Kandungan lemak tak jenuhnya dianggap sebagai salah satu manfaat kulit ayam untuk mencegah munculnya kanker dan penyakit jantung. Kandungan lemak tak jenuh tersebut terbukti baik untuk bagian kardio dan metabolisme tubuh. Namun, disarankan untuk melakukan pengolahan tanpa minyak, agar lemak tak jenuhnya tetap terjaga.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Keempat, melengkapi cita rasa makanan. Kaldu ayam yang diproses dengan bagian kulit akan terasa jauh lebih gurih dibandingkan dengan masakan yang dibuat hanya dengan dagingnya saja. Bukan hanya itu, gorengan ayam ternyata lebih juicy saat dipadukan dengan bagian kulitnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Ingat, Jangan Berlebihan!<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Meskipun memiliki sejumlah khasiat positif, mengonsumsi kulit ayam harus tetap bijak. Tidak boleh terlalu banyak dan sering. Sebab, tubuh juga membutuhkan asupan gizi dari makanan lainnya. Dalam banyak literatur kesehatan sering dijelaskan ada sejumlah risiko jika terlalu banyak mengonsumsi olahan kulit ayam.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Pertama, menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Terlalu banyak atau sering mengonsumsi kulit ayam dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika kadar kolesterol LDL meningkat, maka risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke dapat meningkat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kedua,meningkatkan risiko obesitas. Konsumsi kulit ayam dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penumpukan lemak pada tubuh. Hal ini dapat berdampak pada naiknya berat badan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ketiga,menyebabkan tekanan darah tinggi. Konsumsi kulit ayam secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Keempat, dapat memicu risiko kanker. Konsumsi kulit ayam yang mengandung lemak jenuh dikhawatirkan akan meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama kanker payudara, usus besar, dan prostat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi kulit ayam dalam jumlah yang moderat dan tidak terlalu sering. Sekali-kali boleh saja. Tetapi akan lebih baik memilih bagian ayam yang lebih sehat, seperti daging ayam tanpa kulit atau telur ayam, agar mendapatkan manfaat nutrisi tanpa menimbulkan dampak buruk kesehatan. “Intinya, jangan berlebihan dalam mengonsumsi,” kata Akromah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Daging dan telur ayam merupakan sumber protein hewani yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Beberapa manfaat dari protein hewani di antaranya untuk pertumbuhan dan regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan pembentukan energi tubuh, meningkatkan ketahanan tubuh, dan meningkatkan massa otot. <b>***</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSyqWpPhAjq6SS-CdcIT_u4G958TLCiLfRfK15rTMzsw9CAUScsiYxO3zI4wfiY-xf1fzDqHKtxmsFi_3TRRo2gJB-konlSkFsoh5KMGCgUOAi8SMQq94F4gjgl3KAUjeLXvHUT92Cj6uHC-EMqzYrteU4qgIGqxFV0yKg8nX5UpcsfRAJh35D98PCfLs/s273/Abdul%20Kholis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="273" data-original-width="192" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSyqWpPhAjq6SS-CdcIT_u4G958TLCiLfRfK15rTMzsw9CAUScsiYxO3zI4wfiY-xf1fzDqHKtxmsFi_3TRRo2gJB-konlSkFsoh5KMGCgUOAi8SMQq94F4gjgl3KAUjeLXvHUT92Cj6uHC-EMqzYrteU4qgIGqxFV0yKg8nX5UpcsfRAJh35D98PCfLs/w141-h200/Abdul%20Kholis.jpg" width="141" /></a></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: right;"><span style="font-family: arial;"><i>Ditulis oleh:</i></span></div><i><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Abdul Kholis</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Koresponden Infovet daerah Depok,</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Konsultan media dan penulis buku,</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022</div></span></i></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-29782864833710407722024-03-08T10:27:00.002+07:002024-03-08T10:28:34.217+07:00CACING SI MALING NUTRISI<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOSm0Fb9qe_-CZD2vwDD9HaUzY3KB-mIvLilt47hSDS3JZpSuHpZHzp1CWPHogPmVVNW_b2P8Chs44fKTXAKqtDHg8CsuaYzlP3AjTSKQfvotB_HyMzfJeIf5YZTIJM3SjHRpn8ZTzAA23QM6Udd6FlP67FjOphpF7_0XYaHzozf11MZAU-CW4CUQUF8/s1228/Untitledtstpfeb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="755" data-original-width="1228" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOSm0Fb9qe_-CZD2vwDD9HaUzY3KB-mIvLilt47hSDS3JZpSuHpZHzp1CWPHogPmVVNW_b2P8Chs44fKTXAKqtDHg8CsuaYzlP3AjTSKQfvotB_HyMzfJeIf5YZTIJM3SjHRpn8ZTzAA23QM6Udd6FlP67FjOphpF7_0XYaHzozf11MZAU-CW4CUQUF8/w400-h246/Untitledtstpfeb.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Siklus hidup Ascaridia sp. Periode Prepaten sekitar 45 hari. (Bautista-Vanegas et al., 2023)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Cacing merupakan parasit atau organisme yang mendapatkan makanan dan menggantungkan hidupnya bersama atau berada dalam hospes atau induk semangnya. Parasit selalu mendapatkan keuntungan dari hubungan hidup dengan hospesnya. Parasit dikategorikan obligat apabila seluruh siklus hidupnya tergantung oleh hospesnya dan dikategorikan sebagai fakultatif apabila siklus hidupnya dapat bersama hospes atau hidup bebas.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes biasa dikenal sebagai endoparasit, sementara parasit yang hidup di luar atau pada permukaan tubuh hospesnya dikenal sebagai ektoparasit. Yang menarik dari parasit adalah siklus hidup kompleksnya yang biasanya terdiri dari berbagai macam bentuk siklus hidup yang akan memberikan pengaruh berbeda terhadap lingkungan maupun hospesnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Perhatian peternak terhadap parasit cacing kerap kurang dibanding perhatiannya terhadap penyakit yang disebabkan virus maupun bakteri, meskipun sering kali faktor penyakit parasit merupakan faktor pendukung utama atas terjadinya kasus yang disebabkan virus maupun bakteri. Hal yang menyebabkan kurangnya perhatian peternak karena anggapan parasit merupakan penyakit yang mudah untuk ditanggulangi dan diobati, serta dengan manajemen yang ketat dan intensif akan mudah menghindari kasus penyakit parasit. Hal lain yang menyebabkan kurangnya perhatian peternak adalah penyakit ini jarang menimbulkan kematian tinggi, hanya terbatas pada penurunan tingkat pertumbuhan dan produksi telur.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Cacing, sebagai parasit sering kali ditemukan pada berbagai tipe skala peternakan ayam. Cacing pada ayam secara garis besar dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu cacing gilig (nematoda) dan cacing pita (cestoda). Cacing hidup pada saluran pencernaan ayam dan menular antar ayam melalui telur-telur yang dikeluarkan bersama feses.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ada dua jenis siklus hidup cacing, siklus hidup langsung dan tidak langsung. Pada cacing dengan siklus hidup langsung hanya membutuhkan satu spesies hospes untuk memenuhi siklus hidupnya secara lengkap, meskipun pada beberapa stadium siklus hidup berada di luar tubuh hospesnya. Sedangkan pada cacing dengan siklus hidup tidak langsung, memerlukan dua spesies hospes yang berbeda untuk memenuhi seluruh siklus hidupnya secara lengkap, yaitu hospes tetap dan sementara. Cacing dengan siklus hidup tidak langsung berada pada stadium belum dewasa di hospes sementara dan memerlukan perpindahan pada hospes tetap agar siklus hidupnya berubah menjadi dewasa.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Periode <i>grower </i>ayam pada umumnya merupakan masa yang rawan infeksi cacing. Infeksi umumnya menimbulkan gejala klinis di antaranya:... <b><i>Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.</i></b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /><div style="text-align: right;"><i>Ditulis oleh:</i></div></span><i><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Drh Damar</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">PT Romindo Primavetcom</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Jl. Dr Saharjo, No. 264 Jakarta</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">HP: 0812-8644-9471</div></span></i></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-5612593839852448242024-03-07T14:13:00.001+07:002024-03-07T14:13:50.855+07:00KEMENTAN LAKUKAN PERCEPATAN VAKSINASI PMK JELANG RAMADAN<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-EORWGYYCJAv8ehbOU3IW3A_aA9HwMuPS25BlKfxlxqqfNENHt6oTdHTUjAo1ouiVTGStc_F9YZkszVXEPdEaALJnFEZgk3eranmu9PDiyi5awHEmUdGrBWbrZphLtCN0vNnrs8WyesO9xapQ5-9x12HqIm5m5SKyBE64GYaxPjoaiQTsVtTCOePf4HA/s1200/IMG_1240307051-Foto%20Peristiwa-Kementan%20Lakukan%20Percepatan%20Vaksinasi%20PMK%20Jelang%20Ramadan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="824" data-original-width="1200" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-EORWGYYCJAv8ehbOU3IW3A_aA9HwMuPS25BlKfxlxqqfNENHt6oTdHTUjAo1ouiVTGStc_F9YZkszVXEPdEaALJnFEZgk3eranmu9PDiyi5awHEmUdGrBWbrZphLtCN0vNnrs8WyesO9xapQ5-9x12HqIm5m5SKyBE64GYaxPjoaiQTsVtTCOePf4HA/w400-h275/IMG_1240307051-Foto%20Peristiwa-Kementan%20Lakukan%20Percepatan%20Vaksinasi%20PMK%20Jelang%20Ramadan.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Tim vaksinator memberikan vaksinasi PMK pada sapi. (Foto: Istimewa)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Sebagai upaya mencegah munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Ramadan, Kementerian Pertanian (Kementan) didukung FAO ECTAD Indonesia melakukan percepatan vaksinasi PMK.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Kegiatan tersebut dilaksanakan di delapan kabupaten pada lima provinsi, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu di Riau, Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan, Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Pati, Rembang, dan Wonogiri di Jawa Tengah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Akselerasi vaksinasi ini kita lakukan di daerah padat ternak, daerah yang merupakan produsen ternak, dan juga tinggi lalu lintas ternaknya” ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, dalam siaran resminya di Jakarta, Kamis (7/3/2024).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Lebih lanjut dijelaskan, vaksinasi tidak hanya dilakukan di daerah-daerah tersebut, namun dilaksanakan juga di wilayah lainnya di daerah tertular PMK.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dalam program percepatan vaksinasi ini, pihaknya meminta dinas kabupaten menyiapkan tim vaksinator di setiap lokasi target untuk memetakan target wilayah vaksinasi, hewan, dan jumlah ternak yang akan divaksin, hingga merencanakan kegiatan edukasi ke peternak.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Saya berharap bahwa dari kegiatan ini dinas dan tim vaksinator, serta semua pihak yang dilibatkan untuk berkomitmen bersama dalam memacu vaksinasi PMK di Lapangan,” ucapnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sementara itu, Ketua Tim Pusat Darurat FAO ECTAD di Indonesia, Luuk Schoonman, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pemerintah dalam pengendalian PMK. Dengan dukungan pemerintah Australia yang telah mengalokasikan anggaran khusus untuk hal tersebut termasuk dukungan percepatan vaksinasi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Menurut Luuk, vaksinasi merupakan salah satu kunci pengendalian PMK dan diperlukan kolaborasi untuk mempercepat vaksinasi di berbagai wilayah di Indonesia.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Pada kesempatan terpisah, Direktur Kesehatan Hewan, Kementan, Nuryani Zainuddin, menyampaikan bahwa hingga saat ini kasus PMK masih terus dilaporkan dari beberapa provinsi. Munculnya PMK menandakan bahwa virus masih terus bersirkulasi sehingga potensi penularannya tetap mungkin terjadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“PMK disebabkan oleh virus yang sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif, sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi secara periodik, yaitu setiap enam bulan” kata Nuryani.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ia menambahkan bahwa hasil pemetaan untuk kegiatan percepatan yang dilakukan dalam lima hari tersebut dengan total target vaksinasi diperkirakan akan mencapai 73.247 ekor dengan target jenis hewan sapi, kambing, dan domba.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kegiatan percepatan vaksinasi direncanakan akan terus dilakukan secara bertahap di wilayah potensial hingga menjelang Idul Adha. Hal tersebut penting menurutnya, mengingat 1-3 bulan menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, lalu lintas ternak sapi, kambing, dan domba akan tinggi untuk persiapan kebutuhan daging di hari raya tersebut.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Kami tidak ingin ada lonjakan kasus PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak akibat ternak sakit menjelang masa panen di hari raya, sehingga penting bagi kami untuk terus mengampanyekan vaksinasi dan mendorong dinas bersama tim vaksinator untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi,” pungkasnya. <b>(INF)</b></span></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-41775856054716131242024-03-06T09:55:00.000+07:002024-03-06T09:55:11.652+07:00PELAN NAMUN PASTI, CACING MERUGIKAN<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd8jfmNmsLW6-RzRPnz9xoesI4zI1oUBbISwJYiJE1_-FJngBrqsTLk1mXzWccCRq-Uy98Gi5OBVEoE1cyFyABXQ29t-WHE7kySxTUR1w9UKJwIBtH5Lf-WR6zEz4Ru_gIasdPnLLqSLUhrjwRBsjwyKoHjvm2H1oFBgjglPq5gX7mCN5bwOpPvYh6YUw/s949/Untitledinfo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="531" data-original-width="949" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd8jfmNmsLW6-RzRPnz9xoesI4zI1oUBbISwJYiJE1_-FJngBrqsTLk1mXzWccCRq-Uy98Gi5OBVEoE1cyFyABXQ29t-WHE7kySxTUR1w9UKJwIBtH5Lf-WR6zEz4Ru_gIasdPnLLqSLUhrjwRBsjwyKoHjvm2H1oFBgjglPq5gX7mCN5bwOpPvYh6YUw/w400-h224/Untitledinfo.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Cacing gilig yang sering menyerang ayam. (Sumber: layinghens.hendrix-genetics.com)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Cacing adalah salah satu penyakit yang masih sering menyerang ayam petelur maupun pedaging. Tidak begitu mematikan, tetapi kerugian yang ditimbulkan tidaklah sedikit. Terlebih lagi, kondisi saat ini harga pakan naik signifikan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Serangan cacing bisanya terjadi perlahan, bahkan kadang tidak teridentifikasi. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, penurunan produksi telur maupun pertumbuhan bisa sangat signifikan. Saat serangan awal biasanya ayam tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Konsumsi ransum juga dirasakan masih sama. Penurunan berat atau besar telur biasanya belum teridentifikasi, kecuali dilakukan pengamatan data <i>recording </i>dengan lebih jeli. Bahkan kadang kala kasus cacing ini tidak terpantau, meskipun produksi telur sudah turun secara signifikan karena konsentrasi peternak maupun tenaga kesehatan lebih besar pada kasus bakterial atau viral.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Cacing yang Sering Menyerang<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Cacing yang sering menyerang ayam di antaranya adalah cacing gilig dan cacing pita. Ada sebuah analisis (<i>meta-analysis</i>) dari peneliti Anwar Shifaw <i>et al.</i> (2021), dipublikasikan oleh Poultry Science terkait jenis cacing yang sering menyerang ayam. Dari sebanyak 2.985 artikel yang dipublikasikan selama tahun 1948 sampai 2019, menunjukkan data jenis cacing yang menyerang ayam adalah <i>Ascaridia galli</i> (35,9%), <i>Heterakis gallinarum</i> (28,5%), <i>Capillaria spp.</i> (5,90%), dan <i>Raillietina spp.</i> (19%).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Lalu bagaimana data yang ada di Indonesia? Data identifikasi cacing yang sering menyerang ayam petelur di salah satu sentra peternakan ayam petelur, Udanawu Blitar, pernah dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga (Klalissa dkk, 2023). Hasilnya menunjukkan bahwa dari 96 sampel yang diambil, terdeteksi ada 81,25% sampel positif terserang cacing. Setelah diidentifikasi lebih lanjut, sebanyak... <b><i>Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2024.</i></b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /><div style="text-align: right;"><i><span style="font-family: arial;">Ditulis oleh:</span></i></div></span><i><div style="text-align: right;"><i><span style="font-family: arial;">Hindro Setyawan SPt</span></i></div><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;"><i><span style="font-family: arial;">Technical Support-Research and Development,</span></i></div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;"><i><span style="font-family: arial;">PT Mensana Aneka Satwa</span></i></div></span></i></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-52698809565252362372024-03-05T23:23:00.005+07:002024-03-06T20:00:05.574+07:00POTENSI DAN KEBUTUHAN DOKTER HEWAN DI INDONESIA SAAT INI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2sSQtWcp96Z0OKUdArijRzdm3KFaMF_tvBurzba11rr5aDrkqTNfqAhqlFvSEl-H2aTk2C4LKacEC4RZSa4xv_NvtDApjGK-iU_Zn5j7HUhVXNjCRkRN5U1_QKEUFpcdNsrDbQm8jYjJJSRE3DlujXRQiCi8gQ27ek9e7K38zuBkyDh4SZNIFRNfth1Y/s853/WhatsApp%20Image%202024-03-06%20at%2018.40.33.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="840" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2sSQtWcp96Z0OKUdArijRzdm3KFaMF_tvBurzba11rr5aDrkqTNfqAhqlFvSEl-H2aTk2C4LKacEC4RZSa4xv_NvtDApjGK-iU_Zn5j7HUhVXNjCRkRN5U1_QKEUFpcdNsrDbQm8jYjJJSRE3DlujXRQiCi8gQ27ek9e7K38zuBkyDh4SZNIFRNfth1Y/w394-h400/WhatsApp%20Image%202024-03-06%20at%2018.40.33.jpeg" width="394" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Profesi Dokter Hewan di Indonesia masih banyak dibutuhkan hingga saat ini. Berbagai bidang pekerjaan membutuhkan dokter hewan baik sebagai Pegawai Negeri ( ASN) di kementrian pertanian, Kementrian Kesehatan, Kementrian Lingkungan Hidup Kementrian Perikanan dan Kelautan Kepolisian dan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, Pegawai Swasta dibidang Pabrik Obat Hewan, Pabrik Makanan Ternak. Disamping itu juga dapat bekerja di Peternakan Ayam, Peternakan Sapi Perah, Sapi Potong, Peternakan hewan eksotik, satwa liar dan di Kebun Binatang.</p>
<p>Total jumlah Dokter Hewan yang terdata di PDHI kurang lebih 13.500 orang. Dokter Hewan tersebar di 56 Cabang di wilayah Indonesia dengan Komposisi 50 % ASN, 40 % Swasta dan 10 % Praktek Mandiri sebagai Praktisi. Pertambahan Dokter Hewan setiap tahun kurang lebih 1000 Dokter Hewan yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, SKHB IPB, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin, Universitas Udayana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Padjadjaran, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Brawijaya. Data dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI menyebutkan saat ini Indonesia memiliki 1.691 Puskeswan yang tersebar di sejumlah daerah. Sementara ini terdata hanya 21 persen kecamatan yang menyediakan fasilitas Puskeswan aktif. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2007, wilayah kerja Puskeswan meliputi 1 sampai 3 kecamatan. Dengan jumlah kecamatan di Indonesia sebanyak 7.094, dan rata-rata satu Puskeswan melakukan pelayanan untuk dua kecamatan, maka jumlah ideal Puskeswan di Indonesia adalah sebanyak 3.547 unit. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu tambahan sebanyak 1.800-an unit Puskeswan di seluruh Indonesia. Ini baru berbicara tentang puskeswan, salah satu sektor pelayanan kesehatan hewan milik pemerintah, belum berbicara tentang kebutuhan dokter hewan untuk kepentingan keamanan pangan asal hewan, konservasi satwa liar, pemeliharaan hewan kesayangan, laboratorium dan sebagainya.</p>
<p>Total Kebutuhan Dokter Hewan di Indonesia menurut perhitungan adalah 50.000 Dokter Hewan untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia dari tingkat Nasional hingga tingkat Kabupaten. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu panambahan dokter hewan setiap tahun minimal 5.000 dokter hewan. Sehingga dalam waktu 5 sampai 10 Tahun jumlah dokter hewan bisa terpenuhi. Untuk memenuhi jumlah kelulusan minimal 5000 per tahun diperlukan Fakultas Kedokteran hewan minimal 20 Universitas di Indonesia, Hingga saat ini Jumlah Universitas yang telah memiliki Fakultas dan Program Studi Kedokteran Hewan berjumlah 12 Universitas. Universitas yang baru membuka Prodi Kedokteran hewan tahun 2023 adalah Universitas Riau di Pekanbaru.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4vioJ-qLxmic_86HYD4jKh2GSbvdMiFhj2dIrc1nUhEapaL1aOAN2NDaMNPjlBPGkgMap8lr8YTrAwUQgNGZILW8rg5T15MCgEl6nYLc4gQ-dytKbmxzXjX102pta62B-0g3AIQtfec0suv0XLZedKcVlKvkYYr7k1Wo19vt7qUNdnmzAaXK3tDqlcaI/s849/Untitled-2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="529" data-original-width="849" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4vioJ-qLxmic_86HYD4jKh2GSbvdMiFhj2dIrc1nUhEapaL1aOAN2NDaMNPjlBPGkgMap8lr8YTrAwUQgNGZILW8rg5T15MCgEl6nYLc4gQ-dytKbmxzXjX102pta62B-0g3AIQtfec0suv0XLZedKcVlKvkYYr7k1Wo19vt7qUNdnmzAaXK3tDqlcaI/w400-h249/Untitled-2.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber : Data seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) dan seleksi Nasional berdasarkan Prestasi (SNBP) Perguruan Tinggi Negeri. https://sidata-ptn-snpmb.bppp.kemendikbud.go.id.</td></tr></tbody></table><p>Dari tahun ke tahun, persaingan pendaftar UTBK SNBT di bidang kedokteran hewan terbilang ketat. Tingkat persaingan dapat diukur dari daya tampung dan peminat jurusan yang dituju. Peminat bidang ini sangat banyak dibandingkan dengan daya tampung yang ada. Ini menandakan bahwa semakin tahun jurusan kedokteran hewan semakin menjadi incaran. Kedokteran hewan memainkan peran integral dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta melibatkan sejumlah prospek karir yang luas dan menarik bagi para profesionalnya. Dalam dunia yang semakin peduli terhadap hewan, dokter hewan tidak hanya berfokus pada perawatan hewan peliharaan, tetapi juga terlibat dalam aspek-aspek kesehatan ternak, kesehatan masyarakat, konservasi satwa liar, juga berperan penting dalam penelitian, pangan hewan, dan bahkan industri farmasi hewan.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XTJ3nkr8WL5SVivZdSe1HkSmArPuove1jhOQ9HdKhfCkrlgjjXiSy1mFxWyawXjbCF03-T9fB2ZBG-_8qpdHK1fR7wTwD05jALhJ9JHuBLtyP_3Fl9hyphenhyphenkW_80AM8xzpyjNixF27-4duFpiowW-TBOr0QCs_LlbrzYzLJsDhlDSSYU9s8L9J95x4y_24/s659/Untitled-4.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="352" data-original-width="659" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XTJ3nkr8WL5SVivZdSe1HkSmArPuove1jhOQ9HdKhfCkrlgjjXiSy1mFxWyawXjbCF03-T9fB2ZBG-_8qpdHK1fR7wTwD05jALhJ9JHuBLtyP_3Fl9hyphenhyphenkW_80AM8xzpyjNixF27-4duFpiowW-TBOr0QCs_LlbrzYzLJsDhlDSSYU9s8L9J95x4y_24/w400-h214/Untitled-4.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Data jumlah penerimaan mahasiswa SNBT dan SNBP Kedokteran Hewan tahun 2020-2022. Sumber = kemdikbud.go.id</td></tr></tbody></table><p>Dari data diatas diketahui bahwa data tampung dari ke-9 Universitas yang memiliki jurusan Kedokteran Hewan dari tahun ke tahun terjadi penurunan, artinya terjadi peningkatan peminat tanpa dibarengi dengan peningkatan daya tampung. Rata-rata data tampung pada tahun 2020 adalah 13,1%, tahun 2021 adalah 10,84% dan tahun 2022 adalah 8,5%. Ini menunjukkan bahwa demand/permintaan terhadap jurusan kedokteran hewan sangat tinggi. Contohnya Prodi KH di Universitas Riau yang baru buka pada tahun 2023 ini, daya tampungnya hanya 40 orang namun peminatnya 712 orang, artinya ratio persaingan 1:18. Angka yang sangat besar untuk sebuah prodi baru di tahun pertama berdirinya. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, daya tampung 175 mahasiswa, dengan peminat sebanyak 800 orang. Sementara di Universitas Nusa Tenggara Barat daya tampung 100-150 mahasiswa dengan peminat 350 orang.</p>
<p>Bila melihat dari sisi wilayah perlu dibangun Fakultas Kedokteran Hewan di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Papua. Saat ini jumlah FKH di Pulau Sumatera ada 2 FKH yaitu FKH UNSYIAH dan Prodi KH di FK Universitas Riau, Di Pulau Jawa ada 6 FKH yaitu SKHB IPB, UGM, UWKS, UNAIR, UNPAD dan UB. Di Pulau Bali ada FKH UDAYANA, Di Pulau NTT ada FKH UNDANA, di Pulau NTB ada UNDIKMA, dan di Pulau Sulawesi ada FKH UNHAS. Pada Tahun 2024 telah diberikan rekomendasi oleh PBPDHI kepada Universitas Negeri Padang di Kota Bukit Tinggi dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Kota Payakumbuh yang kedua nya ada di Sumatera Barat. PBPDHI sangat mengharapkan berbagai Universitas yang ada untuk mendirikan Prodi Kedokteran Hewan seperti Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Cendrawasih, Universitas Jember, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas dan Universitas Samratulangi.</p>
<p>Salah satu syarat pendirian Prodi Kedokteran Hewan adalah memiliki Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sebelum menjadi Fakultas, Kedokteran Hewan dapat menjadi Prodi/Program Studi di bawah Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dengan alasan bahwa sarana laboratorium dan sarana pembelajaran memiliki kesamaan sehingga mempermudah proses pembelajaran. Setiap pendirian prodi Kedokteran Hewan wajib mendapatkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia, serta wajib memenuhi persyaratan ketentuan yang telah di tetapkan melalui SK bersama PDHI dan AFKHI.</p>
<p>Kita berharap semoga harapan ini dapat segera terwujud sehingga jumlah Kebutuhan Dokter Hewan di Indonesia bisa terpenuhi, untuk menjamin Kesehatan masyarakat melalui Kesehatan hewan dan dapat terjamin makanan hasil ternak seperti daging, susu dan telur untuk menyehatkan masyarakat. Terima kasih.</p>
<p>Penulis:</p>
<p>Ketua Umum PB PDHI</p>
<p><b>Dr drh M Munawaroh MM</b></p>
nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-32378605269705608312024-03-05T12:49:00.003+07:002024-03-05T12:49:43.967+07:00NE & KOKSIDIOSIS: DYNAMIC DUO PEMBAWA KERUGIAN<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTjSIgUyb9ewZAMS7Gb0QqIEvdHFFYIdU-VeCbr0auOxEGCETtP7iRh-cDAMyecgxQhtGkbZt2PBYdrmghgK-y2H3ER7CSn0kmHaQA9yz__Ig3adsB8472AzlNlt93XrFIEjp0ix_HoW4SDH5IvOXjf9qlgPN5XF0qOZDCG9r4GJweGOtDypBBQR093E/s720/IMG_1831008001-Foto%20Keswan-NE%20&%20Koksidiosis,%20Dynamic%20Duo%20Pembawa%20Kerugian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="509" data-original-width="720" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTjSIgUyb9ewZAMS7Gb0QqIEvdHFFYIdU-VeCbr0auOxEGCETtP7iRh-cDAMyecgxQhtGkbZt2PBYdrmghgK-y2H3ER7CSn0kmHaQA9yz__Ig3adsB8472AzlNlt93XrFIEjp0ix_HoW4SDH5IvOXjf9qlgPN5XF0qOZDCG9r4GJweGOtDypBBQR093E/w400-h283/IMG_1831008001-Foto%20Keswan-NE%20&%20Koksidiosis,%20Dynamic%20Duo%20Pembawa%20Kerugian.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Perdarahan hebat pada usus, gejala klinis yang biasa diamati pada kasus NE. (Foto: Dok. Gold Coin)</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Kombinasi dari dua jenis yang berbeda atau yang biasa disebut dengan istilah duet juga berlaku dalam penyakit unggas. Sangat familiar dengan penyakit CRD kompleks sebagai penyakit mematikan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi<i> Mycoplasma gallisepticum</i> dan <i>E. coli</i>. Tak kalah mematikan yakni duet antara nekrotik enteritis (NE) dan koksidiosis. Kombinasi keduanya “sukses” membuat peternak ketar-ketir.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><b>Awal Mula<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Jika peternak ditanya apakah ayamnya sudah pernah kena koksidiosis atau NE? Pasti peternak sepakat menjawab “Jangan sampai kena,”. Koksidiosis dan NE, keduanya sama-sama “beroperasi” di saluran cerna, utamanya usus. Bedanya disebabkan oleh protozoa (<i>Eimeria sp.</i>) dan bakteri (<i>Clostridium perfringens</i>).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Berdasarkan buku teks atau diktat perkuliahan penyakit unggas, secara keseluruhan ada 12 jenis <i>eimeria </i>yang dibedakan berdasarkan lokasi lesio, bentuk lesio, bentuk, dan ukuran berbagai stadium perkembangan (ookista, <i>schizont</i>, merozoit), lokasi di jaringan dan waktu sporulasinya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dari ke-12 jenis <i>eimeria </i>tersebut, ada sembilan spesies yang mampu menginfeksi ayam, yaitu <i>E. acervulina, E. brunetti, E. maxima, E. necratix, E. mivati, E. mitis, E. praecox, E. tenella, </i>dan <i>E. hagani</i>. Namun dari kesembilan spesies itu tidak kesemuanya bersifat patogen pada ayam. Ada lima spesies <i>Eimeria sp.</i> yang patogen pada ayam, yaitu <i>E. tenella, E. maxima, E. necratix, E. acervulina, </i>dan <i>E. brunetti</i>, kesemuanya menjadi momok bagi peternak.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Serupa dengan koksidiosis, NE juga mengakibatkan kerusakan pada usus, penyakit bakterial ini bersifat sporadik pada ayam yang disebabkan infeksi <i>Clostridium perfringens</i> tipe A dan C. Seperti yang disebutkan di atas, di lapangan kasus koksidiosis dan NE biasanya berjalan seirama.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Hal ini bisa terjadi karena saat koksidia menyerang terjadi perdarahan dan kerusakan jaringan pada ileum yang men-<i>trigger </i>adanya kolonisasi bakteri anaerob, yaitu <i>Clostridium perfringens</i>. Adanya kolonisasi bakteri anaerob tentunya berujung pada serangan NE atau kematian jaringan usus.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Tak Kenal Ampun<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Pada sebuah webinar beberapa waktu lalu, Drh Lussya Eveline, menyatakan bahwa kedua penyakit yang sering “<i>hangout </i>bareng” ini benar-benar mematikan. </span><span style="font-family: arial;">“Kalau sudah kena penyakit ini akan benar-benar merepotkan, terutama koksidia, karena protozoa itu berbeda dengan bakteri dan virus, jadi agak susah dieradikasi,” katanya. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ia melanjutkan, secara normal di dalam usus ayam yang sehat terdapat bakteri <i>C. perfringens</i> sebagai bakteri komensal (tidak menyebabkan terjadinya <i>outbreak </i>penyakit). Namun, hubungan ini bisa berubah menjadi parasitisme di saat kondisi ayam sedang buruk atau tidak fit dan didukung dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman (tantangan agen penyakit, stres, toksin, dan lain sebagainya), maka wabah NE dapat terjadi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Pada ayam yang mati karena NE, jumlah <i>C. perfringens</i> yang dapat diisolasi pada usus ialah > 107-108 CFU per gram isi usus, sedangkan jumlah bakteri <i>C. perfringens </i>di dalam usus ayam pedaging yang sehat berkisar 0-105 CFU tiap gram isi usus.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Jika berbicara mengenai kerugian, serangan koksidiosis (apalagi kombinasi dengan NE) adalah jagonya. Tingkat kematian yang disebabkan bisa mencapai 80-90% dari total populasi pada ayam <i>broiler</i>. Sedangkan pada ternak <i>layer</i>, produksi telurnya sudah pasti terganggu. Seakan tidak puas sampai di situ, serangan koksidiosis juga akan menimbulkan efek imunosupresif yang menjadikan ayam rentan terhadap infeksi penyakit lainnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Bagaimana bisa imunosupresif? Lussya menerangkan, hal pertama yang terjadi adalah kerusakan pada jaringan mukosa usus menyebabkan proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi tidak optimal. Akibatnya terjadi defisiensi nutrisi pembentukan antibodi jadi terganggu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kedua, <i>Peyer's patches</i> dan <i>caeca tonsil</i> (organ pertahanan di mukosa usus) mengalami kerusakan, jika kedua organ ini rusak akan mengakibatkan ayam lebih rentan terinfeksi penyakit lainnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ketiga, di sepanjang jaringan mukosa usus terdapat jaringan limfoid penghasil antibodi (IgA), dimana IgA akan terakumulasi di dalam darah. Kerusakan mukosa usus akan mengakibatkan keluarnya plasma dan sel darah merah, sehingga kadar IgA sebagai benteng pertahananan di lapisan permukaan usus menurun.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Sudah menyebabkan kematian, produksi turun, imunosupresif, kurang mengerikan apalagi duet penyakit ini?,” ucap dia.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Kalau Sudah Kena, Harus Bagaimana?<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Bagaimana cara mengobati koksidiosis? Apakah yang harus dilakukan jika di suatu peternakan terjadi wabah koksidiosis plus NE? Jawabannya sederhana, namun implementasi di lapangannya kadang sulit dilakukan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Menurut Product Manager Pharmaceutical PT Agrinusa Jaya Sentosa, Drh Endah Soelistyowati, yang harus dilakukan utamanya adalah pencegahan. “Kalau ditanya peternak begitu, saya suruh afkir semuanya dulu. Karena jawaban saya adalah jangan sampai kena,” sergahnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Memberantas gabungan koksidiosis dan NE bukannya mustahil, tetapi memakan banyak waktu, tenaga, dan tentunya biaya dengan hasil yang pasti tidak sebanding.”</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ia menjelaskan bahwa peternak harus mengetahui dengan pasti musuh sebenarnya. “Siklus hidup <i>eimeria </i>itu panjang untuk menjadi sebuah individu sempurna. Oleh karenanya, kita harus memotong rantai siklus hidupnya sehingga ia tidak bisa berkembang lebih lanjut,” paparnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Lebih lanjut, semua dimulai dari dari fase ookista. Ookista dikeluarkan bersama dengan feses ayam, jika lingkungan sekitar lembap dan basah, ookista akan terus berkembang dan bersporulasi hingga akhirnya mampu menginfeksi ayam. </span><span style="font-family: arial;">“Supaya ookistanya tidak lanjut bersporulasi, kuncinya peternak juga harus rajin, program biosekuriti secara ketat harus dijalankan,” ucapnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Jika ookista sudah dihentikan sporulasinya, siklus hidupnya tidak langsung berhenti. Perlu diketahui, ookista dari <i>eimeria </i>tahan terhadap disinfektan yang banyak dijual. Tidak hanya tahan terhadap banyak disinfektan, kata Endah, ookista berukuran sangat kecil sehingga ia mudah diterbangkan oleh angin dan tersebar. Ookista juga mudah terbawa peralatan kandang, manusia, transportasi, serangga, atau hewan lainnya untuk menyebar.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Yang paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk memberantas ookista yakni memberikan kapur atau soda kaustik pada permukaan <i>litter </i>yang lembap dan basah,” jelasnya. Kapur dan soda kaustik merupakan bahan aktif yang bersifat basa. Ketika kedua bahan tersebut larut dalam air atau media yang basah (<i>litter</i>), maka akan menghasilkan suhu tinggi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sementara, ookista tidak tahan terhadap suhu ekstrim panas > 55° C. Ookista juga dapat mati jika berada pada kondisi suhu sangat dingin (suhu beku) dan kekeringan yang ekstrem. Inilah mengapa istirahat kandang juga menjadi poin penting dalam penyebaran ookista koksidia. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Endah mengingatkan kepada peternak agar jangan lupa menerapkan manajemen pemeliharaan ayam yang baik dan benar. Karena ookista dapat berkembang dengan baik pada <i>litter </i>yang lembap, sebisa mungkin kualitasnya diperhatikan. Lakukan pembolak-balikan untuk mencegah <i>litter </i>basah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Pada masa <i>brooding</i>, kalau bisa <i>litter </i>sering dibolak-balikkan secara teratur setiap 3-4 hari sekali mulai umur 4-14 hari. Ini yang biasanya peternak suka malas lakukan,” tukasnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><i>Litter </i>basah dan menggumpal sebaiknya segera diganti. Jika gumpalan <i>litter </i>sedikit, maka dapat dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Namun jika jumlah <i>litter </i>yang menggumpal atau basah banyak, sebaiknya tumpuk dengan yang baru hingga gumpalan tidak tampak.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Jika semua sudah dilakukan, namun serangan penyakit masih terjadi dan berulang, menurut beberapa literatur memang infeksi koksidia bisa menstimulasi pembentukan kekebalan. Namun, kekebalan akibat koksidia baru terbentuk setelah 3-4 siklus hidupnya di dalam tubuh ayam. Sedangkan terkadang kasus di lapangan baru satu siklus saja kebanyakan ayam sudah tepar.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Untuk kekebalan yang cukup instan di beberapa negara biasanya ada program vaksinasi koksidia. Pemberian vaksin juga salah satu cara pencegahan koksidiosis dengan dihasilkannya kekebalan dari koksidia dalam tubuh ayam, hanya saja vaksin juga memliki kelemahan, hal ini pernah diceritakan Prof Charles Rangga Tabbu.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Enggak ada kekebalan silang antar spesies, jadi penggunaan vaksin koksidiosis tidak akan efektif kalau <i>strain </i>vaksin koksidiosis berbeda dengan <i>strain </i>yang menyerang. Kalau seperti ini identifikasinya harus benar,” katanya. <b>(CR)</b></span></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-25437199415027441442024-03-05T11:42:00.001+07:002024-03-07T13:17:17.884+07:00SERAH TERIMA JABATAN KEPALA BBPMSOH<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQbcifzDqU7kiEvHA6lTgVoI0S1fJOnCbBX50Bdx-EUITezDII5hx7nuR7vjpYfCjMhRH6TNEpSdl7vszMHYE6ZtnAu7eOG4ACiTrk1XV3p6KXxkRFrDuXhAtTTRee4gV_LtDyCEnrGK41p7lx_vpZnXzsnATgZ-w4ZbDBBY4XSpOR6nyWKKGsWmS9Gi4/s4160/IMG_911902.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2993" data-original-width="4160" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQbcifzDqU7kiEvHA6lTgVoI0S1fJOnCbBX50Bdx-EUITezDII5hx7nuR7vjpYfCjMhRH6TNEpSdl7vszMHYE6ZtnAu7eOG4ACiTrk1XV3p6KXxkRFrDuXhAtTTRee4gV_LtDyCEnrGK41p7lx_vpZnXzsnATgZ-w4ZbDBBY4XSpOR6nyWKKGsWmS9Gi4/w400-h288/IMG_911902.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Drh Hasan Abdullah Sanyata (kiri) menjabat Kepala BBPMSOH (Foto: Humas Kementan) </td></tr></tbody></table><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Bertempat
di kantor Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), Jumat
(1/3) telah diselenggarakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BBPMSOH.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Sertijab
ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor :
172/KPTS/KP.230/M/02/2024 tanggal 25 Februari 2024 tentang : Pemberhentian,
Pemindahan dan Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan
Kementerian Pertanian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Seremoni sertijab
diberikan dari Plt Kepala BBPMSOH Drh Makmun MSc kepada Kepala BBPMSOH yang
baru Drh Hasan Abdullah Sanyata yang dilantik oleh Bapak Menteri Pertanian Andi
Amran Sulaiman pada Rabu, 28 Februari 2024.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah dalam
sambutannya menyampaikan harapannya agar BBPMSOH menjadi lebih unggul dan maju
sebagai rujukan laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">"Saya
berharap BBPMSOH dapat membuka lebih banyak peluang untuk dapat memasarkan
produk vaksin Indonesia di wilayah ASEAN,” ungkap Nasrullah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Senada
dengan Nasrullah, Makmun yang merupakan Sekretaris Ditjen PKH dalam sambutannya
juga berpesan agar BBPMSOH menerapkan pengaplikasian teknologi dalam pengerjaan
tugas sehari-hari<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">"Saya
sangat berharap agar Kepala BBPMSOH yang baru saja dilantik, dapat lebih
mengimplementasikan penerapan teknologi di lingkungan kerja sehari-hari,
sehingga memudahkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini juga
mengingat keterbasatan SDM yang ada maka optimalisasi teknologi sangat
dibutuhkan untuk mendukung pelayanan kinerja yang lebih prima," ujarnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif">Turut
hadir dalam kegiatan Sertijab ini, Eselon II lingkup Ditjen PKH serta
perwakilan dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) meliputi BPMSP Bekasi, BET
Cipelang, BPMSPH dan BVet Lampung. (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id) <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span face=""Arial",sans-serif"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-59976703628550382152024-03-04T09:29:00.003+07:002024-03-04T09:29:18.745+07:00PERAN ACIDIFIER SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUBSTITUSI AGP<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpnr_XhrvbpkAl6fhAK1UXzniHA2EGaD6qqY9sbCxSq-BYwhJtH9XUrG-Vizlxmq6GmTsp7dJNH-ovxYoB7tQB5WbElyUMpJFY-JqIYEldCc_P4oJmJZUCEL87gZjKwaZY8NtaiUjwqRdoZve9a6lNobRFzj3KzrzkQBv106dvo-fDwz4wELtsrIlooQAi/s696/addcon%20ini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="696" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpnr_XhrvbpkAl6fhAK1UXzniHA2EGaD6qqY9sbCxSq-BYwhJtH9XUrG-Vizlxmq6GmTsp7dJNH-ovxYoB7tQB5WbElyUMpJFY-JqIYEldCc_P4oJmJZUCEL87gZjKwaZY8NtaiUjwqRdoZve9a6lNobRFzj3KzrzkQBv106dvo-fDwz4wELtsrIlooQAi/w400-h266/addcon%20ini.jpg" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sejak AGP dilarang digunakan dalam pakan, berbagai pihak mencari solusi alternatif untuk meningkatkan performa ternak melalui peningkatan performa pakan. Acidifier atau asam organik dinilai menjadi salah satu bahan yang pas untuk menggantikan peran AGP. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dalam rangka mempromosikan Acidifier sebagai alternatif pengganti AGP <span style="background-color: white; color: #111111;"> </span><span style="background-color: white; color: #111111;">PT Novindo Agritech Hutama bekerja sama dengan ADDCON merilis produk acidifier terbaru mereka. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (22/2) di Hotel Trembesi, BSD, Tangerang Selatan. </span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #111111;"><span style="font-family: inherit;">Tony Unandar yang merupakan konsultan perunggasan didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebut. Secara rinci, Tony menjabarkan mengenai apa itu acidifier, berbagai macam fungsinya, serta kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pakan dan performa pada ternak khususnya unggas.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #111111;"><span style="font-family: inherit;">"Beberapa jenis asam organik dapat menjadi pengikat (<i>binder</i>) bagi mikotoksin, selain itu beberapa asam organik seperti asam propionat memiliki sifat antimikroba yang dapat menjaga kesehatan saluran cerna," tutur Tony.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #111111; font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">Dalam presentasinya tersebut Tony juga memberikan beberapa tips dan trik dalam memilih asam organik yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Ia juga mengafirmasi dengan berbagai penelitian dan jurnal yang ada bahwa asam organik akan meningkat potensinya jika dikombinasikan dengan probiotik. </span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: #111111;"><span style="background-color: white;">Selain Tony, ada </span></span><span style="background-color: white; color: #111111;">Stevan Petrovic selaku Technical Consultant Application Feed ADDCON yang juga bertindak sebagai pembicara dalam acara tersebut. Dalam presentasinya Stevan memulai bahwa saat ini ancaman mikotoksin di seluruh dunia sangatlah masif. Berdasarkan data yang dipaparkannya, lebih dari 45% sampel bahan baku pakan di seluruh dunia tercemar mikotoksin. </span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #111111;"><span style="font-family: inherit;">"Kami hadir dalam membantu memberi solusi bagi para produsen pakan dan peternak dalam mengatasi hal ini. Oleh karenanya kami mencurahkan semua teknologi yang kami miliki pada produk asam organik ini. Produk ini telah diuji di berbagai belahan dunia dan terbukti memberikan peningkatan kualitas pakan, air minum, dan bahkan kesehatan saluran pencernaan ternak," tutur dia.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #111111;">Ditemui di tempat yang sama Kevin Teh selaku </span><span style="background-color: white; color: #111111;">Regional Manager ADDCON APAC berharap agar produknya dapat diterima di Indonesia dan menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Dirinya mengatakan bahwa ADDCON telah berhasil menjadi partner yang baik dan memberikan solusi bagi <i>stakeholder </i>peternakan di seluruh dunia (CR)</span></span></p>emailnyacholill@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/05638383822387912827noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-23701111224893869952024-03-01T17:21:00.003+07:002024-03-01T17:41:11.445+07:00SEMINAR NASIONAL DAN PELANTIKAN PB ISPI PERIODE 2024-2029<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-paRMqRJZ81tROFt0rBoc_MNkTqHqyQjOPjkRKoilnKC2evKeTLbYjhLV9VjnTDRlPHW6fr-8eJ-c46pgz3MeRXR7KZ1NHuPDO_p-r-m804woRokUXQaunDGXTOnub_2hupSfNWxBljOHkraZ4Oqzo0eMrEWE6-R_fS2KJcK0E2GUfNZf_tFROCZfEk/s4160/01.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak." border="0" data-original-height="2340" data-original-width="4160" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-paRMqRJZ81tROFt0rBoc_MNkTqHqyQjOPjkRKoilnKC2evKeTLbYjhLV9VjnTDRlPHW6fr-8eJ-c46pgz3MeRXR7KZ1NHuPDO_p-r-m804woRokUXQaunDGXTOnub_2hupSfNWxBljOHkraZ4Oqzo0eMrEWE6-R_fS2KJcK0E2GUfNZf_tFROCZfEk/w400-h225/01.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak.</td></tr></tbody></table><p>Pelantikan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) periode 2024-2029 dilaksanakan malam ini, Jumat (1/3) di IPB ICC, Bogor.</p><p>Pengurus PB ISPI yang dilantik hari ini merupakan hasil dari Kongres ISPI yang dilaksanakan di kota Bandar Lampung, 19 Januari 2024 lalu.</p><p>Kepengurusan PB ISPI dipimpin Ketua Umum Dr Ir Audy Joinaldy SPt MSc MM IPM Asean Eng dan Sekretaris Jenderal Ir Suaedi Sunanto SPt MBA IPU. Turut dilantik Wakil Sekjen dan Koordinator Wilayah Dr Muhamad Reza SPt MSi dan pengurus lainnya.</p><p>Sebelum acara pelantikan, kepanitiaan acara yang pada tahun ini diketuai oleh Rakhmat Ramdan SPt, mengundang para narasumber berkompeten dalam sesi seminar nasional bertajuk "ISPI Untuk Pembangunan Peternakan Indonesia yang Berkelanjutan".</p><p>Audy Joinaldy saat membuka seminar secara resmi mengemukakan, nama ISPI yang selama ini singkatan dari Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia dirubah.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTCuTIFq1rbwEqop7qNXM4n_cx-QJdgM9ycQV3SyHMcHYZ0OLoE9tn_Rm6I_i3fHlXgyxpl9J7RW6P0B0xML-cI91OgMwW2qV9-oCVq1SL8-kqY7KbNz6snoB0TtfjHuQyye7L_eaLxYvWVz_E7XICuHjAKQHH2ziRvaVEK3bQsZyxeqHM5r3dcTjCrhM/s4160/02.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy." border="0" data-original-height="4160" data-original-width="2340" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTCuTIFq1rbwEqop7qNXM4n_cx-QJdgM9ycQV3SyHMcHYZ0OLoE9tn_Rm6I_i3fHlXgyxpl9J7RW6P0B0xML-cI91OgMwW2qV9-oCVq1SL8-kqY7KbNz6snoB0TtfjHuQyye7L_eaLxYvWVz_E7XICuHjAKQHH2ziRvaVEK3bQsZyxeqHM5r3dcTjCrhM/w225-h400/02.jpeg" width="225" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy.</td></tr></tbody></table><p>"Sebelum agenda seminar, pengurus besar menggelar KLB (Kongres Luar Biasa) guna menertibkan legalitas organisasi. Jadi melalui KLB tadi, nama ISPI akan menjadi Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia," terang Audy.</p><p>Hasil KLB tersebut akan segera didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.</p><p>"Kita berkomitmen menguatkan branding dan keberadaan ISPI sebagai lembaga. Semoga segera terealisasi ISPI membuka kantor kesekretariatan di kawasan Bendungan Hilir," lanjut Audy.</p><p>Dalam kesempatan ini, Audy juga mengundang salah satu dosen Fakultas Peternakan Universitas Papua dan merangkul para stakeholder peternakan untuk turut mendukung ISPI</p><p>Acara ini juga dihadiri oleh Ikatan Istri Sarjana Peternakan Indonesia (IISPI) dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Dr Ir Nasrullah MSc. (NDV)</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-34045185585179303862024-03-01T10:46:00.000+07:002024-03-01T10:46:05.143+07:00PAKAN DAN NUTRISI PADA KELINCI<div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6cyZZOAFikXYA8xKXfHLI_ENHyTZKMo28wz7ifKoNo4vmorGDK2w0g7P74CdEuS_ozOQJrlN9E8yAp1SgqUFLkNd-Jwg0Z8N5pLjNRr6geb7qngurO-t4xp08JGbMc0_tX4TBgZar6tGYTkm6ZnIG8Lz7IKPuBhnww-4Oqy2ywz3tk6rWSXRXhK35rw/s1000/IMG_1023342211-Foto%20Feedtech-Pakan%20dan%20Nutrisi%20pada%20Kelinci.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6cyZZOAFikXYA8xKXfHLI_ENHyTZKMo28wz7ifKoNo4vmorGDK2w0g7P74CdEuS_ozOQJrlN9E8yAp1SgqUFLkNd-Jwg0Z8N5pLjNRr6geb7qngurO-t4xp08JGbMc0_tX4TBgZar6tGYTkm6ZnIG8Lz7IKPuBhnww-4Oqy2ywz3tk6rWSXRXhK35rw/w400-h266/IMG_1023342211-Foto%20Feedtech-Pakan%20dan%20Nutrisi%20pada%20Kelinci.jpg" width="400" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><i>Kelinci sehat dan beranak pinak. (Foto: Istimewa)</i></span></td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Kebutuhan nutrisi untuk kelinci pada dasarnya kurang lebih sama dengan kebutuhan ternak lain, bahkan sama dengan kebutuhan manusia. Yaitu membutuhkan karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, dan protein.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Fungsi pakan pun demikian, yaitu sama-sama untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk metabolisme dan memperbaiki jaringan tubuh.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Sumber Pakan yang Baik untuk Kelinci<br /></b></span><span style="font-family: arial;">“Sebelum menentukan pakan yang cocok, perlu mengenal bagaimana sistem pencernaan kelinci yang berbeda dengan hewan lainnya,” kata Yusuf Bachtiar saat diwawancara oleh Asep Hidayat di <i>channel</i> YouTube Saung Kelinci Nurlia, berjudul Talk Show Pakan dan Nutrisi pada Kelinci.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Hewan berdasarkan sistem pencernaannya dibagi menjadi tiga, yaitu ruminansia, monogastrik, dan pseudoruminansia. Ruminansia adalah hewan yang mencerna makanannya dalam dua langkah (memamah biak), mempunyai lambung jamak. Monogastrik adalah hewan yang memiliki lambung tunggal.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Kelinci termasuk hewan pseudoruminansia, mampu mencerna pakan hijauan seperti ruminansia, namun pencernaannya hanya terjadi sekali. “Kadang kelinci memakan kotorannya lagi, ciri khasnya disitu, dia perlu bakteri untuk membantu sistem pencernaan karena sistemnya tidak sekompleks ruminansia,” jelas Yusuf.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Maka pakan pun harus disesuaikan dengan sistem pencernaan kelinci. Misalnya rumput, tidak semua rumput bisa dijadikan pakan kelinci. “Misalnya alang-alang ya, bisa dimakan oleh sapi tapi tidak bisa dimakan oleh kelinci,” timpal Asep pemilik peternakan Saung Kelinci Nurlia di Subang, Jawa Barat.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Apakah Pakan Pelet Lebih Baik dari Hijauan?<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Yusuf mengatakan baik atau tidaknya pakan yang menentukan adalah pencernanya (kelinci). Namun ada referensi yang diikuti untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Jumlah kebutuhan kelinci akan karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, dan protein tergantung pada umur kelinci (fase pertumbuhan), tujuan produksinya, juga laju pertumbuhan. Pejantan aktif kawin, betina bunting, betina menyusui, dan anak kelinci masa pertumbuhan memerlukan lemak 3-6%, protein 14-18%, serat 15-20%, dan abu 5-6%. Sedangkan pejantan tak aktif, betina kering, dan anak kelinci yang mulai dewasa memerlukan lemak 2-4%, protein 12-14%, serat 20-28%, dan abu 5-6%, dikutip dari Asia (Penyuluh BPSDMP), Pakan Kelinci.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Baik atau tidaknya pakan ditentukan oleh apakah pakan tersebut bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci. Pelet dan hijauan tidak bisa dibandingkan karena merupakan jenis pakan yang berbeda. Kandungan nutrisi hijauan adalah alami, sedangkan kandungan nutrisi pelet merupakan hasil dari rancangan, meskipun pelet belum tentu juga bisa memenuhi 100% kebutuhan nutrisi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Perbandingan yang benar harus apple to apple yaitu hijauan dengan hijauan dan pelet dengan pelet.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Seperti Apa Hitungan Pakan yang Murah dan Mahal?<br /></b></span><span style="font-family: arial;">Tidak selalu pakan hijauan lebih murah dari pelet, dan sebaliknya. Untuk hijauan tergantung pada beberapa hal, misalnya apakah hasil dari mencari sendiri (<i>ngarit</i>) atau budi daya. Jika mencari sendiri apakah menggunakan jasa orang lain.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><i>Ngarit</i>-nya apakah setiap hari, atau seminggu sekali dimana hijauan dikeringkan agar awet dijadikan <i>hay</i>.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Untuk pelet harganya lebih jelas, bisa dibandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain. Dimana harganya tergantung juga pada fase pertumbuhan kelinci. Pelet untuk kelinci menyusui lebih mahal karena kandungan proteinnya lebih tinggi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Murah dan mahalnya pakan sebenarnya mengikuti kebutuhan. Namun jangan sampai karena ingin berhemat di biaya pakan malah mengakibatkan kelinci kekurangan nutrisi.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Ujungnya nanti malah profit turun karena kelinci yang dihasilkan kurang bagus, sehingga menurunkan harga jual kelinci. Apalagi jika karena <i>ngirit</i> pakan malah gagal panen, akan jauh lebih mahal. Prinsipnya lebih baik ada biaya tambahan namun hasil panennya tetap bagus.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;"><b>Cara Membandingkan dan Memilih Pakan Terbaik</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Agar diketahui mana pakan yang lebih baik, sebaiknya dilakukan penelitian sederhana pada kandang dengan satu jenis kelinci saja. Perawatan, pakan, perlakuan, minum, dan lainnya pun harus sama, baru hasilnya nanti dibandingkan mana pakan yang performanya lebih bagus.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">“Parameternya adalah kelincinya sehat dan beranak pinak,” kata Yusuf. “Jangan cuma dari katanya tapi dibuktikan sendiri.”</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Penelitian jangan dilakukan pada semua populasi, disarankan pada sebagian kecil populasi saja untuk berjaga-jaga kalau terjadi kegagalan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Pakan terbaik yaitu yang cocok untuk kelinci dan cocok juga untuk peternak, serta diformulasikan berdasarkan referensi yang jelas. Juga sangat penting untuk memberikan pakan sesuai fase pertumbuhan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Namun pakan hanya salah satu faktor. Menurut Yusuf rumus keberhasilan adalah Penampilan = Lingkungan + Genetik.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Jika genetik kelincinya bagus tetapi lingkungan (pakan, kandang, dan sebagainya) buruk, maka penampilan/hasil tidak sesempurna yang seharusnya. Sebaliknya, jika genetik biasa namun lingkungan bagus maka penampilan bisa bagus hasilnya. <b>***</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /><div style="text-align: right;"><i>Dirangkum oleh:</i></div></span><i><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Nunung Dwi Verawati</div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: right;">Redaksi Majalah Infovet</div></span></i></div>Ridwan Setohttp://www.blogger.com/profile/17794543682274185564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-68988077144777365782024-02-28T11:35:00.007+07:002024-02-28T13:34:56.564+07:00FEED TECHNOLOGY & ANIMAL NUTRITION CONFERENCE<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFCbi-BrPhMDo8egqKWwefwihh2y-4AMx4VjfK4bODpFDo5I1PwGoV5KiqLk5NyUPV9_gefxHxvwF0yrHwREpI0sJw_VKu64h60b1zgf_5CCBYkbjyVPpt7vhKZV1MD9kSV9wEZcZMUOhbJ9ykdG4gnO_1oLP-5EXoV3kgCdAW_g_itcNSH4t_QX2JaDZu/s1600/Iklan%20USSEC%20di%20Web%20&%20Reguler%20=Maret-April=Mei%2024.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1199" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFCbi-BrPhMDo8egqKWwefwihh2y-4AMx4VjfK4bODpFDo5I1PwGoV5KiqLk5NyUPV9_gefxHxvwF0yrHwREpI0sJw_VKu64h60b1zgf_5CCBYkbjyVPpt7vhKZV1MD9kSV9wEZcZMUOhbJ9ykdG4gnO_1oLP-5EXoV3kgCdAW_g_itcNSH4t_QX2JaDZu/w240-h320/Iklan%20USSEC%20di%20Web%20&%20Reguler%20=Maret-April=Mei%2024.jpeg" width="240" /></a></div><span style="color: #39270b;">The latest innovations and pioneering technologies for sustainable animal nutrition are presented at the Animal Feed and Nutrition Technology Conference (FTANC) to be held in Indonesia. The focus of the discussion is on the latest technology and studies that support the use and advantages of soybeans in feed, highlighting the comparative value of US soybeans with other origin products in terms of consistency, DAA, Metabolic Energy, protein solubility. etc.</span><p></p><p><span face="colfax-web, sans-serif" style="color: #39270b;">Join Us For The U.S Soybean Export Counsil Southeast Asia's Flagship Technical Program in Bali</span></p><p><span face="colfax-web, sans-serif" style="color: #39270b;">The Westin Resort Nusa Dua Bali, Indonesia</span></p><p><span face="colfax-web, sans-serif" style="color: #39270b;">May 29-31, 2024</span></p><p><span face="colfax-web, sans-serif" style="color: #39270b;">For further information you can visit: <a href="https://web.cvent.com/event/a8ad61be-7a96-408d-8477-ea7485ebe1a6/summary" target="_blank">https://cvent.me/MwrKgk</a> or scan the QR code on the flayer</span></p><br /><span face="colfax-web, sans-serif" style="color: #39270b;"><br /></span><p></p>DARMA-Infovethttp://www.blogger.com/profile/04413055805065018985noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-67802941582718245502024-02-27T13:44:00.002+07:002024-02-27T13:59:01.011+07:00TIM SCI DAN LIPTOSA KUNJUNGAN KE ALFINDO LF MAKMUR<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbVbKo0dTx9OShiwdzyVX_tSkawBMLgTmpBZzUcKW0w2nJWm9zO5rKW3E-vjtFbpXQFVW2X18NkuDk7PBrpCZR7hbLrzollzQy_qgS0sOSBm7cKE1CVZjp1y0cfGFQYzjT8qIIVGsBlHwh7cYiOnpbwIdcYox_GmspqwxrstdHJVo7laaC41B2sVhFF_8/s1280/IMG_928982.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="959" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbVbKo0dTx9OShiwdzyVX_tSkawBMLgTmpBZzUcKW0w2nJWm9zO5rKW3E-vjtFbpXQFVW2X18NkuDk7PBrpCZR7hbLrzollzQy_qgS0sOSBm7cKE1CVZjp1y0cfGFQYzjT8qIIVGsBlHwh7cYiOnpbwIdcYox_GmspqwxrstdHJVo7laaC41B2sVhFF_8/w400-h300/IMG_928982.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan kunjungan tim SCI bersama Carlos Lopez, <i>Asia Area Manager</i> Liptosa (Foto: Istimewa)</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div>PT Sehat Cerah Indonesia (SCI) memiliki kegiatan rutin di mana mengunjungi <i>custome</i>r, sebagai salah satu program <i>after sales </i>maupun menganalisa situasi terkini di kawasan peternakan. Kamis, 22 Februari 2024 lalu, tim SCI berjumpa dengan <i>manager farm </i>dan <i>animal health</i> Alfindo LF Makmur, peternakan ayam petelur yang terletak di Pandeglang, Banten. <div><br /></div><div>Kunjungan ini disambut hangat Alfindo Farm, saat bertatap muka secara langsung dengan Carlos Lopez selaku <i>Asia Area Manager </i>Lipidos Toledos S.A - Liptosa, perusahaan asal Spanyol yang dikenal memiliki lini produk lengkap berupa obat dan vitamin kesehatan hewan.</div><div><br /></div><div>Pada momen berharga tersebut, Carlos bersama Drh Ramdhani (<i>Area Manager </i>SCI), Drh Alam (<i>Sales</i> <i>Team </i>SCI), dan Drh Margaretha Nova (<i>Product Manager SCI</i>) banyak berdiskusi seputar <i>gut healt</i>h pada ayam. </div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLtdK4Cs56lwdmINYdZ8L1FEcL3oJdQTBZNL0RZMHlOYcg_nEPDhnNOKMaicMVHifHq2UdNA0iM3IiRHRxV2Hp_cH7761wzlpiuXr__kAXVSK80IwMmwuoLzkHrdLeKi1x18gpcxmL8_eSl7Rw4TImuHR6atKwUJwb_Y4HU4f71mmP8eDJpgzlyz5m5Uc/s4000/IMG_2992.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLtdK4Cs56lwdmINYdZ8L1FEcL3oJdQTBZNL0RZMHlOYcg_nEPDhnNOKMaicMVHifHq2UdNA0iM3IiRHRxV2Hp_cH7761wzlpiuXr__kAXVSK80IwMmwuoLzkHrdLeKi1x18gpcxmL8_eSl7Rw4TImuHR6atKwUJwb_Y4HU4f71mmP8eDJpgzlyz5m5Uc/w320-h240/IMG_2992.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat berdiskusi seputar <i>gut health </i>pada ayam (Foto: Istimewa)</td></tr></tbody></table><div><br /></div><div>Dihubungi oleh Redaksi Infovet secara daring, Senin (26/2), <i>Product Manager </i>SCI Drh Margaretha Nova mengemukakan salah satu produk unggulan Liptosa yakni Liptosafe dengan <i>improvement formula</i> sudah lama dinantikan oleh para peternak ayam. </div><div><br /></div><div>“Jadi kunjungan kami kali ini juga sekaligus membawa kabar bahagia bahwa produk tersebut akan segera masuk ke Indonesia,” ungkap wanita yang akrab disapa Nova ini. (NDV)</div>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-62368625916929860332024-02-24T22:56:00.005+07:002024-02-26T22:59:35.191+07:00BEBEK HIBRIDA DAN 10 KEUNGGULANNYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9tjrGCmBBnMZGcJ_4katulZBpF-ECDaSP8nM0K3-jgEaKxhOKeRNGw67l82kovlXZeqCCzQ9F8FNkjv0kJXiMOLAtsyGfn1HifoYmAR39D2-jVTRCMZDAT_x9095VxIbDc5iSiOm7SG5EDhVPy5h0zPNwAgqBYrujL6pkQA2wtoLFp3bV1Lf_errSaZw/s1298/bebek-hibrida.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bebek hibrida" border="0" data-original-height="884" data-original-width="1298" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9tjrGCmBBnMZGcJ_4katulZBpF-ECDaSP8nM0K3-jgEaKxhOKeRNGw67l82kovlXZeqCCzQ9F8FNkjv0kJXiMOLAtsyGfn1HifoYmAR39D2-jVTRCMZDAT_x9095VxIbDc5iSiOm7SG5EDhVPy5h0zPNwAgqBYrujL6pkQA2wtoLFp3bV1Lf_errSaZw/w400-h272/bebek-hibrida.jpg" width="400" /></a></div><p>Menjadi salah satu terobosan dalam dunia peternakan bebek, bebek hibrida adalah hasil perkawinan silang antara bebek Peking jantan dan bebek Khaki Campbell betina. Tidak hanya menjawab kebutuhan akan bebek pedaging yang cepat panen, bebek hibrida juga mempuyai sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jenis bebek lainnya.</p><p>Bebek Peking, yang dikenal dengan tubuhnya yang pendek dan padat serta daging yang melimpah, telah lama menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner bebek. Sementara itu, bebek Khaki Campbell terkenal dengan produktivitas telurnya yang tinggi.</p><p>Dengan menggabungkan kedua karakteristik unggul ini, menghasilkan bebek hibrida yang mempunyai gabungan kelebihan dari kedua induknya. Bebek hibrida berbadan besar dengan fase pertumbuhan yang singkat, mampu menghasilkan telur dalam jumlah tinggi, dan sudah siap dipanen pada umur 40-50 hari. </p><h2 style="text-align: left;">Keunggulan Bebek Hibrida</h2><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Tubuhnya besar dan dagingnya lebih banyak, cocok dibudidaya sebagai bebek pedaging.</li><li>Juga bisa dibudidayakan sebagai bebek petelur karena produktivitas telurnya cukup tinggi.</li><li>Bebek hibrida dapat bertelur lebih awal dibandingkan bebek jenis lain, menambah nilai ekonomis bagi peternak.</li><li>Bebek pedaging yang bisa cepat dipanen, sehingga modal lebih cepat berputar dan laba lebih cepat diperoleh.</li><li>Permintaan pasar cukup tinggi, diperkirakan terutama untuk kebutuhan kuliner dimana konsumen menyukai bebek yang dagingnya banyak.</li><li>Dagingnya yang lebih empuk dengan rasa yang gurih dan tekstur yang mirip daging ayam kampung membuatnya disukai banyak orang.</li><li>Kandungan kolesterolnya yang lebih rendah dibandingkan dengan daging bebek lainnya menjadikan bebek hibrida pilihan yang lebih sehat bagi konsumen. Cocok untuk mereka yang ingin kulineran dengan tetap menjaga kesehatan.</li><li>Dari sisi pemeliharaan, bebek hibrida cukup mudah dirawat. Tidak membutuhkan kolam untuk dipelihara, bebek ini cukup ditempatkan di dalam kandang yang bersih dengan ventilasi dan sanitasi yang baik. Kandang yang ideal adalah yang memiliki atap kombinasi, sebagian atap transparan untuk mendapatkan cahaya alami. Pilih lingkungan yang tidak bising dan tidak terlalu lembab.</li><li>Bebek hibrida bahkan memungkinkan untuk dipelihara di dalam rumah. Baik untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur rumah tangga, maupun sebagai usaha ternak kecil-kecilan.</li><li>Ketahanan bebek hibrida terhadap stres, perubahan cuaca, dan penyakit cukup baik. Ini berarti risiko kerugian akibat kematian atau penurunan produktivitas dapat diminimalkan, menjadikan usaha peternakan bebek hibrida lebih stabil dan menguntungkan.</li></ol><p></p><p>Namun, ada satu tantangan yang mungkin dihadapi oleh peternak yang tertarik untuk mengembangbiakkan bebek hibrida ini, yaitu ketersediaan bibit. Konon bibit atau Day Old Duck (DOD) bebek hibrida agak sukar diperoleh dan biasanya hanya tersedia melalui perusahaan-perusahaan pembibitan.</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-62928872152966247802024-02-24T22:39:00.001+07:002024-02-27T22:42:12.442+07:00KANDANG UNGGAS PEB, BERKULITAS DAN LEBIH MURAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFgi34IcQrYzx3yFmRQDxgT_ENfBSF-y1c6Hv7MgmdQ6lStriLfsLf3QL_r6PSUUbXySx0QfwMPsYZ-MkB3zJMWwyozHKV3F9rDpjoCmV7TJejj4JfsWZP91RRs3_KN66dtCdRUvn7N4H1BcJmN88ChjOHfeM9zLg46XoUGjsyquAJ_DAPBXWwOuMlKQM/s1280/IMG_EQ01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFgi34IcQrYzx3yFmRQDxgT_ENfBSF-y1c6Hv7MgmdQ6lStriLfsLf3QL_r6PSUUbXySx0QfwMPsYZ-MkB3zJMWwyozHKV3F9rDpjoCmV7TJejj4JfsWZP91RRs3_KN66dtCdRUvn7N4H1BcJmN88ChjOHfeM9zLg46XoUGjsyquAJ_DAPBXWwOuMlKQM/w400-h300/IMG_EQ01.jpeg" width="400" /></a></div><p>Kandang unggas terus mengalami perbaikan dalam hal adopsi teknologi, bahan yang digunakan, maupun peralatan dalam kandang, juga konstruksinya. Dari segi konstruksi sekarang ini sudah ada kandang Pre Engineered Building (PEB). Sebuah teknologi konstruksi dimana struktur bangunan sudah didesain dengan cermat, dibuat secara prefabrikasi di pabrik. Kemudian dipasang di lokasi proyek dengan lebih mudah dan sangat cepat, karena hanya memerlukan proses instalasi tanpa ada proses pengerjaan bahan ataupun pengelasan.</p><h2 style="text-align: left;">Apa Itu Sistem Konstruksi PEB</h2><p>Sistem konstruksi PEB adalah teknologi konstruksi baru yang hadir di Indonesia kurang dari satu dekade. Selama ini telah menjadi pilihan sebagai sistem konstruksi yang efektif dan efisien untuk bangunan berskala menengah dan besar.</p><p>Semua proses fabrikasi dilakukan di luar lokasi pembangunan. Meliputi berbagai tahap dari desain, pengukuran, perhitungan, pemotongan, pengeboran, dan lainnya. Menghasilkan sebuah bangunan dalam kondisi terurai atau belum dirakit.</p><p>Kemudian uraian bangunan tersebut dibawa ke lokasi pembangunan untuk dirangkai menjadi sebuah konstruksi bangunan yang utuh. Untuk menyambung bagian-bagian bangunan tidak digunakan las namun menggunakan mur dan baut. Karenanya akan mengurangi waktu dan biaya pemasangan.</p><p>Ada dua jenis PEB, yaitu PEB Heavy yang menggunakan baja berat/tebal dengan mutu baja normal. Dan PEB Light yang menggunakan baja ringan dengan mutu baja tinggi. PEB Light inilah yang umumnya digunakan untuk kandang unggas.</p><p>Sistem konstruksi PEB memungkinkan bangunan mempunyai ruang yang maksimal karena minimnya kolom struktur di tengah bangunan. Sehingga sangat cocok digunakan untuk kandang unggas.</p><p>PEB adalah tren baru dalam konstruksi bangunan yang semakin menanjak popularitasnya karena berbagai keunggulannya. Selama ini telah digunakan untuk bangunan industri dan komersial seperti pabrik, hanggar pesawat, gudang, stadion, dan lain sebagainya. Sekarang mulai digunakan juga untuk kandang ternak terutama unggas.</p><p>PEB termasuk bangunan yang ramah lingkungan karena menghemat energi dan mengurangi CO2, juga mengurangi polusi suara karena pemasangannya tidak menyebabkan kebisingan.</p><h2 style="text-align: left;">Keunggulan Kandang Unggas PEB</h2><p>“PEB adalah pengembangan dari teknologi struktur baja berat, dimana digunakan baja ringan dengan mutu yang lebih tinggi. Juga memiliki lapisan tahan karat yaitu hot dipped galvanized,” jelas Sales Manager PT Universal Pratama Sintesa, E. Krisyanto STPar, yang memiliki produk kandang unggas Kencana PEB.</p><p>Sehingga dihasilkan kandang PEB dengan masa pakai bangunan lebih panjang dan tetap kuat walaupun berat struktur jauh lebih ringan. Kandang tidak hanya rangka struktur, tapi juga lengkap dengan atap, dinding, dan rangka lantai.</p><p>Profilnya memiliki tingkat presisi yang sangat baik sehingga hasil instalasi lebih rapi. Karena prefabrikasi maka porses pembangunan atau instalasi kandang lebih cepat.</p><p>Kandang tidak memerlukan cat tahan karat tambahan dan pengelasan. Sehingga pemakaian tenaga kerja lebih efisien, minim biaya pemeliharaan dan perawatan.</p><p>Desain bisa dibuat cukup fleksibel sesuai kebutuhan kandang yang diinginkan. Dibuat oleh engineer terlatih dan berpengalaman, dengan menggunakan perangkat perhitungan yang tepat dan memakai pembebanan berstandar internasional. Menghasilkan kandang yang setidaknya bisa awet sampai dengan 10 tahun atau lebih.</p><p>Kandang unggas PEB memiliki kekedapan udara dan insulasi suhu yang sangat baik. Yang akan lebih memudahkan peternak dalam pemeliharaan unggas dan kontrol peralatan, serta menghasilkan efisiensi pakan dan tingkat pertumbuhan unggas yang ideal.</p><p>Selain itu juga dirancang untuk dilengkapi dengan sistem penggantung peralatan unggas seperti sistem feeding dan drinking, winch, dan lain-lain. Pemasangan dinding untuk kipas maupun cooling pad akan disesuaikan dengan peralatan kandang yang dipakai, sehingga sirkulasi udara kandang berfungsi secara optimal.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHm_8QdFTA1ak5tDo-XshYHPyx7hHGXX5VjbWK2B_D3K3QgJWAzQMQnzvCSTcq5ikbUROun4iex378sUzHDhaLgiluQqaetBt9VeFYhLNZXbI7IIX_U44euFjXVNJpl-oZfVj4uHKBuVMDnH1mtj-MbjjLEN08ODgRm_Bm2gbO9ODJHaXq8oMymD186cE/s1040/IMG_EQ02.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHm_8QdFTA1ak5tDo-XshYHPyx7hHGXX5VjbWK2B_D3K3QgJWAzQMQnzvCSTcq5ikbUROun4iex378sUzHDhaLgiluQqaetBt9VeFYhLNZXbI7IIX_U44euFjXVNJpl-oZfVj4uHKBuVMDnH1mtj-MbjjLEN08ODgRm_Bm2gbO9ODJHaXq8oMymD186cE/w400-h300/IMG_EQ02.jpeg" width="400" /></a></div><h2 style="text-align: left;">Spesifikasi Teknis</h2><p>Baja yang digunakan adalah baja ringan dengan minimum yield strength 450 MPa, minimum tensile stress 450 MPa, modulus elastisitas 200.000 N/mm2, dan ketebalan lapisan tahan karat/galvanis 220 gram/m2.</p><p>Sistem perhitungan atau building code yang digunakan adalah wind codes ASCE 7-10, earth quake IBC 2006/2009, ASCE 7-05, dan SNI 1726:2012. Design code yang digunakan AISI 1996, 2001, dan 2016. Design load yang digunakan PPURG1987 dan SNI 1727:2013.</p><p>Salah satu bagian terpenting dari struktur PEB adalah penggunaan alat sambung dan konektor yang tepat, sehingga struktur PEB mampu memikul beban sesuai dengan yang telah diperhitungkan sebelumnya.</p><p>Profil baja yang digunakan cukup lengkap sehingga bisa menyesuaikan permintaan pelanggan yaitu C100, C140, C200, dan C250. Dengan ketebalan yang bervariasi antara 1-3 mm.</p><h2 style="text-align: left;">Proses Produksi dan Harga</h2><p>Setiap komponen kandang PEB menggunakan bahan terbaik untuk menghasilkan profil dengan tingkat presisi yang baik. Produksi menggunakan mesin dan teknologi fabrikasi terdepan sehingga standar mutu dan kualitas konstruksi akan sesuai dengan rencana desain.</p><p>“Tahap pengerjaan di kami dimulai dengan gambar kerja lengkap, pengajuan proposal harga dilanjutkan proses kontrak. Kemudian dilakukan pengukuran ulang dan pembuatan gambar rencana detail. Setelah itu masuk ke proses produksi prefabrikasi struktur, setelah jadi dilakukan pengiriman dari pabrik. Sesampainya di lokasi dilakukan perakitan dan pemasangan,” papar Krisyanto.</p><p>“Jadi awalnya dijelaskan langsung ke pembeli berdasarkan gambar desain lalu berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya. Produksi dari pabrik di Cibitung. Perakitan dan pemasangan dari tim PEB sudah termasuk dalam hitungan harga area Jawa.”</p><p>Kandang PEB ringan, menggunakan sistem knockdown sehingga mudah ditransportasikan. Pemasangan di lokasi proyek akan mudah, cepat, efisien, dan tidak memerlukan alat berat. Tidak ada pekerjaan las di lokasi karena semua profil dan konektor baja sudah diprefabrikasi di pabrik.</p><p>Tidak memerlukan pondasi cor, borepile, atau semacamnya. Bisa didirikan hanya dengan menggunakan kolom pedestal. Umumnya dibangun maksimal tiga lantai, namun bisa disesuaikan dapat dihitung teknikalnya sesuai desain.</p><p>Harga kandang PEB tergantung dari desain yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Contoh kasarnya untuk kandang dua lantai ukuran 12 x 120 m + gudang 6 m² dan tinggi setiap lantai ± 2,5 m biayanya sekitar Rp 1,5 miliar. Masih lebih murah dibandingkan jika konstruksinya memakai baja berat WF 250.</p><p>Memang bagaimanapun kandang unggas PEB memiliki beberapa keterbatasan. Namun segala kelebihannya menjadikan PEB salah satu alternatif terbaik bagi mereka yang ingin membangun kandang ayam berkualitas dengan biaya lebih murah.</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-39239331018628911562024-02-24T21:51:00.001+07:002024-02-24T21:51:04.500+07:00INOVASI DOSEN UNP CIPTAKAN KANDANG KAMBING "HEBAT"<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCEBawSf03MU8RI39DTblWtE7Edui6WKnxmsJnrB9MkqwOzhopLfyXHVi1T6Nu6ab3PqYiMSoecfCWDyoL_JO9REV-AYqyCtcJmG56Hb6PkCHdCgs5wLyGON95uAWVvv4RGNq7uSV4GVYKyuL-CNakKDB2Z8Iz5MaiFbPOkYB7aKdkv9kK6en2SvI0dTi/s703/Ir%20Maiyontoni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="527" data-original-width="703" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCEBawSf03MU8RI39DTblWtE7Edui6WKnxmsJnrB9MkqwOzhopLfyXHVi1T6Nu6ab3PqYiMSoecfCWDyoL_JO9REV-AYqyCtcJmG56Hb6PkCHdCgs5wLyGON95uAWVvv4RGNq7uSV4GVYKyuL-CNakKDB2Z8Iz5MaiFbPOkYB7aKdkv9kK6en2SvI0dTi/w400-h300/Ir%20Maiyontoni.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Maiyontoni, Pencipta Model Kandang Kambing "HEBAT"</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dosen Prodi Peternakan UNP Sijunjung, Ir. Maiyontoni, menghadirkan solusi jitu untuk beternak kambing yang inovatif dan revolusioner. Dirinya menciptakan model kandang kambing 'HEBAT' yaitu hemat biaya dan tempat.</p><p style="text-align: justify;">Dikutip Detaksumut, Model 'HEBAT' menawarkan banyak keunggulan dengan instalasi pemisah feses dan urin, gudang di bawah kandang, akses jalan di kanan kiri ruang kandang untuk memudahkan kontrol dan perawatan ternak, ventilasi memadai, akses pintu fleksibel untuk memindahkan kambing, ruang teras untuk istirahat, sehingga desain kandang ini menciptakan nyaman bagi ternak, meringankan kerja peternak dan ramah terhadap lingkungan.</p><p style="text-align: justify;">Desain dan kontruksi kandang kambing 'HEBAT' ini bermanfaat untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efektivitas manajemen pemeliharaan ternak kambing. Hasilnya, mampu meningkatkan penghasilan peternak kambing, memperbaiki kualitas kambing serta kandang bebasbau dan limbah. Semua limbah yang dihasilkan dapat menghasilkan uang dan menghemat biaya pemeliharaan.</p><p style="text-align: justify;">Model HEBAT sudah diuji coba dari tahun 2020 hingga saat ini dan terbukti berhasil di Nagari Palaluar Koto Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung. Model yang diciptakan ini sedang dalam proses PATEN di Universitas Negeri Padang yang menjadi milik UNP.</p><p style="text-align: justify;">Kaprodi Peternakan Rini Elisia, mengatakan akan membentuk tim dosen peneliti mengkaji pengembangan ternak kambing.</p><p style="text-align: justify;">"Kita akan membentuk tim dosen peneliti pada prodi Peternakan yang akan mengkaji lebih lanjut tentang percepatan pengembangan ternak kambing," ujarnya dikutip Detaksumut pada Jumat, 23 Februari 2024.</p><p style="text-align: justify;">Sejalan dengan itu, Kaprodi Agroteknologi Santi Diana juga menyatakan komitmen dosen Agroteknologi dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak kambing untuk tanaman perkebunan dan hortikultura. </p><p style="text-align: justify;">"Prodi Agribisnis dan tim dosen akan mengkaji tentang analisa ekonomi usaha ini untuk pengembangan model beternak kambing HEBAT," sambung Kaprodi Agribisnis Roni Jarlis.</p><p style="text-align: justify;">"Kolaborasi antara ketiga prodi penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan baik dari segi produksi ternak, pengolahan limbah dan peningkatan ekonomi dengan beternak kambing HEBAT," demikian dikutip dari situs UNP. (INF)</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>emailnyacholill@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/05638383822387912827noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-39445059180939527012024-02-24T21:43:00.004+07:002024-02-24T21:43:52.446+07:00DISINFEKTAN GRATIS UNTUK PETERNAK BABI DI NABIRE<p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ycJc6UAU5cOhDMJNhCGij0gh19VL-1mAxCUuRySspdDEqAZu6x1B_63M0wu_Mo379KSCpgUcEASyaIzDKIOB8yAi1zvNoOoQfHJoIo8njwsDHVQabG_EDAVnZtuqCN7oamPGGpj0WwpoaJE9u9O-AoEWvnOjK_nN5dZrKSCJxE0EYWE2vuZsZifaa3ga/s1000/IBAB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="593" data-original-width="1000" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ycJc6UAU5cOhDMJNhCGij0gh19VL-1mAxCUuRySspdDEqAZu6x1B_63M0wu_Mo379KSCpgUcEASyaIzDKIOB8yAi1zvNoOoQfHJoIo8njwsDHVQabG_EDAVnZtuqCN7oamPGGpj0WwpoaJE9u9O-AoEWvnOjK_nN5dZrKSCJxE0EYWE2vuZsZifaa3ga/w400-h238/IBAB.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ASF, Masih Menghantui Indonesia</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Pemkab Nabire hingga kini terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF) di daerah ini. Mereka</span><span style="font-family: arial;"> pun tak tinggal diam dan telah mengeluarkan edaran terkait pencegahan virus bahaya ini, serta rutin melakukan monitoring terhadap seluruh ternak babi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Selain itu, Pemkab Nabire juga telah menyediakan desinfektan secara gratis kepada para peternak babi. </span><span style="font-family: arial;">Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh I Dewa Ayu Dwita mengatakan, untuk mendapatkan desinfektan, cukup peternak melaporkan kepada mereka.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">"Jadi mereka datang kepada kami di kantor, dan sampaikan berapa populasi ternak yang dimiliki, dan alamat pasti," kata Ayu kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Jumat, (23/02/2024).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Setelah dilaporkan, maka pihaknya akan mendata, dan selanjutnya memberikan desinfektan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">"Jadi kami akan memberikan sesuai kebutuhan dari peternak, agar distribusi desinfektan pun tersalurkan dengan baik," ujarnya. (INF)</span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>emailnyacholill@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/05638383822387912827noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-49499960241011471782024-02-24T21:39:00.004+07:002024-02-24T21:39:36.807+07:00UNTUK PERTAMA KALINYA PAPUA PRODUKSI TELUR OMEGA 3 SENDIRI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkZtqkibBiFFiTUu0ucty9It5iQo7uxAeFfSHeOmbv8V4dpZMFPw6QpYTkMMxH_RuIWd9qzV_qLdgtIfdqPBsQ1WbET28I0Es8SGg0yQFnkfYVl8EYi3yqaaM6Gn0Rbs42oyG14nx4DtOTOf2RPWydmBr5piSiJUefQCI3NS3vvHR2gdhJ7gKPmyMDdA6j/s1536/SABELINA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="694" data-original-width="1536" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkZtqkibBiFFiTUu0ucty9It5iQo7uxAeFfSHeOmbv8V4dpZMFPw6QpYTkMMxH_RuIWd9qzV_qLdgtIfdqPBsQ1WbET28I0Es8SGg0yQFnkfYVl8EYi3yqaaM6Gn0Rbs42oyG14nx4DtOTOf2RPWydmBr5piSiJUefQCI3NS3vvHR2gdhJ7gKPmyMDdA6j/w400-h181/SABELINA.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Drh Sabelina Fitriani (kedua dari kanan) bersama pemilik Peternakan Permata Farm Timika</span></span></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Permata Farm yang berlokasi di Kelurahan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat ini menjadi peternakan pertama di Tanah Papua yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.</p><p style="text-align: justify;">Diketahui telur dengan kandungan Omega 3 ini dari segi kualitasnya jauh lebih baik dari telur yang biasa dikarenakan mengandung Omega 3 & 6, Vitamin B & E, Selenium, Zinc, dan Mangan. Untuk tahap awal ini, Permata Farm Timika dapat menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 kurang lebih 252 mika perhari</p><p style="text-align: justify;">Terkait hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani menyampaikan dari populasi 40 ribu ayam petelur, Hal ini disiasati oleh dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk bekerja sama dengan Permata Farm dengan mempasok pakan sebanyak 326 sak pakan ternak yang mengandung omega tiga dan mengembangkan sebanyak 2.800 ekor ayam untuk menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3.</p><p style="text-align: justify;">“Ini merupakan hasil telur dengan kandungan Omega 3 yang pertama di Papua dan ini diproduksi pertama kali di Timika,” jelasnya saat ditemui di Peternakan Permata Farm Timika, Rabu (21/2)</p><p style="text-align: justify;">Dijelaskan kualitas dan perbedaan telur dengan kandungan Omega 3 ini bisa di lihat dari cangkang dan kuning telur yang warnanya lebih pekat dari telur biasanya serta putih telurnya juga lebih kental.</p><p style="text-align: justify;">“Yang kita harus tau bahwa telur ini memiliki kualitas yang baik terutama untuk kesehatan. Dalam pemeliharaannya, ayam petelur yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 tidak menggunakan antibiotik, semua secara alami sehingga sangat bagus kualitasnya,” ujarnya</p><p style="text-align: justify;">Sabelina berharap telur dengan kandungan Omega 3 ini dapat diproduksi lebih banyak karena sangat bagus untuk kesehatan terutama untuk dikonsumsi pasien di rumah sakit.</p><p style="text-align: justify;">“Jadi untuk ayam yang menghasilkan telur dengan kandungan Omega 3 ini ada perlakuan khusus, jadi Permata Farm ini jadi contoh, sehingga tahun depan kita akan coba berikan kepada binaan kami para peternak OAP, untuk mengembangkan, ” ungkapnya</p><p style="text-align: justify;">Owner Permata Farm Timika, Oki Permana menyampaikan, saat ini ada 2.800 ekor ayam yang menghasilkan lebih dari 2.500 butir telur dengan kandungan Omega 3. Untuk penjualan telur dengan kandungan Omega 3 lanjutnya saat ini baru ada dsalah satu supermarket di area Kuala Kencana. Telur dengan kandungan Omega 3 dijual dalam kemasan berisi 10 butir dengan harga Rp 45.000.</p><p style="text-align: justify;">“Satu hari kami bisa produksi sekitar 252 mika, sementara masih di Primo karena permintaan banyak juga,” katanya. (INF)</p>emailnyacholill@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/05638383822387912827noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-78328995858494888152024-02-24T21:32:00.005+07:002024-02-24T21:32:40.349+07:00WABAH PARASIT DARAH SEBABKAN BEBERAPA SAPI MATI DI SINJAI<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvRZw-9l98VP69mhT0AF8uEv7K_PN_8os1uQv0hE3cT9S8eN5Omc3-EkK6bovJ-eKjYJHAXBFKRRlDzxedbG3j8FA1dhqS5yYElKdmx_1K4V_cz-k4lb8r3jbcvtnR7FVriYrdUJdCZvLBVSnf4XFzNzBOqTsm0NgoOrl6oAzisZqwr8zEd4_GPPDyLWAH/s700/Ternak-Sapi-di-Desa-Puncak122.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvRZw-9l98VP69mhT0AF8uEv7K_PN_8os1uQv0hE3cT9S8eN5Omc3-EkK6bovJ-eKjYJHAXBFKRRlDzxedbG3j8FA1dhqS5yYElKdmx_1K4V_cz-k4lb8r3jbcvtnR7FVriYrdUJdCZvLBVSnf4XFzNzBOqTsm0NgoOrl6oAzisZqwr8zEd4_GPPDyLWAH/w400-h225/Ternak-Sapi-di-Desa-Puncak122.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ternak Sapi di Sinjai</td></tr></tbody></table><br /><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai, ungkap penyebab lima ekor sapi di Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, mati.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Sapi menunjukkan tanda-tanda sakit diduga disebabkan oleh parasit darah,” kata Petugas Peternakan Kecamatan Sinjai Timur, Syamsul Bahri.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Syamsul mengatakan parasit darah pada ternak sapi biasa dibawa oleh vektor lalat atau nyamuk pengisap darah.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Sehingga butuh langkah preventif seperti pengasapan di area kandang, pembatasan lalu lintas ternak,” ujarnya.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Selain itu, peternak juga bisa mencegah parasit darah pada ternak sapi dengan cara meningkatkan daya tahan sapi.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Meningkatkan daya tahan tubuh diantaranya dapat diupayakan dengan pemberian vitamin,” katanya.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Untuk mengantisipasi kasus tersebut, Dinas Peternakan Sinjai, akan melakukan tindakan pemberian vitamin dan penyuntikan</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Insya Allah besok kita akan ke Desa Kaloling melakukan vaksin dan penyuntikan serta penyemprotan kandang untuk ternak sapi warga,” ujarnya.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Diberitakan sebelumnya, lima ekor sapi milik warga Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, mati. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Kaloling, Bustan.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Bustan mengatakan sapi itu masing-masing milik Bustan, Kamaruddin, Ismail, Abd Haris dan Alwing. Hari ini kata dia, dua ekor sapi warganya mati.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Tadi ada lagi dua ekor sapi mati, tiga lainnya mati pada bulan lalu,” katanya, Jumat (23/2/2024).</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Atas kejadian tersebut, pemilik sapi rugi hingga puluhan juta rupiah. Lima ekor sapi itu diduga terkena penyakit parasit darah.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Kebetulan ada dokter disini menurut dokter hewan penyakit parasit darah,” ujarnya.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"> Pasalnya, sebelum mati, kelima sapi tersebut mengalami kencing darah.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">“Gejalanya itu kencing darah, dua hari kena penyakit langsung mati,” katanya. (INF)</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Karla, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>emailnyacholill@gmail.comhttp://www.blogger.com/profile/05638383822387912827noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-81656713246418656152024-02-24T16:58:00.003+07:002024-02-24T16:58:23.603+07:00BISAKAH MUSIK KLASIK MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN AYAM BROILER?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdWrnh3f0xoFKiZVkYspH1nLyC-N1cgD4qohPJWBvWUOTGm9CRFJrLFo64kju6oBHBZo80wBdzz4toR1mBVvzzx-O42O21WWn7ckUNchVwQKF5a5jyklVMZ1UZSrjmxs9Xm2TNZkC8HTarr1J56KsfIxhvYdD8xFD2-4TaLe2eFSY5oXTYB991yetpgAc/s1280/violins-1838390_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="854" data-original-width="1280" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdWrnh3f0xoFKiZVkYspH1nLyC-N1cgD4qohPJWBvWUOTGm9CRFJrLFo64kju6oBHBZo80wBdzz4toR1mBVvzzx-O42O21WWn7ckUNchVwQKF5a5jyklVMZ1UZSrjmxs9Xm2TNZkC8HTarr1J56KsfIxhvYdD8xFD2-4TaLe2eFSY5oXTYB991yetpgAc/w400-h268/violins-1838390_1280.jpg" width="400" /></a></div><p>Musik klasik dapat membantu mengatasi beberapa fitur negatif kesehatan dan kesejahteraan yang terkait dengan pemeliharaan ayam broiler dalam kepadatan tinggi, menurut penelitian terbaru. Kepadatan yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat dengan mudah menyebabkan stres oksidatif dan reaksi inflamasi pada ayam broiler. Di masa lalu, terapi musik telah diusulkan untuk membantu mengurangi stres pada hewan, tetapi belum jelas apakah musik klasik dapat mengurangi stres untuk ayam broiler yang dipelihara dalam kepadatan tinggi.</p><p>Oleh karena itu, peneliti dari Universitas Pertanian Hebei, Baoding, China, menyelidiki efek musik klasik terhadap kinerja pertumbuhan, tingkat stres, indeks antioksidan, fungsi imun, dan kualitas daging ayam broiler di bawah kepadatan yang berbeda. Sebanyak 540 ayam broiler berumur satu hari dengan berat badan serupa dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok perlakuan, dengan 6 replikasi per kelompok, yang mencakup 2 lingkungan pemberian makan (dengan/tanpa musik klasik) dan 3 kepadatan (15,5; 17,9 dan 20,3 ekor/m²).</p><p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Meningkatnya kepadatan menurunkan asupan pakan harian rata-rata dan penambahan berat badan harian.</li><li>Meningkatnya kepadatan meningkatkan rasio pakan terhadap pertumbuhan dan mortalitas ayam broiler.</li><li>Kepadatan yang meningkat mengakibatkan peningkatan level kortikosteron serum dan hormon adrenokortikotropik.</li><li>Meningkatnya kepadatan menurunkan indeks limpa dan bursa, level imunoglobulin A serum, imunoglobulin G, dan imunoglobulin M.</li><li>Meningkatnya kepadatan meningkatkan malondialdehid serum dan menurunkan aktivitas katalase, superoksida dismutase, dan glutathione peroksidase.</li><li>Meningkatnya kepadatan menurunkan level protein total serum dan meningkatkan kolesterol total dan level glukosa.</li></ul><p></p><p>Sementara itu, dimainkannya musik klasik untuk ayam broiler meningkatkan ADG (Average Daily Gain) dan menurunkan F/G (Feed/Gain ratio) serta kortikosteron serum, hormon adrenokortikotropik, dan konten glukosa. Selain itu, indeks bursa fabricius, konten imunoglobulin A serum dan imunoglobulin G serta nilai a24h dari pectoralis meningkat.</p><p>Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kepadatan yang tinggi (20,3 ekor/m²) merugikan kinerja pertumbuhan dan kesehatan ayam broiler, tetapi stimulus musik klasik memperbaiki efek negatif tersebut hingga batas tertentu. (Via Poultryworld)</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-81766563102379925242024-02-24T15:14:00.001+07:002024-02-25T15:16:28.016+07:00BIJI-BIJIAN UKRAINA SENGAJA DITUMPAHKAN DI PERBATASAN POLANDIA SAAT PROTES MENINGKAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikSWN5F2JHTA7OsjCjzKZ3FFasxonVlvjFNdCJIjgwwkUCamFOl-lFu5kPJtB2tozE-FSGNqF1niMR8Lw9BuD6I5sNR9hQ7cPVYc9P-JRTnDYaEU8xFlzGPh_HkpBkHxuPrFHeaZN3Nb1aX-MR-egtT5DgGYbpEmgqRGMtQbuy2imYafCwbuWSyBbYKEs/s1280/oats-3717095_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikSWN5F2JHTA7OsjCjzKZ3FFasxonVlvjFNdCJIjgwwkUCamFOl-lFu5kPJtB2tozE-FSGNqF1niMR8Lw9BuD6I5sNR9hQ7cPVYc9P-JRTnDYaEU8xFlzGPh_HkpBkHxuPrFHeaZN3Nb1aX-MR-egtT5DgGYbpEmgqRGMtQbuy2imYafCwbuWSyBbYKEs/w400-h266/oats-3717095_1280.jpg" width="400" /></a></div><p>Petani dan sopir truk Polandia yang marah melakukan protes di perbatasan dengan Ukraina terhadap impor biji-bijian murah yang mereka klaim merusak pasar mereka. Ketegangan meningkat seiring masuknya lebih banyak biji-bijian Ukraina ke Polandia, mengakibatkan beberapa muatan truk dan kereta biji-bijian menjadi sasaran dan ditumpahkan oleh para petani.</p><p>Petani dan sopir truk Ukraina juga melakukan protes balasan di sisi perbatasan mereka, memblokir truk Polandia dari memasuki Ukraina dengan barang dagangan mereka.</p><p>Pemerintah Polandia dan Ukraina, yang biasanya merupakan sekutu, telah meminta ketenangan. Pejabat di ibu kota Ukraina, Kyiv, telah meminta Komisi Eropa untuk turun tangan dan meredakan situasi.</p><p>Polandia telah menjadi pendukung kuat tetangganya sejak Rusia mendeklarasikan perang di Ukraina pada tahun 2022, tetapi hubungan tersebut menjadi tegang karena petani Polandia mengklaim adanya persaingan yang tidak adil di pasar biji-bijian.</p><p>Beberapa perlintasan perbatasan telah diblokir oleh petani, serta sejumlah jalan yang menuju ke perbatasan di sisi Polandia. Ribuan truk kini terhenti mencoba menyeberang perbatasan untuk mengirimkan muatan mereka.</p><p>Ukraina biasanya mengekspor biji-bijiannya ke seluruh dunia melalui pelabuhan pengiriman di Laut Hitam. Namun, jalur tersebut telah diblokir oleh Rusia yang terus-menerus membom pelabuhan tersebut.</p><p>Sejak itu, Uni Eropa telah memberikan akses bebas tarif ke pasarannya kepada Ukraina, tetapi hal itu telah menciptakan ketegangan dengan sejumlah negara UE, termasuk Polandia.</p><p>Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pemerintah sedang bernegosiasi dengan petani dan serikat pekerja untuk menyelesaikan masalah ini.</p><p>Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina sangat mengecam tindakan yang diambil oleh para pengunjuk rasa Polandia. Seorang juru bicara mengatakan, "Kami memahami ketika petani Polandia mempertahankan kepentingan mereka dengan cara yang beradab. Namun, kasus penghancuran gandum Ukraina ini tidak ada hubungannya dengan protes damai, baik secara hukum maupun moral."</p><p>Kementerian tersebut mengundang petani Polandia untuk mengunjungi Ukraina dan melihat kondisi kerja petani Ukraina saat ini. Disebutkan bahwa sekitar empat juta petani kecil di Ukraina siap berbagi pengalaman mereka dengan rekan-rekan mereka di Polandia.</p><p>Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia bersedia bertemu dengan pemerintah dan petani Polandia di perbatasan dan menangani kekhawatiran mereka. Presiden mengatakan, "Kami telah cukup merasakan kehadiran Moskow di tanah kami. Kami telah cukup merasakan kesalahpahaman. Kita tidak seharusnya saling menghina, baik itu petani Ukraina maupun Polandia. Kita membutuhkan kesatuan. Kita membutuhkan solusi, antara kita, Ukraina dan Polandia, dan di tingkat seluruh Eropa." (Via Poultryworld)</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-108272210623478992.post-43118754616764947272024-02-23T23:34:00.004+07:002024-02-23T23:34:58.622+07:00CARA MENETASKAN TELUR BEBEK SECARA ALAMI & MENGGUNAKAN MESIN TETAS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuPAUl_6hADwcyquFBa2839HE5fYr-lz7gkwMBQECJTVgRnl12oz9E4VYAp1SOb4UL_UATPcQjulLe8BNhhKM5Jo74INiXsf1yB-LNdxXfAbcfJPP6zm6aLMggfSDnLZlUY-SxK0v-BwEFvGkNXSFCAnNa9jPBTfK4M8TSVSnyobYaUz4KttzqUo7M9Fs/s960/cara-menetaskan-telur-bebek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara menetaskan telur bebek" border="0" data-original-height="639" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuPAUl_6hADwcyquFBa2839HE5fYr-lz7gkwMBQECJTVgRnl12oz9E4VYAp1SOb4UL_UATPcQjulLe8BNhhKM5Jo74INiXsf1yB-LNdxXfAbcfJPP6zm6aLMggfSDnLZlUY-SxK0v-BwEFvGkNXSFCAnNa9jPBTfK4M8TSVSnyobYaUz4KttzqUo7M9Fs/w400-h266/cara-menetaskan-telur-bebek.jpg" width="400" /></a></div><p>Dalam dunia peternakan bebek, proses penetasan telur menjadi salah satu kunci utama keberhasilan produksi Day Old Duck (DOD). Terdapat dua cara menetaskan telur bebek yang bisa dipilih peternak yaitu secara tradisional dan menggunakan mesin tetas.</p><p>Masing-masing metode penetasan telur bebek memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Namun, baik metode tradisional maupun menggunakan mesin, langkah awal yang tidak boleh dilewatkan adalah memilih telur bebek yang berkualitas.</p><h2 style="text-align: left;">Cara Memilih Telur Bebek yang Bagus Untuk Ditetaskan</h2><p>Berikut ini beberapa kriteria telur bebek yang baik untuk ditetaskan:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Pilih telur dengan ukuran besar dan bentuknya lonjong tidak terlalu bulat.</li><li>Cangkang telur tidak terlalu tebal atau terlalu tipis. Kalau terlalu tebal DOD susah menetas, sebaliknya kalau terlalu tipis akan mudah rusak terkena panas dan lembab.</li><li>Ketebalan cangkang merata agar penetasan bisa serempak.</li><li>Pastikan cangkang halus, bersih, dan tidak memiliki retakan.</li><li>Warna cangkang tidak terlalu hijau atau biru tua, serta tidak juga terlalu muda.</li><li>Gunakan telur dengan umur kurang dari 4 hari untuk hasil yang optimal.</li></ul><p></p><h2 style="text-align: left;">Cara Menetaskan Telur Bebek Secara Alami (Tradisional)</h2><p>Bebek susah mengerami telurnya sendiri karena bertelur di berbagai tempat (terserak), sayapnya kecil sehingga kurang bisa menghangatkan telur, tidak tahan lapar sehingga tidak bisa mengerami dalam waktu lama. Karena itu untuk menetaskan telur bebek secara tradisional biasanya dititipkan pada unggas lain yang sedang mengeram.</p><p>Keuntungannya karena tidak menggunakan listrik sehingga hemat biaya listrik, tidak khawatir jika listrik sewaktu-waktu padam. Kerugiannya sulit dan tidak praktis untuk memproduksi DOD dalam jumlah banyak, produksi DOD sangat tergantung pada induk unggas lain.</p><p>Berapa hari telur bebek menetas? Baik metode tradisional maupun mesin tetas proses penetasan membutuhkan sekitar 28 hari.</p><p>Berikut cara menetaskan telur bebek secara alami (tradisional):</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Induk ayam yang sedang mengeram, telurnya diambil dan diganti dengan telur bebek.</li><li>Induk ayam tetap diberi makan seperti biasa selama mengerami.</li><li>Setelah telur bebek menetas, induk ayam dilepas selama sekitar 1-2 minggu dan akan siap bertelur lagi.</li><li>Selain induk ayam juga bisa menggunakan induk entok atau angsa.</li></ol><p></p><h2 style="text-align: left;">Cara Menetaskan Telur Bebek Menggunakan Mesin Penetas</h2><p>Penggunaan mesin tetas telur memungkinkan untuk menghasilkan DOD dalam skala besar. Beberapa jenis mesin penetas telur bebek antara lain semi otomatis, rak putar, otomatis. Kapasitasnya bervariasi ada yang bisa menampung 1000 butir telur.</p><p>Langkah-langkah menetaskan telur bebek menggunakan mesin tetas:</p><p>Bersihkan telur yang kotor dengan cara dilap menggunakan kain yang dibasahi air hangat.</p><p>Tempatkan telur di rak dengan posisi tegak atau miring, bagian tumpulnya berada di atas. Agar embrio berada di bagian tumpul tersebut, yang mempunyai ruang, sehingga lebih mudah menetas atau memecah cangkang.</p><p>Setelah 24 jam dicek dengan cara candling atau meneropong telur menggunakan lampu atau senter. Kalau telur ada seperti butiran kecil sebesar biji buah kapuk randu dan bergerak-gerak berarti ada embrionya. Kalau tidak ada, kosong atau bening, bisa diambil untuk dikonsumsi.</p><p>Simpan telur dan jangan dibalik selama 5 hari pertama. Cek kembali dengan cara candling, jika ada serabut yang rapat maka itu bagus, jika tidak ada telur diambil bisa dibuang atau dimanfaatkan untuk pakan ternak dan lainnya.</p><p>Minimal 3 kali sehari telur dibalik agar perkembangan embrio optimal. Kemudian idealnya setiap jam (sering) dicek suhu dan kelembabannya.</p><p>Suhu penetasan telur bebek yang ideal adalah 38°C. Sebagai pemanas digunakan lampu. Pengaturan suhu bisa otomatis menggunakan termostat, misal diatur jika lebih dari 38°C lampu mati dan jika suhu 37,5°C lampu otomatis menyala kembali.</p><p>Kelembaban idealnya saat umur 1-25 hari sebesar 55-65%, mulai umur 26 hari dinaikkan 75%. Untuk menjaga kelembaban ditaruh bak atau nampan berisi air di bawah rak telur. Telur bisa disemprot air atau dilap dengan kain basah sehari sekali.</p><p>Candling juga dilakukan pada sekitar hari ke lima, ke sepuluh, dan ke duapuluh. Telur yang mati atau embrionya kosong dibuang.</p><p>Telur bebek umumnya akan menetas saat umur 28 hari, kecuali telur dari <a href="https://www.majalahinfovet.com/2023/09/jenis-bebek-petelur.html">bebek jenis tertentu</a> yang memerlukan waktu lebih panjang. Jangan buru-buru membantu DOD keluar dari telur agar DOD tidak cedera. Setelah DOD menetas biasanya sekitar satu jam bulunya kering dan bisa dipindahkan dari rak tetas.</p>nunung dwi verahttp://www.blogger.com/profile/01361115764598726615noreply@blogger.com1