Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini TEGUH BOEDIYANA: INDUSTRI SUSU DALAM NEGERI DARURAT | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TEGUH BOEDIYANA: INDUSTRI SUSU DALAM NEGERI DARURAT

Teguh Boediyana dalam ILC edisi 20 membahas tentang penantian kebangkitan persusuan Indonesia. (Foto: Istimewa)

Ketua Dewan Persusuan Nasional, Teguh Boediyana, dalam webinar Indonesia Livestock Club (ILC) edisi 20, Rabu (16/6/2021), mengatakan industri persusuan dalam negeri sudah berada pada kondisi “lampu merah”, atau bahkan disebut sebagai “darurat susu”. Sebab, lebih dari dua dekade terjadi kondisi yang memprihatinkan yang tercermin dari produksi susu segar dalam negeri (SSDN) yang stagnan dan hanya mampu memenuhi kurang dari 20% kebutuhan susu nasional.

“Indikasi kedaruratan persusuan Indonesia tersebut dapat dilihat dari produksi susu yang cenderung stagnan, populasi sapi yang masih rendah, jumlah koperasi susu primer yang menurun dan saat ini hanya tinggal 55 buah yang sebagian besar menangani susu segar di bawah 20 ton/hari, pemasaran susu masih tergantung  pada IPS dan produktivitas sapi masih rendah,” ungkap Teguh.

Walaupun saat ini bermunculan peternak sapi perah skala menengah dan besar sebagai tambahan dari peternakan rakyat, lanjut dia, populasi dan produktivitas sapi perah rakyat yang cenderung stagnan menghasilkan kurangnya pasokan SSDN untuk memenuhi dan mengimbangi makin meningkatnya permintaan susu.

Dijelaskan, peningkatan konsumsi susu dan produk olahannya dipengaruhi secara umum oleh meningkatnya kelas menengah, komposisi penduduk usia produktif, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan peningkatan sektor pengolahan makanan dan minuman.

Bank Dunia (2018) melaporkan bahwa kelas menengah Indonesia meningkat sekitar 7% pertahun. Semua faktor ini secara akumulatif akan mendorong meningkatnya konsumsi hasil ternak, sehingga diperkirakan tingkat konsumsi susu/kapita orang Indonesia akan terus meningkat dalam jangka panjang.

“Tingginya permintaan atau kebutuhan susu secara nasional ini tentu merupakan peluang ekonomi besar untuk dimanfaatkan, khususnya bagi penguatan ekonomi rakyat dan ekonomi nasional secara umum. Tingginya konsumsi susu dan produk susu pada akhirnya juga akan berdampak kepada peningkatan kualitas SDM bangsa,” ucap dia.

Untuk itu, kata dia, sangat dinantikan kebangkitan persusuan domestik sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor susu yang tinggi seperti yang terjadi saat ini, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan sendiri akan susu dan produk olahannya. (IN)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer